Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 2 Steffy
Bab 2 Steffy
Ruang tamu dengan cahaya lampu putih, tubuh bagian atas Ayunia ditekan di atas meja makan yang dingin, satu kaki dengan paksa terangkat ke belakang dan kedua tangannya dipaksa diletakkan dibelakang tubuhnya.
Postur ini sangat terdistorsi membuat setiap sendi di tubuhnya menjerit, tetapi dia tidak melakukan perlawanan, tidak sama sekali walaupun dia merasa tidak nyaman.
Tidak peduli kapanpun, dia sudah terbiasa menggunakan rasa sakitnya sendiri untuk memaafkannya.
"Bagian bawahmu sangat kering, tidak tahu Nyonya Raymon saat ini sedang berpura-pura polos untuk dilihat oleh siapa?"
Tapi dia, tidak peduli kapanpun, sudah terbiasa berlaku kasar untuk melukai perasaannya.
Ayunia menggigit bibir bawahnya dengan kencang, wajahnya pucat pasi, melihat potret ayahnya yang ditempatkan tidak jauh darinya, tiba-tiba dia tertawa, kemudian dengan tiba-tiba membalikkan badan, saat Raymon sedang terdiam, mengulurkan tangan merangkul lehernya, kemudian mencium bibirnya.
Ketika Ayunia melepaskan bibirnya, menunduk ke bawah dan menjilat titik sensitif di dadanya, Raymon tertawa: "Teknik melayani Nyonya Raymon benar-benar sangat baik."
Raymon merasa panas, tangannya tiba-tiba menarik rambutnya, secara paksa memisahkan dari tubuhnya sendiri, melempar tubuh kurusnya di atas meja seperti melempar sampah, pada saat yang sama, dia memegang bagiannya sendiri, memasuki tubuhnya.
"Berteriaklah."
Raymon terus menerus memasukinya, tanpa perasaan, memerintah dan menuntut: "Jangan bersikap seperti mayat, aku tidak tertarik dengan mayat."
"Raymon ..."
"Raymon ..."
Ayunia yang tengkurap di atas meja, menghindari potret ayahnya, suaranya sedikit serak, tapi merasa hangat dan bahagia: "Aku mencintaimu, aku benar-benar sangat mencintaimu ..."
Cinta?
Dikarenakan cintanya, dia kehilangan kebebasannya, kehilangan kehidupan yang ingin dijalaninya!
Dikarenakan cintanya, menyebabkannya hidup dalam penderitaan dan tidak bisa keluar untuk selamanya!
Benar-benar lelucon yang konyol! !
Raymon menarik keluar bagian bawahnya, menjulurkan tangan membalik tubuh Ayunia yang dari tadi telungkup di atas meja, di bawah sinar lampu kristal, tulang rusuk di dadanya menonjol, wajah yang tidak ada jejak warna merah sangat putih hampir transparan.
Wanita ini, sejak kapan menjadi kurus seperti ini, semakin lama semakin tidak mirip manusia, hantu bukan hantu.
Hatinya sedikit tidak tenang, tetapi dengan cepat tertutup oleh kebencian!!
Kebalikan dari tatapan kebencian Raymon, ketika Ayunia melihat wajahnya yang tampan, dengan sedikit gila, dia menjulurkan tangan memegang wajahnya, tangannya yang dingin, jari yang gemetar, satu persatu membelai matanya, hidungnya yang mancung, bibirnya yang datar seperti air.
"Raymon, apakah kamu pernah mencintaiku? Bahkan jika itu hanya sedikit ..."
Suaranya begitu lembut, seolah-olah sedang membawa ribuan doa, dia berpikir, bahkan jika dia menipunya juga tidak apa-apa, karena dia juga akan segera mati!
Ayunia yang seperti ini, menyebabkan Raymon terpaku untuk sesaat, tapi dengan segera, dia kembali tersadar, wanita yang memiliki hati sangat kejam ini, hanya berpura-pura untuk dikasihani!
Dengan sinis mengatupkan bibirnya, mata dinginnya gelap dan tidak ada kehangatan di dalamnya: "Apa yang Nyonya Raymon ingin aku katakan?"
"Katakan kamu mencintaiku."
Menikah selama lima tahun, ini adalah permintaan pertama Ayunia untuk Raymon, dia pada saat ini, menggunakan upayanya yang terakhir, meraih kedua lengan pria itu, karena terlalu menggunakan tenaga, jari-jari kukunya menusuk dalam kulit Raymon.
Alis Raymon berkerut dikarenakan rasa sakit, mempercepat gerakan bawahnya, dengan gila masuk dan keluar, membuat tubuh kurus Ayunia gemetar.
Tidak tahu sudah berapa lama, ketika Ayunia merasa bahwa dia akan memasuki surga, tapi dikarenakan suara Raymon, kembali sekali lagi masuk ke neraka.
Dia memiringkan kepalanya sedikit, tubuhnya sedikit gemetar, saat menyemprot, dia meneriakkan nama wanita lain: "Steffy ..."
Dalam sekejap, tubuhnya dingin sampai ke tulang, Ayunia menutup kedua matanya, menahan air mata yang akan segera keluar.
Wanita itu lagi...
Steffy lagi!!
Ruang tamu yang hening, suhu yang dingin, tekanan yang membuat orang merasa tercekik.
Tiba-tiba terdengar sebuah dering telepon, mata Ayunia yang tadinya tertutup langsung terbuka, tidak tahu kekuatan yang berasal dari mana, dia bergegas ke hadapan Raymon yang telah berpakaian, ingin mencoba untuk merebut ponselnya.
"Raymon, aku mohon padamu jangan angkat, jangan angkat ..."
Hari ini, dia yang memintanya pulang untuk menemaninya, dia tidak ingin diganggu oleh siapa pun, terutama Steffy!
Raymon memegang tangannya yang melambai, dengan tidak sabar mendorongnya ke samping, kekuatannya terlalu besar, Ayunia langsung terbentur ke sudut meja makan.
Suara "Brak--" terdengar, Ayunia terjatuh di lantai marmer yang halus, dahinya sobek, hidungnya mengeluarkan darah, matanya berkunang, dikarenakan rangsangan eksternal yang mengenai tumor di otaknya, rasa sakit terus menerus menjalar di dalam otaknya.
"Oh--!!"
Rasa sakit tiba-tiba membuat Ayunia merasa mual, dia berjongkok di lantai membuka mulutnya dan muntah.
Raymon berjongkok di sampingnya, ketika Ayunia pikir akhirnya dia peduli padanya, tapi dia malah merasakan ada tangan besar yang membekap mulutnya yang terbuka dengan keras, kemudian dia mendengar Raymon mengangkat panggilan telepon yang terus menerus tidak berhenti sedari tadi.
Ternyata dia takut suara muntahnya akan mengganggunya ketika menerima telepon dari Steffy ...
Hatinya, sekali lagi jatuh ke dasar lembah, seribu panah menembus hatinya, khawatir tidak bisa melewatinya.
Ayunia berbaring di atas marmer yang dingin, dia tersenyum sedih, saat ini, hatinya benar-benar sudah mati.
Novel Terkait
Step by Step
LeksTen Years
VivianThis Isn't Love
YuyuJalan Kembali Hidupku
Devan HardiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangHis Soft Side
RiseAir Mata Cinta
Bella CiaoCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih