Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
Tidak tahu sudah berapa lama tertidur, Ayunia merasa diawasi oleh tatapan dingin dan suram, tatapan tajam itu membuatnya merasa dingin, setiap rambut di tubuhnya secara tidak sadar merinding.
Tiba-tiba, dia membuka matanya, langsung bertemu dengan kedua mata memerah milik Raymon.
Bau alkohol yang berat, masuk ke dalam penciuman Ayunia, dia awalnya ingin duduk, tapi sekarang jika dia bergerak sedikit, perut bagian bawahnya akan mengencang.
Benar-benar tidak nyaman, juga merasa bahwa tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Raymon, Ayunia menatapnya untuk waktu yang lama, sekali lagi dia menutup matanya.
Dia berpikir, bagi Raymon, penghindarannya adalah pilihan terbaik.
Tapi tindakan semacam itu di mata Raymon, tidak diragukan lagi seperti menyebarkan minyak di atas api.
Wanita yang pantas mati ini, tidak memberitahunya dia melakukan aborsi, dan sekarang berbaring di tempat tidur berpura-pura mati?!
"Bangun!"
Raymon membuka selimut, dengan kasar menarik rambut Ayunia, menyeretnya dari ranjang ke lantai: "Pergi, kamu segera pergi!"
Ayunia secara naluriah menggenggam tangan besar yang menarik rambutnya, dengan lemah bahkan terengah-engah mengatakan: "Raymon, bukankah kamu yang menyuruhku kembali?"
Apa sebenarnya yang diinginkan pria ini? Dialah yang pergi mencarinya, sekarang dia juga yang ingin mengusirnya, apa yang harus dia lakukan, agar dapat membuatnya puas?
"Ayunia."
Raymon perlahan berjongkok, melepaskan rambutnya, mengcengkram dagunya, memaksanya untuk menatap dirinya: "Mana anakku? Aku bertanya padamu, mana anak di dalam perutmu?"
Apa?!!
Ayunia terdiam seketika, bagaimana dia bisa tahu keberadaan anak itu?
Melihat wajahnya yang dikarenakan tegang kemudian menjadi mengeras, ketika dia kembali fokus, ada momen sukacita, karena dia bisa melihat dari ekspresinya bahwa dia peduli pada anak itu, tetapi tidak menunggu dia tersenyum, semua kegembiraan di wajahnya kembali hilang.
Walaupun dia menyukainya dia bisa bertindak apa?
Anak itu, sudah tidak ada...
"Ayunia, kamu benar-benar kejam! Untuk membalas dendam padaku, bahkan kamu tega pada anakmu sendiri!" Raut wajah Raymon, dalam keheningan Ayunia, perlahan-lahan menjadi sedikit tercengang.
"Aku minta maaf ..."
Dalam menghadapi tuduhan Raymon yang terus menerus, Ayunia tidak bisa berkata-kata, dia yang membunuh anaknya dengan tangannya sendiri, tidak peduli apa alasannya, dia adalah pembunuhnya.
"Minta maaf? Kamu masih memiliki malu untuk mengatakan maaf ?!"
Raymon perlahan berdiri, menatap Ayunia yang berlutut di lantai, dia tiba-tiba tertawa dan berkata: "Kamu dan orang-orang dari keluargamu benar-benar tidak layak untuk dikasihani, Ayahmu juga begitu, kamu juga begitu, Ayunia, apa kamu benar-benar tidak ingin memiliki anak denganku?"
Ayunia tercengang dengan senyum itu, senyum yang membuat tubuhnya bergidik, tiba-tiba dia merasa sangat dingin, merasakan bahaya, dia menatap Raymon yang sekali lagi mengulurkan tangannya yang besar kepadanya, dia tanpa sadar menghindar.
"Raymon, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Apa yang akan aku lakukan? Menurutmu?"
Raymon tidak mengizinkannya untuk menghindar sedikitpun, menarik lengannya, menyeretnya dari lantai, melemparkan tubuhnya dengan kencang ke ranjang, mulai membuka kemejanya sendiri.
"Karena kamu suka membalas dendam padaku, aku akan memberimu satu kesempatan lagi."
"Raymon, jangan, kamu tidak boleh begini..."
Ketakutan Ayunia membuat dirinya meringkuk, ketika Raymon melepaskan ritsleting celananya, dia sudah memikirkan tentang apa yang akan dia lakukan, tetapi dia baru saja melakukan tindakan aborsi, dia tidak boleh melakukannya sekarang ...
"Jangan? Kenapa jangan, bukankah kamu suka dimasuki olehku, berhubungan denganku? Bukankah kamu adalah sundal? Mengapa sekarang berpura-pura bersikap polos?!"
Novel Terkait
This Isn't Love
YuyuAsisten Bos Cantik
Boris DreyHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Cold Wedding
MevitaLoving Handsome
Glen ValoraMenunggumu Kembali
NovanCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih