Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 27 Dia Akan Kembali
Bab 27 Dia Akan Kembali
Meskipun Raymon membantah dengan keras, tapi matanya yang memerah itu mengkhianatinya.
Dalam sekejap, Steffy merasakan firasat yang tidak enak, tapi dia tidak berani bertanya secara langsung, melirik pintu di belakang Raymon yang tertutup, bertanya: "Itu, Kak Raymon, setelah sarapan, aku akan membantumu membereskan kamar, Kak Ayunia telah pergi, barang-barangnya juga tidak lagi digunakan ... "
"Tidak perlu!" Pada saat ini, Raymon seperti kucing yang diinjak ekornya, suaranya secara mengejutkan sangat kaku.
Steffy tercengang, menundukkan kepalanya berdiri di tempat.
"Raymon ..."
Mendengar suara itu Ibu Steffy berjalan mendekat, membantu menjelaskan: "Steffy juga demi kebaikanmu, Nona besar Ayunia telah pergi selama beberapa hari, Steffy takut kamu sedih, jadi ingin membantumu merapikan rumah, membereskan barang-barang milik Nona besar Ayunia untuk dibuang."
Dikatakan demikian, Raymon baru tersadar bahwa reaksinya terlalu berlebihan.
Semua ini dikarenakan oleh wanita yang licik itu!!
Raymon menghela nafas dengan marah, melunakkan nada suaranya: "Steffy, maaf, aku tadi tidak bermaksud padamu ..."
Steffy mendongak, air mata bertumpuk di matanya, merasa menderita hingga orang merasa kasihan: "Kak Raymon, aku hanya berpikir bahwa Kak Ayunia tidak akan kembali ..."
Wanita sialan itu, bahkan membuat Steffy mengkhawatirkannya?!
Raymon mengelus puncak kepala Steffy: "Tidak, dia pasti akan kembali."
Steffy terpaku, mata yang menahan air mata penuh dengan rasa terkejut.
Dia tadi hanya mengujinya, tidak disangka Raymon benar-benar mengatakan bahwa Ayunia akan kembali? Kenapa wanita itu akan kembali? Apakah Raymon akan pergi mencari Ayunia?
Raymon pergi tanpa memakan sarapan, tersisa Steffy, terpaku di koridor untuk waktu yang lama dan sulit kembali fokus.
Efisiensi kerja Teddy masih sangat cepat, hanya hampir lewat tengah hari, dia sudah menemukan petunjuk tentang Ayunia.
Tapi ketika dia akan menyerahkannya kepada Raymon, dia masih tidak bisa mengerti: "Bukankah kamu mengatakan ... tidak akan mencarinya?"
Raymon melirik sekilas alamat yang tertulis di kertas, tertawa mengejek kemudian bangkit berdiri dari kursinya: "Siapa yang mengatakan bahwa yang kucari adalah dia? Yang kucari adalah anakku!"
Teddy melihat ke arah Raymon yang meraih mantel berjalan ke arah luar, kelopak mata kanannya berkedut sekilas.
Raymon mengikuti alamat yang tertulis di atas kertas, mengemudi mobil sepanjang jalan ke arah desa dekat dengan kota Bandung, memarkirkan mobil di pintu masuk desa, dia yang baru mau turun mencari orang untuk bertanya, malah ketika menutup pintu mobil, melihat dua bayangan yang sudah tidak asing lagi baginya.
Pemandangan di pedesaan, banyak terdapat pepohonan, sepetak demi sepetak pemandangan sawah yang hendak siap dipanen, angin semilir yang bertiup, pemandangan yang sangat indah.
Dan di bawah pemandangan yang sangat indah ini, Ayunia yang telah hilang selama beberapa hari ternyata berdiri berdampingan dengan Dika?!!
Sesaat, wajah Raymon menggelap, bahkan udara di sekitarnya pun ikut menurun.
Tidak jauh, Ayunia yang tidak sadar, melihat Dika di sebelahnya, tanpa berdaya menghela nafas: "Dika, pergilah, aku sangat baik sendirian di sini."
Dika menatap wajah Ayunia yang pucat, pandangannya curiga: "Kamu begini sekarang sangat baik? Di mana baiknya? Raymon berpesta pora di luar, berlaku semena-mena, lihat dirimu sendiri, kamu menyiksa dirimu sendiri hingga seperti ini sebenarnya untuk apa? Ayunia, kamu begini hanya menyiksa dirimu sendiri."
Ayunia terdiam, tiba-tiba tertawa: "Dia masih bisa berpesta pora, itu tandanya dia melewati hidup dengan baik, walaupun aku tidak berpikir bahwa Steffy adalah wanitanya, tapi jika dia memang benar menyukainya, aku juga tidak bisa mengatakan apa-apa, intinya, asalkan dia hidup dengan baik maka sudah cukup."
Senyumnya begitu lembut, tapi menusuk mata Dika, tangannya menjulur memegang bahunya: "Ayunia, apa kamu melupakan dirimu yang dulu saat masih sekolah? Dirimu saat itu begitu bangga, begitu angkuh, lihatlah dirimu yang sekarang!"
Di dalam mata Ayunia, sekilas terdapat rasa sangat kesepian, tapi dengan segera, dia kembali tertawa: "Saat sekolah dulu, aku adalah nona besar di keluargaku, tapi sekarang, aku hanyalah Nyonya Raymon."
"Apakah menjadi Nyonya Raymon harus membuatmu menjadi seperti ini? Ayunia, dengarkan, pergilah denganku, aku akan membawamu keluar dari sini, Raymon tidak bisa memberikan apapun padamu, aku berbeda, aku bisa memberikan semua yang kupunya untukmu."
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaSee You Next Time
Cherry BlossomThe Winner Of Your Heart
ShintaLelaki Greget
Rudy GoldCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinSang Pendosa
DoniCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih