You're My Savior - Bab 25 Sepasang ginjal yang utuh.

Ibu kandung Chris melakukan bunuh diri dengan lompat ke laut, Ibu mertuanya itu bukan seorang selingkuhan yang merusak keluarga orang, juga karena masalah ini, Chris baru bisa menerima ibu tiri ini dengan tenang.

Cindy tahu alasan ini, jadi dia juga berencana untuk memiliki hubungan baik dengan calon ibu mertuanya ini.

“Tante, apakah kamu lihat bunga di vas ini bagus tidak?” dia sengaja bersikap manja.

“Bagus, tetapi akan lebih bagus jika mengubahnya menjadi Oranye Terrier.”

“Eh benar juga, tante memang luar biasa.”

Wanita paruh baya itu tersenyum, “sudah tunangan, masih saja memangil tante?”

Mendengar seperti itu, wajah Cindy memerah, dengan malunya memanggil, “Ibu.”

“Ya, ini baru benar. Meskipun Chris tidak ingin mengubahnya, tetapi aku benar-benar menyukai kamu menjadi menantu perempuanku. Ibu pasti akan menganggap kamu seperti putriku sendiri.”

“Terima kasih bu.”

“Ya, apakah kamu ingin mendengar ceramah ibu untuk kedua kalinya?”

Cindy menyipitkan mata,dan menatap kesisi lain, sambil mendengarkan: “Sekarang ayahmu dengan aku sudah pensiun, kami selalu berada dirumah, jadi tidak ada yang bisa kita lakukan lagi, kami berdua hanya bisa menyiram tanaman, memelihara ikan mas. Jika kalian berdua bisa cepat melahirkan cucu untuk kami, ayamu pasti akan sangat senang.

“Ibu……”Wajah Cindy memerah.

“Malu untuk apa? Semua wanita akan melewati tahap ini, kamu lebih muda melahirkan, akan sembuh lebih cepat. Dengar perkataan ibu, dua hari ini sesegera mungkin bersama Chris pergi melakukan cek di rumah sakit, Pria setelah punya keluarga harus mempunyai keturunan, baru bisa semakin dewasa.”

Sampai hari ini Chris sudah melamar dia, jika dia bisa lebih awal mengandung anaknya, mungkin juga dia bisa dengan cepat melupakan wanita itu, tidak lagi memikirkannya.

Cindy merasa ini ide yang bagus, jadi dengan cepatnya menyetujuinya.

Chris menemani Cindy memeriksa ke dokter sangat senang, melihat reaksi pria itu, kekhawatiran Cindy akhirnya hilang.

Mungkin, kali ini dia benar-benar telah melupakan wanita bernama Rissa itu.

……

Keesokan harinya.

Chris memegang foto yang menguning di tangannya, gadis yang berusia tujuh belas tahun itu, sepatu kanvas rok putih, rambut hitam lurus sepinggang, senyum cerah sehangat sinar mentari di musim panas.

Ini adalah foto yang di temukan di rumah lamanya.

Disaat melihat begitu serius, asisten itu mengetuk pintu kantor

Pria itu diam-diam memasukkan foto ke dalam laci, baru berkata：“Masuk.”

“Direktur Chris, laporan hasil pemeriksaan dari rumah sakit sudah keluar.”

Asisten itu segera menyerahkan data ke tangannya.

Chris mengerutkan alisnya, membuka hasil pemeriksaan, dan melirik secara menyeluruh.

Pemeriksaan kemarin ini sengaja dilakukan untuk dia dan Cindy sebelum mereka menikah.

Melihat kata-kata hitam di atas putih pada hasil bukti laporan ini, wajah pria itu perlahan lemas, pada akhirnya, kabut dalam matanya membuat suhu di ruangan kantornya semakin menurun drastis.

Dia tahu ini pasti akan terjadi!

“Plok”, terdengar suaranya, Chris menjatuhkan datanya ke atas meja, berjalan ke arah jendela, merenungkan tanpa bersuara.

Asisten itu mengerutkan kening, dan tanpa sadar melirik informasi di atas meja.

Matanya yang terbelalak karena terkejut.

Bukan karena hasil pemeriksaan Cindy, pemeriksaan ginekologi mengatakan bahwa dia telah menjalani operasi perbaikan selaput dara.

Tetapi karena……

Hasil pemeriksaan fisik, sepasang ginjal masih utuh.

Apa masalah ini?!

Dia dengan jelas ingat, bahwa Cindy pernah melakukan transplantasi ginjal untuk menolong Direktur Chris!

Kenapa sekarang bisa begini……

“Direktur Chris? Apakah ini kesalahan rumah sakit?” dia tidak tahan untuk bertanya.