You're My Savior - BAB 10 MENGHILANG
Chris memperingatkan dirinya, setelah satu bulan berlalu, mereka tidak akan berhubungan lagi, jadi segala hal yang berhubungan dengan Rissa, sudah tidak diselidikinya lagi. Chris sudah tidak memerdulikan Rissa, untuk apa peduli padanya lagi?
Setiap malam Rissa menemui Chris di villa nya untuk menemaninya tidur, mereka sudah tidak saling menanyakan kabar lagi, hanya sebatas teman di atas ranjang.
Rissa menyembunyikan percakapan antara dirinya dengan dokter dari Chris, Chris seolah tidak mengetahuinya, tapi sudah beberapa kali, Chris melihat Rissa menghapus pesan singkatnya setelah mengobrol dengan dokter.
Kalau bukan karena hubungan yang diam-diam, untuk apa harus seperti ini?
Sudah beberapa kali akibat penasaran, Chris mencoba mengambil handphone Rissa saat ia tidur, tapi Rissa selalu mematikan handphonenya, saat Chris mencoba menyalakan ponselnya ia harus memasukkan kata sandi, tidak bisa hanya memerlukan sidik jari, Chris hanya bisa kembali mematikan handphone itu.
Tapi yang anehnya, sejak Rissa kembali, stress akibat pekerjaannya yang begitu besar, Chris tetap bisa tidur nyenyak tanpa meminum obat tidur, bahkan ia dapat tidur nyenyak hingga siang hari keesokannya.
Rissa yang selalu bangun lebih awal darinya , tidak pernah mengganggu Chris yang masih tertidur. Sebenarnya Chris ingin bangun lebih awal dari Rissa, ia ingin melihat apa yang dilakukan Rissa setelah bangun tidur, tapi setiap kali Chris bangun dari tidur Rissa tidak lagi berada di sebelahnya.
Chris merasa ada masalah dengan mentalnya, saat ia menantikan tenggat waktu satu bulan, terkadang ia berpikir akan berlebih satu hari atau kurang satu hari, di saat inilah Chris mulai khawatir.
Bagaimana jika Rissa kekurangan uang?
Bagus kalau dia tidak berjudi, judi itu tidak ada akhirnya, kalau dia kalah, mungkinkah dia akan tidur dengan orang lain untuk membayar hutangnya?
Setelah terpikir hal ini, Chris lagi-lagi mengalami insomnia.
Dia akhirnya tahu jam berapa Rissa bangun, saat ia sikat gigi dan mencuci muka, lalu memakai baju, Rissa akan berjalan ke sebelah ranjang dan berdiri di sisinya, Chris dapat merasakan Rissa yang mendekat, bibirnya terasa mengecup kening Chris lalu berkata " selamat pagi."
Rissa membalikkan badan dan pergi.
Chris masih berbaring di atas ranjang, sedikitpun tidak bergerak.
Apakah setiap hari Rissa selalu seperti ini sebelum berangkat?
Jantungnya terasa tegang, sesak dan menyakitkan.
Di malam terakhir dari batas waktu satu bulan, sudah pukul 10.00 malam Rissa masih belum kembali ke villa milik Chris. Hati Chris agak sedikit terganjal, ia ingin menelepon Rissa , dan ia mulai merasakan kehilangan lagi.
Jam hampir menunjukkan pukul 12.00 malam, saat Chris akan menelepon Rissa, kunci pintu yang dibuka menggunakan sandi pun berbunyi.
Hari ini, pakaian Rissa sangat santai, ia memakai flat shoes, lalu berjalan masuk dengan perlahan. Rissa membawa beberapa makanan, saat berjalan masuk ke ruang tamu ia melihat Chris sedang duduk di sofa sambil membaca berita di handphonenya, sambil cekikikan Rissa bertanya " Masih belum tidur ya? aku membeli beberapa sayuran untuk kamu makan, kamu mau?"
Selama satu bulan, Rissa belum pernah memasak untuk Chris.
Rissa pun mengeluarkan beberapa makanan dari kantong ramah lingkungan yang ia bawa, sangat banyak isinya.
Ini bukan snack malam, tapi makan malam yang terakhir.
Ternyata Rissa juga menghitung waktu-waktu saat bersama Chris.
Chris tidak berkata apa-apa , ia berdiri lalu naik ke atas , " Sudah malam, tidak makan lagi."
"Tidak apa-apa, aku yang membuatnya, besok kamu bisa mencicipinya, kalau tidak suka tinggal dibuang saja." kata Rissa dengan gaya bicaranya yang cepat seperti biasa, hingga tidak terlihat sedikitpun ketidakrelaan untuk berpisah dengan Chris.
Sambil mencuci sayur Rissa berkomat kamit sendiri " belum pernah coba tumis seledri telur kan? aku juga baru mendengarnya dari teman di penjara, jadi aku coba memasaknya."
"Tomat adalah bahan yang bagus, makanan apapun yang tidak enak, tinggal ditambahkan sedikit tomat akan menjadi enak."
"Harus makan lebih banyak daging sapi, bisa menambah asupan kalsium."
"Kata teman di dalam penjara, ikan kraper krusia (sejenis ikan mas) harus di goreng dulu, setelahnya kuah yang dimasak baru bisa berwarna putih susu, dan hasilnya lebih wangi."
Chris belum beranjak, ia seperti terpaku sehingga tidak dapat menggerakan kakinya, ia terus memperhatikan Rissa yang sedang memasak dan menaruhnya diatas meja makan.
Kemampuan memasak Rissa tidak terlalu baik, kalau masakannya sedang asin akan sangat asin, kalau sedang hambar maka akan sangat hambar, tapi kali ini Chris makan cukup banyak.
Hari ini saat berbaring di atas ranjang, Rissa tidak seperti hari-hari sebelumnya yang langsung menaiki tubuh Chris untuk menggodanya, tapi ia berbaring dengan perlahan, lalu Chris menindihnya dari atas, Rissa tidak bersemangat seperti sebelumnya, ia hanya bilang " Hari ini aku sedikit tidak enak badan, kamu jangan terlalu kasar, pelan sedikit."
Nada bicara Rissa seolah ia sedang melindungi sesuatu.
Chris tidak ingin tidur, karena jam tidurnya sangat baik di bulan ini, hati nya sangat tenang.
Rissa dengan hati-hati bangun dari ranjangnya.
Lalu ia sikat gigi dan cuci muka, saat berkaca sambil memakai baju, ia meraba perutnya. Hamil, akhirnya ia mengandung, Marsha akan terselamatkan.
Mulai hari ini, mereka tidak akan berhubungan lagi.
Rissa berjalan ke sebelah ranjang Chris, kali ini Rissa tidak seperti biasanya mencium kening Chris, kali ini Rissa dengan mata yang basah hanya memandangi ketampanan Chris.
"Chris, kita tidak akan bertemu lagi!"
.......
Saat Chris bangun, ia meraba kasur yang kosong di sampingnya.
Lalu ia duduk, dan memutarkan badan untuk bangun dari kasurnya, semua alat untuk menyikat gigi dan mencuci muka yang digunakan Rissa pada bulan ini masih tersimpan di Villa Chris, asisten rumah tangganya juga telah menyiapkan sendal bagi Rissa, tapi sendalnya sudah tidak terlihat lagi.
Bahkan sikat gigi dan gelas telah dirapikan dalam keadaan bersih.
Sudah satu bulan, sudah berakhir.
Dia mengira saat hari ini tiba, hatinya tidak akan merasa kacau dan hanya perlu bekerja seperti biasa, tapi hari demi hari berlalu, Chris malah merasakan hatinya semakin kacau.
Malam hari ia tidak bisa tidur, dia hanya bisa terus meminum obat tidurnya.
Uang yang diberikan Chris kepada Rissa, dapat mencukupkannya selama beberapa waktu, Rissa tahu perusahaan yang dimiliki Chris, bila ia kehabisan uang pasti akan kembali mencari Chris. Tapi ternyata tidak, setelah 3 bulan berlalu, Rissa tidak pernah menelepon Chris lagi.
Chris yang sedang duduk di kantornya bertanya kepada asistennya ," Apakah Rissa pernah menghubungimu? "
"Tidak."
" Ada berita apa tentang dia?"
"Aku tidak pernah mendengar kabar tentang dia lagi, Pak Direktur, uang yang waktu itu anda berikan padanya, cukup baginya untuk membeli mobil, rumah dan kehidupannya sehari-hari, anda tidak perlu khawatir."
"Dia berjudi, seberapa banyak uangpun tidak cukup untuknya, coba kamu selidiki apakah akhir-akhir ini ia berjudi lagi, atau kabar ia berhubungan dengan orang lain?"
Chris sulit untuk mengakui, hal yang paling dikhawatirkannya adalah bila Rissa sudah menemukan sandaran yang lain. Wanita seperti Rissa yang handal dalam bekerja, memiliki tubuh yang indah, pria mana yang tidak bersedia memberikannya uang?
Setengah jam kemudian, asisten Chris masuk ke dalam ruangannya, "Pak Direktur, 3 bulan yang lalu, nona Rissa sudah meninggalkan pelabuhan, lalu tidak ada kabar lagi mengenainya."
Lalu Chris berdiri.
Bagaimana mungkin tidak ada kabar apa-apa?
selamanya menghilang?
Punggung Chris mulai berkeringat, tubuhnya yang kekar pun gemetar, ia mengepalkan tangannya dan memukul meja "Baik, tidak perlu menyelidiki dia lagi, hidup atau mati aku tidak peduli!"
Chris lalu berjalan keluar dari kantornya, kakinya tidak bisa berjalan dengan baik, bahkan saat memasukkan Rissa ke penjara, dia tidak pernah merasakan perasaan separah ini.
Mobilnya melaju hingga tiba di gedung penjara, Chris turun dari mobilnya, melihat pintu besi dengan dinding yang tinggi, selama 2 tahun 7 bulan, perempuan itu mendekam di dalamnya untuk menggantikan dosa ayahnya.
Itu memang hutang keluarga Rissa terhadap Chris!
Chris tidak perlu merasa bersalah! di dalam dinding yang tinggi ini, sebenarnya pria macam apa yang memiliki hubungan dengan Rissa, Chris harus membunuhnya!
Namun, Chris berjuang dengan keras,tapi dia tidak dapat melacak siapa pria yang memiliki hubungan dengan Rissa, demikian juga ia tidak dapat melacak siapa anak perempuan yang dilahirkan Rissa saat mendekam di penjara, dalam catatan medis selama operasi Caesar, tercatat Rissa hanya memiliki 1 buah ginjal. Dalam catatan medis tambahan, sebuah ginjal yang lainnya itu telah ditransplantasinya pada umur 23 tahun.
Dan penerima transplantasi ginjal yang tertulis di kolom tersebut adalah...
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniAsisten Bos Cantik
Boris DreySomeday Unexpected Love
AlexanderMenaklukkan Suami CEO
Red MapleThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Enchanting Guy
Bryan WuYou're My Savior×
- BAB 1 LEBIH BAIK MATI
- BAB 2 DIPENJARA
- BAB 3 MULAI DARI SEKARANG, KITA SUDAH SELESAI
- Bab 4 Aku Hamil
- Bab 5 Aku Sudah Keluar dari Penjara
- Bab 6 Kamu sangat kekurangan uang?
- Bab 7 Kanker Darah
- Bab 8 Judi, Uang Telah Habis!
- Bab 9 Kamu sungguh murahan!
- BAB 10 MENGHILANG
- BAB 11 OPERASI TRANSPLANTASI GINJAL
- Bab 12 Catatan Medis Rumah Sakit
- Bab 13 Chris, Aku Mencintaimu
- Bab 14 Melihat Maple di Vancouver
- Bab 15 Di mana Rissa?
- Bab 16 Saya pasti akan menemukanmu!
- Bab 17 Ricky? Apakah benar itu kamu?
- Bab 18 Biarkan aku yang menjagamu
- Bab 19 Terbangun dari Mimpi
- Bab 20 Apakah kamu pria?
- Bab 21 Marsha adalah anakmu
- Bab 22 Chris, Lepaskanlah!
- Bab 23 Aku jatuh sakit
- Bab 24 Pulanglah bersamaku
- Bab 25 Sepasang ginjal yang utuh.
- Bab 26 Kamu sebenarnya dimana....
- Bab 27 Tempat Penuh Kenangan
- Bab 28 Siapa dia?
- Bab 29 Apakah Kamu Sudah Kembali?
- Bab 30 – Aku Telah Menyesal
- Bab 31 Perayaan
- Bab 32 Jangan bermain Api!
- Bab 33 Kembali ke Awal
- Bab 34 Ternyata kamu sudah memiliki wanita
- Bab 35 Nama itu, sudah lama tiada
- Bab 36 Akulah yang telah memasukkan dia ke penjara
- Bab 37 Dia adalah wanitamu?
- Bab 38 Pengganti hanyalah pengganti
- Bab 39 Makan malam terakhir
- Bab 40 Aku ceritakan satu cerita
- BAB 41 Kembali ke sisiku
- BAB 42 Aku Mengaku Bersalah
- Bab 43 Harus Menungguku
- Bab 44 Surat Peralihan Saham
- Aku membawa anak kita menjengukmu
- Terima kasih telah membuat hidupku sempurna
- Terima kasih atas kerja kerasmu