You're My Savior - Bab 43 Harus Menungguku

"Saat kamu berada di penjara, kamu berusaha keras untuk mengurangi hukumanmu dipenjara agar bisa cepat keluar untuk mengobati anakmu."

"Setelah keluar , kamu membohongiku bahwa kamu mengambil semua uang operasi untuk pergi berjudi."

"Bahkan memaksa diri sendiri untuk tidur dengan aku selama sebulan, yang kamu inginkan hanya mengandung lagi, biar bisa menggunakan darah tali pusar untuk menyelamatkan Marsha?"

"Rissa, kamu pikir aku tidak tahu apa-apa?"

"jangan ngomong lagi.”

Mengungkit masa lalu yang sedih itu membuat orang mengingatkan masa lalu. Dan semua ingatan yang sedih ini malah ingin dilupakan oleh Rissa.

Menahan rasa sakit dan sedih yang dihati, Rissa menarik nafas dalam-dalam, melihatnya dengan tatapan dingin, "Chris , kamu tahu juga tidak ada gunanya. Kamu tidak pernah sekali pun melihat anak itu sejak dia lahir sampai sekarang. Selain tubuhnya mengalir darah kamu, aku benar tidak tahu ada hubungan apa lagi anak itu dengan kamu.”

Sehabis berbicara, dia ingin melarikan diri dalam kondisi bingung

Saat melewati tubuh lelaki tersebut , pergelangan tangannya mendadak dipeganginya.

Kening Rissa mengerut, detik selanjutnya dia sudah ditarik dalam sebuah dada yang kokoh.

Dahinya menabrak pada dada Chris, rasa sakit belum saja direspon, dagunya suda diangkat oleh jari panjangnya.

Semua napas dan pikiran diambil olehnya dalam sekejap, telapak tangannya menyekap kepalanya, lidahnya yang basah menyelinap masuk ke dalam mulut. Rissa, sudah lama kita tidak berjumpa.

Chris memejamkan sepasang matanya dan menghirup nafas Rissa dengan serakah, dengan kuat memasuki seluruh sudut.

Ciuman yang mendadak, seperti badai membuatnya terkejut dan tidak siap, otak Rissa kosong, bahkan lupa untuk berjuang.

Dan Chris seperti sudah menggunakan seluruh kekuatannya untuk memeluk Rissa erat-erat, erat lagi, dan erat lagi.

Semakin banyak rasa panik yang hampir menelan dia, Rissa akhirnya bangun, dengan paniknya dia mulai berjuang kembali.

Dan dalam sesaat Rissa baru mau melawannya, Chris sudah melepaskannya.

Mata lelaki itu berwarna hitam arang sepeti jurang dalam yang tenang dan membawakan banyak sekali cerita, dan dia tetap menggunakan senyuman yang lembut dan suara yang indah:”Rissa, kamu harus menungguku."

Ciuman tadi yang gila dan dalam itu sudah membuatnya tidak tahu berbuat apa. Mendengar suara lelaki yang pahit itu lebih membuat hati Rissa yang keras hampir menjadi hancur.

Dia tidak boleh begitu tidak berguna.

Sudah melewati begitu banyak kesusahan, tidak boleh hanya berpikir untuk kembali dan membiarkannya begitu saja.

Tapi sampai Chris sudah pergi begitu lama, Rissa tetap saja berdiri ditempat dengan bingung, kaki seperti diikat belunggu, sulit untuk bergerak, hanya bisa menetap di ruangan itu.

Dan kesakitan ringan yang di dada seperti ada dan tidak ada, apa itu?

......

Chris masuk penjara.

Rissa berpikir kehilangan kendali saat ini bisa segera pulih kembali.

Akan tetapi, walaupun membiarkan dirinya konsentrasi penuh dalam pekerjaan sampai tubuh melemah atau setiap hari bermain-main dengan meminum arak , tetap saja tidak bisa membuat dia senang kembali.

Ini seperti kehidupan sebelumnya, melakukan sebuah mimpi besar dan sekarang akhirnya bangun.

Hutang sudah ditagihnya, namun dia sama sekali tidak mempunyai rasa senang atau kemenangan.

Yang ada hanya kesedihan tiada habisnya dan sulit untuk tidur.

Juga tidak tahu...apakah Chris baik-baik saja di penjara.

Saat Rissa istirahat sejenak di kantor, Asisten tampak bingung saat mendorong pintu.

Kualitas tidurnya semakin buruk, asal kedengaran sedikit gerakan pasti bisa membuatnya terbangun.

Mata Rissa terbuka dan memandang pada asisten:” ada apa?

“Kak Linda, ini adalah data yang dikirim oleh Perusahaan Tuan Chris.”

Perusahaan Chris? Kamu pasti ini memang untukku?

Rissa terbangun, Chris sudah masuk penjara sebulan lebih, sekarang masih ada orang mencarinya?

“Aku pasti ini memang untukmu.”

“kamu tahu tidak siapa orang mengirimkan data ini?”