You're My Savior - Bab 15 Di mana Rissa?

Mendengar itu, pria itu tertawa terbahak-bahak sambil melemaskan bahu dan berkata: "Apakah kata-kata direktur Chris ini tidak aneh? Kamu mengirim Rissa ke dalam penjara dengan tanganmu sendiri, Apakah direktur Chris sudah lupa? Apa maksudmu memintaku menyerahkannya sekarang? ”

Chris langsung bergegas kesini setelah dia turun dari pesawat, menahan letih langsung mencari Ricky, dia tidak punya banyak kesabaran lagi.

Tatapannya yang dingin tertuju ke arah Ricky, dan dia berkata dengan dingin: "Ricky, jangan berpura-pura lagi denganku."

"Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."

Tekanan udara di sekitar, tiba-tiba menurun. Kedua lelaki itu saling berhadapan. Dari tampang mereka, masih terlihat tenang. Tetapi ketenangan ini sedikit demi sedikit membuyar ke udara.

Dalam sekejap -

Chris menatap wajah orang yang berdiri di depannya, seolah-olah ada sesuatu yang tajam menusuk hatinya. Kebencian dan kecemburuannya dalam sekejap meledak, kemudian sebuah pukulan berat mendarat di Ricky!

Ricky tidak sempat menahannya, dan "Bamm -", tubuhnya yang tinggi itu jatuh ke samping!

"Chris, apa yang kamu lakukan, dasar Gila!"

Ricky dengan cepat berdiri dan dengan mata merah mulai memukul balik! Dua orang yang setara itu dalam sekejap saling memukul!

"Aku menyuruhmu menyerahkan Rissa! Dimana dia! ”

"Dasar Gila!" Mana mungkin Rissa berada di Kanada! ”

Chris membanting Ricky ke lantai, dengan mata merah berkata: "Dia telah keluar penjara selama lima bulan! Ricky, anak yang ada dalam penjara itu adalah milikmu! Rissa tidak punya cara lain selain datang kepadamu, Jangan memaksaku untuk menggunakan cara yang lebih kejam! ”

Tiba-tiba, gerakan membela diri pria itu tiba-tiba terhenti.

Mata Ricky bersinar karena shock dan tidak percaya, dan dia masih berada di posisi yang sama.

Rissa ... telah keluar dari penjara?

Tapi Rissa tidak memberitahunya, juga tidak mendatanginya.

Dalam keraguannya, Chris melihat bahwa reaksinya agak tidak normal, dan dia melotot sambil berkata: "Kamu benar-benar tidak tahu?"

Ricky berdiri dan mengangkat tangannya untuk menyeka darah dari sudut mulutnya. "Aku tahu? Kapan wanita itu keluar dari penjara, bagaimana mungkin aku bisa tahu? ! ”

Setelah mendengar itu, tatapan Chris kembali menjadi dingin.

"Aku katakan padamu Direktur Chris, anak Rissa di penjara itu memang milikku! Bukannya aku tidak akan bertanggung jawab! Setelah dia lahir, aku langsung membawa anak itu pergi. Bagaimana aku membesarkan anakku? Tentu saja, aku yang memiliki keputusan akhir. Bagaimana mungkin aku menyerahkannya kepada wanita itu? "

Ricky sedikit mengepalkan tangannya , dan ada rasa jijik yang tampak di alisnya. "Chris, kamu muncul di rumahku hari ini dan memintaku untuk menyerahkan Rissa. Apakah menurutmu aku masih akan tetap menerima wanita itu disampingku ?"

"Haha! Rissa benar-benar sangat hebat, bisa membuatmu terobsesi begitu lama.Tapi jujur saja, dia sangat hebat di atas ranjang, benar-benar enak saat di mainkan, tetapi wanita seperti itu , tidak ada pria yang akan berani menikahinya. Di bagian ini, Direktur Chris lebih tahu daripada diriku, bukan? ”

Menikahinya ...

Selama tahun-tahun bersama, Chris tidak pernah bermaksud untuk menikahi RIssa dari awal hingga akhir.

Selama ini, semua hanya demi balas dendam.

Karena itu dia memanjakannya sampai surga dan dengan tangan sendiri menjatuhkannya ke neraka.

Dia selalu berpikir bahwa dia hanya menggunakan wanita itu, tetapi sejak dia keluar dari penjara, sampai tiga bulan sejak dia menghilang.

Tidak ada hari di mana dia tidak merindukannnya.

Dia benci dia melakukan sembarang hal dengan pria dalam penjara, juga benci dia melahirkan anak RIcky, dan juga benci dia mengkhianati dirinya...

Tetapi ketika dia berpikir mengapa Rissa bisa menjadi seperti ini hari ini, dadanya terasa sangat sakit.

Muka Chris berkerut, dia mengepalkan tinjunya sampai bersuara, dan bisa terlihat bahwa bahu pria itu bergetar tanpa bisa disembunyikan.

Sudut bibir Ricky sedikit terangkat, dia telah berhasil mengalihkan perhatian pria ini, tujuannya telah tercapai.