You're My Savior - BAB 42 Aku Mengaku Bersalah
"Ajukan gugatan."
Suaranya agak sedikit mengambang, ia mengira saat hari ini tiba, ia akan senang dan merasa puas, tapi sampai asistennya berjalan pergi, hatinya tidak bisa tenang.
dalam benaknya, tiba-tiba terlintas Chris yang saat itu bicara dengan santai dan datar.
"Aku menghutangmu, harus membayarnya."
Laki-laki yang bisa mengatakan hal ini, apakah benar-benar Chris yang dulu?
Rissa menolehkan kepalanya, ia merasa apa yang terjadi sekarang dengan apa yang dipikirkannya sama sekali tidak sama.
Bukankah Chris seharusnya marah hingga meledak-ledak lalu mencekik leher Rissa hingga mau mati?
Mengapa tidak sama sekali.
Sebenarnya ada apa yang salah...
....
Satu minggu berlalu, di gedung pengadilan.
Tergugat, Chris terduga kasus pembocoran rahasia perusahaan.
Sama seperti hal yang dilakukan Chris pada Rissa waktu itu, hari ini Rissa membalaskan semuanya kepada Chris.
Hari ini Chris mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Rissa pada saat itu , yaitu keputusasaan dan tidak ada yang membantunya.
Rissa mengangkat kepalanya lalu mengambil napas yang dalam.
Dendam yang selama ini terpendam, akhirnya bisa terbalaskan sekarang.
Tapi yang membuat ia tidak menyangka adalah ia mengira bahwa Chris akan memanggil pengacara terbaik di Jakarta, lalu dengan seluruh orang terbaiknya berusaha memenangkan gugatan, tapi yang terjadi adalah saat Chris dengan santainya mengucapkan 3 kata "Saya mengaku bersalah." , Rissa diam sejenak, otaknya tiba-tiba berhenti berpikir.
Seperti tersengat listrik, Rissa yang berdiri di tempat penggugat hampir saja kehilangan keseimbangannya.
"Saya mengaku bersalah."
Dari awal tatapan Chris tidak terlepas dari Rissa, dia dengan santai dan tenang mengakui semua kesalahannya, suasana di pengadilan pun menjadi riuh, orang-orang elit kelas ataspun ikut terkejut dan terdiam.
Bagi seorang pria yang memiliki jabatan seperti Chris, bukan tidak mungkin untuk memenangkan gugatan ini.
Tapi ia mengakui kesalahannya sendiri, ini sama saja seperti membunuh masa depannya.
Rissa menatap Chris dan tidak melihat sedikitpun kegelisahan maupun ketakutan di matanya.
Yang ada hanyalah ketenangan dan tidak terlalu acuh akan apa yang sedang terjadi.
Seperti... dia tidak memperdulikan apapun hasilnya.
Di dalam ruang istirahat.
Rissa membawa gelas besar yang berisi air, air yang dingin pun tidak dapat menenangkan kegelisahannya.
Baru saja ia memasukkan Chris ke dalam penjara.
Laki-laki yang telah menipu dan melukainya, akhirnya telah dimasukkan ke dalam penjara oleh tangannya sendiri!
Tapi Rissa tidak merasa senang.
Saat Chris berjalan masuk, Rissa telah melamun beberapa saat.
Sampai Chris dengan suara memikatnya mulai berkata "Rissa", barulah ia kembali sadar dari lamunannya.
Chris hanya memanggilnya dengan lembut.
Chris yang penyayang, benar-benar membuat hati terdalam Rissa teringat akan kenangannya bersama Chris.
Pada tahun-tahun itu, Chris adalah orang yang sangat penyayang dan lembut.
Rissa sedikit terbawa perasaan, matanya melihat laki-laki itu, ia mengerutkan bibir dan tidak berkata apa-apa.
Tiba-tiba Chris tertawa, suaranya menjadi tinggi, seperti sedang membicarakan hal yang tidak dapat dipendam.
"Aku sudah menyakitimu dengan memasukkan kamu ke dalam penjara, aku berhutang kepadamu, aku pasti membayarnya. Tapi setelah aku masuk ke penjara, kamu jangan mencari ayah tiri untuk anakmu."
Kalimat yang diucapkan Chris membuat Rissa terkejut dan membuka matanya lebar.
Chris tersenyum pahit, lalu menghina dirinya sendiri "Saat kamu di dalam penjara, aku tidak pernah menyentuh perempuan lain. Jadi, kamu dan anak kita harus menunggu hingga aku bebas."
Setelah ia membayarkan semua kesalahannya yang tidak terlupakan oleh Rissa , dia pasti akan mengejar untuk mendapatkan Rissa kembali.
Dengan cara apapun.
Jantung Rissa berdetak tidak karuan, tatapannya kebingungan, mencoba untuk menenangkan dirinya dengan sekuat tenaga " Chris, anakku bukanlah anak darimu."
"Rissa, apa kamu mau terus menipuku?"
"....."
"Aku sudah tahu sejak awal. Anak perempuan kita, Marsha."
Setelah mendengar hal itu, seluruh tubuh Rissa menjadi gemetar.
Novel Terkait
You're My Savior×
- BAB 1 LEBIH BAIK MATI
- BAB 2 DIPENJARA
- BAB 3 MULAI DARI SEKARANG, KITA SUDAH SELESAI
- Bab 4 Aku Hamil
- Bab 5 Aku Sudah Keluar dari Penjara
- Bab 6 Kamu sangat kekurangan uang?
- Bab 7 Kanker Darah
- Bab 8 Judi, Uang Telah Habis!
- Bab 9 Kamu sungguh murahan!
- BAB 10 MENGHILANG
- BAB 11 OPERASI TRANSPLANTASI GINJAL
- Bab 12 Catatan Medis Rumah Sakit
- Bab 13 Chris, Aku Mencintaimu
- Bab 14 Melihat Maple di Vancouver
- Bab 15 Di mana Rissa?
- Bab 16 Saya pasti akan menemukanmu!
- Bab 17 Ricky? Apakah benar itu kamu?
- Bab 18 Biarkan aku yang menjagamu
- Bab 19 Terbangun dari Mimpi
- Bab 20 Apakah kamu pria?
- Bab 21 Marsha adalah anakmu
- Bab 22 Chris, Lepaskanlah!
- Bab 23 Aku jatuh sakit
- Bab 24 Pulanglah bersamaku
- Bab 25 Sepasang ginjal yang utuh.
- Bab 26 Kamu sebenarnya dimana....
- Bab 27 Tempat Penuh Kenangan
- Bab 28 Siapa dia?
- Bab 29 Apakah Kamu Sudah Kembali?
- Bab 30 – Aku Telah Menyesal
- Bab 31 Perayaan
- Bab 32 Jangan bermain Api!
- Bab 33 Kembali ke Awal
- Bab 34 Ternyata kamu sudah memiliki wanita
- Bab 35 Nama itu, sudah lama tiada
- Bab 36 Akulah yang telah memasukkan dia ke penjara
- Bab 37 Dia adalah wanitamu?
- Bab 38 Pengganti hanyalah pengganti
- Bab 39 Makan malam terakhir
- Bab 40 Aku ceritakan satu cerita
- BAB 41 Kembali ke sisiku
- BAB 42 Aku Mengaku Bersalah
- Bab 43 Harus Menungguku
- Bab 44 Surat Peralihan Saham
- Aku membawa anak kita menjengukmu
- Terima kasih telah membuat hidupku sempurna
- Terima kasih atas kerja kerasmu