Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
Duduk dihadapan Yoel, seorang pria berbaju putih, tidak lain adalah suami Jane, juga sahabat Yoel.
"Baru saja Meri datang ke rumah sakit, dia hamil." Wajah Yoel tidak begitu senang.
"Saya sudah mendengar dari Jane, dia bilang kamu adalah pria yang tidak baik."
Yoel tidak peduli, menyangkut masalah Meri dia memang adalah pria yang tidak baik.
"Tapi, Meri benar-benar sangat mencintai kamu, sudah beberapa tahun berlalu, kamu juga harus bersyukur, dia adalah istri yang baik." kata Lukas.
Yoel menggelengkan kepala, hubungannya dengan Meri kurang ada komunikasi yang banyak.
"Jika saya bersama dengan Meri, saya merasa bersalah pada Siska, dulu saya sudah sekali melakukan kesalahan terhadap dia, kali ini saya tidak ingin terulang lagi.
"Lalu bagaimana dengan Meri?Dia mencintai kamu begitu lama, apakah kamu tidak kasihan dengan dia?"
Yoel menggigit bibirnya, hatinya begitu galau, ia memberikan Meri pernikahan selama lima tahun, membuat Meri merasakan hasil dari mencintai Yoel, sekarang ia pasti sangat menyesal.
Mencintai Yoel adalah kesalahan terbesar seumur hidup yang pernah dilakukan Meri.
"Saya tidak tahu."
Yoel bingung, tidak disangka saat ini dia bahkan sedikit tidak tega.
Meri mengambil keluar syal yang sudah dirajutnya untuk dilihat, hitam sangat cocok dengan Yoel, karena Yoel selalu memberikan perasaan dingin, ia cinta mati kepada Yoel.
Tidak tahu juga kapan baru akan diberikan kepada Yoel.
Yoel ketika pulang rumah, Meri lagi duduk di ruang tamu, dia benar-benar ada sedikit rasa kecewa, Yoel yang tidak punya perasaan dan sangat membenci dia, membuat Meri merasa takut, tidak seperti dulu memiliki harapan.
Tiba-tiba melihat Meri duduk di ruang tamu, hati Yoel merasa ada perasaan penolakkan, karena Meri tidak bersemangat seperti dulu dan ia begitu tenang.
Meri mengangkat kepala, kedua matanya merah bengkak, tampak menangis berkali-kali,"Yoel saya melepaskan kamu, kita cerai saja."
Mendengar ini hati Yoel tampaknya seperti jatuh ke dalam jurang yang tanpa dasar. Awalnya perceraian merupakan hal yang baik, namun ketika melihat air mata Meri, ia merasa tidak bahagia.
Yoel dengan tenang duduk dihadapan Meri, menatap Meri sambil bertanya, "Bercerai? Apakah kamu sudah memikirkannya dengan matang?"
Cinta yang tidak akan didapatkan, Meri berusaha selama lima tahun, awalnya ia bisa bertahan lebih lama dari itu, tapi ia merasa hal ini akan berdampak bagi anaknya, Yoel yang tidak ada hati ingin menggugurkan anaknya sendiri, membuat ia angkat tangan, ia tidak ingin ada masalah dengan anaknya, jika bercerai maka Yoel dan Siska akan bersama, dan tidak ada yang akan menyakiti anaknya.
"Iya, saya sudah berpikir dengan matang, cerai saja, saya memberkati kamu bersama dengan Siska."
Meri dengan begitu susahnya membuka mulut, melihat Yoel yang berwajah tampan itu masih ada sehelai perasaan.
"Baiklah." Yoel berkata dengan tenang, lalu meninggalkan meja.
Malam itu, mereka tidur pisah kamar, Meri tidak bisa tidur, apalagi Yoel ia tambah tidak berani tidur, memikirkan hal yang dikatakan Meri, bahwa ingin bercerai, dia begitu tenang, Yoel pun jadi galau hatinya, ia berpikir Meri begitu mencintai dia sampai mati, kenapa sekarang begitu gampang untuk melepaskan.
Keesokkan harinnya, Meri pagi-pagi sudah bangun, bisa dibilang juga semalaman tidak tidur, mukanya pun begitu lesu, Meri bersiap-siap kemudian keluar rumah, tepatnya saat itu Yoel juga ikut keluar.
Mereka berdua saling berpandangan, Yoel menatap dia, tapi Meri membuang muka.
Turun tangga, awalnya Yoel berpikir ia akan mengikuti dia pergi, ternyata ada sebuah mobil berhenti didepan pintu, dari dalam keluar Tony, muka Yoel pun berubah cemberut, dan mengoceh dalam hati.
"Tony antar saya." Meri berkata dengan nada dingin.
Tony melihat Yoel, sambil tersenyum, "Yoel, lama tidak bertemu, masih saja kamu seperti dulu."
Yoel dengan kesal menghela napas, lalu menarik tangan Meri saat ia mau masuk kemobil, "Istriku, pasti aku yang antar!"
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMy Cold Wedding
MevitaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleYama's Wife
ClarkInventing A Millionaire
EdisonCinta Yang Dalam
Kim YongyiMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia