Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 38 Tertabrak Mobil

Bab 38 Tertabrak Mobil

Wajah Siska pucat, sambil mengerutkan bibirnya, ia tak berani bicara lagi.

Meri pulang kerumah, ia bersiap membawa Billy untuk meninggalkan rumah itu dan kedepannya tidak ingin ada hubungan lagi dengan Yoel, namun saat masuk kepintu, ia melihat ruangan yang penuh dengan mawar, ia melihat Billy yang rapi dan cakep dengan mengenakan kemeja. Billy ketika melihat Meri, ia pun dengan senang berlari menuju Meri, "mami, kenapa kamu sendiri, ayah bilang mau melamar kamu, mau memberi kejutan, kenapa hanya mami yang pulang?"

Meri terdiam beberapa saat, sambil melihat ruangan yang memiliki atmosfer begitu romantis, dari depan pintu sampai keatas tangga penuh dengan bunga mawar, setiap sudut ruangan terlihat begitu hangat, tapi kedatangan Siska merusak semua itu, melamar apaan, mau menikah lagi itu hanya khayalan.

"Billy, kita tidak akan bersama ayah lagi, ayo pulang kerumah bersama mami." Meri mengemaskan barang-barangnya dan juga punya Billy.

Billy masih tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia juga tidak berani bertanya, ia hanya bisamelihat maminya sedang mengemaskan barang. Setelah beres, ia pun membawa Billy keluar dari rumah itu.

Dijalan, Meri ketika ingin memberhentikan sebuah taxi, lalu Billy bertanya, "mami, ayah melakukan kesalahan apa lagi kah?"

"Billy kamu masih kecil, tidak perlu mengetahui urusan orang dewasa, kamu hanya perlu tahu bahwa mami mencintai kamu, kalau ada waktu mami akan bawa kamu ketemu ayah, ok?"

Saat mereka sedang bicara, dari jauh ada sebuah mobil yang bersiap menabraknya, didalam mobil itu ada Siska yang penuh dengan kemarahan melihat Meri, dia tidak bisa bersama dengan Yoel, dia juga tidak ingin Meri dan Yoel bersama, semua sudah seperti itu, kalau begitu biarlah mereka berdua mati bersama.

"Meri, bukankah berkahmu begitu besar, saya hari ini akan membawa kamu menuju surga itu!"

Siska menambah kecepatan untuk menabrak Meri, Meri membelakangi mobil itu jadi ia tidak tahu ada mobil dibelakang, baru saja pulang mau mencari Meri, Yoel pun melihat pemandangan yang begitu menyeramkan, Yoel berteriak, "Meri, awas!"

Meri membuka matanya besar-besar, seperti dunia tiba-tiba berhenti, dalam pandangannya hanya ada Yoel yang sedang berlari ke arahnya, Yoel segera melindungi Meri.

Peng!!

Yoel melompat berapa meter jauhnya, ia terlempar dan terjatuh di tanah, badannya penuh dengan darah.

Meri membuka matanya, dengan begitu terkejut, dalam waktu yang begitu singkat, "Yoel, Yoel!"

Meri segera memeluk Yoel yang badannya penuh dengan darah.

"Ayah, ayah." Billy menangis.

Yoel berbaring dalam pelukan Meri, sambil memegang tangannya, dan menenangkan dia, "saya tidak apa-apa, kamu dan Billy jangan menangis, saya belum mati."

Meri pun menangis, "kamu bodoh, saya tidak mengijinkan kamu mati!"

"Tenang saja, saya belum berhasil mengejar kamu, saya tidak berani mati, mendingan kamu mencium saya sekali, mungkin saya bisa hidup lebih lama." Yoel tertawa sambil berkata, ia tidak ingin menambah beban Meri.

"Khayalanmu terlalu indah, dasar gombal." Meri berkata sambil menangis.

"Meri, kamu tidak apa-apa itu sudah cukup, saya tidak ingin kehilangan kamu lagi, yang penting kamu hidup dengan baik-baik." Yoel beneran takut terjadi apa-apa dengan Meri.

Meri berusaha untuk tenang, tapi air matanya tidak bisa bohong.

Dengan cepat, mobil polisi dan mobil ambulans sudah sampai di lokasi kejadian, Siska sebagai tersangka yang sengaja ingin membunuh orang pun dibawa polisi, dan Yoel dibawa mobil ambulans.

Meri tidak ikut pergi, dia masih belum bisa memastikan perasaannya, mengetahui Yoel yang dalam keadaan bahaya membuat ia tidak berani ikut ke rumah sakit, ia takut tidak bisa menjaga hatinya dan dengan mudah memaafkan dia, ia takut Yoel hatinya masih suka berubah-ubah, lalu takut kecewa lagi.

Sehari berlalu, Yoel yang masih sedang diikat dengan perban mencari Meri untuk mengakui kesalahan, ia tidak ingin Meri meninggalkan dia.

Disaat itu juga, Lukas sekeluarga datang, Jane duduk disofa sambil melihat Meri yang sedang tidak tenang, ia menasehati dia, "Yoel baru saja sadar dia langsung berlari kebawah untuk mengakui kesalahan, maafkanlah dia, dia begitu juga sudah menderita."

"Kenapa kamu juga ingin menganjurkan saya, bukannya kamu juga bilang Yoel pria brengsek? Pria brengsek harus hidup untuk menebus dosanya!" Meri permukaannya terlihat berbicara dengan begitu yakin, padahal hatinya merasa sangat tidak tenang.

Yoel dengan mengenakan baju rumah sakit, wajah yang pucat, dengan tongkat yang membantunya berjalan, ia berteriak dari bawah gedung, "Meri, saya mencintai kamu, menikahlah dengan saya, saya bersedia memberikan nyawa saya demi mencintai kamu."

Yoel dari bawah gedung terus berteriak, tidak peduli dengan orang lain yang melihat dia.

Orang yang lewat pun mengelilingi dia, melihat ia berdiri begitu lama diluar dalam cuaca yang begitu dingin, mereka pun sudah tersentuh.

Malam hari dengan cuaca yang dingin, Yoel hanya mengenakan pakaian rumah sakit, dan mengutarakan isi hatinya, dibawah lantai pun ia menaburkan bunga mawar, ditambah dengan parasnya yang ganteng, membuat para wanita pun bergerombolan datang melihat, dan juga mereka ikut berteriak. "Meri terima lah, dia sudah mengakui kesalahannya."

"Terima, terima."

Begitu banyak orang yang mensupport dia, membuat Yoel pun makin percaya diri, ia hari ini tidak mendapatkan Meri, maka ia pun tidak akan pergi.

Yoel berkata begitu lama, Meri juga sudah mendengar semuanya, ia mengerutkan bibirnya dan melihat dari jendela, Yoel berlutut dilantai memohon maaf dari dia, mata Meri penuh dengan air mata, tapi ia masih begitu galau.

Tidak lama hujan mulai turun, Billy berdiri di jendela dan berkata, "mami, turun hujan, ayah basah kuyup, keadaan ayah sekarang juga belum pulih."

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu