Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
Siska dengan percaya diri mengatakan, "sepertinya kamu sudah mengerti, Yoel saat itu membuang kamu untuk menikah lagi dengan wanita lain, wanita itu adalah saya, tahun itu Yoel mau menikah dengan saya, namun karena kamu mati, dan juga Billy lahir, maka kami tidak jadi menikah. Meri, kamu pikir menggunakan cara seperti ini bisa menarik simpati, sengaja melakukan cara seperti ini selama 5 tahun untuk kembali ke sisi Yoel, benar tidak?"
Kata-kata ini membuat Meri sangat kesal, ternyata ia adalah musuhnya Meri dan bukan teman, dan ia berbelit- belit untuk membuat Meri mendengar kata-katanya, Meri tertawa, "kamu ingin bilang saya merebut kekasih kamu?"
"Bukankah begitu?" Kata Siska, "Saya mencintai Yoel begitu lama, kamu ada hak apa selalu merusaknya, kamu tahu tidak kamu sudah menghancurkan kebahagiaan saya, lalu sengajameninggalkan anak, lupa ingatan pun untuk menarik simpati orang, ini adalah cara licikmu! Kamu pikir Yoel beneran mencintai kamu kah? Jika kamu tidak menggunakan segala cara untuk mendapatkan dia, dia dari awal sudah menikah dengan saya."
Meri mengepalkan tangannya, ia amat marah, "Siska, katamu saya tidak mau melepaskan Yoel, oke, lalu walaupun saya menggunakan segala cara untuk menarik dia, itu memang ada daya tarik saya, lalu kamu?Kamu wanita yang tidak diinginkan dia, ada hak apa kamu berdebat dengan saya!"
"Kamu..." Siska seperti tertusuk hatinya, tapi setelah dipikir tidak ada yang perlu membuat diri emosi, ia pun lanjut tertawa, "kamu salah, rasa bersalah Yoel kepada kamu akan hilang, kamu berani bertaruh tidak, pasti akan ada waktunya ia akan membuang kamu sekali lagi, lalu kembali bersama saya."
"Sebagai wanita ketiga bisa berkata begitu percaya diri, saya kagum, kalau begitu kita tunggu saja kapan membuang saya dan kembali bersama kamu, saya juga sangat menunggu hari itu." Kata Meri dengan dingin, ia sama sekali tidak menunjukkan dirinya lemah.
Siska tidak mendapatkan keuntungan apa-apa berbicara dengan Meri, tidak seperti dulu, "kamu dengar tidak kata-kata saya, saya mau kamu meninggalkan Yoel, kamu sudah pergi selama 5 tahun, Yoel sudah mau melupakan kamu, untuk apa kamu kembali lagi."
Meri mengetahui tujuan Siska, jadi ia tidak ada niat lagi untuk berbicara dengan dia, "pastinya, saya sangat menunggu untuk melihat wanita ketiga seperti kamu bisa melakukan apa, kamu hari ini bicara kata-kata seperti ini kenapa tidak dibicarakan di depan Yoel, bagaimana kalau kita pergi mencari dia langsung, dia cinta kamu atau mau menikah dengan kamu, kita bisa membicarakannya dengan jelas, lagian saya dengan dia juga sudah bercerai, jadi kami tidak ada ikatan apa-apa lagi."
Dirumah, Yoel yang setelah mendengar nasihat Lukas pun menghias rumah penuh dengan bunga mawar sambil menunggu Meri pulang dan melamarnya, ia juga sudah memilih cincin, yang spesial buat memberi kejutan kepada Meri, tidak tahu Meri akan suka atau tidak.
Saat itu, Yoel sangat grogi, ia takut ditolak Meri, dan juga takut rencana tidak berjalan sesuai rencana, Yoel menyuruh Billy menelepon mamanya, bertanya kapan ia pulang. Dengan patuh Billy menelepon maminya, ia mendengar seperti maminya sedang berkelahi dengan seseorang.
Billy pun segara melapor ke ayahnya, "ayah, mami dibully orang, saya mendengar ia seperti sedang berkelahi dengan seseorang."
Yoel mendengar itu, segera mengenakan bajunya, "Billy, kamu tunggu ayah bawa mami pulang ya."
Setelah itu ia langsung menyetir mobil pergi, ia menelepon Meri, "kamu dimana?"
Meri menaruh ponselnya di telinga, dengan dingin katanya, "saya di Kafe Smile, kamu jemput saya disini."
Wanita ketiga akhirnya menemukan dia, ia ingin lihat bagaimana Yoel mengatasi ini.
"Meri, semuanya adalah salah saya, tapi mohon kamu lepaskan Yoel, kamu dan Yoel tidak akan pernah bahagia, saya juga tidak ingin berkelahi dengan kamu, hanya ingin kamu lepas tangan saja, melepaskan Yoel, saat itu bukankah kamu bilang setelah melahirkan anak akan melepaskan Yoel?Ia sudah melepaskan kamu selama 5 tahun, untuk apa kamu sekarang masih menempel dengan dia, mengambil apa yang bukan milik kamu."
Siska kemudian mengambil strategi, dengan bersikap lembut, namun Meri tidak termakan dengan tipu muslihat dia, dia yang sendiri yang jelas-jelas adalah korban, jadi untuk apa menyerah kepada dia, seumur hidupnya orang yang paling ingin ia kalahkan adalah Siska, jadi ia ingin Siska merasakan bagaimana kekalahan itu.
Yoel dengan segera menghampiri Meri saat melihatnya dan berteriak, "Meri."
Siska yang melihat Yoel, ia pun bersikap murah hati dan berusaha tersenyum dan dengan hangat menyembutnya, "Yoel, kamu juga datang."
Yoel melihat Siska raut wajahnya langsung berubah, mereka sudah tidak pernah berkomunikasi lagi, lalu dia kali ini mencari Meri, "Kenapa kamu bisa ada disini, kamu bicara apa dengan Meri?"
"Tidak mengatakan apa-apa, saya hanya membicarakan cerita lama."
Meri bukanlah orang yang dengan mudah dibohongi, ia adalah orang dewasa, dan juga tidak kekanak-kanakan, ada masalah apa langsung katakan, "Siska bilang yang kamu cintai adalah dia, dia juga bilang ingin balikkan dengan kamu, ia menyuruh saya meninggalkan kamu, saya juga hanyalah mantan istrimu, jadi juga tidak ada alasan untuk tidak melepaskan kamu, menurut saya apa yang dikatakan nona Siska cukup bagus, saya akan melepaskan kamu untuk bebas, selanjutnya kamu pergilah bersama dia."
Meri mengakhiri dengan kalimat itu, lalu ia pergi, Yoel dengan khawatir segera menarik tangannya, "Meri, kamu dengar penjelasan saya, saya sudah lama tidak ada hubungan lagi dengan dia, di hati saya hanya ada kamu."
Meri dengan marah meninggalkan kafe, tanpa peduli dengan panggilan Yoel. Yoel merasa pusing, dengan tidak mudah hubungan dia dan Meri agak membaik, tapi tiba-tiba dirusak oleh Siska, dengan sangat marah ia menatap Siska, "Siska, jangan memaksa saya, jika kamu beneran mau seperti ini, saya tidak segan-segan akan menghakhiri hidupmu!"
"Yoel, apa yang baik dari Meri, dia jelas tidak memahami kamu, hanya saya seorang saja yang paling mencintai kamu."
Yoel sangat marah, ia meraih kerah baju Siska, dan mengangkatnya ke atas dinding, "Orang yang saya cintai hanya Meri, sudah cukup jelas, jika kamu berani lagi menggangu Meri, tidak segan-segan saya akan membunuhmu!"
Novel Terkait
Memori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia