Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
"Okelah kalau begitu, saya dan Meri sepakat, lagian juga ia sudah akan melahirkan, sudah diputuskan mereka akan dijodohkan." Jane tertawa sambil berbicara, sehingga membuat situasi sangat canggung.
Segera sesudah itu, Yoel memberikan surat undangan kepada mereka, "Saya menikah dengan Siska, kalian jangan lupa datang, tepat pada tanggal 1 bulan depan."
Ini seperti tamparan diwajah Meri, dia bahkan tidak bisa menangis.
Siska pun tersenyum, "kalian adalah teman baik Yoel, semoga bisa dapat doa restu kalian."
Meri wajahnya pucat, sebagai mantan istri duduk di situ mendengar mantan suami akan menikah, seharusnya sulit bagi dia, Meri lalu mengambil undangan itu, membukanya, melihat foto pernikahan mereka, ia pun tertawa dengan menyindir.
Mengingat tahun itu saat ia dan Yoel menikah begitu terburu-buru, tidak ada sesuatu yang spesial, bahkan foto pernikahan pun tidak ada.
Jane pun langsung memukul meja karena ia tak tahan lagi, "Yoel, kamu ada hati tidak sih, saat seperti ini kamu menyebarkan undangan apa, wanita disebelah kamu ini rubah seperti apa yang membuat kamu menjadi seperti ini, membuat kamu terburu-buru menikahi dia!"
Kata-kata Jane membuat semua orang dimeja langsung terdiam, terutama Yoel, ia mengerutkan alis dan tanpa bersuara, ia bisa menahan emosi karena Jane adalah istri dari Lukas, namun kali ini Jane sudah menyinggung dia bersama Siska, ia pun tidak bisa diam saja, dengan dingin katanya, "Kenapa kamu membawa-bawa Siska, saya tahu kamu dan Meri itu bersahabat, jika ada yang tidak puas saya bisa mengerti, tetapi jangan membawa prasangka pribadi dibicarakan di meja makan."
"Prasangka pribadi?Saya ada prasangka apa, kamu benaran tidak punya hati!" Kata Jane dengan emosi.
Saat lagi makan jadi seperti itu, Meri pun tidak ingin melihatnya, ia menarik tangan Jane, "Jane, duduklah, begitu banyak orang yang melihat, jangan sampai kamu ditertawakan orang!"
"Saya ingin orang melihat mereka pria dan wanita tidak tahu diri yang sudah menyiksa kamu, Yoel kamu jangan menjadikan amnesiamu sebagai alasan, kamu adalah pria sampah, walaupun mungkin nanti ingatanmu mungkin akan pulih, jangan harap menerima ampun dari Meri, kamu benar-benar tidak layak untuk dia." Kata Jane dengan kesalnya.
"Jane cukup!" Meri tidak ingin dia lanjut berbicara, ia takut semuanya terbongkar, "masalah saya kamu tidak usah urus!"
Jane menoleh ke arah Meri, ia hanya berjuang memberikan keadilan bagi Meri, tetapi malah jadi seperti ini, ia pun agak sedikit kecewa, Meri juga tidak ingin seperti itu, dengan panik ia berkata, "saya keluar sebentar, kalian makanlah pelan-pelan."
Bertengkar dengan menyebabkan suasana tidak enak bukanlah hal yang ingin dilihat Meri, Meri sambil menutupi wajahnya, ia tidak kuat dengan tekanan suasana yang seperti itu dan ia berjalan keluar.
Hari ini juga tidak cocok untuk menjenguk Jane, siapa tahu akan bertemu dengan Yoel. Lalu saat ia keluar Yoel pun menyusul, saat membalikkan badan, Yoel tepat berdiri dibelakangnya, Meri pun menghentikkan langkahnya, lalu berbalik kembali pura-pura tidak melihat dia.
"Keadaan anak baik-baik sajakah?" tanya Yoel dengan dingin.
"Sangat baik."
Meri suaranya lebih dingin lagi, cintanya yang begitu dalam kepada Yoel, membuat ia juga sangat benci dengan Yoel.
"Kamu bagaimana bisa kurus begitu banyak, apakah baik-baik saja?"
"Saya mau hidup bagaimana itu tidak ada hubungannya dengan kamu." Meri ingin pergi, rencananya ia ingin pergi tanpa pamit, "Saya pergi dulu, kamu bantu saya sampaikan pada Jane."
Tepat pada saat Meri mau pergi, Yoel menahan bahunya, Meri berbalik menatap Yoel, bertanya, "kamu mau ngapain, kita sudah bercerai, walaupun saya beneran ada masalah itu tetap saja tidak ada hubungan dengan kamu."
Wajah Meri makin pucat dari sebelumnya, bagaimana mungkin Yoel tidak menyadarinya, "Cuaca tidak begitu dingin, kamu masih menggunakan topi, dan tadi juga hanya makan bubur, apakah kamu tidak enak badan, ada hal yang kamu sembunyikan dari saya?"
Meri tiba-tiba tertawa, dengan tenang berkata, "Saya mengidap kanker, kamu percaya tidak?"
Yoel melepaskan tangannya, "ini sama sekali tidak lucu."
"Jadi Yoel, saya tidak mencintai kamu lagi, kamu juga jangan mengganggu saya." Meri membalikkan kepala, air matanya menetes, walaupun mereka masih saling menyapa, tapi tidak ada rasa apa-apa.
Meri berjalan beberapa langkah, Yoel membuka mulut berkata, "Meri, saya akhir-akhir ini selalu sakit kepala, dan bayanganmu selalu muncul dipikiranku, ini kenapa?"
Yoel tidak mengerti, ia tidak ada perasaan dengan Meri, orang yang disukainya adalah Siska, tapi kenapa yang selalu muncul dibayangannya adalah Meri, ini seperti bukan gayanya Yoel, dia sangat bingung dan ingin menemukan jawaban, setelah mengatakan ini ia pun tidak mendapat penjelasan apa-apa dari Meri.
Air mata Meri pun mengalir dari kelopak matanya, "Saya merestui kamu dan Siska, dan jangan lagi mengatakan hal yang tidak berguna seperti ini di depan saya, saya tidak mencintai kamu lagi."
"Saya juga harap kamu menemukan kebahagiaanmu sendiri." Kata Yoel.
Setelah bertahun-tahun terikat, akhirnya rasa cinta dan benci yang terikat antara mereka berdua berakhir, dia hanya berharap Meri hidup baik-baik saja, paling tidak lebih baik dari saat bersamanya dulu.
Meri menyeka air matanya, tersenyum dan berkata, "Saya sudah siap bersama dengan Tony, kamu juga tahu dia selalu mencintai saya, dia bahkan lebih baik dari kamu, dia adalah pria yang paling cocok buat saya, jika saja saya tetap mempertahankan kamu maka bisa dibilang saya bodoh, kamu tenang saja, saya sudah menemukan kebahagiaan, lebih dari dulu saat bersamamu."
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraHalf a Heart
Romansa UniverseBaby, You are so cute
Callie WangWahai Hati
JavAliusUnlimited Love
Ester GohMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia