Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
"Mami, saya mau minum." Melihat Maria berbicara dengan pria, Billy pun memotong pembicaraan mereka.
Tony melihat Billy, ia begitu kaget, "kapan kamu melahirkan anak?"
Kata Maria, "ini adalah anak teman saya."
"Bukan, saya adalah anak mami." Membalas ucapan Maria.
Tony tertawa tanpa berkata apa-apa, ia mengeluarkan tangannya dan membelai kepala Billy, Billy yang merasa ia adalah musuh pun langsung melepaskan tangan pria itu, Tony dengan merasa janggal melepas tangannya dan mengerutkan keningnya, "kamu jangan berkata lagi, ia ada kemiripan dengan kamu."
Setelah selesai berkata, Tony mengalihkan pembicaraan, Billy pun ada perasaan terancam, siapa yang tahu pria ini akan melakukan apa, ia pun dengan diam-diam menelepon ayahnya, saat itu ayahnya sedang ada dirumah Lukas, ia ingin menanyakan kepada Jane apa yang sebenarnya terjadi, Maria sebenarnya Meri atau bukan.
Jane tetap tidak ingin memaafkan Yoel, ia tetap menyalahkan Yoel yang membuat Meri seperti ini, "lalu mau apa, ia juga tidak ingat kamu lagi, sekarang ia sudah hidup baik-baik, kenapa kamu masih mengganggu kehidupan dia, Yoel, kamu harus melepaskan Meri bebas."
Mereka selama 5 tahun menyembunyikan ini dari Yoel, selama 5 tahun ini pun ia tidak berhenti memikirkan Meri, namun teman baiknya pun menipu dia, "saya tahu kamu tidak bisa memaafkan saya, tapi saya tetap tidak akan menyerah buat Meri, Billy membutuhkan sosok ibu, saya juga butuh Meri, kalian juga tidak bisa menghalangi saya."
Jane tertawa dan menjilat bibirnya, "seandainya jika Meri kembali ingatannya, apa dia mau bersama dengan kamu?Saya tidak menghalangi kamu, tapi jika kamu menyakiti Meri lagi, saya bersumpah kamu selamanya tidak akan menemukan dia lagi!"
Setelah mengetahui jawaban, Yoel mendapatkan kembali kepercayaan dirinya, bahkan jika Meri ingin hidupnya, ia juga tidak akan melepaskan dia.
Ponselnya tiba-tiba saja berbunyi, Yoel menaruh ponselnya di telinga, dan mendengar suara Billy dengan kecil, "ayah, kamu cepat kesini, kalau kamu tidak datang, mami akan dibawah kabur pria lain."
"Apa yang terjadi?" Tanya Yoel dengan cemas.
"Ada seorang paman yang mengajak mama pergi makan, mami berbicara dengan dia tampak begitu bahagia, saya merasa paman ini ingin menjadi ayah tiri saya."
Mendengar itu, Yoel tidak bisa tenang, ternyata bukan hal yang salah menaruh anaknya disebelah Maria, ia kemudian berpamitan pada Jane, lalu segera menuju toko bunga, sama seperti yang dikatakan Billy, didalam toko bunga itu ada seorang pria, dan ternyata pria ini tidak asing bagi dia, pria yang selama ini menjadi musuh bebeyutan dia, dan sampai sekarang belum berubah.
Tony melihat Yoel ia sangat kaget, dia sudah 5 tahun tidak berjumpa dengan Yoel, kali ini bertemu lagi, mereka berdua pun berubah banyak.
Yoel dengan tertawa, ia pergi berjabat tangan dengan Tony, "Tony, tidak disangka bisa bertemu dengan kamu disini."
"Iya, saya juga tidak terpikiran, kamu bisa datang kesini." Tony melihat Billy, "ini anak kamu?"
Yoel sambil mengerutkan keningnya, berkata, "ini adalah anak saya dengan Meri."
Maksudnya dalam kalimat ini sangat jelas, Tony pun juga mengerti, lalu dia berkata kepada Maria, "Sudah pulang kerja, ayo kita makan bersama."
Atmosfer diantara mereka berdua agak aneh, Maria juga merasa ada yang tidak beres, tidak tahu apakah harus menerima ajakan Tony atau tidak, tapi Yoel saat itu yang sudah deluan mengambil keputusan, "boleh saja, saya dan anak saya juga lapar, Maria lebih baik kami juga ikut."
Yoel yang tamu menjadi seperti yang mengundang, lalu tampak Tony seperti orang luar, Maria mengangkat kepala melihat Yoel, sejak kapan begitu dekat dengan dia, Maria dengan cepat berkata, "saya pergi makan dengan Tony, kamu mau ngapain mengganggu, lebih baik kamu bawa anakmu pulang."
Tony ketawa geli, "saya makan dengan Maria, kamu mau ikut untuk apa?"
Yoel mukanya berubah, ia menjadi tidak senang, namun Billy ia pintar, langsung pergi ke mamanya, "mami, saya lapar, bawalah saya dan ayah pergi makan."
Lagi-lagi Yoel menggunakan Billy, Yoel pun mengerutkan kening sambil menyindir Tony, dan akhirnya mereka harus pergi makan bersama.
Maria dan Billy berjalan didepan, Tony berkata dengan sinis, "Yoel, beberapa tahun tidak bertemu, kamu masih saja begitu licik, Maria malas meladenimu, tapi kamu pandai ya menggunakan anak sebagai umpan."
"Senjata yang benar-benar bisa digunakan adalah senjata yang bagus, untuk apa kamu peduli saya menggunakan cara apa, lagian kamu sudah tidak punya kesempatan lagi." Yoel tertawa dengan sangat puas.
Empat orang makan bersama, Tony memberikan menu makanan kepada Maria, berkata, "Maria kamu ingin makan apa pesan saja, saya yang traktir."
Kemudian Yoel yang duduk di sampingnya memotong pembicaraan, "tidak perlu, ia punya suami."
Setelah berkata demikian, Yoel mengambil menu lalu memesan, "pesan satu dumpling udang, lalu lobster besar...istri saya suka makan seafood."
Ia memberikan menu ke pelayan rumah makan, sambil memberikan tatapan menyindir Tony, Tony tidak seperti Yoel yang begitu banyak akal, juga ia sangat menghormati Maria, jadi selalu saja ia telat selangkah.
"Ini agak sedikit keterlaluan, Maria bagaimana bisa adalah istrimu." Tony mengerutkan kening dengan tidak senang.
"Cepat atau lambat pasti, saat waktunya tiba kamu akan melihatnya, saya sudah mempersiapkan kartu keluarga."
Maria merasa sangat canggung, ia dan Billy saling bertatap-tatapan, tidak tahu ada apa dengan dua pria ini, "Billy kamu suka makan apa pesanlah."
Billy sangat bernafsu makan, ia makan dengan senang, ini karena Maria yang menyuapinya, dengan riang ia bertepuk tangan, Maria menyayangi Billy, ia jadi tidak terlalu menaruh perhatian dengan dua pria itu.
Setelah selesai, Maria minta maaf dengan Tony, "Tony maaf, sudah menyusahkan kamu."
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMenunggumu Kembali
NovanMy Superhero
JessiSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Yang Berpaling
NajokurataMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia