Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 32 Siapa Saya?
Bab 32 Siapa Saya?
"Tidak apa-apa, kamu senang sudah cukup." Tony tertawa, ia mengejar Meri begitu lama, dari awal sudah tidak ada harapan, ia hanya bisa berharap Meri bahagia.
"Kebahagiaanmu, kamu sendiri yang menentukan, saya tidak akan menghalangi kamu."
"Kamu bicara apa, tidak mungkin kamu percaya saya dan Yoel ada hubungan apa." Maria merasa aneh, ia dari dulu tidak pernah menganggap dirinya istri Yoel.
"Jika Billy adalah anak kamu, Yoel adalah mantan suamimu bagaimana?Apakah kamu masih mau menikah lagi dengan dia?" tanya Tony.
Maria agak terkejut, seperti merasa Tony tahu sesuatu.
"Maksud kamu apa?"
"Saya sudah berpikir akan ada suatu hari seperti ini, kamu juga tidak akan melepaskan anak itu, tapi kamu harus jelas, kamu adalah orang yang pernah mati sekali, kamu yang bilang ingin menyerah Yoel, tidak ingin ada hubungan apapun dengannya lagi. Sudahlah, ikuti hatimu sendiri saja, bagaimanapun juga kalian sudah punya anak."
Tony tidak tahan lagi, tapi ia tidak ingin juga menyusahkan Maria, ada masalah apa biarlah itu mengalir saja, menyembunyikan segala hal saat ia lupa ingatan itu juga tidak baik, siapa tahu dia akan benci dirinya atau tidak, ia dari awal tidak bisa memberikan keputusan apa-apa.
Wajah Maria berubah, jadi seperti yang dikatakan Tony, semua ini benar? Saat ini hati Maria menolak Yoel, jika Yoel benar-benar telah mengecewakan dia dan melakukan sesuatu yang tidak dapat dimaafkan, dia tidak akan ingin bersama Yoel lagi. Sambil memikirkan hal ini, setelah Yoel antar dia pulang, dia pun tidak mengizinkannya masuk ke rumahnya.
"Kenapa?"
Berdiri didepan pintu, Yoel bertanya.
Maria mukanya berubah, "kamu bawa Billy pergi, kedepannya jangan lagi muncul disini."
"Kenapa?" Yoel mengerutkan keningnya, "apakah Tony ada mengatakan sesuatu kepadamu?"
"Saya harus bertanya kepadamu, apakah kamu ada melakukan kesalahan terhadap mantan isrimu?" Maria bertanya dengan dingin.
Yoel terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa kepada Maria.
"Kamu melakukan kesalahan terhadap mantan istrimu, menyakiti ia hingga ia mati, lalu muka saya persis dengan dia, makanya kamu sekarang mengejar saya, lalu jika saya sudah ada di tanganmu kamu mau bagaimana, membunuh saya sekali lagi? Yoel, hati kamu begitu kotor!"
"Bukan seperti itu." Yoel dengan cepat ingin menjelaskan, tapi Maria tidak ingin mendengar, ia langsung menutup pintu, Yoel segara menahan dengan tangannya, tangannya pun terjepit pintu dengan kuat.
Maria kaget, ia langsung melepas, Yoel merasa sakit sambil mengerutkan alisnya, tapi ia tetap tidak menyerah dengan Maria, tanpa peduli dengan lukanya, ia menangkap bahu Maria, "Meri, berikan saya kesempatan sekali lagi, kali ini saya tidak akan meninggalkan kamu lagi, mohon jangan usir saya."
Yoel memohon, ia takut Meri tidak mau memaafkannya dan mengusir ia jauh-jauh. Ia bisa semuanya tidak usah, yang penting Meri masih bisa ada dalam jangkauan pandangannya.
Maria matanya mulai merah sambil melihat Yoel, akhirnya ia tetap melepaskan tangan Yoel, "tidak usah bilang apa-apa lagi, saya bukan Meri, saya adalah Maria, kamu jangan salah."
Yoel tidak ingin melepaskan tangannya, ia dengan erat memeluk pinggang Maria, "tidak peduli kamu lupa ingatan atau tidak, kamu juga mencintai saya benar tidak, tatapanmu tidak bisa membohongi saya, Meri, kita jangan berpisah lagi, saya mencintai kamu."
Maria menutup matanya, tidak ingin mendengar kata-kata manis dari mulut Yoel, dia tidak tahu apa, pikirannya begitu kacau. Yoel memegang wajahnya dengan dua tangan, kemudian menundukan kepala dan mencium bibir Maria, bibirnya begitu lembut dan sejuk, membuat Yoel makin terangsang, ia pun makin dalam menciumnya, dan menyandarkan Maria di dinding.
Maria begitu kaget, ia langsung mendorong Yoel, dan manamparnya, Yoel pun tidak memaksa lagi.
"Kamu pergilah, saya tidak percaya dengan kamu, jangan muncul lagi di depan saya." Maria menolak sambil menutup pintu, lalu ia menangis.
Dia tidak tahu mengapa ia menangis, ia merasakan perasaan sedih yang begitu membingungkan, terutama mendengar apa yang Tony katakan kepada dia, ia seperti merasa tersentuh, tanpa sadar menolak Yoel untuk mendekat, Tony tidak mungkin membohongi dia, jika ia beneran adalah mantan istri Yoel, ia juga tidak memiliki alasan untuk rujuk kembali.
Yoel yang terluka berdiri cukup lama, lalu Billy menggoyangkan tangannya, dan bertanya, "mami tidak mau kita lagi kah ayah?"
Dengan memeluk Billy, ia berusaha untuk tetap tersenyum, "tidak mungkin, mami kamu hanya marah dengan ayah, ia tetap mencintai kamu."
Dari dalam ruangan Maria masih bisa mendengar suara Billy, mendengar kata-kata ini, ia merasa makin sedih, mengapa ia menyakiti seorang anak kecil yang tak berdosa, dan juga anak ini ada kemungkinan adalah anaknya. Maria menggigit bibirnya, ingin keluar bertemu mereka, tapi ini harus dipikirkan dahulu, ia ingin memastikan dulu Billy itu anak siapa, baru dilihat nanti.
Ingatan Maria yang dulu sama sekali tidak ada, ketika sadar yang ada hanya Tony yang menemani dia, ia tidak tahu dirinya siapa, juga tidak tahu apa yang terjadi, Tony memberitahunya, dia itu terlahir kembali, seperti seseorang yang bangkit dari kematian. Ia tidak memiliki ingatan masa lalu, tapi dia tidak merasa kesepian, seperti ingatan dimasa lalu tidak ingin diingatnya lagi.
Hari ini mendengar Tony berkata seperti itu, ia merasa bahwa sebelumnya ia dan Yoel pernah menjalani hubungan yang berat dan menyedihkan.
Maria berdiri didepan rumah Tony semalaman, besoknya ketika mau keluar Tony sangat terkejut melihat Maria, ia langsung membawa Maria masuk, wajahnya tampak pucat, seperti tidak tidur semalaman dan nyawanya tidak pada tubuhnya, dia hanya ingin bertanya satu hal, yaitu apa yang terjadi antara dia dan Yoel.
"Tony, kamu jangan membohongi saya, saya sebenarnya siapa, Yoel dan saya punya hubungan apa, saya ingin kamu berkata jujur, ini sangat penting bagi saya." Maria dengan tegas bertanya.
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaUangku Ya Milikku
Raditya DikaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranHusband Deeply Love
NaomiCEO Daddy
TantoPenyucian Pernikahan
Glen ValoraMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia