Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
"Meri, sebenarnya beberapa tahun terakhir ini Yoel memiliki banyak perubahan, ia dengan baik merawat anak, dan meninggalkan hal-hal kesenangan dunia, seharusnya ia sudah menjadi pria yang kamu inginkan, kamu kembali saya juga tidak melarang, ada beberapa hal yang saya lihat." Jane menasehati Meri.
Meri masih berusaha melawan, namun ia tidak bisa menerima Yoel, "tidak usah katakan lagi, saya sudah mendengar apa yang dikatakan Tony tentang apa yang terjadi dulu, sementara ini saya masih belum bisa memaafkan dia, saya bisa kembali disini juga karena Billy, Billy adalah anak saya jadi saya punya tanggung jawab terhadap dia."
"Yoel melukai kamu 5 tahun, dia juga menunggu kamu 5 tahun." Kata Jane sambil memegang tangan Meri, tidak peduli ia ingat atau tidak dengan dirinya, namun mereka adalah sahabat baik.
Meri terlihat senang dan memegang tangan Jane kembali, "saya tahu, beri saya waktu."
Sebagai seorang perempuan, jika seorang pria menyakiti kamu sampai di level itu, lalu memberikan dia dengan gampang makan buah yang enak, maka dia tidak selamanya mengingat itu, selanjutnya kehidupan ini masih panjang, dia tidak mampu menebaknya.
Yoel sekali lagi datang dengan Billy dan minta tidur bersama, Meri melihat Billy, lalu melihat Yoel, ia kemudian menggendong Billy masuk, dan dengan tegas berkata, "Yoel, kamu jangan setiap kali menggunakan Billy sebagai senjatamu, jangan berpikir aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan, kamu sana tidur sendiri, tidak boleh masuk."
"Saya..."
Tidak menunggu Yoel selesai bicara, Meri langsung menutup pintu.
Yoel pun hanya bisa kembali tidur di kamarnya.
Meri bangun lalu pergi ke ruang tamu, disitu Yoel sedang duduk menunggu dia dengan menyiapkan sarapan, Meri duduk lalu memakan sarapannya, baru saja meminum seteguk susu ia mendengar Yoel berkata, "Meri, mari kita menikah lagi."
Saat itu juga susu yang diminumnya dimuncratkan keluar, "apa? bukankah dulu kamu yang mau kita cerai?"
"Iya." Walaupun Yoel tidak berani mengakui kesalahannya dulu, tapi sekarang menghadapi situasi seperti ini, ia harus kembali menikah dengan Meri agar tidak khawatir dia akan meninggalkan dirinya, "saya ingin kita menikah lagi."
Raut wajah Meri tidak begitu baik, saat itu pasti Yoel yang memaksa dia bercerai, sekarang mau menikah lagi dengan dia, didunia mengapa bisa ada orang yang seperti ini.
"Kamu bermimpi terlalu indah, saya mau pergi kerja."
Meri tidak menjawab, ia mengambil tasnya dan langsung pergi.
Yoel hanya memandangnya dari belakang sambil menarik nafas, harus bagaimana lagi baru bisa meluluhkan hati dia.
Karena ini, Yoel begitu kepikiran, saat kerja ia pun hanya memikirkan cara untuk dapat membuat Meri mencintai dia lagi, tepat saat itu Lukas datang ke kantornya, Lukas dan Jane sudah menikah bertahun--tahun, bisa membuat Jane begitu dekat dengan dia bagaimana, pastinya Lukas mempunyai sesuatu daya tarik.
"Lukas, saya ingin tanya dengan kamu." Kata Yoel sambil mengusap hidungnya.
"Iya? Ada apa?"
"Kamu dan istrimu...." Yoel melihat keluar jendela, "kamu ada trik apa untuk menjaga hubungan antara suami istri?"
Lukas tertawa dengan ringan, ia mengerti apa yang sedang Yoel pikirkan, "kamu dan Meri ada masalah lagi yang terjadi?"
Yoel perasaannya begitu tidak enak, ia begitu pusing, ia tahu hati Meri masih pada dirinya, tapi ia tidak bisa melupakan kesedihan yang terjadi di masa lalu, dia juga sangat menyesal, dan tidak bisa apa-apa, ini semua adalah salahnya, tapi sekarang diaharus mencari cara untuk mendapatkan hati Meri lagi, hanya dengan begitu, baru bisa membuat setiap masa lalu yang menyedihkan itu menjauh.
"Saya sekarang tidak merasa aman, saya takut Meri tidak mau menikah lagi dengan saya, lalu jika ia pergi bagaimana, karena itu saya sedang memikirkan cara agar bisa membawa dia kembali." Yoel tidak ingin mengakui dia gagal didepan Meri, tapi ia juga tidak ada cara, ini adalah fakta.
Lukas memegang dagunya, ia melihat ini adalah hal yang baik, "kamu ingin menikah lagi dengan Meri, itu adalah ide baik, kamu melamar dia dulu, kalau dia menolak kamu bisa mencari cara untuk menipu dia, pasti ada cara untuk mendapatkan dia."
"Saya pagi ini sudah mengatakan mengenai masalah menikah lagi, tapi ia tanpa peduli langsung pergi."
"Hahaha, apa kamu mau buat saya mati tertawa?" Lukas menggelengkan kepala, "kamu harusnya melakukan persiapan, menyiapkan cincin, bunga, dan membuat hal yang romantis, ngerti tidak?Pantas saja kamu ditolak."
Didalam toko bunga, Meri sedang menghitung pendapatan toko bulan ini, mau membeli Billy mainan, baru saja selesai menghitung, ada bayangan seorang wanita masuk, Meri mengangkat kepalanya, ia melihat seorang wanita cantik, wanita ini tersenyum sambil melihat dia.
"Meri, lama tidak bertemu, tidak disangka kamu masih hidup."
Meri terdiam, dan tertawa kepada dia, "kamu kenal saya?"
"Saya siska, teman lama kamu, kamu lupa?" kata Siska dengan tersenyum, tanpa terlihat tujuan dia apa.
"Oo iya?" Meri sama sekali tidak tahu dia punya hubungan apa dengan dia, jadi ia percaya saja dengan kata-katanya.
Siska dengan hangat menarik tangannya, perasaan Meri terhadap Siska dan Jane tidak sama, dengan Jane ia bisa dengan bebas berbicara, namun dengan Siska ia merasa seperti ada udang dibalik batu. Meri menjauh sedikit dari dia sambil tertawa, "saya masih ada urusan yang harus diurus."
"Tidak apa-apa, kamu urus dulu, saya menunggu kamu, lalu kita bisa ngobrol-ngobrol." Siska tidak terburu-buru dan ia penuh dengan percaya diri.
Setelah beres, Meri dan Siska duduk di sebuah kafe untuk ngobrol, dipermukaan Siska terlihat begitu murah hati berbicara, lalu ia pun berbicara banyak yang diputar-putar, hingga akhirnya ia menanyakan masalah dia dengan Yoel.
"Kamu sudah lupa ingatan, tapi harusnya kamu sudah dengar bagaimana Yoel membuang kamu."
Meri sejenak terdiam, raut wajahnya berubah, ia mengangkat kepala melihat Siska dengan curiga.
"Maksud kamu apa mengatakan seperti itu?" Meri pun makin curiga.
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAfter Met You
AmardaAdieu
Shi QiMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia