Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
"Kamu kapan akan bercerai dari Meri, saya sudah tidak sabar menikah dengan kamu."
Siska duduk dibadan Yoel, dengan dua tangan melilit pada leher Yoel, mereka tampak sangat intim.
Yoel dengan manja mencubit hidung Siska, "Besok saya akan pulang untuk mengurus surat cerai dengan Meri, lalu menikahi kamu."
Siska berpikir,"apakah kamu akan peduli dengan anak di dalam perut Meri?"
Yoel mengerutkan alisnya, anak di dalam perut Meri bagi dia masalah yang cukup sulit, "anak itu adalah keinginan dia, tidak ada hubungannya dengan saya, tidak akan mempengaruhi kehidupan kita setelah menikah."
"Saya percaya dengan kamu, Yoel. Saya cinta padamu."
Siska mengutarakan isi hatinya kemudian mencium Yoel, mereka pun mulai saling berciuman.
Meri melihat itu perasaannya bercampur aduk, lalu menggigit bibirnya, sambil melihat wajah Yoel yang begitu mempesona, di antara mereka sedikit perasaan pun sudah tidak ada.
Lupakanlah, Yoel salah atau tidak itu tidak penting, dalam dunia percintaan akan selalu ada seorang yang tersakiti.
Meri dengan putus asa meninggalkan rumah sakit, jika ini adalah kesempatan terakhirnya bertemu Yoel, dia seharunya menyerah dan bercerai, lalu ada orang baru yang akan menggantikan posisi dia.
Tony kembali setelah membeli kue bulan, membuka pintu dan tidak melihat Meri, sektika itu ia pun panik, ia meninggalkan belanjaannya lalu pergi mencari suster, suster pun tidak tahu dimana Meri berada. Tony lalu berpikir, ia merasa tidak enak, Meri mungkin telah pergi dari rumah sakit.
Seketika itu juga wajahnya penuh kemarahan, ia 5 tahun lalumenyerahkan Meri ke Yoel, lalu hasil yang didapat seperti ini. Tony pun dengan marah bergegas mencari Yoel, Yoel sedang memegang tangan Siska untuk bersiap keluar rumah sakit, dan tidak tahu bahaya yang akan datang.
Tony melihat Yoel yang memegang tangan kekasih barunya, ia pun langsung habis akal, berteriak, "Yoel!"
Yoel menoleh, lalu menerima sebuah pukulan tepat di wajahnya, bibirnya pun berdarah, dia pun mengangkat kepala dan marah kepada Tony, "kamu gila kah!"
"Saya gila?Kamu yang gila kali, Meri begitu mencintai kamu selama 13 tahun, ia melakukan banyak hal demi kamu, bahkan hampir nyawanya, tapi kamu?Kamu pernah melakukan apa untuk dia, saat ia sedang hamil kamu malah bermain dengan wanita lain!" Tony benar-benar marah.
Yoel tidak bisa diam ketika melihat Tony melakukan ini karena Meri, ia membersihkan darah di bibirnya, dengan mengejek, "kamu tahu dengan jelas, yang dia pilih itu saya, bahkan dia pun memandang kamu sebelah mata, Tony kamu sudah jatuh oleh Meri, ingin membuat saya marah, saya bisa mengerti, tapi jangan bilang ia berkorban banyak hal demi saya, dia berhati jahat, tidak layak dicintai."
"Yoel!" Tony kembali memukul Yoel, Yoel mundur beberapa langkah, ia tidak tahan, lalu membalas pukulan Tony, mereka pun akhirnya berkelahi.
"Kamu tidak ada hak untuk menyebutkan nama Meri, pria ga tahu diri!" Tony menarik baju Yoel, setelah menahan bertahun-tahun akhirnya bisa dilepaskan.
"Lalu kamu? Selama ini menjadi ban serep, masih bisa terima?" kata Yoel sambil mengejek.
Tony sangat marah hingga pipinya merah, kata-kata Yoel seperti duri yang tersangkut di tenggorokannya. "Jadi mengapa kamu tidak menghargainya, yang dia cintai hanyalah kamu seorang, tapi kamu? Kamu mengecewakannya."
Yoel tidak dapat merasakan keputusasaan dari Tony, dia juga tidak mengerti, Tony bukankah menyukai Meri, jadi mengapa datang dan mengatakan ini kepadanya, diam-diam mengejar Meri bukankah lebih baik?
"Saat itu...saat itu Meri hampir mati, kamu tahu tidak!"
Tony berkata, matanya merah, ini adalah rasa sakit yang tidak bisa dia ucapkan. Demi Yoel, Meri berkorban terlalu banyak, tapi dia tidak bisa berbuat apapun.
Tapi Yoel seperti tidak ada perasaan sedikit pun, "Lepaskanlah saya, dia mati atau tidak, tidak ada hubungannya dengan saya."
"Dia pergi dari rumah sakit, dia bisa pergi kemana, dia tidak ada siapa-siapa lagi buat bersandar, hanya tinggal kamu seorang Yoel, bagaimana dengan kamu?Dengan kejamnya kamu mencampakkan dia, hidupnya rusak di tangan kamu, mengapa kamu masih berani berkata seperti itu?"
Tony masih ada kemarahan, terlebih lagi rasa sakit hatinya bertambah, Meri melakukan banyak hal untuk Yoel, tapi Yoel sama sekali tidak tahu.
"Dia tidak di rumah sakit?Apa yang terjadi dengan dia?" tanya Yoel.
"Kamu masih tidak tahu?Ia mengandung anak kamu hampir saja keguguran, beberapa hari ini dirawat dokter, baru saja ia menyuruh saya pergi meninggalkan rumah sakit, ternyata itu karena ia ingin pergi tanpa pamit!"ucap Tony dengan putus asa.
Yoel pun terdiam, tidak tahu harus berkata apa.
Kenal Meri begitu lama, Yoel tidak mungkin menganggap Meri sebagai orang asing, bisa dikatakan walau dia bersikap tidak baik pada Siska, dalam hatinya ia tetap tidak bisa membenci Meri, di saat seperti inilah membuat Yoel menjadi galau dan bingung.
Tony pada akhirnya melepaskan ia, "Yoel, kamu beneran tidak layak diperlakukan dengan baik oleh Meri."
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineBehind The Lie
Fiona LeeSee You Next Time
Cherry BlossomI'm Rich Man
HartantoYour Ignorance
YayaHis Soft Side
RiseMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia