Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
Yoel bersikap untuk tenang sambil melihat Meri tanpa berkata apa-apa, dia dengan tulus mendoakan Meri, namun ketika Meri bilang ia akan bersama dengan Tony, hatinya pun mulai merasa tidak enak, namun dipikir lagi kenapa dia tidak senang, dia saja sudah mau menikah dengan Siska, lalu untuk apa lagi menghalangi Meri bersama dengan Tony.
Ketika Meri sudah naik Taxi, Yoel baru mengarahkan pandangan, namun setiap ia menutup mata yang dilihat hanyalah muka Meri yang penuh dengan kekecewaan, kepalanya pun sakit sekali, potongan-potongan peristiwa pun keluar dalam pikirannya, ia tidak tahu kenapa bisa mengingat Meri, seperti semuanya ada hubungan dengan Meri.
Yoel pun mengambil obat dari sakunya dan meminum satu buah pil, sesudah itu baru ia merasa agak baikkan.
Dia bersama dengan Tony kah?
Ini sungguh baik.
Yoel tersenyum pahit dan mengepalkan tinjunya, sudah tidak ada penyesalan.
Beberapa hari ini Yoel sangat sering sakit kepala, ia pun sangat sering minum obat, ketika bersama dengan Meri ia tidak pernah minum obat sebanyak ini, tampaknya setelah pisah dengan Meri, ia menjadi tidak tenang.
Setiap kali melihat bayangan Siska, ia selalu saja terbayang Meri, melihat bekas luka Siska di punggung, selalu mengingatkan dia dengan tonjolan di punggung Meri.
Dia dulu pernah kecelakaan mobil, di dalam kecelakaan itu papa mamanya meninggal, saat itu ia masih 21 tahun, ketika sadar Siska lah yang merawat dia, tahun itu jika bukan Siska ia pasti menyusul kedua orang tuanya, jadi perasaan dia terhadap Siska ada rasa bersyukur dan bergantung.
Ia bersama dengan Meri juga hanyalah karena ikatan yang dibuatnya dengan ayah Meri, padahal jelas-jelas ia sudah mau menikah dengan Siska, namun dengan menggunakan kematian orang tuanya dan properti keluarga Yoel terikat bersama Meri, jika tahun itu ia tidak menikah dengan Meri, ia pun hanya seorang yang miskin, kekayaan keluarga Meri tidak akan diberikan buat dia, ia pun tidak ada cara lain selain menikahi Meri dan melepaskan Siska.
Beberapa tahun sudah berlalu, namun Yoel masih hidup dalam bayang-bayang tahun itu, tanpa ayah Meri, mungkin ia dan Siska tidak akan seperti ini.
Siska masuk ke kamar, ia mengenakkan baju tidur yang seksi duduk diatas kaki Yoel, "Yoel, kita istirahat saja."
Dia berpikir segala cara untuk menggait Yoel, tapi tampak Yoel tidak ada gairah, pikirannya kemana-mana, hingga dia tidak bisa fokus melihat Siska, Siska pun sedikit kesal, ia seperti ular yang mengikat Yoel, ia menggunakan kelembutan untuk merayu Yoel.
Yoel tiba-tiba merespon, ia memegang tangan Siska sambil berkata, "Siska, tahun itu kamu bagaimana menyelamatkan saya?"
Ditanyai pertanyaan seperti itu, Siska pun terdiam, hal yang paling tidak ingin diingatnya adalah peristiwa tahun itu, sedang Yoel masih hidup dalam bayang-bayang tahun itu, "Kenapa kamu bertanya lagi, dalam kecelakaan mobil itu hanya kamu yang hidup, papa mamamu semuanya mati, saya menyeret kamu keluar dari mobil, lalu mobil itu meledak, saya melindungi kamu sehingga membuat bekas luka di punggung saya."
Berbicara tentang itu, Siska masih takut, dan ia tidak ingin memikirkan itu.
Yoel mengelus belakangnya, ketika mengelus beberapa kali di area yang ada tanda luka, ia merasa agak curiga, tidak asing tapi asing, ia merasa ada yang tidak beres.
"Siska terima kasih kamu melakukan semua ini demi saya, jika bukan kamu, saya sudah mati." Yoel pun memeluk Siska, dia dan Siska itu adalah cinta pertama, jika bukan karena Meri, mungkin mereka berdua sudah hidup bahagia, dia tidak mungkin karena Meri, maka curiga dengan Siska.
Yoel pergi memilih cincin, tanpa sengaja bertemu Tony, Tony merangkul seorang wanita masuk ke toko perhiasan, Yoel melihat mereka begitu intim dan saling berpelukkan, bukankah Meri dan Tony bersama?Bagaimana mungkin Tony bersama dengan wanita lain.
"Kebetulan banget bertemu kamu disini, kamu dan Siska sudah mau menikah, gerakanmu begitu cepat Yoel." Kata Tony dengan matanya yang merah seperti sudah beberapa hari belum tidur, wanita disebelahnya merangkul dia sambil berkata, "Tony, kemarin malam bukankah kamu bilang mau memberi saya kalung berlian, ayuk kita pergi."
"Baiklah, kita pergi dulu." Ucap Tony.
Wajah Yoel begitu kesal, sambil meraih tangan Tony, "maksud kamu apa, bersama dengan wanita lain bermesraan, kamu mengaggap Meri itu apa?"
Mendengar ucapan Yoel, Tony pun tertawa dingin sambil melepaskan tangan Yoel, ia bahkan belum membuat perhitungan dengan Yoel, "melalui kalimat ini kamu merasa bersalah tidak, kamu yang menaruh Meri dalam posisi apa, kamu sudah mau menikah dengan Siska, masih mau mengurus dia buat apa!"
"Bukankah kamu sudah bersama dengan Meri?Apakah kamu layak melakukan seperti ini?" Teriak Yoel.
Tony tertawa sambil meraih kerah baju Yoel, "kamu ingin lari dari tanggung jawab, sengaja mengatakan seperti itu, saya mengejar Meri bertahun-tahun, dia kapan mau dengan saya, seandainya ia mau dengan saya, saya perlu menunggu waktu lima tahun?Kamu jangan menggunakan kata-kata ini untuk membodohi saya!"
Yoel kaget, raut wajahnya berubah, Tony tampak tidak membohongi dia, jika ia bersama dengan Meri, ia pasti akan menbangga-banggakan di depan dia, dan tidak akan berbicara seperti itu.
Tony dan wanita itu kemudian pergi, Yoel masih terdiam di tempatnya, ia tidak mengerti mengapa Meri membohongi dia.
Ia pun jadi tidak ada niat lagi memilih cincin, ia pun langsung pergi mencari Jane, "Jane, Meri dan Tony sebenarnya tidak bersama?"
Jane sedang bermain dengan anaknya, tiba-tiba melihat Yoel yang datang menghampiri dia, dengan sindiran katanya, "ia mau bersama dengan siapa itu tidak ada urusannya dengan kamu, kamu jangan lagi pura-pura berbelas kasihan terhadap dia."
"Kalau begitu Meri menipu saya?" Yoel mengerutkan kening, ia begitu bingung.
"Kamu pergilah, saya tidak ingin bertemu denganmu, jika ada apa-apa dengan Meri itu berarti perbuatanmu, dosa yang telah kau berikan bagi dia selamanya tidak akan hilang." Jane berbicara hingga kelopak matanya merah.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonMy Lady Boss
GeorgeAwesome Husband
EdisonHalf a Heart
Romansa UniverseNikah Tanpa Cinta
Laura WangTakdir Raja Perang
Brama aditioMemori Yang Telah Dilupakan×
- Bab 1 Hidup Tak Sampai 10 Bulan
- Bab 2 Jantung Hati Yoel
- Bab 3 Penyakit Meri Kambuh
- Bab 4 Meri Takut Gelap
- Bab 5 Syal Rajutan Meri Dibuang Yoel
- Bab 6 Bercerai Dengan Yoel, Aku Akan Menjaga Kamu
- Bab 7 Anak Dijadikan Tameng
- Bab 8 Ketakutan Siska
- Bab 9 Yoel Kita Bercerai Saja
- Bab 10 Jangan Kasih Tahu Dia Saya Mengindap Penyakit Serius
- Bab 11 Orang Yang Selama Ini Di Cintai Hanya Siska
- Bab 12 Meri Kamu Seharusnya Mati
- Bab 13 Bertemu Kamu Adalah Penyesalan Seumur Hidup Saya
- Bab 14 Kamu Tidak Layak Untuk Meri
- Bab 15 Mencari Meri Seperti Orang Gila
- Bab 16 Apa Sebenarnya Yang Kamu Pikirkan
- Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi
- Bab 18 Setelah Bercerai, Mereka Akan Menikah
- Bab 19 Takdir Mempertemukan Mereka Di Rumah Sakit
- Bab 20 Saya Mengidap Kanker, Kamu Percaya?
- Bab 21 Mengapa Kamu Membohongi Saya?
- Bab 22 Detik-detik Akhir Hidup Meri
- Bab 23 Dari Awal Sampai Akhir Hanya Meri Yang Dicintainya
- Bab 24 Mencintai Kamu Itu Melelahkan
- Bab 25 Kita Pergi Menyusul Meri
- Bab 26 Billy Kecil Tidak Mempunyai Mama
- Bab 27 Mami, Saya Billy Anakmu
- Bab 28 Ayah, Saya Bertemu Mami
- Bab 29 Pak, Saya Tidak Mengenal Anda, Mohon Jaga Sikap
- Bab 30 Bertemu Musuh Bebuyutan
- Bab 31 Pertemuan Tony Dan Yoel
- Bab 32 Siapa Saya?
- Bab 33 Saya Ingin Ayah Bersama Dengan Mami
- Bab 34 Ayah Mencium Mami
- Bab 35 Keluarga Harusnya Tidur Bersama
- Bab 36 Saya Siska, Kamu Sudah Lupa Kah?
- Bab 37 Hubungan Kita Sudah Berakhir
- Bab 38 Tertabrak Mobil
- Bab 39 Perjalanan Hidup Meri Akhirnya Bahagia