Memori Yang Telah Dilupakan - Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi

Bab 17 Meri Jangan Keras Kepala Lagi

Yoel dengan inisiatif menelepon Meri di depan Siska, dengan dingin berkata, "Meri, kamu ada waktu tidak, kalau ada waktu mari kita pergi ke biro sipil, kita urus perceraian kita."

Meri berbaring di ranjang dengan wajahnya yang pucat, dan dengan susah untuk memegang telepon, ia tidak bisa menahan rasa sakit di tubuhnya, menangis tanpa mengeluarkan suara, kalimat itu seperti membawanya ke jurang neraka.

"Kedengaran tidak?" Yoel berpikir Meri sengaja tidak bersuara, "Meri inilah akhir dari takdir kita, kali ini saya tidak akan bimbang lagi, pernikahan ini cepat atau lambat pun tetap harus pisah, jadi untuk apa menunggu sampai 10 bulan lagi!"

Suara Meri begitu lemah, "Yoel, kamu tidak bisa menunggu saya lagi kah?"

"Kamu sedang berpura-pura apa, tidak ada sakit bikin ada sakit, Meri kamu jangan membuat saya berpikir kamu sedang tidak berdaya, ini hanya membuat saya makin benci dengan kamu." Ucap Yoel.

"Lima tahun ini, kamu pernah tidak mencintai saya, bahkan jika itu hanya beberapa menit saja." Dalam kondisi ia sangat lemah, orang yang paling ia ingin temui hanya Yoel, namun Yoel meneleponnya hanya untuk membicarakan mengenai perceraian.

"Tidak, Meri, kamu jangan keras kepala lagi!" Yoel tidak ingin lagi timbul rasa kasihan dengan Meri, kalau begitu hubungannya dengan Meri tidak akan pernah selesai.

Meri tidak berharap lagi, dengan lega ia berkata, "baik, besok saya akan menunggu kamu di biro sipil."

Selesai berkata, ia sebenarnya sangat sakit, ditambah lagi dengan kata-kata Yoel, yang membuat dia makin lemah, ponselnya pun jatuh ke lantai, matanya tertutup dan ia pingsan.

Ketika bangun badannya terasa sangat lemah, rasanya seperti maut sudah menjemputnya.

Jane duduk di sebelahnya, menangis dengan mata yang merah, Meri ingin mengangkat tangan menghapus air mata Jane, tapi ditahan oleh Jane, katanya sambil menangis, "Meri, badanmu sedang tidak sehat kenapa tidak kasih tahu saya, kenapa tiba-tiba terjadi hal seperti ini, saya merasa dokter membohongi saya, Meri apakah kalian membohongi saya, tubuh kamu begitu sehat, kenapa tiba-tiba bisa kanker perut!"

Dia berteman bertahun-tahun dengan Jane, seperti saudara, Jane sedang mengandung, dan tidak ingin ia khawatir, jadi ia menyembunyikannya selama ini, namun pada akhirnya sudah tidak bisa ditutupi lagi.

"Yoel tahu tidak mengenai ini?Dia pasti akan menyesal bercerai dengan kamu!" respon Jane dengan kesal.

Hidupnya semuanya hanya untuk Yoel, hidupnya begitu melelahkan, mungkin mati adalah salah satu cara untuk lega, tidak perlu mencintai Yoel lagi itu adalah hal yang melegakan.

"Jangan bilang kepada dia, saya hanya harap dia menganggap saya tidak ada."

Jane mulai mengeluarkan air mata, "Kamu bodoh, kalau kamu mati, masih bisa rela kah?"

"Jane, kamu selamanya tidak akan pernah mengerti apa yang saya rasakan, karena kamu memiliki Lukas orang yang sangat mencintaimu, namun saya mencintai orang yang mencintai orang lain, saya mengejar dia salama 13 tahun, semuanya sudah cukup, saya tidak begitu kuat seperti yang kamu bayangkan, jadi jangan beritahu dia, saya sudah capek, tidak ingin lagi bersedih karena dia."

Meri hidup 26 tahun, ada 13 tahun hidupnya untuk Yoel, kehidupannya sebagian besar dihabiskan untuk dia, sebenarnya hidupnya begitu flat, tidak ada gairah, demi Yoel ia menolak semua pria, walaupun itu pahit dan tidak ada harapan, namun ia tetap ingin sekali lagi merasakan rasanya saling mencintai.

"Tidak ada kesempatan lagi, di kehidupan selanjutnya saya ingin mencari pria yang mencintai saya."

Meri menundukkan kepala, lalu ia teringat sesuatu, "saya sudah tertidur berapa lama?"

"Kamu tertidur dari kemarin sampai hari ini, kalau saya tidak pergi mencari kamu, maka tidak ada orang yang tahu kamu pingsan."

Meri sudah membuat janji dengan Yoel untuk ke biro sipil, melihat waktu sepertinya hampir terlambat, Meri pun segera bangun, dan melepaskan infusnya.

Jane melihat dia yang begitu terburu-buru, langsung menahan dia, "kamu sedang ngapain?"

"Saya sudah berjanji dengan Yoel akan bertemu hari ini di biro sipil, saya harus pergi!"

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu