Loving Handsome - Bab 40 Kakakku Tidak Bilang Kamu Orang Yang Seperti Itu
Bab 40 Kakakku Tidak Bilang Kamu Orang Yang Seperti Itu
Membicarakan ini, Luhan rasanya menyesal sampai ingin mencari sebuah tempat untuk bersembunyi.
“Ayo kesebuah tempat.” Setelah Leemin mengatakannya langsung menarik Luhan, tentu saja setelah dia melihat jam tangannya terlebih dahulu.
Luhan menatap Leemin dengan wajah bingung, ini sedang syuting adegan yang mana, kenapa tidak sama dengan yang dibicarakan, awalnya membiarkan anaknya datang untuk menemaninya main, lalu memberikannya pukulan bertubi-tubi, juga bertingkah bagaikan preman, sekarang ingin membawanya ke suatu tempat.
“Tempat apa?” Luhan sangat hati-hati, dia takut Leemin berubah tidak seperti biasanya, mungkinkah akan memberinya pelajaran karena kejadian waktu itu, apakah pelajaran yang diberikan saat itu masih belum cukup?
“Kamu akan tahu kalau sudah kesana.” Ketika mengatakan ini, ada kekecewaan sekelebat yang muncul di mata Leemin, kebetulan kekecewaan ini terlihat oleh Luhan, namun itu hanya sekilas, kalau tidak dilihat dengan jelas tidak akan terlihat.
Disaat ini, Luhan merasa hal ini tidak semudah yang dibayangkan, mungkin dia masih ada urusan yang lain, dan mungkin semua yang terjadi tadi hanya semacam ujian darinya.
Ini membuat Luhan merasakan tekanan yang sangat besar, karena dia tidak tahu apa yang akan Leemin lakukan, bagi Luhan , bertemu hanya bertemu saja, namun Leemin sama sekali tidak seperti itu.
Melihat sinar mata Leemin tadi, Luhan tahu, mungkin tempat yang mereka tuju adalah tempat yang sangat special.
Luhan hampir terseret oleh Leemin, karena dia tidak bersedia pergi, namun Leemin sama sekali tidak memperdulikannya, awalnya dia mengira Leemin memohon kepada Luhan berkali-kali pasti karena sangat menyukai Luhin, namun sepertinya karena ada hal lain yang menjadi alasannya berbuat demikian.
“Lepaskan aku, kamu membuat tanganku sakit.” Luhan melihat pergelangan tangannya yang merah meringis kesakitan.
Leemin hanya meliriknya sekilas namun tetap tidak menghentikan gerakannya.
“Naik mobil dulu, sudah tidak ada waktu.” Ketika Leemin mengatakan ini, dia terus melihat kearah jam tangan, sama sekali tidak menggubris ucapan Luhan yang mengatakan pergelangan tangannya sakit.
Mobil melaju dengan sangat cepat dan tiba di tepi laut.
Angin di pinggir laut, sungguh menyejukkan hati, sama seperti ombak yang menyapu pasir di pesisir pantai, membuat hati setiap orang terasa begitu nyaman, ini semua membuat Luhan merasa begitu segar.
Dia ingat dia jarang bermain ke pantai, terakhir datang 10 tahun yang lalu, seorang diri berenang mengenakan baju renang, lalu seolah teringat pada seseorang, lalu kejadian selanjutnya sama sekali tidak bisa dia ingat lagi, karena dalam ingatannya hanya sekali itu dia datang ke pantai untuk bermain sebagai anak perempuan.
Sudah bertahun-tahun berlalu, seperti apa detailnya dia pun sudah tidak bisa mengingatnya dengan jelas lagi.
Beberapa tahun ini karena terus hidup dengan status sebagai pria, sehingga dia sama sekali tidak berani datang ke pantai, takut ketahuan kalau mengenakan baju renang.
Sebenarnya, sejak dijadikan sebagai pria, dia kehilangan banyak hal menyenangkan dalam hidupnya, Jelas-jelas seorang anak perempuan, punya perasaan ingin menjadi cantik, namun malah tidak bisa hidup seperti gadis lainnya, mengenakan baju yang indah, menggunakan jepit rambut yang cantik, Ini semua membuat Luhan begitu muak dengan dunia ini.
Untung saja ada Jenny, Jenny terus menemaninya sampai sekarang, kalau bukan karena dia, Luhan sungguh tidak tahu harus bagaimana melalui beberapa tahun ini.
“Kamu lihat laut ini, indah tidak?” Leemin berbicara dengan pelan disamping telinganya, sama sekali sudah tidak ada kearoganannya ketika berada di cafe tadi, kali ini sepenuhnya menjadi pemuda yang lembut dan ramah, semua perubahan ini terlihat jelas dimata Luhan .
Membuatnya sungguh kehabisan kata-kata, kondisi apa ini, bisa-bisanya dia berubah begitu drastis dalam waktu yang begitu singkat?
“Indah tidak?” kata ini seperti pernah dia dengar disuatu tempat, hanya saja tidak bisa dia ingat, dan juga pemandangan ini terasa begitu familiar, seperti sesuai dengan ucapan seseorang, namun juga tidak bisa mengingatnya.
“Indah.” Luhan juga tulus merasa tempat ini begitu indah, sehingga kata indah ini juga terlontar begitu saja, sama sekali tidak terpengaruh oleh faktor lainnya, benar-benar pemandangan indah yang benar-benar dia rasakan dari lubuk hatinya yang terdalam.
“Kamu sudah ingat?” Leemin menatapnya dengan lembut, penuh pengharapan.
“Teringat apa?” Luhan memasang wajah bingung, dia sama sekali tidak paham apa yang sedang Leemin katakan?
Leemin melihat kearah Luhan , berkata kata perkata, “Rustle, kamu lihat mataku.”
Rustle?Rustle?Rustle?
Nama ini bergema dalam pikiran Luhan tidak terhitung entah berapa kali, Rustle? Bukankah ini adalah Tibetan Mastiff yang dia lihat dirumah Leemin ?
Sekarang, Leemin malah mendadak memanggilnya Rustle, namun, dia juga tidak bisa mengatakan apapun, karena Leemin sama sekali tidak tahu kalau Luhin adalah Luhan, juga tidak tahu kalau dia mengenal Rustle itu.
“Rustle?” Luhan menatap Leemin dengan wajah speechless.
Leemin hanya tersenyum pahit, “Sepertinya aku salah mengenali orang.”
Setelah mengatakannya, dirinya berjalan menyusuri pantai, dia berjalan sambil berteriak, “Rustle…”
Sikap Leemin bagaikan anak yang sedang patah hati, ini membuat hati Luhan entah mengapa terasa perih, dia tidak tahu harus bagaimana menghiburnya, juga tidak tahu harus mengatakan apa, intinya, Leemin yang sekarang sama sekali tidak akan mendengar perkataan dari siapapun.
Lebih jangan harap Luhan yang sekarang menjadi Luhin, dirinya lebih tidak memiliki apapun untuk menghiburnya.
Apalagi, Luhan juga tidak mengijinkan dirinya mengambil resiko ini, kalau sampai ada ucapan yang salah, lalu membuat Leemin salah paham maka akan menjadi gawat, atau sampai status aslinya adalah Luhin akan jauh lebih gawat lagi.
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaWaiting For Love
SnowLoving Handsome
Glen ValoraCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiLoving Handsome×
- Bab 1 Ambiguitas Yang Tidak Terduga
- Bab 2 Jangan ... Tolong Berhenti...
- Bab 3 Benda Yang Agak Keras....
- Bab 4 Anaknya ...
- Bab 5 Ciuman
- Bab 6 Gairah Di KTV
- Bab 7 Tidak Bisa Menahannya
- Bab 8 Katakan Padaku, Nyaman Tidak
- Bab 9 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 10 Mengganti Selera Juga Tidak Buruk
- Bab 11 Lepaskan Pakaiannya
- Bab 12 Terkena Obat
- Bab 13 Aku Ingin Kamu
- Bab 14 Manusia Paling Penasaran
- Bab 15 Tubuh yang Sensitif
- Bab 16 : Jadi Obat Penawarku
- Bab 17 Dibius
- Bab 18 Membangunkannya
- Bab 19 Benar-Benar Wanita Cantik
- Bab 20 Tahi Lalat
- Bab 21 Kepicikan Chloe Grey
- Bab 22: Kedatangan Nyonya Besar Lee
- Bab 23: Ibu Besan, Dua Anak Ini Sudah Tidak Kecil Lagi
- Bab 24 Aku Pernah Bertemu Adikmu
- Bab 25: Sebenarnya Siapa Yang Sudah Menyentuh Pacar 陆瑾遥?
- Bab 26 : Kakek, Pacar Adik 瑾遥
- Bab 27 : Pernikahan Chloe Grey
- Bab 28 : Aku Ingin Membatalkan Pertunangan
- Bab 29 : Luhan Grey Mana Punya Adik Perempuan
- Bab 30 Dirampok Atau Dilecehkan
- Bab 31 Tamparan Ini, Adalah Demi Kakek
- Bab 32 Keluarga Grey memiliki seorang anak gadis yang sedang dalam masa pertumbuhan
- Bab 33 Anak gadis yang cantik
- Bab 34 Nyonya Lee, Apa Kabar
- Bab 35 Anak yang manis
- Bab 36 Keluarga Grey Memiliki Seorang Wanita Dewasa
- Bab 37 Kopi Di Cafe
- Bab 38 Ayah, Tante Ini Sangat Baik
- Bab 39 Luhin Cepat Atau Lambat Kamu Pasti Akan Menjadi Milikku
- Bab 40 Kakakku Tidak Bilang Kamu Orang Yang Seperti Itu