Loving Handsome - Bab 22: Kedatangan Nyonya Besar Lee

Luhan merasakan telinganya hampir pusing karena tangisannya.

"Kakak sepupu, kamu jangan menangis lagi, begini, aku......aku antar kamu pulang, aku pikir paman pasti tidak akan tidak mengizinkanmu pulang." Luhan sungguh tidak bisa menahan suara tangisan Chloe lagi.

Tapi, dia juga tidak ingin membiarkan Chloe tinggal disini, tentunya akan berpikir berbicara mengikuti arus, tidak hanya mengantarkan Chloe pergi, tapi juga membantu Leemin menghilangkan masalah ini.

Namun, Chloe bukan orang yang polos.

"Aku tidak mau pulang, aku mau disini, ini adalah rumah calon suamiku." Chloe mengatakan dengan tegas, sama sekali tidak menerima orang membantah, sambil berkata sambil berjalan ke sebelah Leemin.

Sepertinya seluruh tubuh Chloe menempel pada tubuh Leemin, "Lee, aku ingin bersamamu, dan juga aku sekarang tidak ada tempat yang bisa aku datangi, apakah kamu mau melihat aku terlantar diluar?"

Selesai berbicara, melihat Leemin hampir tidak bergerak, lalu mulai menggunakan cara kedua.

"Lee, apakah kamu sungguh ingin melihat di deadline koran besok tertulis ?" Setelah mengatakannya, kesengitan terlintas di tatapannya.

Perubahan sekejap, semua dilihat oleh Luhan dan Leemin.

Leemin hanya tersenyum, tidak berbicara.

"Tuan muda Lee." Saat Leemin melihat Chloe, pengurus rumah kemari memanggil tuan muda Lee, lalu mendekat di telinga Leemin lalu berbisik.

Leemin mendengar perkataan pengurus rumah, spontan langsung melirik Chloe, tatapannya menjadi serius, membuat Chloe tidak bisa menebak sebenarnya apa yang dia pikirkan.

Chloe hanya menunggu disana, menunggu jawaban Leemin, dia sekarang sudah menunggu cukup lama, juga tidak takut menunggu sedikit lebih lama lagi.

Dia hari ini memutuskan untuk tinggal disini, bersumpah akan merebut kembali Leemin dari tangan Luhan.

Meskipun dia juga tau, masalah Leemin dan Luhan, mungkin saja Leemin ingin memanipulasi saja, meskipun Leemin tidak menyukai dirinya, jadi kenapa rupanya? Karena dia sudah memilih untuk bertunangan dengannya, tentunya dia berbeda dengan wanita murahan di luar sana.

Jadi, kali ini Chloe berencana untuk ngotot, dia harus membuat Leemin setuju dia tinggal disini, dia tidak percaya kalau Leemin bisa melihatnya berkeliaran di luar sana.

"Lee." Melihat Leemin membalikkan kepala melihat dirinya lagi, hati Chloe menyala secercah harapan.

Leemin melihat Chloe, tidak berbicara, hanya melihat dia tersenyum.

"Pergi, persilahkan paman Grey masuk." Setelah Leemin berbicara, lalu membalikkan kepala melihat Chloe dan tersenyum.

"Chloe, masuk ke dalam dulu." Leemin selesai berbicara, kepalanya tidak menghadap belakang lagi langsung berjalan masuk ke dalam rumah, meninggalkan Chloe yang masih di tempatnya yang belum bereaksi.

Reaksi Leemin tadi dan sekarang terlalu berbeda, membuat Chloe merasa sedikit bingung.

"Baik, Lee, aku masuk sekarang." Chloe menjawab, juga tidak ingat membawa koper, langsung masuk ke dalam rumah.

Tentu saja, dia tidak membawa sendiri kopernya, seorang ibu tua dari rumah yang membawanya.

Hanya saja, saat dia mendengar Leemin menyuruh mempersilahkan paman Grey masuk, sudut bibirnya terjungkir naik, senyuman ini, Luhan melihatnya.

Dia tersenyum dingin, paman Grey? Heng, untuk apa dia kemari?

Apakah perbuatan anak perempuannya masih tidak cukup memalukan?

Tapi, ngomong-ngomong, orang seperti Chloe, berbuat apapun tidak aneh, apalagi datang ke rumah laki-laki meminta untuk tinggal bersama.

Terlebih, sebenarnya apakah paman tau atau tidak tentang ini semua, masih belum pasti.

Tapi, dilihat dari keadaan sekarang, semuanya sepertinya tidak begitu mudah.

Terutama tentang Chloe keluar dari rumah, tentu saja, ini semua tidak ada hubungannya dengan Luhan, dia sekarang hanya perlu mengikuti ajaran ayahnya, belajar dengan Leemin mengenai berbisnis dengan baik saja, mana perlu mengurusi begitu banyak.

Tunggu mereka berempat, oh benar, masih ada Deon, setelah mereka berempat masuk ke dalam rumah.

Luhan baru menyadari, keluarga Lee hari ini sudah berbeda dengan sebelumnya.

Tapi dimana sebenarnya yang berbeda? Sampai mendengar Leemin berbicara, baru menyadari rupanya nyonya besar Lee sudah datang.

"Luhan, ini mamaku." Suara Leemin yang amat lembut, membuat hati Luhan langsung meleleh.

Luhan dengan sopan menyapa "Halo Tante."

Sedangkan Chloe, sudah berlari ke sebelah nyonya besar Lee, dengan ramah memanggil tante, juga menceritakan masalah dirinya bertengkar dengan keluarga sambil menangis.

Nyonya besar Lee malah melihatnya dengan tenang, tidak berbicara, hanya menggunakan gestur tangan dengan mudah menunjuk ke sebelah menyuruhnya duduk.

Chloe juga mengerti, dia ribut seperti ini, di mata nyonya besar Lee mungkin akan sedikit tidak baik, tapi, dia tidak tau nyonya besar Lee ada disini, dia selalu mengira Leemin sendirian dirumah, lagipula, rumah ini biasanya tidak ada orang yang datang.

Tapi, ini tidak berarti statusnya akan terpengaruhi, bagaimana juga, dialah calon istri Leemin yang sah, dan juga, dua orang ini sudah memiliki perjanjian pernikahan, meskipun nyonya besar Lee, juga tidak bisa melakukan apapun terhadapnya.

Mereka ini adalah orang yang berada di dalam kota, mana mungkin akan melakukan hal yang memalukan diri sendiri.

"Luhan? Ini adalah tuan muda Grey?" Nyonya besar Lee sepertinya sangat tertarik dengan pria tampan di hadapannya.

"Halo, tante, aku Luhan." Luhan sangat sopan, merendah, juga berpendidikan, dan juga dia tampan, jadi, panggilan tante sangat berguna untuk wanita tua itu.

Leemin berjalan ke sebelah nyonya besar Lee, kedua tangannya berada di atas pundak nyonya besar Lee, "Ma, dengar-dengar, Luhan masih mempunyai seorang adik perempuan."

Setelah mengatakannya, Leemin· melirik Luhan, "Dia, sama persis dengan Luhan, benar-benar seperti dicetak langsung, tapi, jauh lebih cantik dari Luhan."

Sambil berbicara, Leemin sambil mengamati reaksi Luhan.

"Apa? Lee, kamu bicara sembarangan apa? Luhan mana mungkin mempunyai adik perempuan? Keluarga Grey kalau ada anak perempuan seperti itu, bagaimana mungkin aku tidak tau?" Mendengar Leemin mengatakan Luhan mempunyai adik perempuan, Chloe marah sekali.

"Benar, aku mempunyai seorang adik perempuan, Adik perempuan yang kembar denganku, adik dari kecil dibesarkan di rumah kerabat." Saat Luhan mengatakan ini, matanya sedikit memerah, "Aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi, ini semua mama yang menceritakan kepadaku sambil menangis di suatu malam."

Luhan sambil bercerita sambil menangis: "Bisa-bisanya aku belum pernah bertemu adik perempuanku sendiri, tapi, memang ada adik perempuan."

Suara Luhan diikuti dengan sedikit tangisan, sepertinya sedang mengingat kembali ingatan yang sangat sulit dilupakan, ataupun ingatan yang menyedihkan itu, ini semua, ada alasannya.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu