Loving Handsome - Bab 1 Ambiguitas Yang Tidak Terduga
Cahaya lampu mewah bersinar gemerlap, di pintu gerbang klub hiburan berdiri dua baris pria perkasa berbaju hitam, semua pandangan mata yang ada di lobi langsung teralihkan dan terfokus ke sana.
"Siapa? Datang ke klub hiburan seperti mau ada pertarungan besar.”
“Cepat lihat, itu adalah...”
Di pintu hanya terlihat, seorang pria yang mengenakan mantel hitam dengan tubuhnya yang ramping berjalan masuk dari tengah-tengah dua baris para pria berbaju hitam, jika dilihat lebih cermat, kulitnya putih dan tampak lebut, rambut pendek hitamnya sedikit berantakan, tapi itu malah menambah kesannya yang tidak akan mudah dikendalikan.
Mata sipit dan panjangnya yang ada di bawah poni begitu jernih dan tajam, hidung mancung, dan bibir yang seperti tampak tertutup embun beku.
Wajah itu bahkan lebih cantik dari seorang wanita, tapi aura yang dipancarkan dari seluruh tubuhnya seperti badai hujan yang langsung menyelimuti seluruh lobi, membuat semua orang di sekitarnya tertekan dan hampir tercekik tak bisa bernapas oleh aura itu.
'Sriieett.’
Para pria berbaju hitam di dua barisan itu langsung membungkuk 90 derajat kepada pria bermantel hitam dengan penuh hormat.
Pria itu tidak menyipitkan mata, menatap lurus ke depan dengan sepasang mata sedingin es, dan berjalan terus ke dalam klub hiburan...
"Dia adalah bos besar dari G-Dragon Corp, Luhan Grey, Bos Grey!!"
"Em, dia adalah salah satu tokoh terkemuka di dunia kekuatan kegelapan di Kota Daegu, ini adalah pertama kalinya aku bisa meihat langsung orangnya, tampan sekali!”
“Aku ingin sekali menikah dengannya...”
"Ayolah, apa kamu tidak lihat di sampingnya ada wanita cantik berambut merah! Selain itu, identitas dan status Bos Grey ini sangat tinggi sekali, dia tidak akan jatuh cinta dengan wanita biasa sepertimu.”
Berbagai komentar mengiringi langkah kaki Luhan Grey.
“Lulu, para wanita itu bilang kalau mereka ingin menikahimu, hehe, jika mereka tahu kalau kamu ini seorang wanita, mereka pasti akan muntah darah.” Jenny berdiri di samping Luhan Grey dan dengan lembut mengangkat rambut merahnya yang menyala itu.
Luhan Grey menyipitkan matanya dan tatapan matanya jatuh pada sahabat dekat di sampingnya, "Nomor kamar."
"201."
Luhan Grey mengangguk sedikit tanpa banyak bicara, lalu berjalan menuju koridor.
Sejak dia lahir, ayahnya selalu menggunakannya sebagai alat untuk memperoleh dan memperjuangkan harta keluarga kakek, sayangnya bisnis keluarga ini hanya diwariskan untuk keturunan laki-laki bukan untuk keturunan perempuan, sehingga Luhan Grey mau tidak mau sejak kecil harus hidup sebagai laki-laki.
Langkah kakinya dengan cepat berhenti di depan sebuah pintu kamar, dia langsung membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam...
Di ruangan yang sunyi, pandangan mata Luhan Grey jatuh ke punggung seorang pria yang sedang berbaring di sofa, dia mengerutkan kening, "Pimpinan EXO, kamu memintaku datang kesini untuk negosiasi? Atau untuk tidur?”
Dengan senyum menghina di sudut bibirnya, Luhan Grey perlahan berjalan menuju bagian belakang sofa, lalu membungkuk dan langsung menarik punggung pria itu.
Saat pria itu ditarik olehnya, pria itu berbalik.
Wajah aneh yang asing masuk ke pandangan mata Luhan Grey ...
Dia hanya melihat kalau pria ini memiliki kulit berwarna madu yang tampak sehat dan berkilau seperti matahari, dan alis panjangnya yang tampak seperti anak panah yang tajam dan energik. Mata abu-abu keperakan yang dalam yang sulit ditebak, bulu mata panjang berkabut seperti sayap yang menutup ketajaman di matanya, hidung mancung yang indah, bibir seksi dan tipis yang berwarna pucat, dagu yang lancip, semuanya ini samar-smaar menunjukkan karakternya yang arogan, membuat orang lain merasakan tekanan yang belum pernah terasa sebelumnya.
Bukan Pimpinan EXO?!
Lalu siapa pria ini?!
Mulan berpikir, dia dengan segera melepaskan pundak pria itu.
“Aku sudah bilang, ketika aku sedang istirahat, jangan datang menggangguku.” Suara pria yang berat dan rendah terdengar di telinga Luhan Grey, pria itu perlahan membuka matanya, menatap Luhan Grey dengan mata hitam sipitnya yang menyipit.
Mendengar nada bicara pria itu delapan puluh persen pria itu sepertinya menganggap Luhan Grey wanita penghibur ya? Luhan Grey pun berkata, “Tuan, kamu sepertinya salah paham, di sini adalah tempat janjianku dan seseorang yang telah disepakati.”
“Tempat janjian sudah disepakati?”
Tiba-tiba hal yang sangat cepat sekali terjadi.
Belum sempat Luhan Grey bisa bereaksi, pria itu sudah meraih pergelangan tangannya dan menariknya ke pelukan pria itu, lalu dia berguling dan menindih Luhan Grey di bawah tubuhnya.
"Hei, apa yang kamu ingin lakukan....uh...” Sebelum ucapan Luhan Grey selesai diucapkan, tiba-tiba bibir dingin pria itu langsung menutup bibirnya.
Luhan Grey tercengang, bibirnya terkatup rapat, terasa lembut, dingin, seperti puding yang membuat orang ingin menggigitnya terus, tidak benar tidak benar, sekarang apa yang terjadi? Dia bisa-bisanya dicium paksa oleh seorang pria tak dikenalnya?
Tunggu, tunggu dulu, apa yang ingin dilakukan pria ini? tidak...
Bibir Luhan Grey tiba-tiba dibuka paksa, lidah pria itu masuk ke dalam mulut Luhan Grey dengan memaksa lalu mengaduk-aduk bibir Luhan Grey dengan arogannya, lidah lincah pria itu tidak berhenti menggulung lidah Luhan Grey.
Luhan Grey dicium sampai pusing, dia hampir tenggelam dalam ciuman gila ini ...
Pada saat ini....
Tangan kasar dan besar pria itu mulai berjalan meraba tubuh Luhan Grey dengan tak beraturan, Yang kemudian satu persatu membuka kancing pakaian Luhan Grey.
Sial!
Tidak boleh, tidak boleh dilanjutkan, Kalau tidak, identitasnya sebagai wanita akan terungkap.
“Uh uh uh...” Luhan Grey mencoba melawan, dia memukul punggung pria itu mati-matian degan kepalan tinju tangan kecilnya,
“Hehe...” pria itu tersenyum di sudut bibirnya, setelah dia merasa cukup menyesapi kewangian bibir wanita itu, dia baru meninggalkan bibir wanita itu, “Jangan buru-buru, sekarang baru secara resmi akan dimulai.”
Tangan besar yang berjalan meraba di atas tubuhnya menjadi semakin tidak punya aturan.
Luhan jelas merasakan pakaiannya di tubuhnya yang semakin lama semakin sedikit, bagaimana ini? tidak mungkin benar-benar akan melakukan ini disini kan, melawan balik? Sayangnya bahkan ketika dia berusaha untuk mengangkat kepalan tinju tangannya, sama sekali tidak bisa, dia seperti selir yang siap akan dinikmati, “Hei pria, berhenti...berhenti, jika tidak berhenti, aku akan membuatmu....menyesal....”
“Hehe, sebelum aku menyesal, aku ingin lebih dulu merasakan apa yang dinamakan mabuk seperti sedang bermimpi....” Pria itu menyipitkan matanya yang sedikit kabur, lalu tangan besarnya yang dingin mulai masuk ke dalam pakaian dalam Luhan Grey.
Wennnng dalam sekejap, otak Luhan Grey seperti mau meledak, pria ini.....pria ini bisa-bisanya menyentuh bagian tubuhnya yang itu? pantas mati! “Kamu....Uh!”
Ketika Luhan Grey baru saja mau bicara, bibirnya lagi-lagi ditutup oleh bibir seksi pria itu.
Jari-jarinya yang kasar memelintir sentuhan puting warna merah jambu di atas payudara seputih salju Luhan Grey, bibir tipis pria itu jatuh ke bibir kecil warna persik Luhan Grey lalu menyesap bibirnya dengan tak beraturan, itu adalah ciuman yang penuh nafsu dan hasrat, ada dorongan kuat yang ingin menaklukkan wanita di bawah tubuhnya.
“Uh....uh...uh...” Lambat laun, Luhan merasakan tubuhnya yang melemah dan lemas, otaknya jadi blank akibat kekurangan oksigen.
Menghadapi reaksi wanita kecil di bawah tubuhnya, pria itu tampak sangat puas, setelah dia merasa sudah cukup menyesap wangi bibir wanita itu, dia perlahan baru menninggalkan bibir wanita itu, dan bibirnya malah meluncur ke bawah tepat ke dagunya, lalu perlahan meluncur ke bawah lagi dan dalam sekejap menciumi setiap jengkal leher Luhan Grey, setiap bagian yang diciuminya benar-benar cukup membuat orang kebingungan.
"Uh...Em...pantas....pantas mati! ba, bajingan, berhenti....” Dia berusaha mengangkat tangan kecilnya yang lembut dan mendorong kepala pria itu, tapi entah kenapa tangannya tidak sanggup diangkat olehnya.
Tangan besar pria itu berjalan meraba ke dalam pakaian dalamnya, dan terkadang dengan kasar dan terkadang lembut meremas kemontokan seputih salju di dada Luhan Grey, lalu memelintir dan mengusap dengan lembut puting tunasnya yang sensitif...
"Em ah...ah ..." Arus listrik aneh menyapu seluruh tubuh Luhan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mendesah di bibirnya dengan lembut.
Pantas mati!
Ada apa dengan dia? Tubuhnya tampaknya tidak patuh dan tidak mendengar perintahnya lagi, perasaan semacam apa ini?
“Benar-benar suara yang merdu.” Pria itu yang sedang mabuk memujinya, tangan besar pria itu yang meraba payudara seputih salju Luhan Grey pun meluncur semakin ke bawah, lalu masuk ke dalam taman bunga rahasia di bawah tubuh Luhan Grey.
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaDewa Perang Greget
Budi MaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensWaiting For Love
SnowAkibat Pernikahan Dini
CintiaLoving Handsome×
- Bab 1 Ambiguitas Yang Tidak Terduga
- Bab 2 Jangan ... Tolong Berhenti...
- Bab 3 Benda Yang Agak Keras....
- Bab 4 Anaknya ...
- Bab 5 Ciuman
- Bab 6 Gairah Di KTV
- Bab 7 Tidak Bisa Menahannya
- Bab 8 Katakan Padaku, Nyaman Tidak
- Bab 9 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 10 Mengganti Selera Juga Tidak Buruk
- Bab 11 Lepaskan Pakaiannya
- Bab 12 Terkena Obat
- Bab 13 Aku Ingin Kamu
- Bab 14 Manusia Paling Penasaran
- Bab 15 Tubuh yang Sensitif
- Bab 16 : Jadi Obat Penawarku
- Bab 17 Dibius
- Bab 18 Membangunkannya
- Bab 19 Benar-Benar Wanita Cantik
- Bab 20 Tahi Lalat
- Bab 21 Kepicikan Chloe Grey
- Bab 22: Kedatangan Nyonya Besar Lee
- Bab 23: Ibu Besan, Dua Anak Ini Sudah Tidak Kecil Lagi
- Bab 24 Aku Pernah Bertemu Adikmu
- Bab 25: Sebenarnya Siapa Yang Sudah Menyentuh Pacar 陆瑾遥?
- Bab 26 : Kakek, Pacar Adik 瑾遥
- Bab 27 : Pernikahan Chloe Grey
- Bab 28 : Aku Ingin Membatalkan Pertunangan
- Bab 29 : Luhan Grey Mana Punya Adik Perempuan
- Bab 30 Dirampok Atau Dilecehkan
- Bab 31 Tamparan Ini, Adalah Demi Kakek
- Bab 32 Keluarga Grey memiliki seorang anak gadis yang sedang dalam masa pertumbuhan
- Bab 33 Anak gadis yang cantik
- Bab 34 Nyonya Lee, Apa Kabar
- Bab 35 Anak yang manis
- Bab 36 Keluarga Grey Memiliki Seorang Wanita Dewasa
- Bab 37 Kopi Di Cafe
- Bab 38 Ayah, Tante Ini Sangat Baik
- Bab 39 Luhin Cepat Atau Lambat Kamu Pasti Akan Menjadi Milikku
- Bab 40 Kakakku Tidak Bilang Kamu Orang Yang Seperti Itu