Loving Handsome - Bab 18 Membangunkannya

Leemin!!

Benar-benar adalah Leemin?!

Kenapa dia bisa ada disini!?

Celaka, sekarang dirinya memakai dandanan wanita, benar-benar tidak bisa dibayangkan jika terlihat oleh Leemin….

Tatapan matanya melihat Leemin yang berjalan masuk ke dalam ruangan, Luhan menggunakan seluruh kekuatannya untuk berguling ke bawah ranjang.

Melalui celah di antara sprai, dia bisa melihat dengan jelas Leemin berjalan masuk dengan perlahan kedalam ruangan, lalu berhenti di samping tempat tidur.

Bagaimana ini?

Dia sekarang tidak boleh membiarkan Leemin tahu identitasnya, tidak peduli apa yang terjadi, dia harus menyimpan rahasia ini.

‘Deg, Deg’ hatinya berdetak kencang.

Juga tidak tahu apakah karena gugup atau panas, dahi Luhan penuh dengan butir keringat.

Apa yang terjadi?

Kenapa didalam kamar tiba-tiba berubah menjadi sangat panas?

Luhan terus menghembuskan nafas panas dari mulutnya, pikirannya yang kabur juga menjadi semakin tidak jelas.

“Keluar!”

Dua kata yang dingin itu masuk ke telinga Luhan seperti pisau tajam, jantungnya menegang, terkejut sampai tidak berani untuk bernafas.

“Kenapa? Apa perlu aku sendiri yang menarikmu keluar dari bawah ranjang?!” suara mendesak itu terdengar lagi.

Butiran keringat di dahi Luhan mulai membasahi bajunya, bagaimana ini…? bagaimana….?

“3……”

“2……”

Ketika angka hitungan bergerak mundur berbunyi, bulu kuduk Luhan berdiri satu per satu, saat tatapan matanya melihat Leemin pada hitungan ke ‘1’, dia mengertakkan gigi, dengan tidak bertenaga memanjat keluar dari bawah ranjang…..

Saat tatapan mereka bertemu, udara tampak membeku, pupil mata Leemin terlihat membesar dan menilai wajah yang sedikit familiar didepannya ini, “Kamu…?”

Sialan!

Ada apa sebenarnya ini? Siapa yang memberikan obat kepadanya? Lalu siapa juga yang mengantarkan dia kemari?! Dan juga siapa yang menyuruh Leemin datang kemari? Insting Luhan mengatakan ini pasti adalah jebakan besar, tapi, sekarang dia tidak bisa memikirkan terlalu banyak, karena masalah di hadapannya sekarang lebih merepotkan.

“Grey……Luhan……Lulu……?” Leemin menyebut namanya per kata, meskipun dia dalam dandanan wanita, tapi fitur wajah yang begitu mirip, dia pasti tidak akan salah mengenali.

“Aku…” Luhan dengan gugup mengepalkan tinjunya, dengan sengaja menghindari dari tatapan tajam Leemin.

Akhirnya ketahuan juga, dia tahu mata Leemin tajam, pasti langsung bisa mengenalinya, sekarang harus bagaimana? Apa langsung mengaku saja?

Tidak….

Tidak boleh!

Jika identitasnya terungkap, akan timbul masalah yang lebih besar lagi.

“Tu… Tuan… kamu., kamu kenal dengan… kakakku…?” Tidak tahu gugup atau karena pengaruh obat, Luhan berbicara dengan terbata-bata, kedua matanya perlahan menjadi buram.

“Kakakkmu…?!”

“Benar, aku….hah., aku adalah Luhin Lulu Grey,…Luhin Lulu Grey adalah kakak kembarku….” Sekarang hanya bisa mencoba segalanya dalam situasi ini, sepertinya juga hanya alasan ini yang sangat meyakinkan.

“Luhan adalah kembar?” Leemin diam-diam bergumam, terlihat ada kecurigaan dalam matanya yang tajam, dia tidak pernah mendengar Luhan memiliki seorang adik kembar.

“Benar., aku dengan… aku dengan kakakku, hahh., aku dengan kakakku… adalah kembar…” kata-katanya belum selesai, Luhan terjatuh lemas dalam pelukan Leemin.

“Kenapa kamu?” dia memeluk wanita dalam pelukannya seperti seorang gentleman, kedua matanya menatap wajah kecil yang kemerahan itu.

“Panas., sangat panas… apakah kamu tidak merasa., tidak merasa panas…?” kesadarannya perlahan melemah, Luhan menatap mata Leemin beberapa kali, tangannya yang kecil terus memegang dada dia seolah tidak terjadi apapun.

Bahkan walaupun dia bukanlah pria yang romantis, tapi dia tahu apa maksud dari gerakan wanita ini,

“Kamu sedang menggodaku…?”

“Tidak, tidak, Hanya saja… hanya saja aku sangat tidak nyaman…” dia menjilat bibir keringnya, tubuhnya terus mendekat ke arah Leemin tanpa terkendali.

Kedua bibir merahnya dengan gemetar terus mendekati bibir pria itu, dia sekarang sepertinya., sangat ingin mencium pria itu.

“Kamu diberikan obat oleh orang lain?!”

“Obat…?” Dia tidak tahu, sekarang dia tidak tahu apapun, hanya merasa dirinya sendiri sangat tidak nyaman, sangat menginginkan pria didepannya ini memeluk dirinya sendiri, mencium dirinya, “Cium aku…” dia mengangkat dagunya, mengangkat kepala dengan penuh harap.

Leemin sedikit mengernyit, dia tidak pernah tertarik dengan kecantikan wanita, apalagi memanfaatkan.

Tapi… juga tidak tahu mengapa, dia sedikit gegabah dalam menghadapi wanita yang memiliki wajah sama persis dengan Luhan ini.

Perlahan menundukkan kepala…

Ketika bibir sedingin es itu menyentuh bibir keringnya, Luhan seperti mendapatkan kepuasan, tapi itu hanya beberapa detik, rasa hampa yang lebih besar muncul kembali.

Dia menginginkan lebih banyak!

Benar!

Menginginkan lebih banyak!

Lidah kecilnya tanpa terkendali masuk kedalam mulut pria itu, dia tidak bisa menahan untuk menghisap bibir pria itu, kedua tangannya tanpa sadar masuk kedalam pakaian pria itu.

“Oo..”

Ketika tangan panasnya menyentuh tubuh dia yang dingin, mereka berdua tanpa sadar mengeluarkan suara nyaman dari tenggorokkan.

“Aku sangat tidak nyaman., tidak nyaman…” hanya ciuman saja sepertinya tidak bisa memuaskan Luhan, dia dengan sedih menatap Leemin, kedua bibirnya turun di dagunya, ke leher…

Kedua tangan kecil dan tidak bertenaga itu mulai membuka bajunya, saat otot dadanya yang kuat terlihat, Luhan langsung mencium tanpa berpikir.

“Ujung lidahnya dengan cekatan melingkar di dada dia seperti ular, saat sampai pada tempat yang sensitif, dia menjilat dengan canggung.

“Oh., sialan!” Leemin tidak bisa menahan untuk tidak meraung, logika milik dia satu-satunya yang tersisa juga sudah di lempar jauh oleh wanita kecil yang penuh gairah didepannya ini.

“Kamu sendiri yang meminta!” ketika kata-kata arogan itu terdengar, Leemin membawa wanita ini ke atas ranjang,

“Hu..hu…” Luhan menatap dia dengan mata mabuk, tidak berhenti bernafas kasar, “Hahh, berikan padaku., berikan., aku sangat tidak nyaman…” tangannya yang lemah dengan tidak terkendali mencengkeram leher pria itu.

“Anak baik, jangan terburu-buru, jika kamu tidak bisa membangunkan aku, bagaimana aku bisa memuaskanmu” Leemin tersenyum jahat sambil menyipitkan mata.

“Membangunkanmu…? Apa maksudnya…?”

“Menurutmu?” kedua mata Leemin dengan penuh arti menatap ke arah bawah tubuhnya dengan tanpa sadar….

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu