Loving Handsome - Bab 3 Benda Yang Agak Keras....

Luhan masih memegang teleponnya, dia mengerutkan kening saat mendengarkan suara telepon yang ditutup, Lee Corporation ? Dia juga pernah mendengar tentang perusahaan ini di Kota Daegu.

Perusahaan ini sudah menjadi perusahaan besar di industri keuangan dan bisnis hanya dalam beberapa tahun saja, dia juga mendengar kalau Presdir Lee adalah orang tua yang mesum, perilaku dan sikapnya sangat aneh dan metode dan triknya sangat kejam sekali!!

Entah apa yang dipikirkan oleh ayah dan kakeknya ini, Sampai mereka mengatur Luhan untuk harus belajar dari orang seperti ini.

Luhan berdiri cukup lama di depan pintu, baru setelah itu dia menekan bel gerbang rumah itu, tidak lama kemudian, pelayan keluar, Luhan dengan sangat sopan menjelaskan kedatangannya ke sana, lalu dia dipersilahkan masuk oleh pelayan itu dan dibawa sampai duduk di ruang tamu…

Setelah waktu berlalu sebentar, ada suara dari lantai dua, tiba-tiba dua baris pelayan berdiri di eskalator, seorang pria tua berjalan turun di tengah eskalator, dia mengenakan setelan jas yang rapi, rambut putih di pelipis dan matanya menyipit, seolah-olah sedang menilai Luhan dari atas ke bawah.

“Tuan Tua Lee, halo, aku Luhan, intruksi dari ayahku adalah datang kesini untuk belajar darimu.” kata Luhan berdiri sambil menundukkan kepalanya dengan sopan.

Dia mengangkat kepalanya, senyuman khasnya sudah ada di wajahnya, dan matanya melirik ke pria tua itu, Tuan Tua Lee kelihatannya cukup baik hati...

Pria tua itu tiba-tiba membungkuk, “Nona Grey salah mengenalku, aku hanyalah kepala pelayan rumah tangga saja...”

Dia bicara, dan kepala pelayan itu sudah turun dari eskalator, berbalik ke samping seperti pelayan yang lainnya, seperti sedang menunggu seseorang turun.

Luhan membeku sesaat, matanya masih tertuju pada pria tua itu, hah kepala pelayan?? Lalu, siapa yang Tuan Tua Lee??

Sambil memikirkannya, kepala pelayan dan pelayan lainnya menundukkan kepala dengan hormat satu persatu.

Tatapan mata Luhan langsung teralih lagi dalam sekejap ke eskalator, dia hanya melihat di lantai dua, seorang yang sangat familiar baginya perlahan masuk di pandangan matanya.

Tubuh pria yang tinggi dan besar itu yang mengenakan kemeja kasual, mata hitam dan gelap di bawah rambut hitamnya, hidungnya yang mancung dan sudut bibir seksinya sedikit melengkung.

Keanggunan yang membawa sedikit kejahatan, bagaimana munkin bisa itu dia??!!

Luhan membelalakkan matanya dan melihat ke wajah tampan dan sangar familiar itu, bukankah dia ini adalah pria mesum yang bertemu denganku kemarin malam di klub hiburan itu?

Sial! Sial! Dia kira tidak akan pernah bertemu pria ini lagi seumur hidupnya, dia tidak menyangka....kalau dia akan bertemu lagi dengan pria itu secepat ini?

"Kamu!! Val、Tuan..” ucapannya baru sampai di bibirnya ini, dia tanpa sadar baru menyadari kalau orang ini tidak tua sedikitpun, kelihatannya paling tua mungkin dia masih berumur dua puluh tujuh atau dua puluh tahunan!

Leemin dengan tangan diselipkan di sakunya sudah berjalan menuruni eskalator, tatapan matanya tidak melihat di tubuh Luhan cukup lama, setelah turun dari eskalator, dia langsung duduk di sofa, dia bersandar ke belakang dan memandang Luhan dengan satu tangan menompang pipinya, "Luhan??”

“Uh… em.” Jawab Luhan dengan lesu, dia masih bergumam di dalam hatinya, apa jangan-jangan pria ini tidak mengenalinya?

“Kemarilah.” Kata Leemin dengan santai.

Luhan mengerutkan kening, menundukkan kepalanya dan bergerak maju dua langkah di depannya.

“Berlututlah.” Suara yang dingin terdengar dan melintas di telinganya.

Luhan tertegun sejenak, dia masih mengira kalau dia salah dengar, dia langsung mendongak menatap pria di depannya, “Apa yang kamu katakan? Berlutut?”

"Nona Grey tidak mengerti aturannya kah? Kamu ini sedang memohonku menjadi gurumu untuk belajar, jika kamu tidak berlutut, kalau begitu....sana pergi!!” katanya dengan santai, bahkan dia pada akhirnya mengatakan kata pergi dengan tak berperasaan.

Mata Luhan membelalak terkejut, nada bicaranya persis sama seperti kemarin, membuatnya gatal dan ingin memukul orang ini!! Dia menggigit bibirnya sendiri, lalu tiba-tiba tatapan matanya menatap mata Leemin …

Dari sorot matanya, dia samar-samar merasa kalau pria ini sepertinya .., tidak mengenalinya, ya?

Eh, benar juga!

Kemarin pria ini tidak sadar sepenuhnya seperti itu, mungkin dia benar-benar sudah melupakannya ya?

Ketika Luhan sedang berpikir, kepala pelayan sudah menyajikan secangkir teh panas, “Nona Grey, tehnya."

Luhan mengulurkan tangannya dan mengambil cangkir teh itu, baru saja hendak berterima kasih, dia tiba-tiba bereaksi dan menyadari sesuatu, ini sepertinya bukan sedang memberinya teh untuk diminum, tapi membuatnya untuk berlutut menyajikan teh ini!!

Dia langsung memiringkan kepalanya melihat ke arah Leemin ...

Leemin juga menatapnya saat ini, maksud yang begitu jelas di alis matanya itu yaitu menunggunya untuk menyajikan teh.

"Tuan Lee ..." Luhan baru mau mengatakan sesuatu.

Pria itu tiba-tiba menyipitkan mata hitamnya dan tatapan matanya tiba-tiba menjadi tajam, “Eh ngomong-ngomong, kenapa wajah Nona Grey tampak sangat familiar ya? Apa kita pernah bertemu? Di mana kita pernah bertemu ya?"

Setelah kalimat ini jatuh, ketenangan dalam hatinya yang baru saja dia rasakan, sekarang dalam sekejap langsung menghilang dan tenggorokannya seperti tercekat lagi, dia tersenyum canggung dan berkata, “Tuan Lee mungkin kamu salah lihat, kita tidak pernah bertemu sebelumnya!!”

"Benarkah??"

Leemin tiba-tiba berdiri, memasukkan satu tangannya ke sakunya lagi, membungkuk, wajah tampannya tiba-tiba mendekat ke depan wajah Luhan.

Wajah mereka berdua berjarak sangat dekat sekali dan hampir menempel.

Luhan membelalakkan matanya semakin membesar, dia, kenapa dia mendekat sedekat ini, apa yang ingin dilakukannya?!

Luhan hanya merasa kalau bulu mata yang tipis dari pri itu akan menyentuh bulu matanya, pandangan mata Luhan tanpa sadar jatuh turun ke bibir pria itu...

Pikirannya langsung kembali mengingat ke tempat kejadian di sofa kemarin.

Jantungnya langsung berdegup kencang.

Dia tanpa sadar mundur selangkah dengan gugup, Dia tidak memegang dengan stabil cangkir teh yang ada di tangannya.

"Byuuurr...." Seluruh cangkir tehnya miring, dan semua air teh panas itu mengguyur celana Leemin.

"Uh .., maa .., maaf ..."

“Hanya minta maaf saja ?!” Leemin menyipitkan matanya dengan dingin, Mata yang tampak kesal dan tak ada emosi itu perlahan melihat ke celananya yang basah,

“Lalu, apa yang kamu mau?” apa jangan-jangan mau dia berlutut untuk mengakui kesalahannya?

“Menurutmu?” Leemin mengucapkan kata-kata ini dengan dingin, Leemin duduk di sofa dengan tanpa emosi apapun,

Kepala pelayan yang ada di sampingnya menyerahkan selembar tisu ke depan Luhan.

Ternyata mau memerintahkannya untuk mengelap celananya sampai besih? Bilang dari awal saja!

Luhan mengambil tisu dari kepala pelayan itu dengan pandangan tak berdaya, lalu membungkuk dan berjongkok di depan Leemin, pandangan matanya perlahan berhenti di tempat yang basah oleh teh itu.

Uh……

Selangkangan??

Shiitt!!!..

Kenapa bisa kebetulan sekali, secangkir teh ini hanya membasahi di bagian selangkangannya? Sial!

Luhan meremas tisu itu, mengerutkan kening dan meronta dalam hati sejenak, dia pun pelan-pelan menyentuh bagian di celana pria itu lalu bergerak pelan sekali seperti menyapu lapisan debu...

“Nona Grey, apakah kamu ini mau menggelitikku?” Leemin membentaknya, matanya tampak penuh ketidaksenangan,

Sial!

Jika aku ini benar-benar seorang pria itu tidak masalah, tapi masalahnya aku ini adalah wanita, mana mungkin nyaman untuk....

Begitu memikirkan ini, Luhan memejamkan mata dan mengalihkan semua pikirannya, lalu mengelap celana pria itu dengan kuat!!

Setelah beberapa kali...!

"Berhenti!!" Suara rendah dan berat Leemin yang serak mengeluh dengan marah,

Luhan tercengang sejenak, "Ada...ada apa lagi, Tuan Lee?”

Eh? Sepertinya ada yang salah ...

Luhan memegang tisu dan meletakkan tangannya di celana pria itu, samar-samar seolah dia bisa merasakan ada sesuatu yang tiba-tiba membesar .., tanpa sadar telapak tangannya malah semakin kuat menyentuh ke benda yang agak keras itu.…

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu