Loving Handsome - Bab 19 Benar-Benar Wanita Cantik
Mengikuti arah pandangan dia, Luhan sudah mengerti semuanya, matanya berkedap-kedip memandang ke arah celana pria itu, dia memaksakan diri untuk menopang tubuhnya sendiri, tubuhnya yang kaku bergerak ke samping, tangan kecilnya dengan perlahan mengarah ke resleting celana.
Jelas-jelas dia yang sangat tidak sabar, tapi ketika sampai pada akhir, dia menjadi malu.
“Sayang, jika kamu tidak bertindak, aku tidak ada cara untuk melakukan yang kamu katakan.” Leemin menyeringai, berbalik badan, dan terlentang di tempat tidur.
Luhan menatap dia dengan tidak nyaman, tangan kecilnya yang gemetar dengan perlahan….perlahan… menarik resleting celana dan pakaian dalamnya…
Ini adalah pertama kalinya dia melihat milik seorang pria….
Meskipun benda itu lembut, tapi terlihat mengerikan seperti ular piton yang sedang tidur di antara kedua kakinya.
“Lalu….selanjutnya harus bagaimana?” dia dengan malu menjilat bibirnya, dengan sengaja menghindari tatapan matanya dari antara kedua kaki pria itu…
“Apa masih perlu aku ajari? Tentu saja menggunakan segala cara untuk membangunkannya.”
“Aku… aku tidak bisa…” Dia menggelengkan kepala dengan kesulitan.
Melihat itu, Leemin mengernyitkan alis dengan kesal: “Pakai mulutmu!”
“Mulut…?” dia menggigit bibirnya kebingungan, lalu melihat lagi ular piton raksasa itu, tidak bisa menahan perasaan takutnya, “Tidak… aku tidak mau.”
“Kalau begitu, aku pikir, aku tidak bisa membantu.” Tatapan mata Leemin terlihat dingin dan ingin merapikan pakaiannya.
Ini membuat Luhan cemas, kedua kakinya tidak bisa tahan terus bergesek, panas dalam hatinya seperti akan membakarnya dengan sangat menderita, “Tunggu… aku…, aku akan coba..” setelah berkata, dia menarik nafas dalam, membenamkan kepalanya, menutup mata, dan menelan naga api raksasa itu.
“Hmm…” Saat ini, Leemin tidak tahan untuk mengeluarkan erangan nyaman dari bibirnya.
Tapi, bagaimanapun ini adalah pertama kalinya untuk Luhan, gerakannya sangat canggung, membuat Leemin tidak tahan untuk berkata: “ Sayang, jika kamu ingin cepat memulai, maka gunakan lidahmu untuk melayaninya!”
Suara perintah Leemin terdengar di telinganya, dia hanya memaksakan dirinya untuk mengikuti intruksi Leemin.
“Hmm, Benar, seperti itu.” Dia menarik nafas ringan, naga raksasa yang tertidur itu akhirnya dengan perlahan bangun, mata dinginnya melirik tubuh dia yang miring, dan tangannya yang gelisah
membelai pinggangnya.
“Hmm.” Pada saat dia menyadari niat pria itu, sudah terlambat, Leemin menggunakan tangannya yang satu lagi untuk menekan kepalanya, tidak memberikan kesempatan untuk memberontak.
Tangannya lalu menyusuri dari garis pantat ke tempat terlarang dengan perlahan, menggunakan ujung jari mencari putik dan menyentuh dengan lembut.
“Hmm.” Reaksi Luhan sangat kuat dan menggerakkan tubuhnya, tapi karena mulutnya ditekan oleh benda raksasa, dia hanya bisa mengeluarkan rintihan.
Tidak lama kemudian, putik yang sensitif mulai bereaksi dibawah rangsangan dari ujung jarinya, dia menyeringai, dengan sabar mengusap beberapa saat, lalu diikuti dengan kedua sisi daging dimasuki oleh setengah dari jari tengah.
“Hmm..hmm!” tubuhnya yang kering tidak bisa beradaptasi dengan jari tangan pria itu, dia mengernyit tidak nyaman.
Tapi hanya beberapa saat, jari yang bergerak keluar masuk itu berubah menjadi aktif, rasa sakit itu perlahan hilang digantikan oleh rasa gatal.
“Hmm, sayang, kamu benar-benar sangat sensitif, baru begitu saja sudah memperlihatkan reaksi yang begitu bagus, Jika semua jari masuk, apakah kamu akan lebih cepat melepaskan dari pada aku?” setelah mengatakan itu, Leemin menyipitkan mata, dengan sedikit tenaga, seluruh jarinya masuk kedalam lembah yang dalam dan sempit itu.
“Hmm hmm…” muncul gelombang yang tidak bisa dijelaskan, dia tanpa sadar menjepit tubuhnya, merasakan jari tangan yang terus keluar masuk, lidah kecilnya yang canggung itu merangsang benda panas raksasa milik pria itu.
“Oh…” kepuasan di wajah Leemin perlahan menjadi kuat, dia tiba-tiba melepaskan tangannya yang memegang kepala Luhan.
Saat mendapatkan kebebasan, Luhan dengan cepat mengangkat kepalanya, dengan ganas menghisap.
Dia yang baru saja merasakan kebebasan selama beberapa detik, lalu dia merasakan pria itu menarik celananya.
“Kamu, apa yang kamu lakukan?!” Luhan yang bertanya dengan cemas, tapi tidak mendapatkan jawaban dari Leemin.
Kedua tangannya mengangkat pinggang ramping Luhan, tubuhnya sudah menjadi posisi horizontal di atas ranjang, saat menurunkan dia, kedua kaki Luhan terbuka di antara kepala pria itu, bagian tubuh rahasia miliknya menghadap wajah pria itu.
“Tidak, jangan….jangan begini.”walaupun kesadaran Luhan sudah dibuat kabur oleh obat, tapi jika dipikirkan juga tahu betapa memalukannya postur ini, benar-benar seperti angka ‘69’.
“Terus lakukan pekerjaan yang belum kamu selesaikan, jika nanti dia tertidur lagi, kamu masih harus mengulang dari awal!!”
Ketika kata-kata perintah itu terdengar, Luhan mengernyitkan dahinya, lalu melanjutkan membenamkan kepalanya, tapi tempat paling rahasia miliknya dilihat oleh seorang pria dengan begitu dekat, dia benar-benar tidak bisa tenang, bahkan dia bisa merasakan secara samar-samar nafas hangat dari hidung pria itu.
“Hah, Sayang, ternyata kamu sudah mengeluarkan banyak ‘air liur’ di sini?, sambil berkata, bibir lembut Leemin tiba-tiba menutup kuncup bunga miliknya.
Sebuah rangsangan yang kuat muncul, Luhan tidak bisa menahan untuk menghela nafas panjang:
“Ah..tidak, jangan…”
“Sayang, aku sudah beritahu kamu, terus lanjutkan pekerjaanmu! Apakah kamu sudah lupa?”
Luhan mengernyit tidak berdaya, dengan enggan membenamkan kepalanya lagi, Leemin lalu dengan teliti menikmati perangkat didepannya, ujung jarinya menyapu putik dia yang sensitif.
“Hmm…” Luhan yang sedang kesal ‘melakukan sesuatu’ tidak bisa menahan ketakutan.
“Hmm, benar-benar wanita cantik, tubuhmu sangat sensitif, baru hanya menyentuh sedikit, sudah mengeluarkan banyak air liur? Kemari, aku bantu kamu bersihkan, “ setelah berkata, bibir Leemin kembali menutupi lembahnya.
“Tidak., tidak mau… tidak boleh, aku bisa runtuh! dia benar-benar tidak tahan dengan rangsangan ini, seperti seluruh tubuhnya sudah bukan miliknya lagi.
“Kalau begitu tunjukkan saja keruntuhanmu, “Mendengar suara protes dia yang terengah-engah, perasaan Leemin semakin girang, kedua bibirnya menghisap nektar dia mengeluarkan suara “ckckck”, suara ini terdengar provokatif dan membingungkan.
“Aku mohon… berhenti… cepat berhenti… aku… aku tidak tahan lagi…” sebuah perasaan melingkar besar datang, Luhan juga tidak peduli lagi dengan naga raksasa yang tertidur itu, dengan ganas menggoyangkan tubuhnya sendiri.
Tapi gerakan ini terlihat sangat provokatif didepan pria, “Sialan! Goyangannya sangat mengganas!” Kedua tangannya dengan erat memegang tubuh dia yang bergoyang, kedua bibirnya dengan ganas menghisap nektar dia….
“Ahh…, tidak bisa lagi, aku akan kencing., akan kencing…”
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengGet Back To You
LexyAdore You
ElinaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMy Only One
Alice SongSee You Next Time
Cherry BlossomLoving Handsome×
- Bab 1 Ambiguitas Yang Tidak Terduga
- Bab 2 Jangan ... Tolong Berhenti...
- Bab 3 Benda Yang Agak Keras....
- Bab 4 Anaknya ...
- Bab 5 Ciuman
- Bab 6 Gairah Di KTV
- Bab 7 Tidak Bisa Menahannya
- Bab 8 Katakan Padaku, Nyaman Tidak
- Bab 9 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 10 Mengganti Selera Juga Tidak Buruk
- Bab 11 Lepaskan Pakaiannya
- Bab 12 Terkena Obat
- Bab 13 Aku Ingin Kamu
- Bab 14 Manusia Paling Penasaran
- Bab 15 Tubuh yang Sensitif
- Bab 16 : Jadi Obat Penawarku
- Bab 17 Dibius
- Bab 18 Membangunkannya
- Bab 19 Benar-Benar Wanita Cantik
- Bab 20 Tahi Lalat
- Bab 21 Kepicikan Chloe Grey
- Bab 22: Kedatangan Nyonya Besar Lee
- Bab 23: Ibu Besan, Dua Anak Ini Sudah Tidak Kecil Lagi
- Bab 24 Aku Pernah Bertemu Adikmu
- Bab 25: Sebenarnya Siapa Yang Sudah Menyentuh Pacar 陆瑾遥?
- Bab 26 : Kakek, Pacar Adik 瑾遥
- Bab 27 : Pernikahan Chloe Grey
- Bab 28 : Aku Ingin Membatalkan Pertunangan
- Bab 29 : Luhan Grey Mana Punya Adik Perempuan
- Bab 30 Dirampok Atau Dilecehkan
- Bab 31 Tamparan Ini, Adalah Demi Kakek
- Bab 32 Keluarga Grey memiliki seorang anak gadis yang sedang dalam masa pertumbuhan
- Bab 33 Anak gadis yang cantik
- Bab 34 Nyonya Lee, Apa Kabar
- Bab 35 Anak yang manis
- Bab 36 Keluarga Grey Memiliki Seorang Wanita Dewasa
- Bab 37 Kopi Di Cafe
- Bab 38 Ayah, Tante Ini Sangat Baik
- Bab 39 Luhin Cepat Atau Lambat Kamu Pasti Akan Menjadi Milikku
- Bab 40 Kakakku Tidak Bilang Kamu Orang Yang Seperti Itu