Loving Handsome - Bab 17 Dibius
Ini adalah tujuan dia membawa Leemin datang.
Walaupun, Leemin ini sepertinya tidak mengingat kejadian di KTV, dan juga kejadian kemarin malam, tapi jika dia mengingatnya maka akan merepotkan, Jadi dia harus benar-benar menghilangkan pikiran curiga pria ini terhadap dia.
“Tidak, tidak apa-apa, kamu bawa pacarmu bermain saja dulu, aku masih ada urusan, pergi dulu.”
“Oh, bye bye...” melambaikan tangan.
Melihat Leemin pergi, Jenny Lexi dengan girang meraih telapak tangannya yang melambai: “Lulu, bukankah Leemin adalah pria tua yang busuk? Kenapa berubah menjadi begitu tampan.”
“Kekuatan mudanya telah pulih.” Luhan berkata dengan tidak peduli, terhadap orang yang memiliki posisi tinggi dalam dunia bisnis, siapapun bisa mengira jika dia adalah orang tua.
“Kelak mengikuti disisinya, Lulu, kamu benar-benar beruntung.”
“Beruntung apa, mata dia sangat tajam, aku masih harus merasa takut berada disisinya, takut dia mengenali.”
“Tidak akan, tubuhmu penuh dengan hormon, siapa yang bisa mengenali?” Jenny Lexi menepuk dadanya, seperti teringat sesuatu: “Oh ya, Lulu, berapa lama kamu akan berada disisinya?”
“Tidak tahu.” Luhan menghela nafas: “Kamu juga tahu, sekarang kakekku dengan tidak mudah menyetujui aku kembali ke Kota Ulsan untuk berkembang, aku harus memanfaatkan kesempatan, belajar bisnis atau tidak itu tidak penting, yang terpenting adalah bisa berada di Kota Ulsan.”
“Em, Dengan begini, G-Dragon Corp juga bisa dengan perlahan berkembang ke Kota Ulsan.”
“Em.” Luhan menganggukkan kepala.
“Ting...” suara pesan ponsel berbunyi.
Dia dengan santai mengeluarkan ponsel dan melihatnya, saat melihat isi pesan itu, matanya membesar: “Ini...!!!!!”
“Lulu, ada apa?” Jenny Lexi segera bergabung dengan panik.
Luhan memegang erat ponselnya, dengan tidak terdaya merasa lega, matanya yang membesar juga menjadi tidak berdaya: “Tidak apa-apa, dua hari lagi adalah ulang tahun ibuku.”
“Oh, ulang tahun bibi adalah hal baik, kenapa kamu begitu terkejut??”
“Kamu juga tahu, kakekku tidak menyukai keluarga kami, jadi ulang tahun keluargaku, selalu dirayakan sendiri, beberapa kali hanya aku yang menemani ibu melewati hari ulang tahunnya, tapi.., kali ini, dia berharap.., aku menemaninya dengan identitas anak perempuan...” Saat mengatakan ini, Luhan mengangkat tangan tanpa daya.
“Identitas anak perempuan., kalau begitu.., artinya...”
“Em., “Artinya, dia harus berdandan kembali seperti perempuan di hari itu....
*
Dua hari kemudian...
Rumah Keluarga Grey.
“Tok tok tok...” terdengar suara ketukan pintu, Emily yang sedang sibuk buru-buru pergi membukakan pintu.
Saat pintu terbuka, terlihat seorang gadis muda didepannya,
Gadis ini terlihat berumur 20 tahunan, memakai sepatu hak tinggi 7cm, rambut hitam yang panjang, poni yang rapi, bulu mata lentik, hanya memakai riasan lipstik sederhana, tanpa riasan lainnya, dan memakai sebuah gaun polos yang terlihat elegan dan polos.
“Kamu...?” untuk sesaat, Emily sedikit bingung, selalu merasa gadis didepannya ini sedikit familiar tapi tidak berani untuk menjamin.
“Em., Ma., kamu., kenapa?”
Mendengar gadis itu berbicara, Emily memperlihatkan ekspresi wajah terkejut: “Luhan…?”
“Em.” Luhan mengangguk malu, dia sudah jarang menyentuh barang perempuan sejak dia berpura-pura menjadi laki-laki dan hidup sebagai laki-laki.
Hari ini demi mengabulkan permohonan ibunya, dia dari pagi sudah pergi ke ruang model untuk berdandan.
Sekarang setelah kembali menjadi seorang gadis, jangankan Emily yang merasa tidak terbiasa, bahkan dia sendiri pun merasa aneh.
“Hehe, Lulu kami benar-benar cantik.” Tatapan mata Emily memancarkan kehangatan, mengangkat tangan meraba rambut panjangnya: “Alangkah bagusnya jika rambut ini adalah rambut asli Lulu kami.”
“Ma....” Luhan memajukan bibir dengan tidak nyaman.
Melihat ini, Emily buru-buru mengalihkan topik pembicaraan: “Sudahlah, aku tidak katakan lagi, ayo kemari, mama sudah menyiapkan teh susu untukmu, rasa yang paling kamu sukai.” Dia menarik putrinya masuk ke ruang tamu.
Saat menerima teh susu, Luhan meminumnya dengan lahap, “Em., enak sekali.”
“Hehe., kamu.., baguslah jika kamu suka.....”
“Em, asalkan kamu yang buat, aku pasti suka.” Demi menghibur ibunya, Luhan menghabiskan teh susu ini tanpa sisa, tapi detik berikutnya...
Dia hanya merasa kepala sedikit pusing dan berat.
“Ma.., aku.., aku.., kepalaku sangat pusing...” ketika kata-katanya terucap, hanay terdengar suara
“bruk!”, kepalanya dengan keras membentur meja.
Sangat pusing....
Kepala sangat pusing.
Seperti seluruh dunia sedang berputar.
Ma...ma....
“Ma!” Luhan tiba-tiba membuka kedua matanya, berteriak terkejut, tapi yang ada dalam pandangannya adalah sebuah pemandangan aneh....
Dimana ini?
Jika dilihat dari gordennya seharusnya adalah kamar yang mewah, kenapa dia bisa berbaring disini?
Apa yang terjadi sebenarnya?
Sambil berpikir, Luhan mencoba untuk duduk, tapi siapa yang menyangka, asalkan dia bergerak sedikit kuat, tubuhnya akan menjadi sangat lemah, bahkan tidak ada tenaga untuk bangkit.
“Hah., hah...” setelah mengambil nafas, Luhan sekuat tenaga membalikkan tubuhnya, matanya tertuju pada kartu nama di meja samping tempat tidur, setelah melihat dengan teliti, ini adalah kartu nama sebuah hotel...
Rupanya dia sekarang, ada di hotel.
Tapi apa yang sebenarnya terjadi?!
Luhan yang kebingungan, pikirannya yang belum bisa berpikir jernih, tapi setidaknya logikanya memberitahu dia, hal yang terjadi hari ini semuanya sedikit tidak beres, jadi dia pasti tidak boleh berada ditempat ini, harus segera pergi…
Dia mencoba untuk turun dari ranjang dengan seluruh kekuatannya, tapi, anggota tubuhnya tidak mampu menahan berat tubuhnya, dia tidak hanya gagal berdiri, masih langsung berguling kebawah...
“Aa., sakit sekali....” Luhanmemegang pantatnya dengan kesakitan, dan disaat ini…
“Klek”
Di pintu masukk, tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka.
Saraf Luhan menegang, ada orang masuk?? Siapakah itu?
“Tuan Lee, ini kamarnya.” Terdengar samar-samar suara percakapan, lalu, pintu ditutup.
Terdengar suara langkah kaki perlahan mendekat dari pintu masuk, Luhan mencengkeram karpet dengan erat, Tuan Tuan Lee? Dia tadi sepertinya mendengar ada orang yang menyebut Tuan Lee.
Apakah itu Leemin??
Jantungnya berdetak semakin cepat, kepalanya sudah penuh dengan keringat, matanya menyaksikan pantulan bayangan yang perlahan mendekat dari pintu masuk, sepatu kulit, jas....
Luhan berbaring di sisi lain tempat tidur, diam-diam melirik pria yang berjalan kemari itu, dan ketika pandangannya di arahkan ke atas, sebuah wajah familiar membuat dia terkejut.
Leemin!!!
Benar-benar adalah Leemin?!
Kenapa dia bisa ada disini !?
Celaka, sekarang dia berdandan seperti perempuan, dia tidak bisa membayangkan konsekuensi jika Leemin melihatnya.
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlySuami Misterius
LauraMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPerjalanan Selingkuh
LindaLoving Handsome×
- Bab 1 Ambiguitas Yang Tidak Terduga
- Bab 2 Jangan ... Tolong Berhenti...
- Bab 3 Benda Yang Agak Keras....
- Bab 4 Anaknya ...
- Bab 5 Ciuman
- Bab 6 Gairah Di KTV
- Bab 7 Tidak Bisa Menahannya
- Bab 8 Katakan Padaku, Nyaman Tidak
- Bab 9 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 10 Mengganti Selera Juga Tidak Buruk
- Bab 11 Lepaskan Pakaiannya
- Bab 12 Terkena Obat
- Bab 13 Aku Ingin Kamu
- Bab 14 Manusia Paling Penasaran
- Bab 15 Tubuh yang Sensitif
- Bab 16 : Jadi Obat Penawarku
- Bab 17 Dibius
- Bab 18 Membangunkannya
- Bab 19 Benar-Benar Wanita Cantik
- Bab 20 Tahi Lalat
- Bab 21 Kepicikan Chloe Grey
- Bab 22: Kedatangan Nyonya Besar Lee
- Bab 23: Ibu Besan, Dua Anak Ini Sudah Tidak Kecil Lagi
- Bab 24 Aku Pernah Bertemu Adikmu
- Bab 25: Sebenarnya Siapa Yang Sudah Menyentuh Pacar 陆瑾遥?
- Bab 26 : Kakek, Pacar Adik 瑾遥
- Bab 27 : Pernikahan Chloe Grey
- Bab 28 : Aku Ingin Membatalkan Pertunangan
- Bab 29 : Luhan Grey Mana Punya Adik Perempuan
- Bab 30 Dirampok Atau Dilecehkan
- Bab 31 Tamparan Ini, Adalah Demi Kakek
- Bab 32 Keluarga Grey memiliki seorang anak gadis yang sedang dalam masa pertumbuhan
- Bab 33 Anak gadis yang cantik
- Bab 34 Nyonya Lee, Apa Kabar
- Bab 35 Anak yang manis
- Bab 36 Keluarga Grey Memiliki Seorang Wanita Dewasa
- Bab 37 Kopi Di Cafe
- Bab 38 Ayah, Tante Ini Sangat Baik
- Bab 39 Luhin Cepat Atau Lambat Kamu Pasti Akan Menjadi Milikku
- Bab 40 Kakakku Tidak Bilang Kamu Orang Yang Seperti Itu