Uangku Ya Milikku - Bab 28 Aksi Alfe
Setelah Monica pergi, dalam hati Alfe selalu terasa tidak nyaman, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan darinya.
Terutama tatapan Monica ketika menoleh menatapnya, Alfe menangkap rasa tidak rela dalam tatapan itu.
Alfe segera menelepon kepada Monica, tetapi Monica menolak teleponnya. Ini membuat Alfe sangat terheran-heran, Monica tidak membalas pesan dan tidak mengangkat telepon darinya, dalam hati Alfe semakin memiliki firasat buruk.
Tidak ada pilihan, lalu Alfe pergi menanyakan keadaan kepada Felicia “Ketua, sebenarnya apa yang telah terjadi?”
“Bukankah seperti yang telah kamu lihat?” Felicia membalikkan bola mata dengan kesal dan berkata “Kenapa? Apakah kamu ingin menjadi pahlawan wanita, menyelamatkan Keluarga Laive dari dalam bahaya? Hanya dengan kamu? Jangan bermimpi di pagi hari!”
Sugeng juga berkata dengan penasaran “ Ketua, ayolah katakan, ke mana Monica pergi tiba-tiba? Orang seperti Alfe pasti tidak bisa membantu apa-apa, tetapi mungkin kita bisa.”
Anggota lainnya juga bertanya “Iya, ketua, kami tidaklah sama dengan Alfe, kami akan membantu.”
Felicia pun gusar, lalu dia berkata “Siapa dari kalian yang mempunyai uang puluhan miliar? Jika ada dan rela mengeluarkannya tetapi tidak sakit hati di belakang, maka bisa membantu. Jika tidak ada, semuanya diam saja!”
Semua orang menelan ludah, puluhan miliar?
Adakah orang seperti itu di antara mereka?
Felicia naik pitam dan memaki mereka satu per satu “Dari dulu Alfe adalah si miskin, seorang katak hendak menjadi lembu, aku pun tidak mengatainya lagi, karena dia adalah si miskin, setiap harinya hanya bermimpi di pagi hari. Sementara kalian? Bukankah latar belakang keluarga kalian lumayan, apakah kalian tidak tahu apa yang dinamakan dengan realistis? Keluarga Monica adalah perusahaan terdaftar, sekarang sahamnya dibeli dengan sengaja, perusahaannya akan segera menjadi milik orang lain, tidakkah mereka harus mencari cara untuk mengumpulkan uang? Tetapi jika ingin membantu, jika tidak ada uang puluhan miliar, itu mustahil.”
Semua orang menjadi hening, meskipun latar belakang keluarga mereka lumayan, tetapi uang saku mereka setiap bulannya hanya berkisar 4 jutaan. Jika dikumpulkan bersama-sama, juga tidak sampai dua ratus juta, apalagi puluhan miliar.
Felicia berkata “Sekarang Monica pergi kencan buta, orang itu adalah putra Bos Besar dari 18 Architecture di Busan, Yusuf Mansur. Ini adalah pernikahan keduanya, mantan istrinya telah melarikan diri karena tidak tahan terhadap kekerasan seksualnya. Huh… apa yang bisa kalian bantu? Jamuan makan di lantai paling atas Gedung Universal, tempat seperti itu, masuk ke dalam pun harus mempunyai tiket identitas, orang yang berstatus rendah sama sekali tidak bisa masuk ke sana. Kalian tidak perlu memikirkannya.”
Gedung Universal, bangunan ikonik Busan, Alfe mengingat tempat itu, lalu berbalik badan dan pergi tanpa suara.
Melihat Alfe berjalan pergi, Felicia berkata “Alfe, kamu tidak sedang berpikir ingin pergi mengacau bukan? Ck, awalnya Monica menyuruhku untuk jangan memberitahu kamu, dia takut kamu akan pergi mengacau. Jika kencan buta Monica gagal, maka keluarganya tidak akan terselamatkan dan kamu adalah orang berdosa.”
Sugeng langsung maju menghadangnya dan berkata “Alfe, apakah kamu ingin pergi mengacau? Bukankah itu mencelakai Monica?”
“Iya, jangankan puluhan miliar, bahkan ratusan ribu pun tidak sanggup kamu keluarkan.”
Sugeng berseru marah “Biasanya selalu menempel pada Monica dengan tidak tahu malu, sekarang juga tidak bisa membantu apa-apa dan masih ingin pergi mengacau. Karena Monica sendiri telah memilih untuk pergi, maka dia telah memiliki keputusan, bagaimanapun juga, dia adalah nyonya kaya di hari kelak, jika kamu pergi mengacau dan menggagalkan jalinan pernikahan ini, bukankah ke depannya Monica akan menderita miskin dan hidup sengsara? Apakah kamu mengira semua orang adalah sepertimu, bernasib miskin sejak dilahirkan.”
Tiba-tiba Alfe tersenyum, dia menatap mengusik pada Sugeng dan berkata “ Sugeng, sepertinya kamu juga lumayan menaksir Monica. Aku mengira kamu berbeda dengan para penggemar Monica, setidaknya kamu adalah aliran beraksi, tetapi kamu justru menciut setelah mendengar puluhan miliar.”
Wajah Sugeng berubah suram dan dia berkata membantah “Kalau begitu, memangnya kamu memiliki uang puluhan miliar? Jangan berkata congkak di sini, kamu hanyalah orang miskin, jauh lebih buruk daripada aku, kamu sama sekali tidak bisa menyelamatkan Monica. Aku ini adalah melepas tangan demi cinta.”
“Huh.” Alfe menyeringai, apa-apaan melepas tangan demi cinta, apakah kalian tidak bisa melihat bahwa Monica sedang menyeka air mata ketika naik ke dalam mobil?
Alfe berbohong “Aku hanya pergi melakukan pekerjaan sambilan saja, jangan mengganggu aku.”
Sugeng tertegun, lalu mencibir “Haha, enteng sekali kamu berkata, ternyata juga hanya sekedar berkata, phui.”
Orang lainnya juga ikut menertawakan “Ternyata sibuk pergi mencari uang, tadi dia berkata dengan begitu sombong, aku mengira dia akan pergi menerobos Gedung Universal.”
Felicia bergeleng dalam hati “ Monica, pria yang begitu kamu peduli, bahkan tidak memiliki nyali untuk menerobos Gedung Universal demi kamu. Apa harapanmu padanya? Lumayan juga jika menikah dengan Yusuf, setidaknya bisa menikmati kemakmuran dan kekayaan yang tidak berujung.”
Alfe langsung berjalan keluar dari kampus, lalu dia menelepon Fatima dan berkata “Fatima, segera utus mobil untuk menjemputku. Sekaligus selidiki perusahaan keluarga temanku, Monica, serta latar belakang keluarga Bos Mansur, Bos Besar dari 18 Architecture di Busan.”
Lima menit kemudian, sebuah mobil Rolls-Royce Extended berhenti di luar pintu kampus, hari ini Fatima tetap mengenakan setelan kerja berwarna hitam yang menonjolkan postur tubuhnya.
Setelah Alfe masuk ke dalam mobil, Fatima memberikan laporan hasil penyelidikan darurat kepada Alfe.
Perusahaan Keluarga Laive menjual perlengkapan kamar mandi, tetapi keadaan pasar akhir-akhir ini tidaklah baik, ditambah lagi dengan guncangan pasar saham, kepemilikan saham dari para pemegang saham kecil maupun besar pun dibeli dengan harga tinggi dan sekarang sudah ada orang yang menguasai kepemilikan saham melebihi Keluarga Laive.
Kebetulan, di dalam tangan Keluarga Mansur terdapat kepemilikan saham sebesar sebelas persen, jika Keluarga Laive mampu membeli dua persen, maka perusahaan itu tetap adalah milik Keluarga Laive.
Setelah membaca laporan itu, Alfe pun paham, saat ini Monica mengorbankan kehidupan pernikahan yang bahagia demi menyelamatkan seluruh keluarganya.
Alfe bertanya dengan penasaran “Semua perusahaan ini adalah perusahaan terdaftar, jika aku ingin membantu Keluarga Laive, maka harus mengeluarkan banyak dana, apakah akan berpengaruh besar terhadap Grup Universal Earth?”
Fatima tersenyum dan berkata “Tuan muda tenang saja, hanya sekedar puluhan miliar, dibanding dengan pendapatan tahunan dari laporan keuangan triwulanan di Korea, itu tidak ada apa-apanya. Sekarang aku sedang melakukan perhitungan aset Tuan muda di area Asia, berdasarkan perkiraan konservatif, hasil laporan keuangan triwulanan di seluruh Asia adalah ratusan miliar dollar Amerika.”
Alfe mengangguk, kelihatannya dia terlalu konservatif.
Tetapi juga tidak heran, dulunya Alfe sungguh sangat miskin, dia tidak terlalu memahami Bob, juga tidak terlalu memahami Grup Universal Earth, puluhan miliar, baginya adalah angka setinggi langit.
Fatima menyarankan “Jika Tuan muda ingin membantu Keluarga Laive, juga tidak perlu membeli keseluruhan perusahaannya, hanya perlu tetap menjadikan Keluarga Laive sebagai pemegang saham terbesar, membeli sedikit saham dari Keluarga Mansur, tidak memerlukan uang banyak. Tidak, mungkin Pemimpin Bray bisa mendapatkannya tanpa mengeluarkan uang. Akhir-akhir ini, Pemimpin Bray kita sedang membahas rencana renovasi Kota Baru Parahyangan dengan pemerintah dan sudah mendapatkan tender. Sepertinya Bos Mansur ingin ikut ambil bagian, sedikit saham ditukarkan dengan kerja sama projek seharga ratusan miliar, seharusnya Keluarga Mansur sangat senang hati.”
Dalam hati Alfe tercengang, Kobe yang tunduk dan hormat di depannya, ternyata sehebat itu? Bahkan bisa mendapatkan projek pemerintahan.
Alfe meraba sofa kulit di dalam mobil Rolls-Royce, tiba-tiba dia merasa dirinya melayang, menjadi orang kaya sungguh terasa sangat nikmat, inikah kehidupan sosial kalangan atas?
Puluhan miliar, ratusan miliar, itu bukanlah anak cucu, melainkan uang asli.
Alfe berkata dengan gagah bagaikan raja yang memberi amanat “Baiklah kalau begitu, kamu suruh Kobe untuk mendapatkan kepemilikan saham dari Keluarga Mansur. Lalu kamu hubungi Keluarga Laive, sebelas persen kepemilikan saham di tangan kita berpihak padanya, tidak perlu takut di rapat umum pemegang saham, tetapi kepemilikan saham di tangan kita tidak untuk dijual.”
Fatima segera melaksanakannya.
Mobil Rolls-Royce berhenti di bawah Gedung Universal, manager yang sebelumnya sudah mendapat kabar bergegas berlari untuk membukakan pintu, dia membungkuk hormat dan berkata “ Sekretaris Zahra, hari ini datang untuk membahas bisnis atau untuk inspeksi? Atau….”
Fatima berkata dengan dingin “Diam, apakah perlu memberitahu kamu apa yang ingin aku lakukan? Minggir… Tuan muda, silahkan. Aku lupa memberitahu Tuan muda, Gedung Universal juga adalah propertimu.”
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaAdore You
ElinaInnocent Kid
FellaThick Wallet
TessaTen Years
VivianUangku Ya Milikku×
- Bab 1 Canggung
- Bab 2 Ahli Waris
- Bab 3 Dari Mana Bau Makanan Busuk
- Bab 4 Ada Seorang Monica
- Bab 5 Rp 160 juta
- Bab 6 Bertindak Cepat
- Bab 7 Iblis Pencuri Foto
- Bab 8 Berbohong
- Bab 9 Rahmat Dan Keagungan
- Bab 10 Pertemuan Musuh
- Bab 11 Mereka Meremehkanmu
- Bab 12 Membuka Akun Investasi
- Bab 13 Bos Besar Datang
- Bab 14 Kekerasan Dengan Menggunakan Uang
- Bab 15 Kekerasan Di Dunia Maya
- Bab 16 Kalah Bersaing
- Bab 17 Ayo Kita Balikan
- Bab 18 Mempertaruhkan Segalanya
- Bab 19 Membantu Dengan Baik Hati
- Bab 20 Rugi Sekali
- Bab 21 Uang Palsu
- Bab 22 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 23 Siapa Berani Membuat Masalah
- Bab 24 Pembalikan Situasi
- Bab 25 Pertemuan Di Sore Hari
- Bab 26 Bersikap Lembut
- Bab 27 Kecanggungan Monica
- Bab 28 Aksi Alfe
- Bab 29 Memandang Rendah
- Bab 30 Orang Keji
- Bab 31 Membunyikan Alarm Peringatan
- Bab 32 Wanita Lajang Dan Pria Kesepian
- Bab 33 Telur yang Cedera
- Bab 34 Bubar
- Bab 35 Memamerkan Kekuatan
- Bab 36 Perusahaan Penagih Hutang
- Bab 37 Aku Akan Membayar Dua Kalilipat Gajimu Sekarang
- Bab 38 Persaingan Dan Pertarungan
- Bab 39 Yang Memperlihatkan Kehebatan Dan Kekuatan Malah Sebaliknya
- Bab 40 Pertarungan Sengit