Uangku Ya Milikku - Bab 12 Membuka Akun Investasi
Di asrama pria, Alfe mengambil kembali kamera SLRnya, sebagian besar foto di dalamnya telah dihapus. Hanya satu foto yang tersisa, foto Monica yang sedang berpose dua jari seperti gunting. Foto ini jelas sengaja ditinggalkan Monica untuk Alfe.
Alfe sangat senang dan menyimpan foto itu di dalam ponselnya sebagai wallpaper.
"Bukankah kamu pandai berdagang saham? Ajari aku."
Dalam benaknya teringat dengan perkataan Monica, ternyata bisa juga meminta dirinya untuk mengajar cara berdagang saham.
Tidak disangka, satu kebohongan Alfe bisa menyebabkan Monica salah paham bahwa Alfe adalah master saham.
Alfe masih ingat, penanggung jawab Universal Sky di bisnis industri wilayah Busan adalah Kobe, yang juga mengelola sejumlah perusahaan sekuritas dan yayasan investasi.
Keesokan paginya, Alfe menyapa Fatima dan memintanya untuk memerintahkan Kobe untuk membuat beberapa persiapan, Alfe akan pergi ke Qnet Corporation yang lebih terkenal di Busan.
Di gerbang sekolah, Alfe dan Monica memesan taksi di aplikasi Didi dan melaju ke Qnet Corporation.
Supir mobil Didi melihat dua anak muda, tidak bisa menahan diri dan membujuk "Anak muda, pergi beli saham? Dengarkan bujukan paman, pasar saham itu tamapk indah dan berbahaya, jika sudah terlibat, maka akan sulit untuk kembali. Paman dulunya adalah seorang pedagang dengan kekayaan bersih dua puluh miliar, setelah berada di pasar saham selama tiga tahun, langsung menjadi supir di aplikasi Didi. "
“Puff.” Monica tidak bisa menahan tawa saat mendengar ini.
Monica berkata "Itu tidak sama, dia itu sangat hebat, baru-baru ini menghasilkan dua ratus juta."
Supir meremehkan "Dua ratus juta, memangnya sangat besar? Puncakku dulu bisa sampai menghasilkan 4 miliar di pasar saham, alhasil sekarang bukankah aku menjadi supir Didi? Di dalam pasar saham, airnya sangat dalam, semuanya adalah predator, kita adalah domba gemuk, Setiap tahun ada banyak domba gemuk yang menunggu untuk disembelih. "
Alfe hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa, apakah perlu bagi seorang putra terkaya di dunia seperti dirinya, untuk berpura-pura memaksakan diri dalam kesempatan ini?
Tapi Monica merasa tidak puas "Itu kamu, bukan dia."
Supir itu menggelengkan kepalanya, merasa bahwa perkataan dan niatnya baik, tetapi tidak mampu untuk membujuk anak-anak muda ini yang berharap bisa menjadi kaya dalam waktu singkat "Hehe, saran dari seseorang berpengalaman sepertiku, kalian tidak mau mendengarnya, pada saatnya tiba dan masuk ke dalam penjara, kalian baru akan menyesalinya."
Tiba di Qnet Corporation, pintu masuknya sangat penuh, semua staf keluar untuk berbaris dan mengulangi pengucapan slogan menyambut orang-orang besar.
Alfe mereka di hadang dan tidak bisa masuk.
Alfe berkata "Permisi, minggirlah, kami ingin membuka akun."
Manajer wanita itu menoleh ke belakang, melihat pakaian yang dikenakan Alfe tidak bermerek dan kantong celananya juga kosong. Manajer wanita itu menjadi malas.
Tiap tahun banyak sekali orang yang rakus dengan kesegaran dan membuat lelucon untuk membuka rekening, mereka langsung membuka rekening tanpa mengerti apa itu saham, buang-buang waktu saja.
Hari ini, bos besar akan datang, besama dengan seorang tamu terhormat. Atasan mereka semua bergegas kembali untuk menyambut mereka dan semua karyawan Qnet keluar untuk menyambut bos besar. Bagaimana mungkin ada waktu untuk menyapa orang yang tidak penting?
Manajer wanita itu berkata dengan jijik "Hari ini sibuk, pergi saja ke tempat lain."
Apa? Perusahaan sekuritasmu ini membuka pintu untuk berbisnis. Apakah masih harus melihat situasi sibuk atau tidak?
Monica tidak puas, berkata "Kami di sini untuk membuka rekening, sikap seperti apa yang kamu tunjukkan?"
Manajer wanita itu berkata dengan tidak sabar "Sikapku memang begini, memangnya kenapa? Berapa banyak uang yang dapat kamu miliki? Apakah ada 1 miliar? Bawa lima enam juta kemari untuk membeli saham, apakah mengira ini permainan? Hari ini kami kedatangan pelanggan besar dan tidak punya waktu melayani orang miskin sepertimu. Jika mau, harus tunggu, jika tidak, pergi ke tempat lain saja. Lihatlah priamu, ada berapa banyak uang yang dia miliki? "
Monica merasa kesal, tapi hari ini dirinya membawa uang pribadinya, hanya ada dua ratus juta, benar-benar sudah diremehkan.
Tapi Alfe sudah membuat janji dengan Fatima dan Kobe. Rasanya tidak baik jika pergi ke tempat lain, jadi hanya bisa menenangkannya "Biarin saja, kita tunggu."
Dalam waktu kurang dari lima menit, dua buah mobil BMW berhenti di depan pintu. Manajer wanita melihat kartu tanda itu, langsung bergegas membuka pintu dan membungkuk " Kak Keth, bos."
Karyawan lain juga membungkuk dan memberi hormat, serempak berkata "Selamat datang bos, selamat datang Kak Keth."
Situasi ini, sangat berkharisma.
Dari dalam mobil, turun seorang wanita berkaki panjang dengan riasan tebal dan seorang pria paruh baya gemuk dengan kepala dan telinga besar. Keduanya menunggu karyawan selesai memberi hormat, barulah pergi.
Monica berkata dengan suara pelan "Tukang pamer tengik."
Suaranya tidak keras, tapi terdengar oleh Kak Keth, Kak Keth mengerutkan kening "Tsk tsk, dari mana gadis liar itu?"
Manajer wanita itu buru-buru ikut tertawa " Kak Keth, mereka adalah dua remaja yang ingin membuka rekening dan berdagang saham, tetapi uang mereka tidak banyak, hanya datang untuk bermain-main."
Kak Keth langsung memandang Alfe, karena pakaian Alfe sangat biasa dan Kak Keth terbiasa melihat kemewahan, jadi dirinya merasa bahwa Alfe sangat merusak pemandangan, lalu berkata sinis "Oh, aku tahu, aku tahu, belajar berpura-pura, datang ke perusahaan sekuritas lalu mengambil foto, lalu membagikannya ke grup teman untuk menggoda Mbak, hahaha, saat ini memang banyak orang yang seperti itu. "
Bos berkepala besar itu menyentuh pinggang Kak Keth dan berkata "Istriku, buat apa kamu melayani orang rendahan seperti itu? Tunggu bos besar datang, dengar-dengar bahwa orang-orang di belakang bos besar juga akan datang, saat itu tiba, kita bisa bertemu dengan kalangan yang lebih tinggi, maka posisi dan status akan meningkat di masa depan. "
Kak Keth memegang wajah berkepala babi itu dan menciumnya "Suamiku, kamu sangat kompeten."
Setelah selesai berbicara, berbalik lagi dan melihat ke arah Monica dengan cemburu. Dirinya juga seorang wanita, bagaimana mungkin tidak bisa melihat kecantikkan Monica yang berkali-kali lipat lebih cantik darinya dan juga barusan tatapan mata prianya tertuju pada Monica.
Tapi apa gunanya cantik? Apakah priamu sehebat priaku? Cari seseorang yang pikirannya sederhana, secantik mutiara apapun dirimu juga tidak akan bisa bersinar.
Kak Keth menyeringai dengan arogan "Apakah kamu sudah melihatnya? Sama-sama wanita. Tetapi aku dan kamu sangat berbeda. Tahukah kamu mengapa? Karena kamu mendapatkan seorang pria miskin tengik, hahaha."
Karyawan di sekitarnya juga tertawa, tetapi kebanyakan dari mereka tersenyum canggung, kecuali manajer wanita itu tampak sangat setuju dan berkata " Kak Keth benar, tetapi pria miskin ini sangat tidak tahu malu, ternyata masih bisa menunggu sampai sekarang, haha. "
Kak Keth tertawa dan berkata "Apakah sudah lama menunggu? Suamiku, lihat betapa hebat dan terkenalnya perusahaan yang kamu kelola. Orang-orang masih harus menunggu untuk membuka rekening dan berinvestasi."
Bos gendut dan bertelinga besar itu berkata sambil tersenyum "Benarkah? Melihat ketulusanmu, aku akan memberimu kesempatan, masuklah. Hani, biarkan dia membuka rekening dan lihat berapa banyak uang yang dia miliki untuk ditukar dengan saham."
Monica menarik Alfe dan berkata " Alfe, jangan, aku sudah tidak tahan lagi. Siapa orang-orang ini? Kita pergi ke tempat lain saja."
Alfe menggelengkan kepalanya dan berkata "Biarkan saja, jangan peduli dengan orang-orang itu. Aku juga sudah membuat janji dengan orang lain di sini, jadi tidak mungkin berpindah ke tempat lain, kan?"
Monica mendengar bahwa Alfe sudah membuat janji dengan orang lain, jadi tidak ada pilihan lain lagi, selain mengikutinya.
Setelah memasuki Qnet Corporation, orang-orang yang datang lebih awal sudah menatap papan saham di lobi, Namun, papan itu sangat hijau dan kadang-kadang sedikit merah.
Setelah mengisi informasi, manajer wanita itu bertanya "Apakah ingin beli sendiri atau membutuhkan agensi kami. Biar aku katakan lebih awal, meskipun komisi agensi kami adalah yang paling mahal di industri, tingkat investasi kami adalah yang terbaik di industri. Kami tidak menerima agensi jika tidak mencapai satu miliar. "
Kali ini Monica yang ingin berdagang saham. Monica hanya memiliki dua ratu juta rupiah. Saat mendengar bahwa penerimaan agensi adalah satu miliar, dirinya seketika menjadi sedikit kaku.
Begitu melihat ekspresinya, Manajer wanita itu tersenyum "Tsk, benar-benar sebuah lelucon, tidak punya uang tetapi mau belajar dagang saham? Apakah kamu pikir di sini adalah kasino? Priamu ini benar-benar tidak berguna, bahkan tidak bisa mengeluarkan satu miliar. Jika aku jadi kamu, aku akan pergi dengan sukarela, agar tidak merasa malu. "
Alfe mengambil informasi itu, berdiri dan berkata "Malu atau tidak itu adalah urusanku. Aku di sini untuk menghasilkan uang."
Manajer wanita itu tersenyum dengan jijik "Apa kemampuanmu? Masih saja beromong besar. Aku akan melihat, melihat bagaimana cara kamu menghasilkan uang."
Novel Terkait
That Night
Star AngelSee You Next Time
Cherry BlossomPergilah Suamiku
DanisCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinKing Of Red Sea
Hideo TakashiTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelBlooming at that time
White RoseUangku Ya Milikku×
- Bab 1 Canggung
- Bab 2 Ahli Waris
- Bab 3 Dari Mana Bau Makanan Busuk
- Bab 4 Ada Seorang Monica
- Bab 5 Rp 160 juta
- Bab 6 Bertindak Cepat
- Bab 7 Iblis Pencuri Foto
- Bab 8 Berbohong
- Bab 9 Rahmat Dan Keagungan
- Bab 10 Pertemuan Musuh
- Bab 11 Mereka Meremehkanmu
- Bab 12 Membuka Akun Investasi
- Bab 13 Bos Besar Datang
- Bab 14 Kekerasan Dengan Menggunakan Uang
- Bab 15 Kekerasan Di Dunia Maya
- Bab 16 Kalah Bersaing
- Bab 17 Ayo Kita Balikan
- Bab 18 Mempertaruhkan Segalanya
- Bab 19 Membantu Dengan Baik Hati
- Bab 20 Rugi Sekali
- Bab 21 Uang Palsu
- Bab 22 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 23 Siapa Berani Membuat Masalah
- Bab 24 Pembalikan Situasi
- Bab 25 Pertemuan Di Sore Hari
- Bab 26 Bersikap Lembut
- Bab 27 Kecanggungan Monica
- Bab 28 Aksi Alfe
- Bab 29 Memandang Rendah
- Bab 30 Orang Keji
- Bab 31 Membunyikan Alarm Peringatan
- Bab 32 Wanita Lajang Dan Pria Kesepian
- Bab 33 Telur yang Cedera
- Bab 34 Bubar
- Bab 35 Memamerkan Kekuatan
- Bab 36 Perusahaan Penagih Hutang
- Bab 37 Aku Akan Membayar Dua Kalilipat Gajimu Sekarang
- Bab 38 Persaingan Dan Pertarungan
- Bab 39 Yang Memperlihatkan Kehebatan Dan Kekuatan Malah Sebaliknya
- Bab 40 Pertarungan Sengit