Uangku Ya Milikku - Bab 15 Kekerasan Di Dunia Maya
Boom, begitu masuk, langsung melihat Endy menepuk meja dengan kesal.
Sutris melihat Alfe, berkata "Fe, kemari dan lihatlah. Velove Vexia sedang menyiarkan BIGO Live. Teman sekelas kita semua membantunya memberikan hadiah untuk mendapatkan popularitas.
***(BIGO adalah aplikasi streaming dimana biasanya para pengguna bisa berdonasi pada penyiar)***
Alhasil, Rio itu tidak hanya tidak membantu orang sendiri, tetapi malah sengaja membantu orang lain dan mengakibatkan popularitas Velove tidak bisa menandingi saingannya."
Alfe berdiri di samping, melihat ke arah komputer, itu adalah kontes siaran kompetisi kecantikan dari channel “Lemesin Aja Bang”. Pemenang setiap sesi saing bisa mendapatkan uang sebesar 20 juta rupiah.
Dan Velove adalah teman sekelas mereka di kelas ekonomi. Velove berpenampilan sangat polos dan segar, memiliki postur yang bagus, bisa menyanyi dan menari. Banyak siswa di kelas datang untuk bersorak sejak siaran dimulai.
Sutris menunjuk ke kotak berwarna merah di saluran siaran langsung, penyiar wanita cantik lainnya. Daftar penggemar penyiar wanita cantik memiliki tanda VIP dengan nama "Si Kaya Raya Rio " dan di layar juga menampilkan "Si Kaya Raya Rio " memberikan seunit pesawat.
***(pesawat = semacam poin atau hadiah dalam aplikasi)***
Alfe berkata dengan aneh "Bukankah Rio dulu juga memberikan hadiah kepada Velove? Mengapa tiba-tiba tidak lagi?"
Endy berkata "Karena Velove mendengar Milka mengatakan hal-hal buruk tentang dirimu dan menertawakanmu pagi ini, Velove tidak tahan melihatnya dan mengucapkan beberapa kata. Akibatnya, Milka membenci Velove, lalu meminta Rio untuk tidak memberikan hadiah untuknya."
Sutris berkata "Benar. Siaran langsung Velove biasa-biasa saja, tapi kebanyakkan hadiah itu dikirim oleh Rio dan Bombom. Mereka semua ingin mengejar cinta Velove, tapi Velove mengabaikan mereka. Sekarang, entah siapa yang mematahkan tangan Bombom hingga rawat inap di rumah sakit dan Rio bersama Milka, jadi sudah berhenti memberinya hadiah. Jika tidak mau memberinya ya sudah, tetapi malah sengaja memberikannya kepada lawan Velove dan menyebabkan Velove kalah dalam dua sesi saing. "
Boom, Endy menepuk meja dan berkata "Sayangnya kita tidak punya banyak uang. Aku hanya punya 6 juta untuk uang saku sebulan, jadi aku tidak bisa mengalahkan bajingan Rio itu."
Sutris juga berkata dengan tidak berdaya "Aku baru saja membeli parfum Chanel untuk kekasihku, aku juga tidak punya uang lagi."
Sule juga menghela nafas tidak berdaya "Aku sudah menghabiskan 8 juta, tapi aku tetap tidak bisa mengalahkan bajingan Rio itu. Kemarahan ini jika tidak dilampiaskan, aku merasa sangat tidak puas."
Mereka juga tahu bahwa Alfe tidak punya banyak uang, jadi tidak meminta Alfe memberikan hadiah, hanya mengeluh bahwa diri mereka tidak punya uang.
Alfe melihat percakapan di grup kelas, pada dasarnya Milka sedang membela perilaku Rio.
"Yang Rio-ku punya adalah uang. Ingin memberikannya kepada siapa juga terserah dia, memangnya kalian berhak mengatur? Kalian sendiri juga boleh memberikan hadiah? Mengapa semuanya menyalahkan Rio?"
"Apakah Rio-ku tidak memiliki kebebasan memakai uang?"
"Dulu Rio memberi banyak hadiah kepada Velove, kan? Apakah wajib memberinya seumur hidup? Apakah Velove juga murahan seperti pria miskin tengik seperti Alfe? Butuh seseorang untuk menafkahinya?"
Alfe tampak tertekan, mengapa dirinya menjadi orang yang perlu dinafkahi oleh orang lain? Milka juga tidak pernah menghabiskan uangnya untuk Alfe.
Milka melanjutkan di dalam grup "Sikapmu mencerminkan orang-orang disekitarmu, Velove, kamu harus memahami kebenaran ini, kamu harus minta maaf padaku dan aku akan membiarkan Rio-ku kembali mendukungmu."
Di dalam grup, hanya Milka satu-satunya orang yang berbicara, Velove sangat kesal hingga tidak dapat berbicara.
Pada saat ini, di dalam rumah sakit, di bangsal pribadi Bombom, Milka mengangkat sudut bibirnya dengan bangga sambil memegang ponselnya, lalu berkata "Kalian kelompok orang tengik sama sekali bukan tandingan Rio. Ah, senang sekali punya uang."
Sambil berkata, Milka mengecup Rio yang ada di sisinya.
Rio sangat menikmati. Rio bersusah payah akhirnya mendapatkan kesempatan dengan Milka. Awalnya berpikir untuk memanfaatkan Milka di hutan bambu kecil kemarin, tapi akhirnya malah bertemu dengan Alfe dan Monica, kemudian ribut dan bubar.
Jadi hari ini juga telah berusaha semaksimal mungkin, menggunakan segala cara untuk menyenangkan hati Milka, malam ini akan meniduri Milka.
Milka berkata dengan penuh semangat "Velove si wanita murahan tengik itu, ingin melawanku? Dan berani membela Alfe si pria miskin tengik itu? Mengatakan diriku kelewatan? Apakah aku salah ngomong? Bukankah Alfe itu dinafkahi oleh orang lain dan orangnya sangat payah??"
-----------
Bombom yang berbaring di tempat tidur berkata "Sial, Velove benar-benar membela Alfe? Benar-benar rela ingin menjadi wanita jalang, apa bagusnya pria miskin itu?"
Pengikut Bombom, Gonzal juga berkata "Tidak hanya itu, melawan kita itu ibaratnya mencari mati. Siaran langsung Velove kedepannya juga tidak akan mungkin meningkat, semuanya gara-gara Alfe, si pembawa sial dan merugikan orang lain."
Pada saat ini, Endy di dalam grup kelas merasa sangat kesal, berkata " Rio, jangan kelewatan, sengaja melawan Velove dan menyebabkan dia kalah dalam dua pertandingan. Dia hanya membela Fe beberapa kata saja, jangan terlalu perhitungan, itu adalah masalah Milka dengan Fe, mengapa harus melibatkan orang lain? "
Begitu Milka melihatnya, emosinya semakin meledak, jari-jarinya dengan cepat mengetik "Aku memang bertentangan dengan Alfe, kenapa memangnya? Siapapun yang membantu Alfe berarti melawanku. Velove, bicaralah kamu di dalam kelompok, katakan bahwa Alfe pantas menjadi pria miskin tengik, akui kesalahanmu dan Rio-ku akan segera membantumu memberi hadiah itu. "
Bombom juga mengetik di dalam grup "Aku, Bombom, juga bergabung. Aku baru saja meminta 100 juta pada ayahku, tidak masalah jika memberikan semuanya untukmu. Aku juga kesal saat melihat Alfe, si pria miskin ini."
Banyak siswa di dalam grup kelas tidak bisa berkata-kata saat melihat argumen-argumen itu.
Boom, Endy sangat marah dan menepuk meja lagi, mengutuk "Memang jika punya uang itu sudah sangat hebat, lucu sekali. Ini sudah keterlaluan, menilai orang jahat hanya dari penglihatan saja.
Di saluran siaran langsung, Velove baru saja selesai menyanyikan sebuah lagu dan melihat "power bar" birunya hanya tersisa sepertiga, popularitas dan hadiahnya tidak sebaik lawannya, tampaknya sudah akan kalah. Velove mengeluarkan ponselnya dan mengetik di grup "Milka, kamu sudah berselingkuh dengan orang lain sebelum putus dengan Alfe. Kenyataannya memang kamu yang salah. Aku tidak akan meminta maaf."
Begitu melihatnya, emosi Milka segera meledak, mengertakkan gigi dan mengirimkan ejekan di dalam grup kelas.
Milka berkata " Rio, bang Bombom, Velove si perempuan jalang ini ingin melawanku. Bisakah kalian membantuku melampiaskan kekesalan ini? Velove, si perempuan jalang, dia bukanlah wanita cantik yang kaya raya. Mendapatkan uang dari siaran langsung, sudah merasa sangat hebat? Bukankah itu juga dari dukungan Rio dan Bombom untukmu? Tanpa hadiah dari mereka, kamu itu tidak ada apa-apanya. "
Bombom dan Rio bersenandung "Tidak masalah, hanya uang, jika habis, ayahku akan memberikannya lagi padaku."
Keduanya memegang ponsel dan terus memberikan hadiah kepada penyiar wanita saingan Velove. Lambat laun, popularitas Velove menjadi semakin rendah, semua orang pergi menonton orang kaya di sebelah.
Melihat seseorang berseru dalam rentetan itu "Wah, pesawat lagi, benar-benar kaya, popularitas penyiar wanita ini semakin populer."
"Si Kaya Raya Rio hebat, hebat, hebat..."
"Terima kasih, bang Bombom, untuk tiga puluh unit pesawat..."
"Haha, penyiar wanita bernama Velove itu sudah kalah. Ini baru saja bertanding selama tiga menit dan 'power bar'-nya hanya tersisa sepersepuluh. Di level seperti ini, dia masih berpartisipasi dalam pertandingan, bukankah ini namanya menghina diri sendiri?"
Di saluran siaran langsung, Velove menyaksikan "power bar" nya yang semakin menurun, raut wajahnya sangat buruk, tetapi dirinya tidak berdaya. Dirinya bukanlah penyiar penuh waktu dan tidak memiliki banyak penggemar dengan viskositas tinggi.
Milka melihat raut wajah Velove yang tidak begitu baik, kemudian tertawa " Velove, saat ini kamu pasti tercengang, kan? Tidak bisakah bertarung lagi, kan? Pendukungmu tidak mendukungmu lagi, kamu pantas mendapatkan kekalahan. Tidak peduli bagaimana kamu bersaing, kamu pasti akan kalah, kamu hanya akan merasa malu. "
"Di masa mendatang, tidak akan ada lagi sponsor elit, siaranmu tidak akan bertahan, kamu juga akan menjadi wanita tidak berguna seperti Alfe, benar-benar sepasang."
"Bukankah sikapmu sangat keras? Coba perlihatkan padaku?"
"Kamu membela Alfe, apakah Alfe bisa membantumu? Dia hanyalah pria miskin tengik yang tidak berguna. Sekarang dia mungkin sedang berada di bar untuk menjaga pintu. Haha."
Milka mengetik kata-kata ini langsung di ruang siaran Velove, kata-kata ironis itu membuat Velove sangat kesal, air matanya berlinang.
Tetapi kenyataannya begitu kejam, waktu bertanding masih tersisa lima menit sebelum berakhir dan "power bar" birunya telah mencapai titik terendah, bisa dikatakan terlalu menyedihkan.
Di belakang panggung saluran siaran langsung Velove, agen juga mengirim pesan " Velove, apa yang sedang kamu lakukan? Setelah memasuki pertandingan, kamu tidak mendapatkan satu hadiah apapun dan masih di rekomendasi di halaman beranda. Jangan ajukan pertandingan semacam ini jika tidak memiliki penggemar kaya. Aplikasi tidak akan menghabiskan waktu untuk dirimu lagi. "
Velove menahan kesedihannya, diam-diam mengetik pesan untuk agen di belakang panggung "Maaf."
Ding dong, tiba-tiba sebuah pengumuman hadiah muncul dari siaran langsung Velove “Alfe klinik Tong Fang” memberi sebuah roket untuk “Si imut Velove ”.
***(roket adalah satuan poin dalam aplikasi)***
Novel Terkait
His Soft Side
RiseMore Than Words
HannyMeet By Chance
Lena TanMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraIstri Yang Sombong
JessicaAnak Sultan Super
Tristan XuUangku Ya Milikku×
- Bab 1 Canggung
- Bab 2 Ahli Waris
- Bab 3 Dari Mana Bau Makanan Busuk
- Bab 4 Ada Seorang Monica
- Bab 5 Rp 160 juta
- Bab 6 Bertindak Cepat
- Bab 7 Iblis Pencuri Foto
- Bab 8 Berbohong
- Bab 9 Rahmat Dan Keagungan
- Bab 10 Pertemuan Musuh
- Bab 11 Mereka Meremehkanmu
- Bab 12 Membuka Akun Investasi
- Bab 13 Bos Besar Datang
- Bab 14 Kekerasan Dengan Menggunakan Uang
- Bab 15 Kekerasan Di Dunia Maya
- Bab 16 Kalah Bersaing
- Bab 17 Ayo Kita Balikan
- Bab 18 Mempertaruhkan Segalanya
- Bab 19 Membantu Dengan Baik Hati
- Bab 20 Rugi Sekali
- Bab 21 Uang Palsu
- Bab 22 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 23 Siapa Berani Membuat Masalah
- Bab 24 Pembalikan Situasi
- Bab 25 Pertemuan Di Sore Hari
- Bab 26 Bersikap Lembut
- Bab 27 Kecanggungan Monica
- Bab 28 Aksi Alfe
- Bab 29 Memandang Rendah
- Bab 30 Orang Keji
- Bab 31 Membunyikan Alarm Peringatan
- Bab 32 Wanita Lajang Dan Pria Kesepian
- Bab 33 Telur yang Cedera
- Bab 34 Bubar
- Bab 35 Memamerkan Kekuatan
- Bab 36 Perusahaan Penagih Hutang
- Bab 37 Aku Akan Membayar Dua Kalilipat Gajimu Sekarang
- Bab 38 Persaingan Dan Pertarungan
- Bab 39 Yang Memperlihatkan Kehebatan Dan Kekuatan Malah Sebaliknya
- Bab 40 Pertarungan Sengit