Uangku Ya Milikku - Bab 14 Kekerasan Dengan Menggunakan Uang
Di dalam kantor, Kethana baru saja ditampar oleh sekretaris pribadi Alfe. Mulutnya penuh dengan darah. Kethana duduk di lantai dengan tatapan mata lesu, ketakutan hingga napas terengah-engah. Kethana melihat suaminya berlutut di lantai dan berkeringat dingin, tidak bermartabat sama sekali.
Manajer wanita, Hani juga ketakutan, kakinya lemas hingga tidak bisa berdiri.
Dan Kobe, bos besar yang sangat dihormati oleh Rando, mendapat perintah mematikan untuk menaikkan harga saham Universal Sky. Kobe dengan serius mengontrol sebuah komputer dan melakukan panggilan telepon satu per satu, lalu memobilisasi dana dan menghubungi kenalan untuk meminta bantuan.
Kethana kemudian baru menyadari dan tahu bahwa orang rendahan yang dia tertawakan sebenarnya adalah orang superior yang dia dambakan.
Ini adalah pertama kalinya Kethana melihat generasi kedua keluarga sangat kaya, ternyata begitu rendah hati? Rendah hatinya hingga sekujur tubuhnya dari atas hingga bawah tidak bernilai 200 ribu?
Kethana merasa pandangannya mulai bermasalah, bukankah kamu ini sedang mempermainkan orang lain?
Alfe meminum secangkir kopi, memandang Kethana dan bertanya " Tuan Boxer, apakah pantas membawa istri keluar-masuk sesuka hati di tempat kerja?"
Rando ketakutan, Rando bisa menjadi penanggung jawab atas Qnet, itu juga dikarenakan kemampuannya melihat situasi. Rando bisa melihat bahwa Tuan Muda di belakang bos besar ini tampaknya baik dan toleran, tidak ada maksud bersikap kejam, jika tidak, Tuan Muda tidak akan bertanya pertanyaan ini padanya.
Rando menunduk dan dengan hati-hati menjawab "Tuan Muda, Kethana bukanlah istriku. Dia, dia hanyalah kekasihku saja, aku juga akan memutuskan hubunganku dengannya. Pagi ini aku sudah sangat lancang, mohon Tuan Muda menghukumku. Masalah ini sama sekali tidak menyalahkan Tuan Kobe. Tuan Kobe tidak bersalah karena tidak mengetahuinya. Aku, Rando bersedia menanggung semua kesalahan yang terjadi hari ini. "
Alfe mendengarkan, Rando ini cukup pandai menjadi orang, mendukung bosnya sendiri, Mungkin berharap Kobe bisa membantunya.
Begitu Kethana mendengar ini, tahu bahwa dirinya sudah tamat. Rando demi melindungi dirinya sendiri, telah menanggung hukuman Kobe dan mencampakkan Kethana.
Begitu Kethana memikirkan semua harta kekayaan dan kemewahannya akan menghilang, hanya karena telah menyinggung pemuda yang begitu rendah hati, Kethana merasa seperti langit sedang runtuh, kemudian bergegas ke arah Alfe dengan labil, rambutnya sangat berantakan.
Kethana berteriak dengan sangat galak "Kamu pria miskin tengik, kamu bajingan, kamu sialan, semua gara-gara kamu. Jika bukan karena kamu muncul tiba-tiba, bagaimana mungkin aku dicampakkan oleh Rando? Bagaimana aku bisa kehilangan kemewahan dan kekayaan? Aku sudah kehilangan vila, kehilangan BMW, kehidupan yang bersenang-senang juga hilang, aku akan bertarung denganmu. "
Tapi Fatima berdiri di depan Alfe dan memberi tendangan ringan kepada Kethana, membuat Kethana tergeletak di lantai.
Alfe malas melihatnya, wanita yang mendambakan kekayaan seperti ini, bahkan tidak layak untuk menjadi orang yang membantunya memakaikan sepatu.
Pada saat ini, Kobe menyeka keringatnya dan berkata dengan gugup "Tuan Muda, tugas selesai. Harga saham Universal Sky telah naik dan hari ini bisa mencapai batasnya. Tapi kami juga telah menginvestasikan 20 miliar. Namun, Tuan Muda jangan khawatir, Selama bisa mengoperasikannya dengan benar, aku bisa menghasilkan uang kembali nanti. Masalahnya adalah Tuan Muda ingin saham ini naik selama berapa hari? "
Alfe menyodorkan akun Monica ke depan, menggelengkan kepalanya dan berkata "Satu hari sudah cukup, tambahkan lagi 2 miliar ke akun ini."
Kobe menanggapinya, lalu mentransfer 2 miliar ke akun Monica.
Alfe menepuk bahu Kobe setelah melihat pekerjaannya telah selesai, lalu berkata "Kamu melakukan pekerjaan ini dengan baik. Rando adalah orangmu, kamu tangani sendiri. Aku tidak ingin melihat situasinya hari ini untuk kedua kalinya."
Tepukan telapak tangan Alfe membuat wajah tua Kobe gemetar, saat ini posisi serta kekayaannya aman terkendali.
Kobe juga merasa bahwa Alfe memperlakukannya seperti orang penting, membiarkan dirinya mengurus Rando adalah bukti yang terbaik.
Alfe bangkit dan meninggalkan kantor, Kobe dan yang lainnya membungkuk memberi hormat.
Begitu Alfe melangkah pergi, Kobe menendang Rando dan berteriak marah " Rando, sikapmu meremehkan orang lain hampir membunuhku. Kamu pergi dari sini, sejauh mungkin. Suatu hari nanti jika aku memikirkan kamu, barulah kamu kembali. Dan kamu, manajer lobi, pergi juga dari sini. "
Rando mana berani berkomentar, semua miliknya adalah pemberian dari Kobe, Rando tidak berkutik dan langsung pergi.
Rando tahu bahwa dirinya tidak mungkin kembali lagi, kecuali menunggu sampai suasana hati Tuan Muda membaik dan Kobe juga teringat pada dirinya dan membantunya, jika tidak, dirinya tidak akan kembali.
Manajer wanita, Hani menangis keras saat mendengar dirinya juga dipecat, karena Qnet adalah perusahaan yang sangat terkenal di Busan, dengan gaji tinggi dan pekerjaan yang stabil. Hani berkontak dengan banyak relasi dan kenalan baru bisa bekerja di sini dan kini semuanya sirna.
Di aula sekuritas, Monica menyatukan kedua tangannya dan menyangga di dahinya, sambil berdoa di dalam hati, berdoa agar saham yang dia beli bisa naik melawan pasar di saat pasar saham sedang berada dalam situasi yang suram.
Tiba-tiba, seseorang menekan bahunya, Monica berbalik dan melihat Alfe, karena panik, air matanya langsung mengalir "Apakah sudah tamat?"
Alfe tersenyum tipis, menunjuk ke arah layar dengan dagunya dan berkata "Kamu lihat."
Monica mendongak dan matanya tiba-tiba bersinar. Di papan yang berwarna hijau itu, saham Universal Sky benar-benar mulai sedikit merah. Harga saham telah naik menjadi 7 ribu dan terus naik.
Seorang investor saham senior terkejut "Wah, apakah ada kesalahan? Atas dasar apa Universal Sky ini? Mengapa penjual susu bisa melawan pasar? Padahal bukan merek terbesar."
Investor saham lainnya berkata "Ini adalah keajaiban pasar saham. Pasar saham telah jatuh, tetapi Universal Sky malah naik? Jarang terjadi."
Seseorang bertanya dengan curiga "Apakah bos besar yang memanipulasi di belakangnya?"
Ada juga orang yang tidak setuju "Hei, Jika bos besar memanipulasi saham biasa ini, apakah tidak keterlaluan? Ini adalah mukjizat."
Monica menepuk telapak tangannya dengan penuh semangat dan berkata "Naik, naik, Alfe, kamu sangat hebat, benar-benar sudah naik, kamu sangat hebat."
Sangking semangatnya, Monica langsung memeluk Alfe, meloncat-loncat sambil memuji.
Dada Monica bergesekan dengan dada Alfe, sentuhan demi sentuhan begitu mengasyikkan.
Pipi Alfe memerah dan berkata "Cepat jual, tidak boleh bersikap serakah terhadap saham."
Monica mengangguk dan dengan cepat menjual.
Sore hari, Monica menjual semua sahamnya. Monica sangat terkejut saat melihat saldo di dalam kartu. Kemudian meraih lengan Alfe dan berkata "Satu hari ini saja sudah menghasilkan dua miliar enam juta rupiah. Alfe, kamu sangat hebat, seperti reinkarnasi dari Dewa Kekayaan. "
Sudut mulut Alfe bergerak sedikit, untungnya Monica tidak mengerti tentang saham, kalau tidak, hal ini pasti tampak terlalu jelas.
Tapi Alfe tidak peduli. Saat ini, bagi dirinya, dua miliar tidak berbeda dengan dua ribu.
Alfe tersenyum dan berkata "Apakah kamu tahu mengapa harus pergi ke Qnet ? Karena aku kenal dengan seorang tokoh pasar saham besar di sana, dia memiliki informasi, aku hanya mengikutinya dan berinvestasi, jadi aku tidak akan rugi."
Monica mengaguminya dan berkata "Wah, kamu kenal dengan orang yang begitu hebat, benar-benar mengejutkan. Benar-benar orang hebat tidak menunjukkan dirinya. Alfe, aku tahu kamu tidak akan selamanya hidup menderita. Itu hebat. Milka meninggalkanmu itu adalah kerugiannya sendiri."
Alfe tersenyum pahit, tiba-tiba menyebut Milka, rintangan yang tidak akan pernah dia lupakan, cinta pertamanya, yang membuat dirinya cinta dan benci.
Monica melihat ekspresi Alfe tampak sedih, kemudian menyadari bahwa dirinya telah mengatakan sesuatu yang salah, lalu segera menepuk mulutnya dan berkata "Lihat mulut emberku, ayo kita kembali. Oh ya, komisi hari ini, aku akan memberimu 200 juta. Beri aku nomor kartumu. "
Alfe juga tidak begitu peduli, berkata "Bukankah kamu sangat kekurangan uang akhir-akhir ini? Kamu boleh tidak membayarnya dulu."
Monica berkata dengan cemberut "Sekurang-kurangnya aku, apakah lebih kurang darimu? Kamu telah membantu aku seharian, komisi ini memang sudah seharusnya. Jika bukan karena aku benar-benar kekurangan uang akhir-akhir ini, aku mungkin akan memberi lebih banyak komisi padamu."
Alfe juga malas melihat saldo di kartunya, lalu keduanya memanggil taksi aplikasi Didi dan kembali ke sekolah.
Saat kembali ke asrama, belum terlalu malam. Alfe baru saja berjalan ke asrama, tiba-tiba mendengar tiga bersaudara di asrama berteriak dengan sangat kesal "Brengsek, benar-benar kesal, si anjing Rio, bukankah itu namanya menggertak orang dengan kekayaan?? Aku benar-benar marah. "
Alfe mengerutkan kening, apa lagi yang dilakukan Rio?
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiHusband Deeply Love
NaomiAwesome Guy
RobinUnperfect Wedding
Agnes YuBeautiful Lady
ElsaUangku Ya Milikku×
- Bab 1 Canggung
- Bab 2 Ahli Waris
- Bab 3 Dari Mana Bau Makanan Busuk
- Bab 4 Ada Seorang Monica
- Bab 5 Rp 160 juta
- Bab 6 Bertindak Cepat
- Bab 7 Iblis Pencuri Foto
- Bab 8 Berbohong
- Bab 9 Rahmat Dan Keagungan
- Bab 10 Pertemuan Musuh
- Bab 11 Mereka Meremehkanmu
- Bab 12 Membuka Akun Investasi
- Bab 13 Bos Besar Datang
- Bab 14 Kekerasan Dengan Menggunakan Uang
- Bab 15 Kekerasan Di Dunia Maya
- Bab 16 Kalah Bersaing
- Bab 17 Ayo Kita Balikan
- Bab 18 Mempertaruhkan Segalanya
- Bab 19 Membantu Dengan Baik Hati
- Bab 20 Rugi Sekali
- Bab 21 Uang Palsu
- Bab 22 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 23 Siapa Berani Membuat Masalah
- Bab 24 Pembalikan Situasi
- Bab 25 Pertemuan Di Sore Hari
- Bab 26 Bersikap Lembut
- Bab 27 Kecanggungan Monica
- Bab 28 Aksi Alfe
- Bab 29 Memandang Rendah
- Bab 30 Orang Keji
- Bab 31 Membunyikan Alarm Peringatan
- Bab 32 Wanita Lajang Dan Pria Kesepian
- Bab 33 Telur yang Cedera
- Bab 34 Bubar
- Bab 35 Memamerkan Kekuatan
- Bab 36 Perusahaan Penagih Hutang
- Bab 37 Aku Akan Membayar Dua Kalilipat Gajimu Sekarang
- Bab 38 Persaingan Dan Pertarungan
- Bab 39 Yang Memperlihatkan Kehebatan Dan Kekuatan Malah Sebaliknya
- Bab 40 Pertarungan Sengit