My Lady Boss - Bab 4 Kamu Laki-Laki Atau Bukan
Setelah menciumnya sebentar, Howard Lin mengerutkan kening dan menegakkan wajah untuk melihat wanita di depannya.
Howard Lin awalnya mengira Eveline Fang akan melawan, tetapi wanita itu benar-benar hanya bersandar di pintu kamar tanpa bergerak, seolah-olah dia adalah sepotong kayu, dan hanya menatapnya dengan mata yang sangat dingin.
Tapi dia begitu apa hubungannya dengannya? Selama dia bisa memperkosa Eveline Fang, mengambil beberapa foto dan memberikannya kepada Nico Deng, bukankah tugasnya akan langsung beres? Dan dia juga bisa langsung mendapatkan uangnya.
Howard Lin sekarang tidak peduli akan apapun lagi, dia hanya ingin menyelesaikan tugasnya saja.
Berhasil meniduri seorang wanita muda cantik tingkat dewi dan mendapatkan uang 100.000 Yuan, dia saat ini sudah tidak peduli dengan konsekuensi dari perbuatannya itu.
Dengan sebuah keputusan gila itu, Howard Lin terus menciumi Eveline Fang, dan satu tangannya mulai menekan dada wanita itu dengan tidak teratur.
Meski tertutupi pakaian, elastisitas lembutnya tetap membuat hati Howard Lin terasa panas.
Terakhir kali bertemu dia melewatkan pijatan di bagian puncak dada Eveline Fang. Dan kali ini dia tidak menyangka bisa memiliki kesempatan itu lagi.
Howard Lin dapat dengan jelas merasakan kalau tubuh Eveline Fang sedikit bergetar saat telapak tangannya menyentuh tunuhnya, tetapi getaran itu hanya sesaat dan segera mereda.
Dia kemudian dengan menggunakan sedikit tenaga meremasnya, seolah tengah melampiaskan ketidakpuasannya.
Wanita ini jelas dapat berpura-pura kalau dia tidak tahu apa-apa, dan kemudian semua orang bisa menghabiskan liburan dengan aman dan tenang. Meskipun dia tidak dapat menyelesaikan tugasnya, dia pasti tidak akan menyalahkan Eveline Fang. Tapi sekarang, dia malah sengaja datang dan mengungkap identitasnya dan memaksanya untuk mengambil langkah ini, jadi ambil saja resiko ini.
Eveline Fang, semua ini kamu yang memintanya sendiri, jadi jangan salahkan aku!
Howard Lin dengan pikirannya sendiri memberi dirinya alasan.
Howard Lin merasa kalau dia tidak punya pilihan, dan dia terpaksa melakukan ini!
Nafas Howard Lin semakin berat, dia perlahan menyelipkan telapak tangannya ke bawah dan menekan pantat Eveline Fang dan berniat untuk menyelinap ke dalam rok sempit di bawahnya.
Tubuh gemetar Eveline Fang semakin parah, tapi itu mereda dengan cepat.
Howard Lin mengangkat kepalanya dan menatap wanita itu.
Mata Eveline Fang bertemu dengannya dan Eveline Fang dengan mata dingin dengan sedikit penghinaan melihatnya.
“Sampai sekarang masih kukuh? Apakah wanita ini benar-benar tidak takut?”
Howard Lin dalam hati berpikir, dan pada saat yang sama, dia berencana untuk mempercepat langkahnya dan langsung mengeksekusinya.
Tetapi ketika dia akan melangkah lebih jauh, dia tidak bisa menyingkirkan sorot hinaan dari Eveline Fang, tatapan yang di dalamnya juga ada sedikit rasa kasihan.
“Brengsek...”
Howard Lin yang awalnya memiliki nafsu yang tinggi seketika terpadamkan oleh mata dinginnya.
Tangan yang awalnya ingin di selipkan ke dalam rok Eveline Fang kembali dikeluarkan, dia mengepalkan tinjunya dan melayangkannya ke pintu di sebelah wanita itu.
“Kamu kenapa menatapku seperti itu? Aku akan memperkosamu! Kamu tidak takut? Kamu kenapa tidak melawan? Atau kamu memang merasa tidak puas dan ingin lelaki menidurimu? Oh jadi aku semalam menyelamatkanmu dan itu telah menggagalkan rencana baikmu hah!”
Howard Lin dengan marah meneriakinya.
“Aku kasihan padamu!”
Eveline Fang menjawab dengan dingin.
“Kasihan padaku? Hahaha aku tidak butuh kamu kasihani! Asal aku memperkosamu, mengambil fotomu bersamaku dan memberikannya kepada Nico, tugasku akan segera terselesaikan! Aku bisa mendapatkan uang 100.000 Yuan! Aku tidak perlu kamu kasihani ! Dan setelah ini Nico punya alasan untuk menceraikanmu tanpa membagi uang sedkitpun padamu, dan foto telanjangmu mungkin akan viral di internet!”
Howard dengan wajah pucat tersenyum mengancamnya.
“Terus? Silahkan! Pintunya terkunci. Efek kedap suara dari ruangan ini sangat bagus. Tenagamu lebih kuat dariku. Aku sama sekali tidak bisa melawanmu! Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau padaku!”
Eveline Fang dengan berani memandang Howard Lin.
“Brengsek! Jangan paksa aku! Terus terang saja ya, dari pertama aku melihatmu aku sudah ingin memperkosamu!”
Howard Lin dengan emosi memandang Eveline Fang, tetapi tidak melakukan gerakan lebih lainnya.
“Ayo silahkan! Kalau kamu tidak memperkosaku kamu bukanlah laki-laki!”
Eveline Fang terus memancingnya, dan kata-katanya membuat mata Howard Lin melebar.
“Brengsek! Kamu sedikitpun tidak takut?”
“Kalau apa yang terjadi kemarin benar, dan kamu ingin meniduriku, kamu bisa melakukannya kemarin. Apa perlu menunggu sampai hari ini?”
Eveline Fang mengeluarkan pertanyaan dan itu bak segelas air dingin yang di tumpahkan ke kepala Howard Lin.
“Kalau kamu memang sudah memutuskan untuk meniduriku, aku tidak akan mengatakan apa-apa, dan kamu harusnya sudah bersiap untuk mendapatkan hal terburuk! Tapi setelah itu jangan pikir aku berbaik hati hanya diam dan bisa di bully seenaknya. Aku bukan para wanita yang pasrah dan ingin bunuh diri karena telah diperkosa, tapi aku akan menuntutmu karena telah melakukan pemerkosaan, kamu pasti tidak akan lolos dari hukuman! Dan untuk sisa hidupmu akan di habiskan dalam penjara. Dan setelah ini? Apakah kamu pikir kamu masih bisa keluar dari Alam Resort ini dengan lancar? Apakah kamu masih bisa mendapatkan uang? Bahkan kalau Nico memang dengan baik hati memberimu uang, tapi apakah 100.000 Yuan itu cocok di bandingkan dengan sisa hidupmu?”
Apa yang dikatakan Eveline Fang terdengar sangat menggelegar di telinga Howard Lin, tetapi dia sama sekali tidak bisa membantahnya.
Howard Lin cemas, dia hanya bisa duduk di samping tempat tidur lagi dengan ekspresi yang rumit, dan kemudian menjawab dengan tidak yakin: “Kamu benar...Aku tidak berani... Dari lubuk hatiku, walaupun aku ingin menidurimu, tapi aku tidak ingin melakukannya dengan memaksa!”
Setelah mendengar kata-kata Howard Lin, Eveline Fang tersenyum percaya diri, seolah-olah semua yang terjadi saat ini sama seperti yang dia harapkan.
“Kamu jangan khawatir, aku tidak akan mempermasalahkan apa yang baru saja terjadi. Aku berani mendatangimu dan membuka identitasmu, aku sebenarnya sedang bertaruh! Kamu kemarin malam berani menyelamatkanku, itu menunjukkan kalau kamu masih manusia yang bermoral, aku yakin kamu memiliki prinsip dirimu sendiri dan tidak akan melakukan apa pun kepadaku!”
Eveline Fang berkata dengan percaya diri.
“Jangan terlalu percaya diri, kelinci akan menggigit orang saat mereka cemas, aku hanya tidak ingin membully wanita!”
Howard Lin mendengar poin utama yang diucapkannya, dan sangat kesal membantah.
“Oh begitu? Ya coba saja? Seperti yang kamu katakan, aku sudah lama tidak menyentuh lelaki. Kalau kamu berani meniduriku, aku akan mengikuti permainanmu. Ya dengan begitu semua orang akan senang, tapi setelah itu terjadi aku akan tetap menuntutmu untuk kasus pemerkosaan!”
Eveline Fang untuk kesekian kalinya memprovokasi Howard Lin.
“Kamu! Aku sekarang mengerti kenapa Nico ingin menceraikanmu! Kamu begitu keras, mana ada lelaki yang tahan denganmu!”
Howard Lin memandang Eveline Fang dengan sinis. Dia dalam hatinya bersumpah kalau bukan karena sekarang adalah situasi khusus, dia juga memiliki banyak kekhawatiran untuk masa depan nanti. Dan kalau ada seorang wanita yang mengatakan ini padanya, dia pasti akan mengutamakan untuk meniduri wanita itu setelah itu baru membicarakan hal lainnya.
“Aku keras karena laki-laki lemah dan tidak bisa melindungiku atau memuaskanku! Kalau kamu cukup kuat, maka aku bisa menjadi wanita yang lembut! Baiklah, karena tidak ada apa-apa lagi yang bisa dilakukan di sini, maka aku mau pergi dulu...” Eveline Fang memandang Howard Lin yang menundukkan kepalanya, setelah membuka kunci pintu, Eveline Fang berbalik lagi dan kemudian melemparkan kartu nama ke tempat tidur Howard Lin dan berkata, “Kalau kamu tidak ada jalan lagi, datanglah kepadaku, karena kamu kemarin telah menyelamatkanku, aku selanjutnya mungkin bisa membantumu!”
Setelah selesai berbicara, Eveline Fang membuka pintu dan pergi dengan puas.
Howard Lin duduk di tempat tidur dan dengan kesal menjambak rambutnya. Dia tidak hanya tidak menyelesaikan tugasnya, tapi dia juga telah dipermalukan oleh seorang wanita. Dan sekarang dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Dia sedang berpikir tentang bagaimana menjawab pertanyaan Nico Deng, dan bagaimana mendapatkan uang untuk pengobatan ayahnya juga bagaimana menemukan uang untuk acara lamarannya.
Ketika memikirkan semua itu, Howard Lin menjadi lebih kesal. Dia menghela nafas dan tiba-tiba merasa kalau menjadi seorang lelaki itu sangat sulit.
Kalau dia memiliki ahli waris, dia mungkin akan rela menjual ginjalnya.
Setelah memutuskan dan meyakinkan diri kalau dia tidak dapat lagi menyelesaikan tugasnya, Howard Lin segera pergi dari Alam Resort dan meninggalkan kamar.
Setiap hari tinggal di Alam Resort hanya akan menghabiskan banyak uang.
Meskipun semua dana itu di berikan oleh Nico Deng, tapi Howard Lin sekarang ingin menyimpan sebagiannya untuknya.
Kalau tugas tidak terselesaikan, maka hadiah uangnya juga pasti akan hilang. Dan sisa dana ini setidaknya dapat menghemat sedikit, dan dapat membayar sebagian biaya pengobatan ayahnya.
Meskipun menyadari kalau mengkorup uang itu tidak baik, tapi Howard Lin merasa dia tidak ada cara lain lagi, dia benar-benar tidak memiliki uang. Tabungan dari pekerjaan sebelumnya telah diberikan kepada pacarnya dan telah dibayarkan ke rumah.
Kembali ke kota, Howard Lin ingin menemui Nico Deng bosnya, dan bersiap untuk melaporkan kalau tugasnya gagal.
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlCinta Yang Berpaling
NajokurataMarriage Journey
Hyon SongThe Gravity between Us
Vella PinkySomeday Unexpected Love
AlexanderUangku Ya Milikku
Raditya DikaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMy Lady Boss×
- Bab 1 Bos Wanita
- Bab 2 Tersesat
- Bab 3 Berani Sekali
- Bab 4 Kamu Laki-Laki Atau Bukan
- Bab 5 Tugasnya Gagal
- Bab 6 Pinjam Uang
- Bab 7 Benci
- Bab 8 Hubungan Intim!
- Bab 9 Dia Telah Melakukan Sesuatu Yang Buruk
- Bab 10 Membalas Budi
- Bab 11 Melarikan Diri
- Bab 12 Lebih Baik Untuk Bersikap Lembut
- Bab 3 Berdamai?
- Bab 14 Diadu Lagi
- Bab 15 Memberi Bantuan
- Bab 16 Bekerja
- Bab 17 Kuli
- Bab 18 Saling Membantu
- Bab 19 Gadis Yang Ceroboh
- Bab 20 Hiperaktif
- Bab 21 Berhenti
- Bab 22 Memasak
- Bab 23 Kamu Dalam Mara-Bahaya
- Bab 24 Tubuhmu Tidak Sanggup
- Bab 25 Pertemuan Tak Terduga
- Bab 26 Menghiburnya
- Bab 27 Kita Hanya Bertemu Dan Tidak Saling Mengenal
- Bab 28 Perjamuan
- Bab 29 Penjelasan
- Bab 30 Ada Pekerjaan
- Bab 31 Tidak Tahan Lagi
- Bab 32 Kehidupan Yang Kuinginkan
- Bab 33 Meminjam Uang
- Bab 34 Resep Rahasia
- Bab 35 Tidak Tahu Malu
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Tidak Bertenaga
- Bab 38 Bisnisnya Bagus
- Bab 39 Manajemen Kota
- Bab 40 Gerobak Kios