My Lady Boss - Bab 2 Tersesat
Melihat tubuh Eveline Fang yang agak merah, Howard Lin merasa kalau wanita yang di pijatnya ini ikut terangsang.
Atau tidak dia sekarang coba lebih keras lagi untuk membangkitkan hasrat wanita ini?
Howard Lin dalam hatinya merasa sedikit panas, dengan kedua tangan yang menempel di bahu Eveline Fang, bersiap untuk memberi isyarat kepada wanita ini untuk berbaring...
Matanya menatap tajam ke bagian menarik yang akan segera terlihat, dan tenggorokannya naik turun ke atas dan ke bawah, menelan air ludah yang meluap.
Namun pada saat ini, pintu ruangan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang keras, diikuti dengan suara pintu yang dibuka.
Hal ini mengejutkan Howard Lin, yang pikirannya hampir tersesat sepenuhnya di tubuh menarik Eveline Fang, seseorang datang ke ruangan itu!
Howard Lin melompat dan bersembunyi di balik pintu ruangan, tepat di saat dia berdiri di belakang pintu, pintu dibuka, dan kemudian seorang pelayan wanita berseragam masuk.
Pelayan menutup pintu menghampiri Eveline Fang, dan untungnya kaki Howard Lin masih terhalang sempurna di balik pintu, saat pelayan menghampiri Eveline Fang dia kemudian dengan cepat melangkah keluar.
Semua terjadi dalam sekejap, dan untungnya semuanya baik-baik saja, Howard Lin keluar dengan hati-hati sekalian menutup pintu kembali.
Dia dengan was-was melihat sekeliling dan menemukan kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, hingga akhirnya baru bisa menarik nafas lega.
Merasakan panas di sekujur tubuh, Howard Lin sekarang baru menyadari kalau tubuhnya sudah penuh keringat.
Teringat kalau ini adalah Resort pemandian air panas, ya dia lebih baik sekalian mandi air panas saja disini.
Aliran air panas tampaknya berhasil membuat otak Howard Lin menjadi jernih, dan membuatnya menyadari kalau yang dia lakukan tadi sangat berisiko.
Kalau Eveline Fang tadi menyadarinya, dia mungkin akan di laporkan karena telah melakukan kejahatan dan percobaan pemerkosaan.
Setelah berendam di pemandian air panas dan kembali ke kamarnya, hari sudah gelap.Setelah makan malam di Resort, Howard Lin yang bosan akhirnya datang ke bar Alam Resort.
Orang-orang yang muncul di bar Resort ini semuanya adalah orang kaya.
Para wanita yang juga minum di sini semua terlihat sangat cantik, semua mengenakan pakaian terbuka, memamerkan bentuk tubuh mereka yang perfect, berharap dapat dilihat oleh salah satu orang kaya disana, dan setelah melewati malam berdua, kalau wanita itu beruntung dia bisa menjadi kekasih gelap orang kaya, tapi kalau tidak dia setidaknya bisa mendapatkan bayaran puluhan ribu Yuan.
Dan begitu kebetulan, Howard Lin menemukan di sudut bar, Eveline Su sedang duduk di meja, dan ada dua lelaki berjas di sampingnya.
Ketiga orang itu terhuyung-huyung mengangkat minuman mereka, dan mereka tampaknya minum dengan gembira, dan kedua lelaki itu terlihat berkali-kali mengajak Eveline Fang bersulang.
Insting Howard Lin mengatakan kalau tujuan kedua lelaki itu pasti tidak baik. Jadi Howard Lin berencana menghampiri mereka dan memulai percakapan dengan segelas anggur merah, tapi menemukan tempat yang nyaman untuk menyelidiki mereka kemudian duduk disana, menggunakan cahaya redup dari bar, dia dengan serius menatap tempat dimana Eveline Fang duduk.
Tidak lama kemudian Howard Lin menemukan sesuatu yang tak beres disana.
Salah satu lelaki di sekitar Eveline Fang mengambil kesempatan pergi, kemudian memasukkan sesuatu ke dalam botol anggur merah yang baru di ambilnya.
Howard Lin menyipitkan matanya, dan memandang lelaki itu dengan tatapan mata yang tidak ramah. Mereka ternyata memasukan obat di dalam anggur merahnya!
Untuk apa yang ingin mereka lakukan dengan obat itu, cukup melihat mereka yan bersemangat membujuk Eveline Fang untuk minum, ya sudah tidak perlu di tebak tujuan kedua orang ini sangat lah klasik dan licik.
Benar saja, Eveline Fang tampak kewalahan dan lunglai setelah meminum beberapa gelas anggur baru yang ditawarkan oleh lelaki itu, dan seketika menjadi mabuk.
Setelah kedua lelaki itu saling menatap memberi kode, mereka kemudian berdiri membantu Eveline Fang pergi dari sana.
Dan Howard Lin, yang melihat dari kejauhan, menegak habis gelas anggur di tangannya dan pergi mengejarnya.
Mengikuti mereka berdua, Howard Lin mengikuti mereka ke sebuah ruangan dan menyaksikan keduanya berjalan masuk ke sebuah kamar dpengan membopong Eveline Fang.
“Sialan, dua orang ini mau membawa bos wanita!”
Howard Lin diam-diam mengutuk, tetapi kemudian pikirannya berubah*, sekarang dia sudah tahu kalau kedua lelaki itu akan memperkosa Eveline Fang di ruangan itu, jadi dia bukannya bisa mengambil kesempatan dan memotret mereka untuk mendapatkan bukti?
Lalu kembali ke bos dengan membawa bukti, dan mendapatkan 100.000 Yuan, jadi dia punya uang untuk merawat ayahnya, dia bahkan mungkin punya cukup uang untuk membayar acara lamaran bersama pacarnya.
Hanya mengapa hatinya merasa tidak terima...
Howard Lin dengan kesal menggaruk rambutnya, memikirkan kalau Eveline Fang akan diperkosa oleh lelaki lain, dia merasa seolah-olah orang lain akan memperkosa istrinya.
Howard Lin dengan murung berdiri di depan pintu, mengepalkan dan mengendurkan tinjunya, lalu tiba-tiba mengepal dengan erat, dan dalam sekejap mata menendang pintu di depannya.
Pintu itu dengan keras ditendang oleh Howard Lin dan dia kemudian bergegas masuk.
Begitu dia melihat dua lelaki di ruangan itu baru saja membantu Eveline Fang ke tempat tidur, dengan tangan yang tidak tahu diri berjalan di atas tubuhnya, suara pintu menarik perhatian mereka yang ada di ruangan itu. Setelah kejutan singkat itu, mereka menunjukan wajah kemarahan.
“Siapa kamu! Kalau mabuk itu cari tempat, ini kamarku! Keluar!”
Seorang lelaki dari mereka memarahinya dan mendorong Howard Lin.
Howard Lin tampak marah dan menendang lelaki itu.
Lelaki yang dekat dengan Howard Lin ditendang jatuh ke lantai dan dengan marah menatap Howard Lin yang berjalan ke arah Eveline Fang.
Lelaki satunya dengan cepat bangkit dan dengan was-was melihat Howard Lin.
Howard Lin melirik Eveline Fang. Untungnya, wanita itu belum di eksekusi, dia kemudian memandang kedua lelaki itu dengan dingin berkata:
“Aku adalah bodyguard direktur Fang, kita semua laki-laki, jadi jangan melakukan sesuatu yang bisa nantinya merugikan diri sendiri!”
Untuk menyembunyikan identitasnya, Howard Lin sengaja menggunakan alasan itu.
Mendengar Howard Lin mengatakan kalau dia adalah bodyguard Eveline Fang, sebuah kepanikan melintas di mata kedua lelaki tersebut, dan kemudian lelaki yang bersandar di tempat tidur berkata dengan tawa:
“Bro, kamu salah paham. Kami hanya sedang membicarakan bisnis dengan direktur Fang. Direktur Fang minum terlalu banyak, jadi kami mengantarnya kembali ke kamar. Tidak ada maksud lain.
“Kami sekarang juga akan pergi. Aku harap bro bisa menutup mata sebelah untuk hal ini. Dan aku janji selama tidak ada kecelakaan dalam masalah ini, bisnis kami dengan direktur Fang akan berjalan dengan baik-baik saja!”
Kedua lelaki itu kemudian bergegas meninggalkan ruangan itu.
Di dalam ruangan, Howard Lin terdiam, dia tidak menyangka kalau tindakannya itu secara tidak langsung berkontribusi pada bisnis Eveline Fang.
Melihat ke pintu yang rusak, Howard Lin melangkah maju dan menggendong Eveline Fang yang mabuk.
Tubuh wanita ini memiliki bau alkohol yang kuat, tetapi itu masih tidak bisa menyembunyikan bau alami tubuhnya.
Merasakan aroma wangi tubuh khasnya di pelukannya, Howard Lin merasa hasratnya mulai naik lagi.
Tapi dia tahu mereka tidak bisa tinggal di sana lebih lama, dan setelah menyelidiki Eveline Fang selama beberapa hari ini, dia juga tahu di mana kamar wanita itu.
Dengan begitu, Howard Lin membawa Eveline Fang pergi kembali ke kamar wanita itu.
Menempatkan Eveline Fang di tempat tidurnya sendiri, Howard Lin kemudian menghela nafas lega.
Duduk di sisi tempat tidur dan memandangi wanita yang tengah mabuk, Howard Lin menemukan kalau tubuh wanita ini penuh keringat dan badannya lengket karena bercampur dengan berbagai alkohol yang tumpah di tubuhnya.
Setelah menghela nafas lega, dia sedikit mengernyit, lalu berjalan ke kamar mandi dan mengeluarkan handuk panas untuk memulai membersihkan tubuhnya.
Melepas mantel Eveline Fang, dia di dalamnya mengenakan baju tanpa lengan, ini memudahkan Howard Lin untuk bergerak membersihkan tubuhnya.
Menyeka dahi yang berkeringat bukanlah apa-apa. Tapi setelah Howard Lin menyeka tulang selangka wanita itu dengan handuk, dia melihat puncak Eveline Fang yang bergelombang, dan matanya jatuh semakin dalam puncak yang indah itu.
Dan handuk yang menyeka lehernya perlahan mendekati puncak itu.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeMarriage Journey
Hyon SongMy Only One
Alice SongMy Cute Wife
DessySomeday Unexpected Love
AlexanderMy Lady Boss×
- Bab 1 Bos Wanita
- Bab 2 Tersesat
- Bab 3 Berani Sekali
- Bab 4 Kamu Laki-Laki Atau Bukan
- Bab 5 Tugasnya Gagal
- Bab 6 Pinjam Uang
- Bab 7 Benci
- Bab 8 Hubungan Intim!
- Bab 9 Dia Telah Melakukan Sesuatu Yang Buruk
- Bab 10 Membalas Budi
- Bab 11 Melarikan Diri
- Bab 12 Lebih Baik Untuk Bersikap Lembut
- Bab 3 Berdamai?
- Bab 14 Diadu Lagi
- Bab 15 Memberi Bantuan
- Bab 16 Bekerja
- Bab 17 Kuli
- Bab 18 Saling Membantu
- Bab 19 Gadis Yang Ceroboh
- Bab 20 Hiperaktif
- Bab 21 Berhenti
- Bab 22 Memasak
- Bab 23 Kamu Dalam Mara-Bahaya
- Bab 24 Tubuhmu Tidak Sanggup
- Bab 25 Pertemuan Tak Terduga
- Bab 26 Menghiburnya
- Bab 27 Kita Hanya Bertemu Dan Tidak Saling Mengenal
- Bab 28 Perjamuan
- Bab 29 Penjelasan
- Bab 30 Ada Pekerjaan
- Bab 31 Tidak Tahan Lagi
- Bab 32 Kehidupan Yang Kuinginkan
- Bab 33 Meminjam Uang
- Bab 34 Resep Rahasia
- Bab 35 Tidak Tahu Malu
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Tidak Bertenaga
- Bab 38 Bisnisnya Bagus
- Bab 39 Manajemen Kota
- Bab 40 Gerobak Kios