My Lady Boss - Bab 30 Ada Pekerjaan

Mendengar kata-kata Howard Lin, wajah Eveline Fang mulai sedikit membaik.

Dia mengerutkan kening dan berpikir, melihat apakah ada celah dalam kata-kata lelaki itu.

Hidungnya tiba-tiba bergerak, dia samar-samar bisa mencium bau alkohol di kemejanya.

Kalau dipikir-pikir iya juga, jika Howard Lin benar-benar ingin mengeksekusi dirinya, mengapa dia tidak melepas semua pakaiannya tadi malam?

Atau kalau dia ingin berpura-pura, dia bisa melepasnya dan memakaikannya lagi. Dia untuk apa harus meninggalkan bukti seperti itu?

Howard Lin tadi malam benarkah hanya menjaga dirinya yang sudah mabuk?

Eveline Fang memikirkan itu, saat dia melihat Howard Lin lagi di matanya sepertinya ada jejak permintaan maaf. Dan ketika dia melihat sekeliling rumah, dia sedikit terkejut dan bertanya: “Apakah kamu membersihkan rumah?”

“Hm, iya, aku kemarin tidak ada kerjaan jadi sekalian membersihkannya, jadi kamu sudah mengerti belum? Aku tidak ada memanfaatkan keadaan dan mengeksekusimu.”

Howard Lin mengangkat bahu. Menurutnya, Eveline Fang sangat pintar, dan seharusnya dia mudah untuk memahami maksudnya.

“Itu...Maaf...Terima kasih kemarin telah menjagaku...Maaf responku terlalu berlebihan!”

Eveline Fang tersenyum meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Bagaimanapun, dia sudah dewasa, jadi dia tidak akan menggunakan dan memainkan temperamen anak-anak.

“Sudah lah, kamu tidak menuduhku menghabisimu saja itu sudah bagus! Ayo makan, dan kamu sebaiknya mandi lah. Lagipula, kamu semalam tidak mengganti pakaian. Bukankah tidak nyaman untuk tidur sepanjang malam seperti ini?”

Howard Lin mengerutkan bibirnya dan bisa mendengar ketidakpuasan.

Eveline Fang setelah diingatkan oleh Howard Lin baru merasa begitu tidak nyamam. Setelah tersenyum minta maaf lagi, dia berjalan kembali ke kamar dan membawa pakaian ganti ke kamar mandi.

Tidak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka lagi, dan Eveline Fang keluar dengan wangi semerbk setelah mandi, wajahnya yang memerah terlihat sangat menarik.

Beberapa orang mengatakan kalau bau wanita setelah mandi adalah obat penyegar hati untuk lelaki.

Howard Lin mencium aroma yang menyegarkan itu, jantungnya sedikit berdenyut, dan tidak bisa menahan diri melihat wanita yang kulitnya merah di depannya, dia seolah ingin melihat sesuatu yang menggoda dari dadanya yang sedikit terbuka itu.

Tatapan mengintip Howard Lin tertangkap oleh Eveline Fang, dengan sedikit senyum di sudut mulutnya, itu tampaknya menjadi kepercayaan diri baginya atas penampilannya saat ini.

Tadi malam, saat dia minum dan mabuk tidak sadarkan diri, lelaki ini bisa-bisanya tidak melakukan apa-apa padanya, ini membuat Eveline Fang sedikit tidak percaya diri, dia mengira dia sudah tua dan tidak menarik lagi.

Tapi saat ini dia setidaknya mendapatkan kembali kepercayaan dirinya setelah melihat reaksi Howard Lin yang cukup normal, tetapi dia sedikit bingung dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Kamu tadi malam benar-benar tidak melakukan apa-apa?”

“Lihat lah apa yang kamu katakan ini, bukankah kamu bilang kalau aku bukan laki-laki? Apa yang berani aku lakukan? Walaupun aku memang tergoda dengan mangsa segar ini tapi aku tidak punya keberanian untuk melakukannya.” Howard Lin berkata dengan nada mengejek untuk diri sendiri.

“Um...Aku tidak bermaksud begitu, tadi malam terima kasih banyak...” Eveline Fang menunjukkan ekspresi minta maaf lagi.

“Ya sudah, tidak apa-apa, tapi sebaiknya kamu lain kali jangan minum terlalu banyak di luar dalam keadaan sendirian. Wanita cantik bisa dengan mudah dimanfaatkan dan dimangsa saat mereka mabuk. Kamu tadi malam bisa pulang selamat itu sudah suatu keajaiban.” Howard Lin menasihatinya.

“Ya aku tahu, aku tadi malam sebenarnya tidak minum terlalu banyak, aku hanya tidak menyangka efek anggurnya begitu kuat. Waktu aku pulang, efek anggurnya baru bekerja, eh...Kamu hari ini tidak pergi kerja?”

Eveline Fang sedikit menjelaskan, dia seolah-olah tidak ingin membicarakan lebih banyak tentang topik ini, jadi dia sengaja mengubah topik pembicaraan.

“Istirahat 2 hari, terakhir kali aku menurunkan muatan itu terlalu banyak, tubuhku sedikit kewalahan.” Howard Lin menjawab seadanya.

“Iya, pekerjaan fisik itu sangat merugikan tubuh. Bukankah kamu mau membuka usaha membuat kentang dingin? Da berencana mendirikan warung jualan?”

Eveline Fang bertanya lagi setelah makan sarapan yang disiapkan oleh Howard Lin.

“Ya aku baru mempunyai ide ini, masih ada beberapa hal yang harus disiapkan, dan kalau kesempatannya tepat, aku akan membuka warung."

Howard Lin menjawab dengan agak ragu, bahkan jika itu bukan sesuatu yang kurang, dia sudah ingin mendirikan warung.”

“Iya, kalau kamu membutuhkan sesuatu kamu bisa mengatakannya padaku, aku mungkin bisa membantumu.”

Mungkin karena perhatian Howard Lin padanya semalam, sikap dan cara bicara Eveline Fang kali ini menjadi lebih lembut.

“Baiklah, terima kasih, lihat, nada bicara kita saat ini bukankah begitu baik, kamu sebelumnya untuk apa menggunakan nada galak berbicara denganku?”

Howard Lin dengan bercanda bekata.

“Sikap dan nada suaraku itu semua tergantung pada sikapmu dulu.” Eveline Fang menjawab singkat.

“Heh, jadi maksudmu ini kamu berbicara baik-baik denganku itu semua karena aku semalam telah menjagamu, jadi kamu merasa sedikit tidak enak?” Howard Lin tersenyum dingin.

“Iya untuk alasan itu, kan aku bilang aku tidak suka berhutang pada orang lain.” Eveline Fang menjawab dengan terus terang.

“Kalau begitu sudah tidak usah seperti itu. Aku juga tidak suka berhutang pada orang lain. Aku sekarang tinggal di rumahmu, dan kamu semalam mabuk, aku tentu saja tidak boleh membiarkannmu begitu saja, jadi kita tidak berhutang pada siapa pun, tapi sepertinya aku yang berhutang lebih banyak.” Nada suara Howard Lin menjadi dingin.

“Kamu ini ya...Sudah lupakan saja, terima kasih untuk sarapanmu, aku harus pergi kerja, bye!”

Wajah Eveline Fang kembali dingin, dia meletakkan sumpitnya dan berjalan menuju kamar untuk bersiap-siap.

Dari mata Howard Lin menunjukkan kekesalan. Dia benar-benar tidak tahu mengapa, mereka awalnya bisa berbicara baik-baik, tetapi entah kenapa tiba-tiba menjadi cuek dan dingin seperti awal.

Wanita ini benar-benar susah di mengerti.

Lelaki ini sungguh ameh, tidak ada gunanya berbicara dengannya!

Pikiran ini juga terpikir di hati Eveline Fang, yang sudah kembali ke kamar untuk merias wajah.

Tidak lama kemudian, Eveline Fang yang sudah merapikan diri kembali ke penampilannya yang dingin, pergi ke ruang tamu dan melihat Howard Lin kemudian membuka pintu untuk pergi bekerja.

Melihat Eveline Fang pergi, Howard Lin mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pergi keluar, tetapi tiba-tiba menerima telepon dari Bos Wang.

“Adik Lin, kamu hari ini kosong tidak? Aku punya beberapa barang untuk dikirim, dan kekurangan orang.”

Howard Lin melihat-lihat jamnya. Sekarang hampir jam 9, biasanya, bos Wang akan membuat janji h-1 dulu. Dan ini adalah pertama kalinya dia datang dan mengajaknya pergi dengan tiba-tiba.

Tapi, Howard Lin tidak terlalu banyak pikir. Bagaimanapun, dia tidak memiliki banyak kontak dengan bos Wang. Dia kemudian bertanya: “Hari ini kosong, hari ini berapa ton yang akan dipindahkan bos?”

“Masih 60 ton, kalau tubuhmu baik-baik saja, bisa lah datang dan bantu aku ya?” Bos Wang menjawab sambil tersenyum.

“Nah baiklah! Bos Wang tunggu aku, aku akan menyusul dengan taksi!” Howard Lin agak ragu tapi akhirnya menyetujuinya.

Rencana Howard Lin awalnya masih mau menginvestigasi pasar, tapi kalau mau buka warung pasti harus punya dana start up. Sekarang lagi ada pekerjaan, jadi dia tentu lebih baik cari uang dulu.

Sejujurnya, Howard Lin khawatir bos Wang tidak akan menggunakannya lagi, dan dia nanti harus mencari pekerjaan lagi.

Setelah merapikan sedikit penampilannya dan meninggalkan pesan untuk Eveline Fang agar tidak menunggu untuk makan malam nanti, Howard Lin langsung keluar untuk naik taksi dan pergi ke toko semen bos Wang.

Melihat bos Wang yang butuh orang cepat, Howard Lin tidak enak untuk naik bus yang lajunya lambat dan membuat bos Wang menunggu.

10 menit kemudian, Howard Lin tiba di toko bos Wang. Truk itu penuh dengan barang dan sepertinya sedang menunggu keberangkatan.

Howard Lin melihat sebentar dan menyadari kalau 2 kakak laki-laki yang ikut bos Wang untuk menurunkan barang hari ini bukanlah dua kakak laki-laki yang dia kenal sebelumnya.

Sekalipun itu adalah wajah baru, dia tentu tidak melewatkan untuk menyodorkan rokok pada mereka sebagai tanda untuk berteman.

Namun, kedua lelaki ini tampak sedikit lebih dingin, dan setelah menerima rokok Howard Lin hanya tersenyum dan tidak banyak bicara.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu