My Lady Boss - Bab 22 Memasak
Eveline Fang saat pulang kerja melewati sebuah agen perumahan. Melihat tulisan disewakan, dia berhenti sejenak, sedikit mengernyit seolah memikirkan sesuatu, dan setelah beberapa saat pergi meninggalkan tempat itu.
Kembali ke rumah, Eveline Fang setelah membuka pintu langsung mencium aroma cuka dan dengan ragu melihat ke arah dapur.
Tak lama, Howard Lin keluar membawa sepiring makanan.
“Sudah pulang? Pas sekali, bantu aku cicipi rasanya ya?”
Howard Lin dengan elegan membawa kentang dingin ke Eveline Fang.
Eveline Fang memandang aneh Howard Lin, setelah mengganti sepatunya, dia duduk di sofa.
Howard Lin juga berjalan dengan membawa kentangnya, memandang Eveline Fang penuh harap.
“Kenapa? Tiba-tiba memasak? Apa yang sedang kamu rencanakan?”
Eveline Fang bertanya dengan waspada.
“Lihat apalah yang kamu katakan ini, jadi cuma memasak seperti ini saja sama dengan ada rencana? Memasak itu juga salah satu hobiku, cobalah masakanku?” Howard Lin menjelaskan sambil tersenyum.
Eveline Fang memandang Howard Lin dengan curiga, lalu menatap kentang dingin di depannya, dan melihat isi kentang dengan hati-hati, seperti dengan begitu dia bisa menemukan beberapa petunjuk di dalamnya.
“Apa yang kamu lihat? Oh...Apa kamu takut aku akan meracuni kentang itu?”
Howard Lin mengerutkan bibirnya karena tidak senang, lalu di depan Eveline Fang dia mengambil dua potong dengan tangannya dan memasukannya ke mulutnya.
Saat mencicipi rasanya, dia mengangguk dan pada saat bersamaan menghisap jarinya, sepertinya merasa cukup puas.
“Lihat lah, tidak ada racun kan, kalau itu memang beracun, maka aku akan mati bersamamu...”
Setelah makan apa yang ada di mulutnya, Howard Lin mengangkat bahu.
“Siapa yang mau mati bersamamu, bagaimana aku bisa makan kalau kamu tidak membawa sumpit?”
Eveline Fang berkata dengan nada kesal sambil mengangkat bola matanya.
“Oh oh oh...Tunggu sebentar, akan ku ambilkan!”
Setelah mengatakan itu, Howard Lin berlari ke dapur dan mengeluarkan sepasang sumpit.
Eveline Fang mengambil sumpit dan memilihnya dengan hati-hati di piring, dan memasukkan sepotong kentang seukuran jari kelingking ke dalam mulutnya.
Melihat sikapnya yang berhati-hati, sepertinya dia benar-benar sedang curiga apakah di dalam sana ada racun tidak.
Eveline Fang masih mengerutkan kening begitu kentangnya masuk. Setelah mengunyah dua kali, mata wanita itu tampak senang, dan alisnya yang seperti pohon willow terentang.
Kali ini tidak memilih lagi, Eveline Fang langsung mengambil sejumlah besar dan dengan cepat memasukkannya ke dalam mulutnya.
“Bagaimana? Rasanya enak, kan?”
Howard Lin melihat Eveline Fang makan dengan lahap, dan dengan bangga bertanya.
“Lumayan. Tapi akan lebih enak kalau kamu menambahkan lebih banyak cuka. Aku lebih suka yang asam. Kamu kenapa tiba-tiba membuat kentang?”
Eveline Fang yang sedang makan sambil melihat Howard Lin dengan heran.
Melihat Eveline Fang yang dengan lahap memakan setengah mangkuk kentang, ekspresi Howard Lin tiba-tiba terlihat serius dan berkata: “Sejujurnya, aku telah memasukan obat di kentang itu!”
Mendengar kata-kata ini, Eveline Fang tercengang, sepotong kentang yang mau masuk ke mulutnya berhenti di udara, tidak tahu apakah dia harus memakannya atau membuangnya.
Namun setelah bimbang sejenak, Eveline Fang memilih untuk terus memakan kentang tersebut.
“Eh? Kamu bukannya khawatir aku memberi racun ke dalam sana? Dan sekarang aku sudah bilang di kasih obat, lalu kamu kenapa masih berani memakannya?” Howard Lin bertanya dengan heran.
“Hanya seorang kamu yang pengecut dan tak punya otak! Dan kalau aku lihat, kamu tidak memiliki keberanian untuk itu. Lagi pula, aku juga sudah makan setengah dari kentangnya. Dan walaupun kentangnya diberi obat tapi rasanya enak, jadi lebih baik aku terus memakannya. Kalau memang kamu ternyata berani memberi obat, ya sudah kalau begitu anggap saja aku hari ini kurang beruntung.” Eveline Fang berkata dengan acuh tak acuh.
Mendengar kalimat ini, Howard Lin mengerutkan dahi, ya sudah lah ya waktu dia bilang dia tidak punya otak dan pengecut, tapi isi kalimat yang terakhir itu sepertinya cukup menarik perhatiannya.
Apakah dia benar-benar tidak keberatan kalau di beri obat? Atau apakah itu menyiratkan sesuatu?
“Kembali ke topik...”
Setelah Eveline Fang hampir memakan semua kentangnya, dia dengan hati-hati memandang lelaki di depannya dan kemudian dengan serius bertanya, “Kamu punya ide untuk menjual kentang dingin ya?”
Mendengar pertanyaan ini, mata Howard Lin membelalak dan bertanya dengan tidak percaya: “Bagaimana bisa kamu tahu?”
“Aku tidak tahu, tapi melihat ekspresimu saat ini, aku bisa tahu kalau tebakanku itu benar.”
Eveline Fang berhenti sejenak dan melanjutkan: “Waktu aku memasuki rumah, aku melihat kantong sampah di depan pintu dengan banyak keripik kentang di dalamnya. Setelah aku masuk ke rumah, masih banyak kulit kentang di dapur, bahkan di dalam aku melihat semangkok mie kentang. Kalau cuma memasak biasa, bikin satu porsi saja cukup, tapi porsi yang kamu buat begitu banyak. Ini menunjukkan kalau kamu ingin menguji rasanya, menurutku tujuan kamu ini hanya ada 2.”
Setelah mengatakan itu, Eveline Fang memandang Howard Lin dengan percaya diri.
“Oh? 2 apa saja?” Howard Lin bertanya, sambil mengangkat alisnya.
“Satu, untuk mencari muka denganku! Dua, kamu ingin melakukan bisnis pekerjaan yang berkaitan dengan ini.” Eveline Fang menjawab dengan percaya diri.
“Baik, tebakanmu benar, tapi ya benar, aku tidak punya kenalan di sini, jadi aku hanya bisa bereksperimen denganmu.” Howard Lin membersihkan tangannya.
“Bereksperimen denganku?” Eveline Fang tiba-tiba menaikkan nada suaranya.
“Tidak, tidak, salah ngomong, maksudku aku melakukan pekerjaan yang baik ini untuk memuaskan diriku sendiri, setelah selesai aku ingin kamu cicipi dan coba lihat apakah rasanya oke atau tidak.” Howard Lin dengan cepat merubah kata-katanya.
Eveline Fang melengkungkan bibirnya saat mendengar kata-kata itu, lalu melanjutkan: “Rasanya ya okelah, lalu bagaimana dengan yang lain? Apakah kamu benar-benar berencana untuk meninggalkan pekerjaanmu dan menjadi pedagang kecil?”
Howard Lin ragu-ragu sejenak dan menjawab: “Ini hanya sebuah ide. Waktu aku pergi keluar hari ini untuk melihat apakah ada pekerjaan yang lebih cocok, aku nelihat ada pedagang kecil semacam ini yang memiliki bisnis yang bagus. Jangan meremehkannya, penjual semacam ini kalau sedang memiliki bisnis yang bagus, keuntungan hariannya tidak lebih buruk dari pekerja kantoran. ”
“Kamu juga bilang kan kalau bisnis itu sedang bagus, tapi kalau bisnis sedang tidak bagus? Selain masalah kebersihan pedagang kecil, bagaimana cara kamu menangani masalah lain?” Eveline Fang bertanya dengan serius.
“Aku belum memikirkannya, tapi pasti ada jalan untuk bisa naik ke gunung.”
Ya Howard Lin masih tidak terlalu memikirkannya.
“Lupakan saja lah, tunggu sampai kamu memikirkannya baru kita bicarakan lagi. Aku pernah bilang aku bisa memberimu pekerjaan yang layak, tapi kamu tidak mau”
Eveline Fang jelas tidak ingin khawatir tentang hal-hal yang tidak pasti seperti itu.
“Aku bekerja untuk menghasilkan uang. Apa gunanya menjadi layak? Tidak apa bekerja keras sedikit untuk menghasilkan uang. Untuk apa berkeliaran di perusahaanmu, dan tidak dapat menghasilkan uang, seperti yang kamu katakan, aku dapat menukar uangku di tahun monyet? Dan orang lain mungkin mengira aku adalah lelaki simpananmu yang sengaja memanfaatkanmu.” Howard Lin langsung menolak.
“Hei, kamu kenapa tidak mau mendengarkan bujukan orang? Kamu bahkan tidak bertanya pekerjaan apa, kamu cuma tahu kalau kamu disana nanti akan menganggur? Kamukan sangat menyukai pekerjaan pindah-memindah bagian transportasi. Perusahaan kita juga memiliki bagian itu, dan tempat jauh lebih bersih dan sehat daripada tempatmu sekarang. Mengapa kamu tidak mau?” Suara Eveline Fang tampak sedikit bersemangat.
“Tidak! Aku tahu situasiku sendiri. Selain itu, aku tidak ingin bekerja dan harus melihat wajahmu.” Howard Lin tetap menolak.
“Sudah sudah, terserah kamu!”
Kata-kata Howard Lin membuat Eveline Fang sangat kesal. Setelah hening sebentar, Eveline Fang mengangkat kepalanya dan menatap lelaki di depannya dengan serius dan berkata, “Kamu beberapa hari terakhir ini tidak mengalami masalah kanr Aku mendapat kabar Nico mungkin akan mencari urusan denganmu!”
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieRahasia Istriku
Mahardika1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMenantu Hebat
Alwi GoDark Love
Angel VeronicaYama's Wife
ClarkDon't say goodbye
Dessy PutriMy Lady Boss×
- Bab 1 Bos Wanita
- Bab 2 Tersesat
- Bab 3 Berani Sekali
- Bab 4 Kamu Laki-Laki Atau Bukan
- Bab 5 Tugasnya Gagal
- Bab 6 Pinjam Uang
- Bab 7 Benci
- Bab 8 Hubungan Intim!
- Bab 9 Dia Telah Melakukan Sesuatu Yang Buruk
- Bab 10 Membalas Budi
- Bab 11 Melarikan Diri
- Bab 12 Lebih Baik Untuk Bersikap Lembut
- Bab 3 Berdamai?
- Bab 14 Diadu Lagi
- Bab 15 Memberi Bantuan
- Bab 16 Bekerja
- Bab 17 Kuli
- Bab 18 Saling Membantu
- Bab 19 Gadis Yang Ceroboh
- Bab 20 Hiperaktif
- Bab 21 Berhenti
- Bab 22 Memasak
- Bab 23 Kamu Dalam Mara-Bahaya
- Bab 24 Tubuhmu Tidak Sanggup
- Bab 25 Pertemuan Tak Terduga
- Bab 26 Menghiburnya
- Bab 27 Kita Hanya Bertemu Dan Tidak Saling Mengenal
- Bab 28 Perjamuan
- Bab 29 Penjelasan
- Bab 30 Ada Pekerjaan
- Bab 31 Tidak Tahan Lagi
- Bab 32 Kehidupan Yang Kuinginkan
- Bab 33 Meminjam Uang
- Bab 34 Resep Rahasia
- Bab 35 Tidak Tahu Malu
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Tidak Bertenaga
- Bab 38 Bisnisnya Bagus
- Bab 39 Manajemen Kota
- Bab 40 Gerobak Kios