My Lady Boss - Bab 1 Bos Wanita

“Apa? Menyuruhku meniduri bos wanita?”

Di dalam KTV yang berisik, Howard Lin dengan membelalakan mata menatap Nico Deng yang duduk di tengah dan di kelilingi sekumpulan wanita seksi.

Dia masih tidak percaya, walaupun bosnya bilang semua itu dilakukan untuk perceraian dan pembagian harta gono-gini, tapi semua ini terlalu mendadak untuknya.

“Iya benar, tiduri dia, lalu foto dan berikan bukti fotonya padaku! Aku akan memberikan 100.000 Yuan untukmu! Selain itu, di pusat pemandianku kamu tidak perlu menjadi karyawan lagi, aku akan memberikan kursi manajer untukmu! ”

Benefit yang diberikan bosnya sungguh begitu menggoda, tapi Howard Lin tidak berani untuk langsung menyetujuinya.

“Bos, tapi dia itu wanitamu, aku tidak berani...”

“Apanya yang tidak berani? Setelah cerai nanti, dia sudah tidak ada hubungannya denganku lagi! Kamu pikirkan lah baik-baik, setelah kamu membantuku melakukan ini kamu akan langsung mendapatkan uang 100.000 Yuan, selain itu bisa naik jabatan juga, tapi kalau kamu menolak, nah aku ya hanya bisa mencari orang lain.”

Mendengar itu, Howard Lin dalam waktu yang lama terlihat ragu, di dalam ruangan itu, para wanita terus mengelilinginya, tetapi dia tidak bisa menikmatinya, dia sekarang butuh uang, sangat membutuhkannya, memikirkan ayahnya yang saat ini terbaring di atas kasur rumah sakit, dan orang tua pacarnya yang terus mendesaknya untuk menyiapkan hadiah lamaran, ekspresinya terlihat sedikit rumit kemudian menggangukan kepala...

Keesokan harinya, Howard Lin berganti pakaian mahal di bawah aturan bos pergi ke Alam Resort tempat pemandian air panas.

Saat ini, Howard Lin sedang berdiri di sudut koridor pura-pura merokok, dengan bantuan pot tanaman di dekat tembok, matanya mengawasi bos wanitanya Eveline Fang yang baru saja keluar dari kolam air panas dengan jubah mandi di tubuhnya.

Bos wanitanya terlihat sangat cantik, usai berendam di pemandian air panas, wajahnya terlihat memerah, dan kabut dari tubuhnya membuat Howard Lin yang berada di kejauhan bisa mencium wangi tubuhnya.

Kalau bukan karena telah memiliki data tentang Eveline Fang, Howard Lin pasti tidak akan terpikir bahwa wanita di depannya ini hampir berusia 30 tahun.

Wajahnya masih terlihat seperti seorang gadis, tapi dia juga memiliki pesona seperti seorang istri. Puncak putih dan menarik terlihat di bawah bukaan garis leher jubah mandinya. Howard Lin yang bersembunyi disana tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya beberapa kali...

Mata Eveline Fang yang tidak sengaja meliriknya seolah menunjukan kalau dia seorang bangsawan dengan sedikit temperamen dingin, membuat Howard Lin semakin tertarik pada wanita ini.

Melihat Eveline Fang masuk ke sebuah ruangan, Howard Lin menjatuhkan rokok di tangannya, menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memastikan bahwa tidak ada yang memperhatikannya, dan kemudian menyelinap masuk ke ruangan Eveline Fang.

Tapi begitu Howard Lin memasuki ruangan itu, dia langsung ternganga. Karena pada saat ini, Eveline Fang sedang memunggunginya, dan kalau dia berbalik, maka dia bisa segera melihat dirinya. Dan kalau itu terjadi, dia pasti akan segera di tangkap orang karena dikira orang mesum dan ingin berbuat jahat dengannya.

Howard Lin membenci dirinya yang telah bertindak gegabah, dia harusnya memastikan terlebih dulu apakah lingkungan sekitarnya pas dan mendukung atau tidak, dan pada dia sedang memikirkan cara bagaimana keluar dari sana, suara Eveline Fang tiba-tiba berdering:

“Kamu sudah tiba? Cepat sekali? Bukannya kamu bilang tunggu sebentar? Ya tapi bagus juga, semakin cepat dilakukan semakin baik karena setelah ini aku masih ada urusan lain.”

Howard Lin terkejut, saat mau menjelaskan, dia dengan seksama melihat Eveline Fang yang saat ini sedang memakai masker wajah, menutup mata dan mengangkat tangannya berkata: “Bawa aku ke kasur dan baringkan aku.”

Howard Lin terlihat berpikir, akhirnya hanya bisa dengan nekat berpura-pura, karena kalau tidak Eveline Fang akan membuka mata dan menyadari kalau dia bukan orang yang telah membuat janji dengannya, maka nanyi semuanya akan menjadi kacau.

Dia membawa Eveline Fang ke tepi kasur kemudian dengan menjinjit bersiap mencari tempat bersembunyi, tapi pada saat ini suara Eveline Fang kembali berdering:

“Bantu aku buka baju, lalu kita mulai saja.”

Howard Lin kaget, tapi sepertinya dia saat ini tidak punya pilihan, dia menelan air liurnya dan menyentuh kerah jubah mandi Eveline Fang dengan tangan yang gemetar. Saat jari-jarinya menyentuh kulit wanita itu, dia merasa kulitnya hangat dan lembab. Dan itu membuat Howard Lin semakin bergetar.

Setelah menenangkan pikirannya, Howard Lin memantapkan diri, kemudian dengan hati-hati melepas jubah mandi Eveline Fabng.

Kulit putih dan bentuk tubuh hot di depannya langsung membuat Howard Lin terpesona, dan nafasnya mulai terengah dan tak terkendali.

“Ayo mulai, apa yang masih kamu bengongkan? Baringkan aku!”

Setelah beberapa waktu merasa seperti tidak ada orang yang bereaksi, Eveline Fang sedikit mengernyit dan memerintahnya, tapi untungnya, dia tidak membuka matanya.

Howard Lin kaget, buru-buru membawa tubuh Eveline Fang untuk berbaring. Agar tidak ketahuan, Howard Lin mencoba mengubah posisi Eveline Fang menjadi posisi berbaring ke bawah, dan Eveline Fang dengan patuh mengikuti perintahnya.

Tubuh indah tergeletak di depannya, meski dia saat ini tidak bisa melihat puncak yang menarik itu, tapi pegunungan yang tersembunyi di balik lembah juga sudah mampu membuat urat dahi Howard Lin berdetak beberapa kali.

“Cepat lah, aku nanti masih ada urusan lain.”

Eveline Fang yang berbaring tengkurap kembali mendesaknya.

Howard Lin sekarang baru mengerti, Eveline Fang datang kesini harusnya untuk melakukan spa, tapi dia sekarang harus memberanikan diri untuk mengeksekusinya.

Melihat punggung halus Eveline Fang, Howard Lin dengan gemetaran menyentuhnya.

Telapak tangan dan jari-jarinya sudah menyentuh kulit wanita cantik ini, Howard Lin merasa jantungnya berdetak lebih cepat dan seluruh tubuhnya mulai panas.

Setelah sedikit mengontrol pikirannya, Howard Lin tahu kalau dia tidak bisa hanya memegangnya dan diam saja, dan dia juga kurang lebih adalah seorang teknisi gosok.Meski dia tidak bisa memijat, tapi dia bisa menggosok punggung Eveline Fang.

Dekat dengan punggung tangan Eveline Fang, tangan Howard Lin mulai menyentuh bahu wanita itu.

Kulit Eveline Fang sangat lembut, dan tulangnya tampak kecil. Howard Lin tidak berani menggunakan kekuatan memijitnya, jadi dia hanya bisa dengan lembut memijit bahu wanita itu, dan perlahan memijit ke lengan rampingnya.

Selesai memijit lengan, tangan Howard Lin kembali ke punggungnya lagi.

Telapak tangan menyentuh tulang rusuk Eveline Fang dan perlahan memijitnya, jika tidak ada celah di antara jari-jari, dia pasti bisa menyentuh area montoknya.

Howard Lin menarik nafas dalam-dalam beberapa kali, dia merasa sangat tidak nyaman. Tubuhnya seperti mau meledak, dan ada bagian tubuhnya yang membuatnya merasa kesakitan.

Kalau bukan karena keadaan yang tak mendukung, dan tempat ini sangat mudah ditemukan, Howard Lin pasti akan melaksanakan tugasnya langsung pada Eveline Fang.

“Pijat lebih banyak di bagian paha dan pinggang. Aku akhir-akhir ini kebanyakan berdiri dan mudah pegal.” Perintah Eveline Fang.

Mendengar kata-kata itu, Howard Lin langsung melakukannya, menyelipkan tangannya ke pinggang Eveline Fang yang seperti tanpa tulang.

Pinggang Eveline Fang sangat tipis, mungkin ini seperti pinggang A4 yang disebutkan di internet, cukup kedua telapak tangannya terbentang itu hampir dapat menutupi seluruh pinggangnya.

Setelah sedikit pijatan di titik-titik akupuntur di pinggang, tangan Howard Lin kembali menempel di pegunungan terbalik belakang tubuhnya.

Dengan fleksibilitas awal, Howard Lin tidak bisa menahan diri untuk meremasnya beberapa kali.

Pada saat ini, Eveline Fang mengeluarkan beberapa erangan, tidak tahu apakah itu nyaman atau karena tidak enak menahan hasrat dalam tubuh.

Tetapi suara ini bagi Howard Lin seperti suara khusus seorang wanita saat dia bahagia, dan ini membuat hatinya merasa gatal dicakar kucing.

Saat memijat kaki Eveline Fang, Howard Lin mau tidak mau harus mengubah sudutnya.

Dan sudut pandangnya saat ini bisa melihat lembah yang tersembunyi di bawah gunung belakang tubuhnya.

Howard Lin merasa hidungnya semakin panas, dan sepertinya sesuatu yang panas akan keluar dari dalam tubuhnya dan membuatnya sulit untuk mengontrol matanya agar pikirannya tidak jatuh ke tempat yang menarik itu.

Dia menekan pinggul Eveline Fang ke bawah dan berjalan semakin ke bawah, dia kali ini seolah-olah telah menekan bagian yang membuat wanita itu nyaman, Eveline Fang mengerang lagi, dan kemudian berbisik: “Ya, benar disitu, boleh pake tenaga yang lebih keras.”

Tenaga yang lebih keras...

Wanita hot di depannya ini menyuruhnya untuk menekannya semakin keras, membuat Howard Lin sepertinya berada di medan perang ...

Setelah jeda singkat, Howard Lin mengikuti instruksi Eveline Fang untuk memijat lembut titik tubuhnya yang membuatnya nyaman.

Dia bisa melihat kalau Eveline Fang sangat nyaman, dia bahkan menyesuaikan postur tubuhnya agar sesuai dengan pijatan Howard Lin, tetapi postur tubuhnya saat ini membuat lembahnya semakin terlihat mencolok.

Howard Lin tidak berani melihat terlalu banyak. Berdasarkan pemahamannya, dia tahu Eveline Fang harusnya jarang mengalami kegiatan itu. Dan hanya begini saja, Howard Lin merasa tubuhnya akan meledak.

Terus menundukkan kepalanya untuk kembali memijat, Howard Lin kali ini memijat kaki ramping wanita itu, setengah kaki yang dipijatnya membuatnya mendesah, wanita cantik ini bahkan memiliki jari kaki yang halus.

Setelah pijat tubuh belakang selesai, langkah selanjutnya adalah memijat tubuh depan Eveline Fang.

Pada saat ini, jantung Howard Lin berdebar kencang, dan sorot matanya terlihat tidak fokus.

Tubuh menarik di depannya membuat kewarasannya berangsur-angsur meninggalkan otaknya, dia mencari hp yang dibawanya, bertanya-tanya apakah sekarang juga langsung menaiki Eveline Fang dan mengeksekusinya, kemudian mengambil beberapa foto, setelah itu tugasnya selesai?

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu