My Lady Boss - Bab 3 Berani Sekali

Wajah Eveline Fang yang mabuk terlihat begitu mempesona, dengan rona pipi merah yang menarik, seperti seorang wanita yang baru selesai melakukan hubungan intim, gambaran ini membuat hati Howard Lin sedikit panas.

Namun kaki ramping dengan stoking hitam itu tidak menunjukkan terlalu banyak pemandangan yang ada di bawah rok.

Ini menunjukkan kalau Eveline Fang adalah orang yang sangat disiplin, walaupun dia mabuk, dia tetap mempertahankan temperamennya yang dingin Selain beberapa pernapasan yang begitu cepat, tidak ada perilaku lain yang tidak teratur dan di luar batas, dia seperti gunung es yang hanya berbaring di tempat tidur.

Tapi kaki ramping dengan stoking hitam ini membuat Howard Lin ingin bermain dengannya, dan dia rasanya ingin melihat pemandangan di bagian bawah roknya itu.

Howard Lin merasa sedikit panas. Tampaknya dalam 2 hari terakhir setiap dia memiliki kontak dengan Eveline Fang itu adalah sebuah ujian penahanan diri. Melihat Eveline Fang yang begitu menggoda, membuat perasaannya semakin tak tertahankan...

Pada saat ini, Howard Lin memperhatikan kalau Eveline Fang tiba-tiba membuka matanya.

Eveline Fang menyadari kalau dirinya telah terbaring di tempat tidur lalu ada ekspresi panik di matanya: “Siapa kamu? Di mana aku? Apa yang terjadi?”

Suara Eveline Fang terdengar dingin.

Howard Lin saat ini menjadi sedikit bingung, obat apa yang digunakan kedua orang itu, kenapa efeknya buruk sekali...

“Tidak usah perdulikan siapa aku, kamu ada di kamarmu sendiri, dua orang yang membicarakan bisnis denganmu tadi berencana menidurimu, dan aku sudah menghentikan mereka!” Jawab Howard Lin cepat.

“Minuman yang aku minum di beri obat?”

“Iya, aku melihat mereka menumpahkan obat, jadi aku mengikuti kalian, kamu tidak akan menyalahkanku karena telah merusak rencana mereka kan?” Howard Lin tersenyum.

“Terima kasih, aku hanya tidak menyangka ada orang yang akan menyelamatkanku...Eh, mana mereka?” Eveline Fang menunjukan senyum terpaksa.

“Mereka sudah ku pukul dan ku tendang, lalu pergi.”

Setelah mengatakan itu, Howard Lin berdiri pergi meninggalkan kamar itu, dia sudah mengatakan apa yang harus dikatakan, dan pergi adalah pilihan terbaik untuk saat ini.

“Eh...Siapa namamu?”

Begitu suara itu jatuh, Eveline Fang hanya melihat pintu yang sudah tertutup.

Howard Lin berjalan keluar dari kamar Eveline Fang kemudian menghela nafas lega.

Bersama wanita ini, Howard Lin selalu merasa ada tekanan, dia seolah-olah bisa secara tidak sengaja mengungkapkan tujuan sebenarnya.

Hari sudah larut, dan Howard Lin juga kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Dia sedang memikirkan rencana selanjutnya, mungkin dia bisa lebih dekat dengan Eveline Fang dengan niat baik ini?

Keesokan paginya, beberapa kali ketukan di pintu kamarnya membangunkan Howard Lin dari mimpinya.

“Siapa!”

Howard Lin sedikit memiliki emosi yang buruk kalau di bangunkan. Setelah bangun, dia dengan kesal berjalan ke pintu membukanya, tapi melihat wanita di pintu membuat rasa kantuk Howard Lin menjadi terjaga.

Wanita di depannya memakai sepatu hak tinggi dan mengenakan pakaian yang sangat profesional. Wajahnya yang bulat dan cuek membuat orang-orang merasa dingin. Dia hanya berdiri di pintu kamar memberikan orang aura kalau dia orang yang tidak bisa di dekati oleh siapa pun.

Howard Lin tertegun melihsatnya, dia tidak menyangka kalau Eveline Fang akan datang mencarinya di pagi buta seperti ini.

“Oh kamu? Ada apa?” ​​Tanya Howard Lin sambil mengerutkan kening.

Eveline Fang tidak menjawab, tetapi setelah dengan dingin melirik Howard Lin, dia berjalan langsung masuk ke kamar.

Howard Lin merasa sedikit tidak nyaman, wanita itu berjalan mengitari ruangan, berjalan ke tempat tidur dan duduk sambil memandang Howard Lin dengan santai.

Howard Lin mengangkat alisnya, Eveline Fang masuk ke kamarnya dengan begitu santai, ini membuatnya merasa sedikit aneh.

“Nona Fang? Sepagi ini datang mencariku ada apa?” Sambil mengatakan itu dia duduk di sofanya.

“Memangnya aku sudah menyuruhmu duduk?”

Suara Eveline Fang terdengar begitu dingin, membuat Howard Lin tertegun.

“Kalau aku tidak salah ingat, ini seharusnya kamarku kan? Jadi aku tidak bisa duduk di kamarku sendiri?”

Setelah membeku beberapa saat, emosi Howard Lin mulai muncul. Dia adalah seorang lelaki dengan jejak gangsterisme, kalau tidak, dia tadi malam pasti tidak akan melakukannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Howard, kamu masih mau berpura-pura denganku? Aku tahu, Kamu dikirim oleh Nico untuk menyelidiki aku, kan? Dan yang terjadi tadi malam kamu kan yang mengaturnya?”

Eveline Fang langsung berdiri, bertanya sambil menatap dingin lelaki di depannya.

Kata-kata Eveline Fang mengejutkan Howard Lin. Dia tak menyangka Eveline Fang benar-benar bisa menemukan namanya. Memangnya dia kapan mengekspos dirinya sendiri?

“Sekarang kamu sudah tahu, lalu kamu kenapa masih mencariku?”

Howard Lin terus terang mengakui kepintaran wanita ini, dia tidak berpikir kalau dia bisa menemukan alasan untuk membodohinya.

“Pulang lah dan beri tahu Nico, jangan keterlaluan, kalau tidak, semua orang tidak akan memiliki kehidupan yang baik!”

Eveline Fang setelah meninggalkan kata-kata ini bersiap untuk pergi.

“Tunggu…”

Howard Lin berdiri.

Setelah melihat Eveline Fang berdiri diam, dia bertanya dengan serius.

“Dua pertanyaan, kamu bagaimana bisa menemukan identitasku?”

“Sangat sederhana. Aku awalnya ingin berterima kasih padamu karena telah menyelamatkan aku tadi malam. Aku memiliki teman di Resort ini, dan aku mencari seseorang untuk menyelidiki informasi tentangmu. Mobil yang kamu kendarai saat datang ke sini itu milik Nico, jadi identitasmu tentu sudah mudah ditebak!”

Eveline Fang masih menjawabnya dengan dingin, dari suaranya tidak terdengar kelembutan.

“Baiklah, kalau kamu memang tahu, lalu kamu kenapa tidak mengusirku?”

Tanya Howard Lin lagi.

“Tidak perlu. Aku tahu dia mengapa menyelidiki aku, bukankah itu hanya karena masalah pembagian harta, aku hanya bingung kamu kemarin malam seharusnya bisa berhasil menyelesaikan tugasmu, tetapi kamu kenapa menyerah? Atau kamu sudah melakukan sesuatu padaku?”

Eveline Fang juga mengajukan pertanyaan kepada Howard Lin.

“Tidak...Aku kemarin malam hanya kurang kerjaan, sekalian untuk mengingatkan apa yang terjadi tadi malam itu benar adanya. Jadi mulai sekarang berhati-hatilah!”

Sedikit kejengkelan melintas di mata Howard Lin. Kalau dia dari awal tahu Eveline Fang orang yang bisa memalingkan wajahnya tidak mengenali orang, dia kemarin pasti tidak akan menyelamatkannya.

Mendengar perkataan Howard Lin, mata Eveline Fang berkedip karena terkejut, dan kemudian melihat ke arah lelaki di depannya sebelum meninggalkan kamar.

“Tunggu!”

Tepat ketika Eveline Fang hendak membuka kunci pintu, Howard Lin berdiri dengan ekspresi muram.

Identitasnya telah terungkap, dan Eveline Fang sudah was-was dengannya, dan dia tidak mungkin untuk berhubungan dengan wanita ini seperti yang direncanakan sebelumnya.

Melihat waktu untuk tinggal di Alam Resort akan segera berakhir, dia bagaimana bisa kembali ke bos dan menyampaikan hasil tugasnya?

Kalau tugas itu tidak selesai, 100.000 Yuan akan hilang, uang untuk pengobatan ayah dan biaya acara lamaran untuk pacarnya hilang semua.

Dia membutuhkan uang, sangat membutuhkan uang, dia tidak akan mendapatkan uang kalau dia tidak dapat menyelesaikan tugasnya!

Memikirkan hal ini, Howard Lin merasa sangat kesal, dia melihat Eveline Fang dan dengan memberanikan diri...

Eveline Fang awalnya mengira Howard Lin ingin menjelaskan sesuatu, tetapi ketika dia melihat ke belakang, dia merasakan nafas seorang lelaki datang ke wajahnya.

Howard Li mendekatkan diri padanya, kemudian mendorong Eveline Fang di pintu dengan kedua tangan.

“Apa yang ingin kamu lakukan?”

Jejak kepanikan melintas di mata Eveline Fang, tetapi dia dengan cepat menjadi tenang, menatap dingin ke arah Howard Lin.

“Kamu benar, aku seharusnya tidak menyelamatkanmu tadi malam! Lupakan apa yang terjadi kemarin! Aku harus menyelesaikan tugas yang diberikan bos padaku!”

Suara Howard Lin begitu dalam, setelah mengatakan itu dia tanpa ragu mencium bibir Eveline Fang.

Bibir Eveline Fang sangat lembut dan hangat, dan dia tidak merasa itu sedingin penampilannya.

Tubuh Howard Lin menempel pada tubuh Eveline Fang, dan dia bisa merasakan kelengkungan yang menarik dari tubuh wanita ini.

Teringat saat terakhir kali memijat Eveline Fang, kulit putih dan lembut wanita itu, membuat tubuh Howard Lin seketika bereaksi.

Selain itu, dia juga dengan berani menekan tubuh Eveline Fang, membuat wanita ini juga bisa merasakan keinginan besar di dalam hatinya.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu