My Japanese Girlfriend - Bab 26 Apakah Dia Cantik?

“Datang mencari kamu!” Kelsey Xu menatap aku sambil tersenyum.

"Bagaimana kamu tahu di mana aku bekerja, aku sepertinya tidak memberitahu kamu?" Aku tampak bingung.

"Bibi memberitahu aku."

“…” Aku memejamkan mata dengan menderita.

“Apa kamu sudah selesai kerja?” Kelsey Xu melirik ke belakang aku.

"Hampir." Aku melihat arloji.

“Traktir aku makan!” Kata Kelsey Xu.

“Makan? Ini… aku sibuk sekali! Aku masih harus bekerja sore hari. Malam atau hari lain.” Aku langsung menolaknya.

Aku teringat kata-kata yang diucapkan ibu tadi malam, yang membuat aku menolak Kelsey Xu.

"Oh? Sepertinya seseorang akan menemui teman Jepang minggu depan, dan sepertinya dia membutuhkan penerjemah langsung? Oh, sepertinya aku akan terbang ke Beijing hari itu, dan tidak ada waktu.” Kelsey Xu memasang ekspresi yang sangat mengganggu.

“Aku… aku benar-benar sibuk banget, cari lain waktu.” Aku mulai ragu untuk mengiyakan.

Jika Kelsey Xu tidak mengingatkan, aku bahkan lupa. Jika dia tidak membantu minggu depan, urusan Colleen Lin akan hambar.

“Lupakan saja, aku akan bilang pada Bibi bahwa kamu mengusir aku tanpa traktir aku makan,” kata Kelsey Xu sambil bersiap mengambil telepon dari tasnya.

"Oke, oke! Kita makan sekarang!" Akura meraih lengannya dan berjalan menuju lift.

“Terima kasih Kak Gredy Chen!” Kelsey Xu terkikik.

Ugh! Aku benar-benar sangat takut padanya.

Di lift, hanya kami berdua.

Aku mencondongkan tubuh ke telinga Kelsey Xu dan berbisik, "Kamu mau makan di mana? Sebaiknya jangan terlalu jauh, istirahat makan siang aku tidak lama. Selain itu, tempat yang kamu pilih sebaiknya tidak terlalu mahal."

“Pelit!” Kelsey Xu berbisik pelan.

Aku memandangnya dengan serius, "Bukannya aku pelit. Belum ada sebulan aku pulang, dan belum mendapatkan gaji, selain itu juga harus menabung untuk traktir orang Jepang itu, kan?"

“Kamu benar-benar pandai membuat alasan.” Kelsey Xu menatap aku dengan kagum.

“Lain kali, kamu bisa makan apapun yang kamu suka!” Ucap aku tulus.

Saat pintu lift terbuka, Kelsey Xu berkata: “Baiklah, lepaskan kamu hari ini.” Lalu dia berjalan keluar.

Kami datang ke restoran barat terdekat bernama Blue Court. Ini adalah pertama kalinya aku datang ke sana, tetapi aku mendengar Kevin Cui mengatakan bahwa steak yang dibuat di restoran ini enak dan harganya masuk akal.

Setelah memesan makanan, Kelsey Xu malah bertanya, "Bukankah kamu mengatakan ingin menghemat uang? Kenapa ke sini?"

"Menurutku kamu mungkin tidak terbiasa makan nasi kotak di pinggir jalan," kata aku.

Kelsey Xu tersenyum lembut: "Tolong ya, aku tidak manja seperti yang kamu bayangkan. Kamu traktir aku makan nasi kotak pun aku tidak keberatan."

"Tidak apa-apa. Kudengar steak di sini enak, pas ingin mencobanya."

Aku mempertimbangkan kebiasaan pilih makanannya Kelsey Xu.

Tidak peduli betapa sulitnya keuangan, tidak bisa menyulitkan dirinya.

Kelsey Xu tiba-tiba menjadi tenang dan menatap aku dengan wajah di tangannya dan berkata, "Kamu bisa beri tahu aku sekarang, kan? Bagaimana kamu dan gadis Jepang itu bertemu?"

“Inikah tujuan sebenarnya kamu mengunjungi aku hari ini?” Aku bertanya.

“Ya!” Kelsey Xu mengangguk.

"Oke!" Aku menarik napas dalam-dalam, dan perlahan memberitahu Kelsey Xu tentang ingatanku tiga bulan lalu, "Aku dari Tokyo hari itu ..."

Waktu perlahan berlalu, dan kota di bawah sinar matahari tengah hari juga tampak malas.

Kelsey Xu mendengar Colleen Lin adalah pramugari ANA All Nippon Airways, dengan ekspresi terkejut dia bertanya, "Seperti apa Colleen Lin? Apa dia cantik?"

Aku berpikir sejenak dan berkata, "Cantik."

“Apa secantik aku?” Mata Kelsey Xu menjadi aneh.

“Kamu akan tahu saat melihatnya?” Aku tidak mengerti kenapa dia menyukai prebandingan ini.

"Oh ..." Kelsey Xu melihat ke luar jendela sambil berpikir.