My Japanese Girlfriend - Bab 11 Pramugari Jomblo, Bagaimana Ini
Aku bimbang sesaat, memutuskan berkata jujur: “Lebih baik kamu jangan telepon, Bahasa Inggrisku tidak bagus, saat berkirim pesan denganmu aku selalu menggunakan fitur terjemahan Google.”
Colleen Lin membalas: “Maaf! Aku tidak tahu, sungguh minta maaf!”
Aku pun membalasnya: “Kamu tidak perlu sesungkan itu denganku, akan membuatku tidak terbiasa, selain itu kamu juga mengeluarkan banyak energi untuk mengetik. Panggil saja aku Gredy Chen. Seperti apa kamu berbincang dengan teman-temanmu dalam MSN biasanya, seperti itu pula berbincang denganku.”
Colleen Lin membalas lagi: “Bolehkah?”
Aku malah merasa lucu sekali: “Tentu saja boleh, saat ini aku juga bukan penumpangmu, anggap saja aku temanmu.”
Colleen Lin menjawab: “Terima kasih.”
Aku lanjut bertanya: “Apakah semua perempuan di Jepang memang begitu sopan? Ada saja kata-kata sopan santun dalam hampir setiap kalimatnya.”
Colleen membalas dengan sebuah emotikon senyum, berkata: “Mungkin karena profesi sebagai pramugari. Tetapi, seharusnya aku bukanlah perempuan sopan seperti yang kamu katakan, saat di pesawat dulu, sikapku begitu sembarang dan keterlaluan padamu…”
Dia mulai menyulitkan diri lagi….. perbincangan ini benar-benar tidak mengenakkan.
Aku segera mengubah topik pembicaraan, bertanya: “Kenapa kamu baru menghubungiku setelah 3 bulan berlalu?”
Colleen Lin menjawab: “Karena setelah OJT berakhir, jadwal memang akan lebih padat. Saat kamu bertemu denganku di atas pesawat, kebetulan aku baru menyelesaikan OJT jalur internasional.”
OJT, adalah sejenis pelatihan dalam pekerjaan. Ternyata dia baru tidak lama menjadi pramugari, pantas saja begitu sembarang. Kebetulan bertemu denganku, benar-benar jodoh.
Aku mulai tertarik padanya, membalas: “Oh ya, berapa umurmu?”
Colleen Lin menjawan: “Boleh tidak dijawab?”
Ternyata dia masih saja malu, aku pun bersikeras: “Tentu tidak boleh, jika tidak, aku tidak tahu harus memanggilmu Kakak atau Adik.”
Colleen Lin membalas setelah beberapa saat berlalu: “21.”
Aku sangat terkejut: “Masih muda sekali.”
Colleen Lin menjawab: “Masih ada yang lebih muda dariku, belakangan ini bertambah satu pekerja baru berusia 19 tahun.”
Selanjutnya, adalah pertanyaan yang disukai banyak laki-laki…..
Jari tanganku mengetik sambil bergetar: “apakah kamu sudah memiliki pacar?” Lalu, menutup mata sambil mengirimnya.
Lihat saja bagaimana peruntungan hari ini, jomblo, atau….
Dengan cepat, Colleen membalas: “Belum.”
Tebakan benar!
“YES!” Aku berseru dengan gembira.
Kevin Cui malah mendengarnya, segera mendekat dan bertanya: “Ada apa? Ada apa? Investasimu menghasilkan uang?” Dia tidak akan melepaskan rasa penasarannya dengan mudah.
“Hasilkan uang dari Hongkong! Modal saja belum ada, bagaimana mungkin bisa mengambil keuntungan?” Aku berkata kesal padanya.
“Kalau begitu kamu pasti menang lotre?” Tanya Kevin dengan heboh.
“Keberuntunganku selalu buruk, mungkinkah menurutmu?” Tanyaku kembali.
“Lalu apa yang membuatmu begitu senang?” Kevin melihatku sambil mengedipkan dua mata yang penasaran. Dalam seketika, Doraeman kembali muncul.
“Aku….aku….” Terpatah-patah cukup lama, dalam seketika aku tidak menemukan alasan untuk menutup mulut Kevin, pada akhirnya berkata: “Naruto sudah ada pembaruan lagi!”
“….. Bukankah sejak kemarin sudah pembaruan?” Kevin Cui hampir saja terjatuh.
“Aku baru tahu sekarang loh! Sekarang aku sibuk! Kita bicara lagi saat jam makan siang.” Aku langsung mendorong pergi wajah Kevin Cui yang putih bersih itu.
Kembali ke depan layar komputer, aku membaca pesan balasan dari Colleen Lin.
Dia belum memiliki pacar?
Aku mengingat kembali wajah Colleen Lin, dia adalah seorang gadis keturunan Jepang yang sangat cantik, nada bicaranya pelan dan halus, juga pemalu, membuat semua orang ingin mendekatinya. Sungguh tidak seperti gadis yang belum memiliki pacar.
Aku pun lanjut bertanya: “Sudah putus?”
Pertanyaan itu adalah teknik kecil, yang bisa menggali banyak sekali informasi di dalamnya.
Colleen Lin menjawab: “Aku tidak pernah pacaran.”
Tidak pernah pacaran? Aku tidak percaya. Dia pasti membohongiku?
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiHarmless Lie
BaigeInnocent Kid
FellaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMy Japanese Girlfriend×
- Bab 1 Basa Basi Memberi Bimbingan
- Bab 2 Pramugari Jepang
- Bab 3 Cuma Bercanda
- Bab 4 Menaruh Harapan Pada Kartu Nama
- Bab 5 Urusan Besar Kencan Buta
- Bab 6 Adik Liar Yang Dulu
- Bab 7 Standar Menantu
- Bab 8 Pramugari Galak Beraksi!
- Bab 9 Ternyata Dia Tidak Berubah
- Bab 010 Perbuatan Iseng
- Bab 11 Pramugari Jomblo, Bagaimana Ini
- Bab 12 Peduli Berlebihan
- Bab 13 Otoritas Tertinggi
- Bab 14 Malam Ini Aku Jemput Kamu
- Bab 15 Ini Salah Paham
- Bab 16 Putri tidur
- Bab 17 Hanya untuk membuatmu tidak lagi kesepian
- Bab 18 Harus menjaganya dengan hati-hati
- Bab 19 Jika, anak rumahan
- Bab 20 Pramugari Jepang tidak marah
- Bab 21 Cupid Palsu
- Bab 22 Konsultan Spesialis Cinta
- Bab 23 Dunia Maya Tidak Sebanding Dunia Nyata
- Bab 24 Menantu Yang Diakui
- Bab 25 Di Luar Dugaan
- Bab 26 Apakah Dia Cantik?
- Bab 27 Memacari Pramugari Memiliki Kebanggaan?
- Bab 28 Jika Tahu, Seharusnya Banyak Nonton Drama Jepang
- Bab 29 Rival of The People
- Level Teratas Minum Arak
- Bab 31 Bukan Dewi Dia
- Bab 32 Kekasih
- Bab 33 Ritme Gurauan
- Bab 34 Tidak Mengerti Dicintai
- Bab 35 Arak Pahit Dalam Gelas
- Bab 36 Yang Paling Menderita Adalah Terlalu Mencintaimu
- Bab 37 Colleen Di Awal Musim Panas
- Bab 38 Dia Adik Perempuanku
- Bab 39 Sudah Lama Mendengar Nama Kamu
- Bab 40 Kiri Lembut Kanan Kasar