My Japanese Girlfriend - Bab 25 Di Luar Dugaan

Keesokan harinya, berangkat kerja seperti biasa.

Tetapi orang-orang di kantor sedikit lebih ribut, terutama rekan kerja wanita, Dari waktu ke waktu, mereka menjulurkan kepala keluar dari bilik dan berbisik kepada rekan wanita di sebelah.

“Apa yang terjadi hari ini?” Aku bertanya pada Kevin Cui.

“Kamu tidak tahu?” Kevin Cui berbaring di bilik.

"Aku tidak tahu." Aku menggeleng.

"Oh, ya. Kamu pulang lebih awal kemarin dan tidak mendengar pemberitahuan supervisor. Manajer departemen yang baru mulai menjabat hari ini."

“Benarkah? Pria dan wanita.” Tanya aku.

"Tentu saja itu laki-laki."

“Oh, aku pikir akan ada bos wanita yang lebih baik.” Aku tidak bisa menahan desahan kekecewaan.

Kevin Cui juga sedikit kecewa dengan simpati yang sama, "Jika ada bos wanita cantik, pasti sudah dipindahkan sebagai sekretaris pribadi presiden. Yang terakhir di Departemen Penyelesaian Internasional adalah ..."

“Ehem.” Pengawas tidak tahu kapan muncul di belakang kami. Dia menatap kami dengan ekspresi tidak senang dan berkata, "Apa semuanya sudah selesai? Jadi punya waktu untuk mengobrol?"

“Ya, sibuk sekarang.” Aku kembali ke komputer, dan Kevin Cui juga menarik diri.

Pengawas melihat sekeliling kami, lalu berjalan ke sisi lain, dan terdengar omelannya dari kejauhan.

Kevin Cui mengirim pesan kepada aku lewat MSN: "Pemimpin baru akan datang, dan anjing-anjing ini ingin mengambil kesempatan untuk tampil. Mereka biasanya super malas seperti babi."

Aku juga menjawab, "Tidak dipromosikan kali ini, jadi mungkin depresi."

Setelah menutup dialog, aku melihat nama abu-abu Colleen Lin, Dia mungkin sedang terbang kembali ke Jepang. Memikirkan hal ini, aku memikirkan pertemuan minggu depan, dan tiba-tiba menjadi tidak nyaman.

Terdengar suara berisik dari pintu, dan seseorang berteriak, "Hei, ini dia! Ini dia!" Aku mengikuti dan melihat ke arah pintu. Kevin Cui datang lagi, menjulurkan kepalanya dan berkata, "Bos baru kita datang!"

Ditemani sekelompok pengawas, manajer baru berjalan melintasi seluruh Departemen Keuangan Internasional dari pintu ke kantor manajer. Selama proses berlangsung, semua orang berdiri dan menyaksikan, adegan itu cukup spektakuler.

Dari penampilan, dia berusia sekitar 30 tahun, dan dia sangat lembut, sama sekali tidak memiliki ketampanan menarik yang dibayangkan oleh rekan-rekan wanita. Banyak rekan wanita muda melihatnya dan duduk dengan sedikit kecewa.

Alih-alih masuk kantor, ia berdiri dengan posisi mencolok di tengah dan mulai memberikan sambutan langsung: "Halo semua, aku adalah manajer baru Departemen Keuangan Internasional Mateo Tang. Semoga dapat banyak bimbingan."

Setelah berbicara, dia memimpin para pengawas menuju kantornya.

“Seharusnya bukan pemimpin yang disiplin, kan? Terlihat sangat baik,” kata Kevin Cui.

"Mungkin tipe yang sok kalem dan disiplin?" Canda aku.

“Itu mungkin!” Kevin Cui tersenyum.

Meski pemimpin baru menjabat, pekerjaannya tetap sama seperti biasanya, membosankan, menjemukan, dan repetitif.

Ini tengah hari, dan istirahat makan siang semakin dekat. Seorang rekan perempuan datang dan berkata kepada aku: "Gredy Chen, seseorang sedang mencari kamu di depan pintu."

“Mencari aku?” Aku bingung.

“Kamu akan tahu saat kamu pergi.” Rekan perempuan itu tersenyum dengan ambigu.

Aku datang ke pintu dengan bingung, dan melihat beberapa rekan laki-laki melihat keluar pintu sambil berbisik, aku bahkan lebih merasa aneh. Siapa yang mencari aku?

Aku keluar dari pintu.

Kelsey Xu, berdiri di depan aku.

Dia, kenapa dia datang?

"Kamu ..." Aku membeku di tempat.

“Bertemu lagi!” Kelsey Xu tersenyum tipis pada aku.

Setelah keheranan, aku bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"