My Japanese Girlfriend - Bab 40 Kiri Lembut Kanan Kasar

“Kamu sangat terkenal?” Aku menatap Kelsey Xu dengan heran.

"Tidak terlalu jelas ..." Dia menggelengkan kepalanya dengan samar.

Maureen Qin melanjutkan: "Seorang teman aku yang berada di Coast Airlines memberitahuku bahwa ketika kamu pertama kali datang, banyak orang yang mengejar kamu."

Apakah Kelsey Xu begitu populer? Aku sedikit terkejut.

Colleen Lin sepertinya mengerti dan sepertinya tidak mengerti juga. Hanya duduk diam, mendengarkan sambil menyendok sup untuk kami.

“Tidak, kan? Aku kira semuga gadis lain juga diganggu oleh para serigala sepanjang waktu seperti Aku.” Kelsey Xu memutar tubuhnya dengan tidak nyaman di kursi dengan ekspresi yang polos.

“Memberi bunga dan hadiah setiap hari tidak disebut mengganggu, kan?” Maureen Qin memandang Kelsey Xu sambil tersenyum.

“Semua yang tidak aku sukai masuk hitungan.” Wajah Kelsey Xu sedikit tidak nyaman, mungkin dia tidak suka membicarakan topik ini.

“Oke, jangan cuma ngomong. Makan ikannya dan minum sup ikannya. Sup yang diambilkan Colleen untuk kami hampir dingin.” Aku sengaja menyela pembicaraan mereka dan mengambil mangkuk untuk diminum.

Maureen Qin masih memandang Kelsey Xu sambil tersenyum, dan aku memasukkan sepotong ikan ke dalam mangkuknya dan berkata, "Cepat makan, perjalanan pasati melelahkan."

“Untuk apa kamu pedulikan aku, kamu seharusnya lebih peduli pada Colleen Lin, tidak nyaman dia duduk di sana.” Maureen Qin sengaja menerjemahkan kata-kata ini kepada Colleen Lin.

Setelah mendengarkannya, Colleen Lin segera melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak apa-apa, kalian ngobrol saja."

“Nona Lin, apakah sup ikannya sesuai selera kamu? Cara memasak ikan dalam masakan China agak berbeda dengan di Jepang.” Aku juga memberinya sepotong ikan.

“Ya, enak sekali. Kamu kelak panggil aku Colleen saja. Jika mengikuti cara panggilan Jepang, kalian mungkin belum terbiasa.” Kata Colleen Lin sopan.

“Colleen, sebenarnya kedengarannya bagus dalam bahasa Cina.” Aku menganalisa nama Colleen.

“Benarkah?” Colleen Lin tersenyum.

“Bagaimana memanggil nama Colleen Lin dalam bahasa Jepang?” Kelsey Xu tiba-tiba bertanya.

Colleen Lin membacanya dalam bahasa Jepang dan mengetik pengucapan bahasa Inggrisnya dengan ponsel: HAYASHINATUI. Ia mengatakan bahwa terakhir NATUI harus diucapkan secara terpisah.

“Colleen, kamu fasih berbahasa Mandarin. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk…” aku tiba-tiba terdiam dan bertanya lagi, “Kamu belum belajar bahasa Mandarin saat pertama kali bertemu kan?”

“Saat itu aku baru mulai belajar, dan kamu berbicara terlalu cepat dan aku tidak mengerti. Jadi, maafkan aku!” Colleen Lin meminta maaf lagi.

“Oh, Colleen, kamu jangan minta maaf di setiap kesempatan. Buat aku malu.” Aku tersenyum canggung.

Maureen Qin mengintervensi, "Apakah sikap sopan dia tidak baik? Apa kamu suka gadis yang kasar?"

"Aku tidak bermaksud begitu ..."

Aku melirik Kelsey Xu di sampingnya.

Dia juga melihat aku, seolah-olah dia bisa mengerti maksudku.

Dia tersenyum lembut, menginjak-injak kaki aku dengan keras di bawah meja, dan masih menginjak dengan keras.

“Ada apa denganmu?” Colleen Lin bertanya penuh perhatian saat aku berekspresi aneh.

Aku berusaha tenang, "Tidak apa-apa! Agak ... tidak nyaman, aku pergi ke toilet." Aku mencari alasan, bangun dan meninggalkan meja.

Bersembunyi sebentar di toilet, diperkirakan Kelsey Xu sudah reda emosinya, dan aku berani kembali.

Ketika aku kembali, aku melihat bahwa mereka masih mengobrol dan tidak makan banyak. Kelsey Xu masih menjelaskan kepada Colleen Lin bahasa online paling populer diChina.

Begitu aku duduk, tiba-tiba Maureen Qin bertanya, "Kelsey Xu, apa sekarang kamu sudah punya pacar?"

Mengapa dia bertanya tentang ini?

Aku juga sangat penasaran, tapi tidak pernah punya kesempatan dan tidak berani bertanya.