Everything i know about love - Bab 28. Petunjuk
Barbie bangun dari mimpi buruk, rambut poni hitamnya basah oleh keringat.
"Barbie?" Nicky Wu mendengar ada gerakan di kamarnya, ia pun bergegas ke kamar Barbie.
Ia membuka pintu kamar dan melihat Barbie Hsu meringkuk di kaki ranjang dengan tangan memegang kepalanya yang terkubur di antara kedua lututnya, seperti menerima rangsangan yang kuat, Nicky Wu sudah biasa melihat Barbie seperti ini, ia menghampiri Barbie dan berkata: "Tak apa, aku disini....."
Barbie Hsu tiba-tiba memegang erat kerah Nicky Wu: "Bukan khayalan, itu nyata!"
"....." Nicky Wu tarik nafas.
"Kalian semua mengatakan kalau bahwa aku sakit mental, bahwa semua adegan yang aku lihat tidak nyata,dan anakku telah gugur saat kecelakaan mobil terjadi, tapi aku tadi bermimpi, aku bermimpi malam itu anakku digendong pergi oleh orang lain, Nicky, percayalah padaku. Kali ini aku benar-benar tidak berkhayal, anak itu....." Barbie Hsu terdiam, dia ingin bilang anak itu sangat mirip dengan Elvin, tapi baru saja mau berkata ia terdiam!
Mata Nicky Wu bercahaya sejenak: "Sudah, kamu pasti karena hari ini menabrak anak itu, hatimu tak tenang, jangan berpikir terlalu banyak, anak itu sudah tidak apa-apa, kamu tidak perlu merasa bersalah....."
Otak Barbie Hsu terasa sakit.
Ingin berkata sesuatu, tapi akhirnya tidak mengatakan apa-apa.
--------
Di satu minggu selanjutnya, Angie Lee dengan jelas merasakan perubahan sikap Alex Zhao.
Alex hampir tidak pernah mengangkat teleponnya, bahkan jika sudah mengangkat teleponnya juga hanya berkata beberapa patah kata. Bahkan dalam hal menjaga Elvin, Alex juga sangat menghindari dirinya.
Dini hari.
Alex Zhao khusus datang ke rumah sakit untuk menemani Elvin.
Elvin masih kecil, dia tidur berbaring di atas kasur dengan mata tertutup, alisnya sedikit mengerut, tidak jelas apakah karena dia tidak terbiasa dengan lingkungan disini atau karena ada yang tidak nyaman. Dia sengaja mengganti baju, bersih dan nyaman.
Elvin berbeda dengan anak-anak lainnya, dari kecil tubuhnya lemah, tapi selain ketika dia lahir, dia tidak suka nangis dan sangat diam.
Di dalam hati Alex Zhao tiba-tiba muncul perasaan bersalah dan menyesal yang tidak terbatas.
Tidak jelas apa penyebabnya, Alex Zhao walaupun dekat dengan Elvin, namun juga tidak termasuk sangat dekat. Setelah dia menjadi seorang ayah, di jalanan dia sering melihat orang tua menggendong anak mereka, mencium kening mereka, mengelus pipi mereka, memanggil mereka "sayang" dengan lembut.
Alex tak bisa melakukan hal-hal tersebut, dia merasa hal-hal tersebut terlalu menggelikan.
Tapi dia juga bukan tidak sadar, setiap dia pulang ke rumah, Elvin selalu memeluk lehernya dan tidak mau melepaskannya, di mata Elvin terlihat sejenis harapan, Elvin ingin berinteraksi lebih banyak dengannya, tapi dia tidak pernah memperlambat langkahnya demi Elvin.
Memikirkan ini, Alex dengan lembut meremas tangan putih lembut Elvin dan menaruhnya di samping bibir, mengeluarkan bisikan rendah: "Sayang,tenanglah, ayah sudah pernah melewatkan kesempatan ini sekali, lain kali tidak akan seperti itu lagi. Setelah kamu sembuh total, ayah akan membawamu pergi mencari ibumu, baik tidak?"
"Kamu masih belum bisa berbicara, tidak usah khawatir, ayah akan mengajarimu. Di kemudian hari ayah tidak akan kerja lembur lagi dan akan berusaha sebisa mungkin meluangkan waktu untuk menemanimu, kata pertama yang akan kamu katakan adalah "ibu", ibu aslimu"
Ujung jarinya yang sedikit kasar mengelus punggung tangan kecil Elvin: "ayah akan membawamu pergi bermain basket, mengajarimu cara berkuda, membawamu bermain permainan terbaik di dunia, menikmati segala sesuatu yang paling pantas dinikmati seorang anak kecil....."
Dialah yang pada awalnya mempercayai rumor tidak benar.
Juga dialah yang hanya mendengarkan perkataan satu sisi.
Tak apa.
Dia akan mengembalikan segalanya.
Matanya tiba-tiba terasa pedih, dia mengakui dia adalah ayah dan suami yang tidak kompeten, ia juga tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Jika pada awalnya Barbie Hsu tahu bahwa semua khayalannya bukanlah khayalan, bahwa dia benar-benar mempunyai seorang putra yang masih hidup.....
Apakah Barbie akan sangat senang?
"Alex.." pada saat ini pintu kamar pasien terbuka, Angie Lee memakai baju terusan putih panjang, bibir merahnya terbuka: "Mengapa kamu tidak menjawab teleponku dan tidak bersedia menemuiku? Apakah aku berbuat salah? Bisakah kamu jangan bersikap dingin begini terhadapku?"
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaLove Is A War Zone
Qing QingKembali Dari Kematian
Yeon KyeongPria Misteriusku
LylyCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Cold Wedding
MevitaEverything i know about love×
- Bab 1 Tertangkap berselingkuh
- Bab 2 Aku tidak mau bercerai
- Bab 3 Tolong dengarkan penjelasanku
- Bab 4 Hamil
- Bab 5 Cerai
- Bab 6 Selamat Bercerai
- Bab 7 Penculikan
- Bab 8 Mengambil Anak Orang Lain
- Bab 9 Apakah aku harus mati.....
- Bab 10 Tes DNA
- Bab 11 Anak Haram
- Bab 12 Ibu, maafkan aku!
- Bab 13 Aku sudah mau melahirkan...
- Bab 14 Dia sudah meninggal
- Bab 15 Cinta pada pandangan pertama
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Elvin Zhao Menangis
- Bab 18 Satu Tahun Kemudian
- Bab 19 Perselingkuhan
- Bab 20 Selingkuh
- Bab 21 Masa Lalu
- Bab 22 Apakah Kamu Bisa Merasakan Keputusasaan itu?
- Bab 23 Kecelakaan
- Bab 24 Si Pelaku
- Bab 25 Kebalikannya
- Bab 26 Anak Haram
- Bab 27 Kenyataan yang terdengar secara diam-diam.
- Bab 28. Petunjuk
- Bab 29 Mengikutiku
- Bab 30 Dia Dibawah
- Bab 31 Menikah
- Bab 32 Apakah aku tidak punya kesempatan lagi?
- Bab 33 Putra Dia
- Bab 34 Pernikahan 1
- Bab 35 Pernikahan 2
- Bab 36 Pernikahan 3
- Bab 37 Panggil Ibu
- Bab 38 Evin : Ayah
- Bab 39 Menculik Elvin
- Bab 40 Pria yang Baik
- Bab 41 Kami langsung menikah
- Bab 42 Menjadi tongkat di sisa hidup mu
- Bab 43 Tolong
- Bab 44 Biarkan aku membayarnya
- Bab 45 Cinta Atau Tidak
- Bab 46 Ternyata dia masih disini