Everything i know about love - Bab 15 Cinta pada pandangan pertama

Di telinga Alex seperti meledak bermacam-macam bom.

Hancur lebur, membuat pandangan matanya kabur.

Dia menatap lama pesan itu, sampai ia tidak mengenal huruf-huruf itu lagi.

Barbie......

Dia mati?

"Ada apa lex?" Angie masih berpikir bagaimana ia menjelaskan tentang seratus juta itu kepadanya, tapi tidak disangka ekspresi Alex jadi begitu aneh, dia mulai menerka-nerka.

Pandangan mata Alex jadi berbeda.

"Aku keluar sebentar!"

Setelah berkata singkat, ia berbalik badan, sambil jalan sambil memesan asistennya menyiapkan mobil, ia akan pergi ke kantor polisi untuk melihat mayat!

Si asisten saat mendengar mau melihat mayat, terkejut : "Tu, tuan Zhao, siapa yang meninggal?"

Alex kelihatan suram, penuh kegelisahan, sama sekali tidak mendengar pertanyaan asisten.

Kantor polisi.

Petugas Wong bertanggung jawab kasus Barbie.

Dia membawa Alex untuk melihat, dengan ekspresi yang sulit dimengerti : "Tuan Zhao, harap anda mempersiapkan hati, saat terjadinya kecelakaan, nona Hsu secara otomasi membungkukkan punggungnya demi melindungi bayi, ini mengakibatkan badannya remuk, dan juga hancur mukanya."

Wajah Alex tidak berekspresi.

Dalam hatinya...... gelisah, tidak tenang, kacau, curiga, semua perasaan bercampur aduk, seperti jurang dalam yang akan menelannya, dia tidak tahu darimana datangnya semua perasaan ini, padahal orang itu wanita yang mengkhianatinya!

Wanita yang melahirkan anak sialan!

Di kamar mayat, terbaring sebuah mayat wanita yang dingin, badannya sudah dibersihkan, tapi masih terlihat jelas bekas darah dan luka di mukanya, semua sudah hancur, sama sekali tidak kelihatan wajah semulanya.

Alex berhenti di tempat yang berjarak setengah meter dari mayat, tidak bisa lagi maju selangkah pun.

Dia tidak ingin percaya......

Wanita yang sudah hancur mukanya, wanita yang sudah tidak hidup dan tidak bernapas lagi itu benar-benar Barbie!

Barbie yang pernah bertengkar, berantem dengan dia, yang bahkan mencelakai keluarga Zhao demi memaksanya menikahi dia!

"Tuan Zhao, ini barang peninggalan nona Hsu." Petugas menyerahkan sebuah kantong file kepada Alex.

Alex menerimanya, seketika melihat cincin yang berkilauan, itu adalah cincin yang dia pesan asisten untuk beli sehari sebelum hari pernikahan, walaupun demikian, Barbie masih memakainya dengan senang hati, saat mandi pun tidak rela melepaskan cincin itu......

[Lex, terima kasih cincin pernikahannya!]

[Seterusnya kita sudah jadi suami istri, aku akan baik-baik sama kamu, kamu juga ramah sedikit, sering senyum sama aku ya? Gak usah banyak, cuma sebentar saja......]

[Lex , kapan kamu pulang?]

[Lex, ada petir, aku takut petir, nanti malam boleh pulang temani aku gak?]

[Alex, alex...... nama kamu bagus banget]

[Kamu ingat gak pas kita pertama kali ketemu?]

[Pada bilang cinta pada pandangan pertama tuh bohong, tapi aku malah merasa itu benar-benar ada, karena, Tuhan mempertemukan kamu dan aku, seumur hidup cuma sekali pandang ke kamu saja, aku sudah tidak bisa jatuh cinta ke laki-laki lain lagi......]

Bermacam-macam bayangan muncul, bermacam-macam ingatan terbayang-bayang di otaknya, pada akhirnya hanya menjadi 1 kalimat——

[Lex, apa dengan aku mati baru kamu bisa percaya sama aku?]

Setiap kata setiap kalimat begitu dalam.

Hatinya terasa seperti diremuk oleh sesuatu.

Dalam kantong barang peninggalan itu masih ada teleponnya, pakaian ibu hamil yang koyak, ukurannya jauh dari ukuran badan Barbie yang ada di ingatannya, jari tangan yang panjang mengusap leher baju yang dingin itu, matanya sedikit merah.

Saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Barbie seranjang dengan pria lain, bahkan pria itu dengan tepatnya mengatakan tanda-tanda di tubuh Barbie yang sangat pribadi, detik itu juga emosinya meledak, ingin sekali rasanya mengoyak-ngoyak Barbie.

Mungkin......

Bukan karena benci, melainkan......cemburu.

Setelah menikah 3 tahun, dia tidak pernah menyentuhnya, karena masih ada suatu ganjalan di hatinya yang dipaksa menikah oleh seorang wanita, tapi dia malah tidak bisa menahan kesepian dan lari ke ranjang pria lain, juga mengkhianati dan membohonginya sekali demi sekali.

Akhirnya dia mengakui, bahwa hatinya dipenuhi rasa cemburu dan iri!