Dark Love - Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
Aku tidak peduli dengan percakapanku terhadap mereka , Nicho maupun Nia, semuanya tidak ada hubungannya denganku. Aku percaya, dikarenakan hukum telah memberikan pengadilan yang adil terhadap kejadian tahun itu, oleh karena itu dimanapun Nia berada, tidak mungkin melarikan diri dari sanksi hukum.
Seumur hidupnya, dia akan merasakan penderitaan dalam hati nuraninya, sama seperti aku yang dulu, menderita atas penolakan dunia terhadap dirinya.
Sedangkan aku dengan Nicho, seperti sebuah pisau yang sekali jatuh langsung membelah suatu benda sama seperti kami yang tidak ada hubungan sama sekali.
Akan tetapi yang membuat aku tidak menyangka adalah, aku berencana untuk melepaskan Nia, sedangkan Nia tidak ada rencana untuk melepaskanku.
“Kakak, aku ingin berbicara denganmu!”
Aku melihat Nia yang berdiri di depanku, sebenarnya wajahnya terdapat sedikit kepucatan dan sekarang berubah semakin pucat, dari atas sampai bawah dia tampak seperti selembar kertas yang goyah ditiup angin. Gaun putih yang dikenakannya tidak memiliki pesona bidadari, sebaliknya malah memberikan suatu perasaan seperti melihat hantu.
“Nia, apakah anda salah memanggil orang, disini mana mungkin terdapat kakakmu?”
Sejak dari aku membuang muka dengan Nia, Nia tidak pernah memanggil dirinya kakak lagi, hari ini tiba-tiba memanggilku kakak lagi, membuat hatiku merasakan suatu perasaan yang tidak dapat dijelaskan.
Nia menggigit bibirnya sambil merasa bersalah menatapku, lalu dia berbicara padaku : “Kakak, mau bagaimanapun, kita merupakan anak dari mama, iyakan? Kamu anggap saja lihat dari harga diri mama....”
“Diam Nia! Jangan membahas tentang mama denganku, kamu tidak ada hak membahas mama, saat itu mama sedang sakit keras ingin bertemu denganmu, siapa yang bilang dia bukan mamamu, hanya mamaku seorang?”
Sekarang kamu berani membahas mama denganku, benar-benar lucu.
Aku benar-benar tidak tau apa isi dalam otak Nia? Jeramikah?
“Kakak bukan seperti itu!”
“Jangan panggil aku kakak, aku Shella, kamu Nia, begaimana mungkin di antara kita ada hubungan darah?”
Aku membenci Nia, benci sampai rasanya tidak sabar untuk menghancurkan mayatnya. Tapi aku tidak mungkin berbuat seperti itu, aku masih mempunyai anak yang masih harus dijaga, anak pertamaku telah dibunuh oleh Nia, aku tidak akan membiarkan anak keduaku tidak mempunyai seorang mama.
Nia meneruskan perubahan mimik wajahnya, dan pada akhirnya dia tidak berpura-pura lagi, setiap kali dia nada suaranya berubah, seperti berubah juga wajahnya, dengan sangat buasnya dia memandangku.
“Shella, kamu wanita pelacur, bukannya kamu telah mati terbakar, kenapa masih hidup lagi? Kalau bukan karena kamu, bagaimana mungkin aku dan Nicho cerai? Dan sekarang bagaimana mungkin aku diusir dari keluargaku? Apa kamu tau kamu melukaiku hingga membuatku begitu sengsara? Tidak ada satu orang pun yang bersedia mempertahankanku, semua teman dan keluargaku meninggalkanku....Sekarang aku berubah menjadi seperti ini, semua itu karena kamu! Kamu wanita pelacur, Shella! Ini semua karena kamu melukaiku!”
Tatapan mata Nia seperti sebuah pisau, benci sampai ingin memotong semua daging dan pembuluh darah yang ada di tubuhku.
“Apabila aku tidak hidup kembali, bagaimana mungkin orang jahat mendapatkan balasan yang jahat, Nia, ingat ini semua karena perbuatanmu sendiri, sukurin!”
Aku tidak mempunyai keharusan untuk bersimpati kepada Nia, apabila Nia layak untuk mendapatkan simpati, maka para tahanan hukuman mati di dunia dapat dimaafkan.
Aku langsung memutar badanku meninggalkannya, terdengar suara hentakan kakinya yang mempertandakan kekesalannya dari belakangku, tapi tetap saja tidak ada sedikitpun solusi, hanya bisa dengan mata kepalanya sendiri melihat kepergianku.
Aku melihat jam tangan yang ada di pergelangan tanganku, aku sudah lama tidak menemani anakku, karena masalah ini sudah berlalu, aku ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk menemani anakku.
Aku ingin segala hutang kasih sayang terhadap anak pertamaku, akan kutebus kepada anak keduaku Shalom.
Aku ingin membawa Shalom pergi ke pusat aktivitas orang tua dan anak-anak, kebencian telah terbalaskan, aku baru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan interaksi dengan Shalom.
Aku kembali ke villa, anakku melihat diriku yang setiap hari setiap malamnya memikirkan sesuatu , air matanya tak tertahankan mengalir untuk sekali lagi.
Setelah mengalami segala penderitaan itu, dan setelah melahirkan lagi, aku menyadari latihanku untuk tahan banting dan tetap kuat saat itu, semuanya telah dihancurkan oleh putraku yang lucu ini.
Mulai dari hari ini, dia merupakan segalanya untukku, aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk menyayanginya.
“Shalom hari ini nakal tidak, ada kangen sama mama tidak? Mama kangen banget sama Shalom.”
Melihat wajahnya yang menggemaskan, aku tidak tahan untuk menciumnya. Aku mengambilnya dari pengasuh, kemudian berjalan menuju pusat aktivitas orang tua dan anak-anak.
“Kamu pulang duluan saja, sore juga tidak perlu menjemput kami. Aku ingin membawa Shalom jalan-jalan, nanti kami pulang sendiri.”
Pengasuh ini sejak aku belum melahirkan Shalom sudah bekerja denganku, oleh karena itu aku sangat mempercayainya, dia juga baik terhadap anak-anak. Saat ini, aku sama sekali tidak memperhatikan keanehan dari wajah pengasuh.
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiLove at First Sight
Laura VanessaGet Back To You
LexyMy Greget Husband
Dio ZhengMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiAdieu
Shi QiDark Love×
- Bab 1 Hidupku Tidak Baik
- Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?
- Bab 3 Aku Ingin Naik Ke Atas Ranjangnya
- Bab 4 Jangan Mengusirku Pergi Lagi
- Bab 5 Jadi Orang Jangan Terlalu Serakah
- Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
- Bab 7 Kegilaan Karena Putus Asa
- BAB 8 Minta Maaf Padanya, Memang Dia Pantas?
- Bab 9 Berlutut, Dengar Tidak?
- Bab 10 Selamat Tinggal, NICHO
- Bab 11 Membutakan Mata, Menghancurkan Wajah, Aku Sudah Bukan Diriku Lagi
- Bab 12 Inilah Nia yang Sebenarnya
- Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali
- Bab 15 Mimpi Tengah Malam Kembali Datang
- Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku
- Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
- Bab 18 Jangan Mengusirku Lagi
- Bab 19 Kuhara Kamu Bisa Mmenjaganya Dengan Baik
- Bab 20 Kenapa Dia Tidak Boleh Muncul Disini?
- Bab 21 NIA, Beraninya Dia Mengkhianati NICHO
- Bab 22 Anakku, Akhirnya Ibu Bisa Membalaskan Dendammu
- Bab 23 Kamu Bunuh Saja Aku
- Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO
- Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
- Bab 26 Anakku Diculik!
- Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi
- Bab 28 Bisakah Kamu Meletakan Pisau Itu Sekarang?
- Bab 29 Kamu Ini Mencari Mati
- BAB 30 Shalom, Mama
- Bab 31 Kamu, Pembalasan Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 32 Aku Tidak Punya Rahim
- Bab 33 Apakah Dia Telah Membenciku?
- Bab 34 Anaknya adalah Anakmu, Kau Membohongiku
- Bab 35 Aku Bagaikan Yatim Piatu Yang Terlantar
- Bab 36 Replika NICHO
- Bab 37 Aku tidak akan menikah dengan Nicho
- Bab 38 Apakah Ayah Akan Muncul Sepulang Sekolah
- Bab 39 Dia Itu Paman Bukan Papa, Kamu Salah Panggil?
- Bab 40 Shella, Aku Akan Kembali Mengejar Cintamu
- BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....