Dark Love - Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
“Jangan! Jangan, kak Shella, tolong aku!” Di tengah-tengah kesakitan, ia berteriak histeris dan menangis.
Penampilannya yang cantik dan terlihat lemah semakin mendorong para berandalan untuk mengajakinya.
Aku melihat para berandalan mendorongnya jatuh ke tanah, menamparnya, menarik kepalanya lalu menghantamkannya ke dinding, menganiayanya, lalu menyobek dress putih yang tak ada duanya di dunia dari tubuhnya, ia terhina hingga seperti ini, kulitnya yang seputih susu terlihat bergitu bersinar di bawah matahari.
Cemerlang, mengagumkan.
Dirinya saat ini, sama seperti aku ketika menjadi budak yang tengah berlutut memohon belas kasihan di dalam ruangan kemarin.
Nia, dipermalukan, seperti ayam yang sedang di permainkan, bagaimana rasanya?
Ketika kau membunuh putraku, saat itu dengan begitu kejam dan tanpa perasaan kau harusnya juga sadar pembalasan atas apa yang kau perbuat pada akhirnya akan kembali padamu.
Aku berjalan layaknya mayat hidup, melihat semuanya dengan hambar, menutup mata, memutar badan hendak meninggalkan ruangan ini.
Tapi belum sempat memutar badan, bayangan gelap yang misterius berjalan menuju ruangan dan secara langsung sebuah tamparan keras mendarat sempurna di pipiku!
Tamparan itu, begitu hebat juga tanpa belas kasihan!
Rasa sakitnya hingga menyebabkan mati rasa dan menyerang hingga ke hati.
Tamparan itu membuatku jatuh ke arah dinding, jidatku menabrak sempurna ke dinding, dan rasa sakitnya begitu menyayat hati!
“Dasar pelacur! Melihatnya sekarat tapi tak menolongnya! Aku akan membunuhmu!”
Mata Nicho terlihat begitu gelap, dalam matanya penuh akan kemarahan dan juga rasa ingin membunuh, seluruh badan dan sekitarnya terselimuti hawa dingin dan udara yang bertekanan rendah.
“Habisi mereka semua!”
Bawahannya langsung menjalankan perintahnya,
dan menundukkan para berandalan yang cari mati itu, tinju dan tendangan seolah bergantian, bunyi rintih kesakitan juga bersahutan, tak berapa lama seluruh berandalan berhasil ditaklukan.
Nicho melepas jas hitamnya lalu menutupi tubuh Nia dari baju yang sudah robek lalu menggendongnya, “Jangan takut, ada aku disini.”
Wajah Nia penuh dengan air mata, dan tubuhnya, penuh dengan luka, tangannya yang kecil memegang erat kerah kemeja Nicho, “Nicho kamu kenapa baru datang, kak Shella...dia menyuruh orang mencabuliku.”
Aku yang tak bertenaga duduk bersender di dinding, kepalaku sangat pusing, tidak ada tenaga untuk berdiri, tapi mendengar perkataan Nia,
Nicho aku tak sanggup menahan diri untuk tidak tertawa.
Sorotan mata Nicho begitu menakutkan, seperti angin dahsyat yang dapat menerbangkan siapapun, ia menatapku begitu dalam, tatapannya begitu tajam dan dingin.
“Tunggu nanti aku akan datang membereskanmu! Dasar pelacur!”
Selesai berkata, tanpa melihatku lagi, ia memutar badan dan memeluk Nia membawanya pergi meninggalkan ruangan ini.
“Siapkan mobil, pergi ke rumah sakit!”
Menatap bayangnya yang tinggi dan tegap pergi, aku menggigit bibirku, hatiku seperti teriris pisau.
Dengan sekuat tenaga berdiri menahan tubuh yang sakit kembali ke rumah sewa yang besarnya hanya 10 meter persegi.
Jidat yang panas, pikiran yang kacau balau, aku rasa diriku demam, namun aku sudah tidak bertenaga untuk menahan rasa sakit, aku baring di kasur lalu tertidur.
Mimpi buruk yang tidak berujung kembali mendatangiku.
Pabrik yang gelap, tua dan lusuh begitu menakutkan, segerombolan penjahat berhati kejam dan bengis meninggalkan genangan darah di atas tanah.
Putraku terbaring di atas genangan darah, dengan menyayat hati memanggilku, ibu, mengapa meninggalkanku sendiri, ibu tolong aku.
Keringat dingin bercucuran.
Mimpi buruk ini, selama beberapa tahun belakangan, tidak pernah sekalipun meninggalkan aku, aku membawa rasa sakit dan luka lama ini dengan pahit bertahan hingga sekarang.
Sakit sekali.
Sakit seperti seluruh tubuh kekurangan napas, dan setiap menit dan detik tubuhku seperti terpisah-belah
Tiba-tiba, didalam mimpi, mata Nicho yang hitam dan kelam mendekat, ia mencekik leherku, ia menggertakan giginya seperti hendak mencekikku hingga mati!
Dadaku sesak, hatiku seperti akan meledak.
Ketakutan akan kematian datang menyerang.
Aku tiba-tiba terbangun, membuka mata, melihat Nicho benar sedang berdiri di depanku, bibir tipisnya yang terlihat dingin dengan tegas memanggil namaku,
ia terlihat begitu marah, “Shella, dasar kau pelacur! Kau masih ada muka tidur disini!”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraUnplanned Marriage
MargeryJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Yang Berpaling
NajokurataAwesome Guy
RobinRahasia Istriku
MahardikaDark Love×
- Bab 1 Hidupku Tidak Baik
- Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?
- Bab 3 Aku Ingin Naik Ke Atas Ranjangnya
- Bab 4 Jangan Mengusirku Pergi Lagi
- Bab 5 Jadi Orang Jangan Terlalu Serakah
- Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
- Bab 7 Kegilaan Karena Putus Asa
- BAB 8 Minta Maaf Padanya, Memang Dia Pantas?
- Bab 9 Berlutut, Dengar Tidak?
- Bab 10 Selamat Tinggal, NICHO
- Bab 11 Membutakan Mata, Menghancurkan Wajah, Aku Sudah Bukan Diriku Lagi
- Bab 12 Inilah Nia yang Sebenarnya
- Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali
- Bab 15 Mimpi Tengah Malam Kembali Datang
- Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku
- Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
- Bab 18 Jangan Mengusirku Lagi
- Bab 19 Kuhara Kamu Bisa Mmenjaganya Dengan Baik
- Bab 20 Kenapa Dia Tidak Boleh Muncul Disini?
- Bab 21 NIA, Beraninya Dia Mengkhianati NICHO
- Bab 22 Anakku, Akhirnya Ibu Bisa Membalaskan Dendammu
- Bab 23 Kamu Bunuh Saja Aku
- Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO
- Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
- Bab 26 Anakku Diculik!
- Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi
- Bab 28 Bisakah Kamu Meletakan Pisau Itu Sekarang?
- Bab 29 Kamu Ini Mencari Mati
- BAB 30 Shalom, Mama
- Bab 31 Kamu, Pembalasan Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 32 Aku Tidak Punya Rahim
- Bab 33 Apakah Dia Telah Membenciku?
- Bab 34 Anaknya adalah Anakmu, Kau Membohongiku
- Bab 35 Aku Bagaikan Yatim Piatu Yang Terlantar
- Bab 36 Replika NICHO
- Bab 37 Aku tidak akan menikah dengan Nicho
- Bab 38 Apakah Ayah Akan Muncul Sepulang Sekolah
- Bab 39 Dia Itu Paman Bukan Papa, Kamu Salah Panggil?
- Bab 40 Shella, Aku Akan Kembali Mengejar Cintamu
- BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....