Dark Love - Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi

“Ah, lepaskan aku!”

Nicho memelukku dari belakang, meskipun aku telah menggunakan sekuat tenagaku untuk menyobek bajunya tapi kenyataannya tidak berguna sama sekali, dia tetap saja tidak bersedia melepaskannya.

“Shella kamu percaya sama aku, oke? Kamu tatap mataku, aku berjanji padamu, aku pasti akan membantumu mencari Shalom, kamu percaya sama aku, oke?”

Meskipun hati kecilku berkata, tidak boleh percaya Nicho, tapi saat aku menatap kedua bola matanya, aku tanpa sadar mulai tenang, walaupun aku tidak mau mengakuinya, tapi kenyataannya seperti itu, tatapan mata Nicho dapat menggetarkanku hingga hatiku yang paling dalam, membuatku menjadi tenang.

“Oke, aku percaya kamu, Nicho, selanjutnya aku serahkan padamu.”

Respon Nicho sangat cepat, saat pengasuh berlutut di hadapanku, seluruh badanku seperti berada dalam keadaan melamun.

“Bibi, ada apa? Aku tidak menyalahkan kamu, masalah Shalom hilang tidak ada hubungannya denganmu, kamu cepat bangkit!”

Aku bergegas maju ke depan, ingin memapah seorang wanita yang berlutut di hadapanku.

“Maaf Nyonya, ini semua salah saya, semuanya salah saya, saya tidak seharusnya mentupinya terhadap anda.”

Aku benci pengkhianatan, terlebih orang yang saling akrab denganku, oleh karena itu di bawah sadarku aku tidak bisa percaya orang dihadapanku yang telah bekerja denganku selama 5 tahun mengkhianatiku.

Nicho berkata: “Biarkan dia berlutut, ini semua sudah seharusnya, Shella, kamu itu terlalu baik hati, seperti ini benar-benar tidak adil untukmu!”

Nicho berjalan mendekatiku, dan ingin memelukku, perlahan-lahan membelai rambutku, kedua bola matanya seperti terdapat sedikit pancaran merah menatapku, membuatku merasakan suatu perasaan tertekan.

Di alam bawah sadarku aku menggelengkan kepalaku, tidak bersedia Nicho mendekatiku, menggelengkan kepalaku memberikan tanda waspada kepada Nicho dan berkata padanya, “Tidak, apa yang kamu katakan Nicho, kamu bohong sama aku, kamu pasti membohongiku.”

Aku melihat pengasuh sekali lagi, perlahan-lahan aku mulai tenang. Saat aku melihat ke arahnya, di dalam mataku sudah tidak terdapat emosi.

“Katakan padaku, sebenarnya apa yang terjadi?”

Pengasuh banyak alasan, bergegas mengangkat wajahnya dan menatapku, lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya lagi, karena bersalah, dia sama sekali tidak berani menatapku.

“Maafkan saya Nyonya, semuanya salah saya, saya tidak seharusnya hanya demi uang, membocorkan keberadaan Shalom kepada orang itu, orang itu telah membohongi saya, dia bilang dia hanya ingin dari jauh memandang Shalom, saya benar-benar tidak percaya dia membawa pergi Shalom....”

“Katakan padaku, siapa orang itu?”

Suaraku terdengar sangat dingin, dingin sampai tidak ada sedikitpun nada naik maupun turun, seperti gunung es jutaan tahun yang lalu, membuat semua emosiku membeku.

“Nyonya maafkan saya, saya tau saya salah, tapi saya benar tidak mengetahui siapa orang tersebut, saya mohon lihatlah status saya yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan anda, tolong maafkan saya.”

Aku tiba-tiba ingin tertawa, anakku Shalom telah hilang, sedangkan dia ingin dirinya sendiri dalam keadaan aman, hati manusia, sebenarnya terbuat dari apa.

Aku merasa semuanya yang di depanku menjadi linglung, sebuah pelukan hangat tiba-tiba memelukku, membuatku tidak langsung pingsan.

“Shella, kamu tidak perlu khawatir, aku berjanji padamu, akan membantumu membawa pulang Shalom.”

Aku sekarang hanya bisa percaya pada Nicho, percaya pada kemampuannya.

Kata Nicho, orang yang mencuri Shalom pasti mempunyai semua gambaran, tidak peduli demi apapun, orang tersebut pasti ada hubungannya dengan kita, yang sekarang harus kita lakukan adalah tenang menunggu, menunggu pencuri menghubungi kita.

Kenyataannya, semua perkiraan Nicho tidak salah, satu jam kemudian, kita menerima telepon dari pencuri itu.

“Suruh Shella yang mengangkat telepon, katakan pada Shella, kalau dia tidak ingin bertemu anaknya, silahkan lapor polisi.”

Aku secara sekaligus langsung merebut hp dari tangan Nicho, tidak peduli apapun, dengan suara keras aku berbicara pada orang yang ada di telepon : “Anakku, anakku sekarang ada dimana?”

Di dalam hatiku hanya anakku, hanya ingin tau apakah saat ini dia dalam keadaan aman.

“Mama, mama, aku mau ketemu mama, mama selamatkan aku, aku sangat takut!”

Suara tangisan anakku dari mikrofon hp masuk ke dalam telingaku, membuat seluruh tubuhku semakin tidak sabar.

“Tutup mulutmu,Anak kecil!”

Emosi orang itu benar-benar rendah, dia berteriak keras terhadap Shalom, suara Shalom pun mengecil, hatiku pun semakin tidak sabaran.

Biasanya saat di rumah, aku selalu menahan amarahku di dalam hati dan tanganku, mana mungkin aku begitu kasar terhadapnya....

“Apakah ini Shella? Anakmu ada di tanganku, sekarang aku kasih kamu satu kesempatan untuk menyelamatkan anakmu, tapi semua tergantung kamu bersedia atau tidak!”

Aku bergesa menganggukan kepalaku dan berkata : “Bersedia, aku bersedia, asalkan kalian tidak menyelakai anakku, aku bersedia melakukan apa saja.”

Aku mendesak orang yang ada di telepon sana.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu