Dark Love - Bab 26 Anakku Diculik!
Tidak disangka, pengasuh itu tidak seperti dulu yang setelah mendengarkan perintahku langsung memutar badannya dan meninggalkan kami, sebaliknya malah berteriak padaku : “Nyonya Shella, bagaimana kalau aku menemani anda pergi saja, Shalom kebetulan di usia aktif, anda membawanya sendirian mungkin akan kesulitan.”
Aku tidak berpikir banyak, dan langsung menganggukkan kepalaku sambil berkata : “seperti itu juga boleh.”
Saat menungguku keluar dari pusat aktivitas orang tua dan anak-anak, pengasuh telah berdiri di pintu masuk, dengan tergesa-gesa dia mengambil Shalom dari tanganku dan berkata : “Biarkan aku menggendongnya sebentar, anak usia 5 tahun kebetulan masa pertumbuhan, apabila menggendongnya terlalu lama dia akan tidak betah.”
Shalom tidak bersedia digendong oleh pengasuh, dia langsung berdiri di lantai. Aku kemudian menyuruh pengasuh menggandeng tangan Shalom dan mengajaknya bermain di luar, aku pergi ke kamar mandi sebentar dan akan secepatnya keluar.
Saat aku mencuci tanganku, tiba-tiba hatiku merasakan sebuah ledakan, berbagai macam firasat jelek yang tidak dapat diungkapkan tiba-tiba muncul.
Aku tidak sempat berpikir dan langsung berlari keluar, baru saja aku keluar, aku langsung mendengar teriakan pengasuh yang memilukan.
“Tolong, tolong! Anak saya dicuri, siapa yang dapat membantuku?”
Ekspresi pengasuh yang terlihat putus asa masuk ke dalam mataku, seketika aku melepaskan tas yang ada di tanganku, dan langsung berlari menuju ke pengasuh.
Aku menangkap bahunya, aku menghadap wajah wanita yang buruk rupa itu sambil dengan suara keras bertanya : “katakan padaku, apa yang terjadi, mana Shalom, Shalom pergi kemana?”
Pengasuh itu sama sekali tidak berani melihat tatapan mataku, dengan gugup dia menunjuk jalan raya dan berkata padaku : “Shalom, Shalom dicuri. Baru saja, dari mobil keluar beberapa orang, menggendongnya dan langsung naik mobil....”
“Mobil, mobil apa? Sekarang mobil dimana?”
Aku sudah bertanya berkali-kali, dan hanya dari mulut pengasuh mendapatkan informasi, sebuah mobil sedan berwarna putih, mengenai mobil seperti apa, plat nomor berapa sama sekali tidak tau.
Karena terlalu khawatir Shalom, aku telah kehilangan akal, tanpa sadar aku langsung menuju jalan raya yang ada di depanku, di saat itu, di hatiku hanya ada 1 ide, yaitu menghadang mobil yang akan datang, kemudian menyusul mobil pencuri Shalom.
“Nyonya Shella hati-hati!”
Di tengah-tengah suara nyaring pengasuh, setelah suara rem mobil, sebuah mobil berhenti di hadapanku, lalu dari mobil keluar seorang lelaki.
“Nicho, cepat, cepat, anakku diculik, aku mohon sama kamu, cepat bantu aku susul mobil dia, aku tidak boleh kehilangannya.”
Saat ini, kehadiran Nicho di hadapanku seperti sang juru selamat. Aku sebelumnya tidak pernah gelisah seperti ini.
Nicho seketika mengerutkan dahinya, dia melihat sekilas ke arahku, kemudian melihat sekilas pengasuh yang berdiri di belakangku.
“Ada apa? Katakan padaku.”
Pengasuh sekali lagi menceritakan proses kehilangan Shalom, setelah mendengar cerita itu, kedua bola mata hitam Nicho melihat ke arahku sambil memegang bibirnya, selang beberapa lama dia baru membuka mulutnya, “Anakmu?”
“Iya anakku. Tolong Nicho, selamatkan anakku....”
“Anak Bryan?” Dia dengan kecewa menatapku, matanya terpancar kesakitan yang tiada batasnya.
“Iya...Tolong selamatkan dia....Dia masih kecil.”
Nicho langsung menarikku dalam pelukannya, dia memeluk pinggangku erat-erat, dan berkata padaku, “Shella, kamu jangan panik dulu, sekarang kita pergi menyusul Shalom sama sekali tidak bisa tersusul, kamu jangan gegabah terlebih dahulu, oke?”
Saat itu, aku sebenarnya tau yang dikatakan oleh Nicho itu benar, tapi aku tetap saja tidak bersedia untuk tenang, ada sesuatu perasaan ketakukan yang tidak pernah aku rasakan tiba-tiba muncul, aku tidak berani membayangkannya, jika benar-benar terjadi suatu masalah pada Shalom, aku tidak tau bagaimana bisa hidup di dunia ini lagi.
Sekarang segalanya, selama dapat menemukan anakku, aku tidak peduli apakah hal ini membuat Nicho mengetahui tentang aku telah melahirkan anak laki-laki lagi.
Saat pertama kali di pikiran ku Shalomku yang dicelakai oleh Nia, gambaran itu lagi-lagi muncul, aku sama sekali tidak berani membayangkannya.
Sekarang aku tidak mau apapun, aku hanya mau anakku baik-baik saja.
“Lepaskan aku, kalau kamu tidak bersedia untuk menolongku, aku akan pergi mencarinya sendiri, Nicho, dia adalah anakku, aku tidak bisa tenang, apa kamu mengerti?”
Aku sudah seperti orang gila yang merobek baju Nicho, aku ingin menggunakan cara ini agar mengalihkan ketakutan yang sangat dalam di hatiku.
“Shalom, semuanya salah mama, mama tidak seharusnya pergi ke kamar mandi, lebih lagi tidak seharusnya meninggalkanmu. Shalom, kalau kamu ingin menyalahkan, salahkan mama saja......”
Aku terus menerus berbicara dengan diriku sendiri, aku gunakan cara ini untuk mengurangi kesalahan diri sendiri.
“Shella, kamu tenang sedikit, oke ? Sekarang anaknya sudah hilang, aku sekarang segera mengutus orang untuk mencarinya, kamu seperti ini sangat tidak berguna sama sekali.”
“Awas kamu, tidak perlu peduliin saya, itu adalah anakku, siapapun tidak boleh merebutnya, kalau kamu tidak bersedia membantuku, biarkan saya mencarinya sendiri.”
Aku melepaskan Shella, Shella dengan sepasangnya mata yang merah melihat ke arah sana, benci yang teramat dalam sehingga membuat amarahnya meledak.
“Aku tidak punya kemampuan untuk melindungi anak pertamaku, bagaimanapun aku tidak akan membiarkan Shallom keduaku ada masalah, Nicho, meskipun itu kamu, tapi tidak bisa menghalangi diriku.”
Setelah selesai berkata, aku berbalik badan lalu pergi......
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Yang Tak Biasa
WennieTen Years
VivianInnocent Kid
FellaKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Goddes
Riski saputroMy Enchanting Guy
Bryan WuDark Love×
- Bab 1 Hidupku Tidak Baik
- Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?
- Bab 3 Aku Ingin Naik Ke Atas Ranjangnya
- Bab 4 Jangan Mengusirku Pergi Lagi
- Bab 5 Jadi Orang Jangan Terlalu Serakah
- Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
- Bab 7 Kegilaan Karena Putus Asa
- BAB 8 Minta Maaf Padanya, Memang Dia Pantas?
- Bab 9 Berlutut, Dengar Tidak?
- Bab 10 Selamat Tinggal, NICHO
- Bab 11 Membutakan Mata, Menghancurkan Wajah, Aku Sudah Bukan Diriku Lagi
- Bab 12 Inilah Nia yang Sebenarnya
- Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali
- Bab 15 Mimpi Tengah Malam Kembali Datang
- Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku
- Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
- Bab 18 Jangan Mengusirku Lagi
- Bab 19 Kuhara Kamu Bisa Mmenjaganya Dengan Baik
- Bab 20 Kenapa Dia Tidak Boleh Muncul Disini?
- Bab 21 NIA, Beraninya Dia Mengkhianati NICHO
- Bab 22 Anakku, Akhirnya Ibu Bisa Membalaskan Dendammu
- Bab 23 Kamu Bunuh Saja Aku
- Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO
- Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
- Bab 26 Anakku Diculik!
- Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi
- Bab 28 Bisakah Kamu Meletakan Pisau Itu Sekarang?
- Bab 29 Kamu Ini Mencari Mati
- BAB 30 Shalom, Mama
- Bab 31 Kamu, Pembalasan Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 32 Aku Tidak Punya Rahim
- Bab 33 Apakah Dia Telah Membenciku?
- Bab 34 Anaknya adalah Anakmu, Kau Membohongiku
- Bab 35 Aku Bagaikan Yatim Piatu Yang Terlantar
- Bab 36 Replika NICHO
- Bab 37 Aku tidak akan menikah dengan Nicho
- Bab 38 Apakah Ayah Akan Muncul Sepulang Sekolah
- Bab 39 Dia Itu Paman Bukan Papa, Kamu Salah Panggil?
- Bab 40 Shella, Aku Akan Kembali Mengejar Cintamu
- BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....