Dark Love - Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
Tapi Nia berhasil menjadi Nyonya dari keluarga besar Nicho, bisa hidup dengan kemewahan, bisa menikah dan melahirkan anak dari laki-laki yang aku cintai, ia bahkan membunuh putraku, dia juga menjadikanku tersangka atas kematian anakku.
Detik itu, aku merasa sangat menyesal, menyesal karena mempertaruhkan nyawaku demi rasa cintaku yang hanya sepihak, menyesal karena memasrahkan dan menyerahkan segalanya kepada wanita yang telah membunuh anakku.
Oleh karena itu, ketika Bryan datang melihatku, aku menangis memohon padanya untuk membawaku pergi operasi plastik memperbaiki wajah, ia membisu, tak berapa lama menganggukan kepalanya.
Untungnya dari awal hingga akhir Bryan tidak bertanya padaku kenapa begitu cepat berubah pikiran, kalau tidak, aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskan semuanya padanya.
Tapi aku tak menyangka, ketika check up, terjadi suatu hal yang tak terduga.
Aku tak menyangka, anak keduaku dengan Nicho, datang di saat seperti ini, saat itu, aku begitu panik, memegang hasil testpack yang bertanda garis merah 2 dan melihatnya seharian.
Dokter memberi tahu Bryan tentang kehamilanku, dia bilang kalau anak ini tidak mempunyai identitas, ia nantinya tidak bisa dilahirkan, Bryan bertanya padaku, apakah aku ingin melahirkan anak ini.
Aku melihat Bryan lama, dan dengan berat menganggukkan kepala, aku ingin melahirkannya ke dunia. tidak peduli Nicho yang kini begitu membenciku dan juga berusaha melenyapkanku, aku tidak mampu membunuh anakku dengannya.
Aku masih mencintainya.
Mencintainya hingga ketika terpikir anak ini adalah anaknya, dari lubuk hatiku merasa senang dan gembira.
Masa-masa suram ini, setidaknya terdapat sedikit kebahagiaan.
Tak lama, Bryan dan aku mendaftarkan pernikahan, tujuannya untuk membuat anakku bisa lahir ke dunia dan tidak sepertiku dulu yang terbuang karena lahir tanpa persetujuan hukum dan juga tidak ada orang yang menginginkanku.
Ketika mengambil buku nikah, perasaan tidak enak dan tidak nyaman semuanya campur aduk, aku melihat Bryan tidak tahu harus berkata apa.
Perasaanku terhadap Bryan kecuali rasa hutang budi selebihnya tidak ada perasaan apapun.
Di dalam mobil yang mini akan pencahayaan, Bryan menyerahkan buku nikahnya pada pelayannya, lalu melihatku sambil tertawa, “Jangan banyak berpikir, tunggu sampai anakmu lahir dan aku akan menyelesaikan pernikahan kita, hal lainnya kamu tidak usah khawatir.”
Perkataannya terlihat menyeramkan, tapi nada suaranya saat bicara padaku selalu terdengar begitu lembut.
Aku pernah berpikir, jika saja aku tidak bertemu Nicho duluan, aku mungkin bisa jatuh cinta pada Bryan, kecuali mama, dia adalah orang kedua di dunia yang tulus memperlakukanku dengan baik.
Tapi sekarang tidak ada kata 'Jika', karena aku sudah menyerahkan seluruh hati dan perasaanku pada laki-laki berdarah dingin itu, dan semuanya tidak bisa kembali dan berubah seperti sedia kala.
Dan aku dengan menahan mata yang mulai berair,
dan suara yang rendah menjawabnya, “Terima kasih kak.”
“Mamamu mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan nyawaku, semua ini sudah sepantasnya aku berikan padamu.”
...
10 bulan kemudian, anak keduaku dengan Nicho lahir ke dunia. tapi di saat persalinan, aku seperti masuk ke lubang setan hingga beberapa saat dan baru kembali ke dunia.
Aku merasa ini adalah kado dari tuhan untukku, membuatku yang telah kehilangan putra pertamaku, kembali mendapatkan kesempatan menjadi seorang ibu lagi.
Karena kepala anakku sedikit besar membuatku kesusahan ketika bersalin, ditambah fisikku yang dari lahir tidak bisa menerima obat bius, membuatku harus menahan rasa sakit yang begitu besar ketika melakukan pembedahan perut pada proses persalinan.
Ketika anakku lahir aku tidak sempat melihatnya, tubuhku langsung di dorong masuk ke ruangan perawatan intensif, Bryan kemudian pulang dan memanggil dokter untuk mengoperasiku, sehabis operasi tubuhku baru pelan-pelan membaik.
Ketika tersadar, tubuhku mengurus kira-kira 10 kg lebih, padahal ketika hamil tubuhku sempat menggendut beberapa kg, tubuhku sekarang hanya tersisa tulang yang dilapisi kulit.
Untungnya anak laki-lakiku, tubuhnya gendut dan kulitnya putih, aku memberikannya sebuah nama, Shalom. Seumur hidupnya tidak perlu punya pencapaian yang begitu tinggi, aku hanya berharap di setiap waktunya penuh kedamaian dan kebahagiaan.
Setengah tahun hidup bersama anakku, walaupun aku merasa bahagia, tapi aku terkadang masih terpikir anak pertamaku. Terpikir dan rasa benci itu juga kembali datang.
Aku ingin membalas dendam untuk kematian anak pertamaku, tapi aku mengerti kalau saja Nia tahu anak keduaku adalah anak Nicho, dia pasti tidak akan melepaskan anakku.
Dari waktu aku diselamatkan dari lahapan api, aku sudah bukan Shella yang dulu, yang mempunyai hati yang lembut dan mudah di tindas.
Setengah tahun kemudian aku sudah tidak menyusui anakku lagi, aku memanggil suster untuk membantuku menjaganya.
Aku membutuhkan waktu yang banyak, untuk mempersiapkan operasi plastik dan perbaikan pada wajahku. hanya demi memperbaiki wajah, aku sudah menghabiskan waktu selama 3 tahun.
3 tahun yang sepi, walaupun tidak menderita seperti di dalam jeruji besi, tapi juga tidak begitu baik.
Demi memperbaiki setengah wajah yang telah rusak, aku harus menerima cangkokan kulit baru, tapi ketika aku terbaring di meja operasi, aku baru tersadar, fisikku dari lahir tidak bisa menerima obat bius.
Aku menggigit bibirku menahan rasa sakit, menahan rasa sakit pisau yang memotong daging di tubuhku, lalu di wajahku yang telah kebas menjahitnya.
Tidak terkira banyaknya, ketika aku mau pingsan karena menahan rasa sakit, mengira aku akan mati saat itu juga, dan aku teringat Nia dengan sombong berjalan ke arahku dan memegang perutnya.
Aku hanya mengingatnya, tidak peduli berapa banyak pisau yang menyentuh tubuhku, segalanya aku lakukan dengan sepenuh hati. Karena aku ingin balas dendam, ingin membuktikan kalau aku bersih, ingin membuatnya bertanggung jawab atas kematian anak pertamaku.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayIstri Pengkhianat
SubardiBehind The Lie
Fiona LeeMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniIstri Yang Sombong
JessicaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongPerjalanan Selingkuh
LindaCinta Tapi Diam-Diam
RossieDark Love×
- Bab 1 Hidupku Tidak Baik
- Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?
- Bab 3 Aku Ingin Naik Ke Atas Ranjangnya
- Bab 4 Jangan Mengusirku Pergi Lagi
- Bab 5 Jadi Orang Jangan Terlalu Serakah
- Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
- Bab 7 Kegilaan Karena Putus Asa
- BAB 8 Minta Maaf Padanya, Memang Dia Pantas?
- Bab 9 Berlutut, Dengar Tidak?
- Bab 10 Selamat Tinggal, NICHO
- Bab 11 Membutakan Mata, Menghancurkan Wajah, Aku Sudah Bukan Diriku Lagi
- Bab 12 Inilah Nia yang Sebenarnya
- Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali
- Bab 15 Mimpi Tengah Malam Kembali Datang
- Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku
- Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
- Bab 18 Jangan Mengusirku Lagi
- Bab 19 Kuhara Kamu Bisa Mmenjaganya Dengan Baik
- Bab 20 Kenapa Dia Tidak Boleh Muncul Disini?
- Bab 21 NIA, Beraninya Dia Mengkhianati NICHO
- Bab 22 Anakku, Akhirnya Ibu Bisa Membalaskan Dendammu
- Bab 23 Kamu Bunuh Saja Aku
- Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO
- Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
- Bab 26 Anakku Diculik!
- Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi
- Bab 28 Bisakah Kamu Meletakan Pisau Itu Sekarang?
- Bab 29 Kamu Ini Mencari Mati
- BAB 30 Shalom, Mama
- Bab 31 Kamu, Pembalasan Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 32 Aku Tidak Punya Rahim
- Bab 33 Apakah Dia Telah Membenciku?
- Bab 34 Anaknya adalah Anakmu, Kau Membohongiku
- Bab 35 Aku Bagaikan Yatim Piatu Yang Terlantar
- Bab 36 Replika NICHO
- Bab 37 Aku tidak akan menikah dengan Nicho
- Bab 38 Apakah Ayah Akan Muncul Sepulang Sekolah
- Bab 39 Dia Itu Paman Bukan Papa, Kamu Salah Panggil?
- Bab 40 Shella, Aku Akan Kembali Mengejar Cintamu
- BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....