Dark Love - Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
Tetapi Nicho masih tanpa ekspresi, hanya kesedihan terlihat di bagian bawah matanya, dia menggosok bibirnya dan mengangkat tangannya untuk mencubit daguku. Dia melihatku, dengan aroma yang begitu berat, dia berkata padaku, "Shella, jika kamu tidak keberatan, maka kamu denganku saja."
Seluruh tubuhku langsung merinding, dia seperti dirasuki setan, aku tidak mengerti, pria yang pernah ingin membunuhku, kenapa sekarang tidak mau melepaskanku?
Seluruh otakku berada dalam kekacauan, dan itu sama sekali berbeda dengan rencanaku.
Aku pernah memikirkan cara, yaitu mendekati Nicho, lalu merayu dan menggodanya, memenangkannya, dan akhirnya menyingkirkan posisi Nia.
Tetapi sekarang, aku bisa tinggal bersamanya tanpa banyak usaha, Nicho bahkan tidak mempermalukan dan menertawakanku seperti dulu, dia hanya ingin aku berada di sisinya.
"Aku sudah menikah dengan Bryan. Gimana? Apakah kamu ingin menafkahi wanita yang sudah menikah?"
"Aku tahu kamu sudah bercerai... Jadi, kamu adalah milikku sekarang!"
Dia melepaskanku, tangan putih itu menyentuh pipiku, ada nostalgia tersembunyi di mataku, aku mempunyai sebuah jawaban di hatiku, tetapi aku tidak bisa mempercayainya.
Setelah itu, Nicho pergi.
Satu jam kemudian, kepala pelayan mengatakan kepadaku bahwa aku akan dinafkahi oleh Nicho, pada saat itu, aku menanyakan pertanyaan konyol setelah mendengar itu, yaitu bagaimana jika aku tidak ingin melakukannya.
Kepala pelayan tersenyum, "Kalau begitu, kami tidak dapat mempekerjakan kamu lagi di klub tengah malam ini. Kamu cari pekerjaan lain saja."
Iya juga, Nicho orang seperti apa, dan orang seperti aku ini, di matanya hanya seperti seekor semut.
Kepala pelayan juga berkata: "Yang benar saja, bisa melayani tuan besar seperti itu, berapa banyak wanita muda yang hanya bisa bermimpi!"
Aku tersenyum sopan, "Ini semua berkat ajaranmu."
Mungkin karena kepala pelayan itu ingin memberi muka pada Nicho, dia menjadi lebih banyak tersenyum padaku, dia menyuruhku untuk melayani dengan baik, jalan kekayaan dan kekuasaan kedepannya ada di depan mata.
Aku tidak kekurangan kekayaan dan kekuasaan itu, ini semua ada di mataku.
Yang aku inginkan adalah membalaskan dendam anakku, kemudian membawa Shalom ke kota baru untuk menjalani kehidupan baru.
Lelaki seperti Nicho, saat dilahirkan sudah berbeda denganku, aku sudah tidak ada perasaan padanya, dan sejak awal aku sudah tidak ingin menjadi nyonya Nicho lagi.
Aku tidak memiliki nasib ini.
Dia memberiku sebuah villa, juga beberapa mobil terkenal, di meja samping tempat tidur selalu ada kartu kredit yang tidak akan digesek habis. Semua wanita pasti akan mendambakan hidup seperti ini.
Tetapi aku hanya acuh tak acuh.
Kunci-kunci mobil dan kartu-kartu bank itu, aku bahkan tidak tertarik. Yang aku pikirkan di villa, hanyalah bagaimana cara membalas dendam kepada Nia.
Lagi-lagi satu hari berlalu, suara mobil Nicho terdengar dari dalam, aku minum air, dan aku tidak tertarik untuk membuka pintu. Ketika Nicho masuk ke rumah, aku sudah berada di lantai dua dan berganti pakaian.
Setelah menghitung waktu, aku sudah hampir sebulan dinafkahinya.
Dalam sebulan terakhir, ketakutanku dari awal sampai kebiasaanku saat ini, telah terjadi terlalu banyak hal. Nicho tidak hanya tidak marah padaku, tetapi dia selalu memanjakanku.
Dia tidak pernah menyentuhku lagi, setiap kali dia masuk kamar, melihatku berbaring di tempat tidur sehabis mandi, saat dia ingin datang, aku langsung menarik wajahku dalam sekejap.
Bahkan jika aku siap menjadi kekasihnya, aku tidak tahan ketika aku kepikiran bahwa tubuh yang pernah menghamili Nia ini akan menyentuhku.
Awalnya kupikir Nicho akan marah, tetapi tidak, bukan hanya tidak marah, tetapi dia masih pergi ke kamar lain untuk tidur.
Aku tahu aku seharusnya menyenangkannya, tetapi dengan dia memanjakanku, membuatku benar-benar ketagihan, bahkan aku merasa sedikit aneh, dia mungkin saja sedang memanjakanku.
Aku tidak membiarkan dia menyentuhku, lebih karena setelah bertahun-tahun, aku benar-benar dendam padanya, bukan membencinya, bukan karena tidak cinta, adalah karena dendam.
Aku merasa aku tidak bisa melakukan hubungan intim dengannya. Tetapi dia menafkahiku, bukankah karena ingin meniduriku? Bahkan kami saja tidak bisa seranjang, jadi untuk apa dia menafkahiku?
Apakah dia punya tujuan lain? Tetapi wanita sepertiku, apakah masih ada nilai guna yang lain?
Untungnya, setelah berbulan-bulan, dia tidak pernah memaksaku, malam ini, juga sama, Nicho tidur di kamar sebelah, aku dan dia terpisah oleh sebuah tembok.
Tetapi malam ini sedikit berbeda, aku memimpikan anakku, anakku yang sudah mati.
Dalam tidurku, aku mendengar di dalam lautan api, dia berteriak memanggil ibu, tetapi aku tidak bisa pergi melindunginya, dan tidak bisa menyelamatkannya.
Aku menangis dengan cemas dan berteriak.
Tetapi tidak berguna.
Akhirnya------
Sebilah kayu jatuh, aku berteriak, membuka mataku, yang terlihat adalah langit-langit putih, dan wajah yang kukenal.
Nicho.
Otakku kosong sesaat. Aku segera menarik seprai dan menutupinya tubuhku, rasa takut di wajahnya menghilang, berubah menjadi wajah yang dingin.
"Kamu mengalami mimpi buruk."
Pernyataannya yang samar, suaranya rendah, seperti suara cello, aku merasa canggung dan merasakan sakit di hatiku, jadi dia datang ke kamarku untuk menemaniku? Apakah dia mengkhawatirkanku?
Aku melebarkan mataku dan tidak mempercayainya.
Nicho menatapku, hanya melirikku dan tertegun, "Shella... matamu?"
Novel Terkait
Doctor Stranger
Kevin WongIstri Yang Sombong
JessicaThe Sixth Sense
AlexanderCantik Terlihat Jelek
SherinCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe Revival of the King
ShintaDark Love×
- Bab 1 Hidupku Tidak Baik
- Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?
- Bab 3 Aku Ingin Naik Ke Atas Ranjangnya
- Bab 4 Jangan Mengusirku Pergi Lagi
- Bab 5 Jadi Orang Jangan Terlalu Serakah
- Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
- Bab 7 Kegilaan Karena Putus Asa
- BAB 8 Minta Maaf Padanya, Memang Dia Pantas?
- Bab 9 Berlutut, Dengar Tidak?
- Bab 10 Selamat Tinggal, NICHO
- Bab 11 Membutakan Mata, Menghancurkan Wajah, Aku Sudah Bukan Diriku Lagi
- Bab 12 Inilah Nia yang Sebenarnya
- Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali
- Bab 15 Mimpi Tengah Malam Kembali Datang
- Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku
- Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
- Bab 18 Jangan Mengusirku Lagi
- Bab 19 Kuhara Kamu Bisa Mmenjaganya Dengan Baik
- Bab 20 Kenapa Dia Tidak Boleh Muncul Disini?
- Bab 21 NIA, Beraninya Dia Mengkhianati NICHO
- Bab 22 Anakku, Akhirnya Ibu Bisa Membalaskan Dendammu
- Bab 23 Kamu Bunuh Saja Aku
- Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO
- Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
- Bab 26 Anakku Diculik!
- Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi
- Bab 28 Bisakah Kamu Meletakan Pisau Itu Sekarang?
- Bab 29 Kamu Ini Mencari Mati
- BAB 30 Shalom, Mama
- Bab 31 Kamu, Pembalasan Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 32 Aku Tidak Punya Rahim
- Bab 33 Apakah Dia Telah Membenciku?
- Bab 34 Anaknya adalah Anakmu, Kau Membohongiku
- Bab 35 Aku Bagaikan Yatim Piatu Yang Terlantar
- Bab 36 Replika NICHO
- Bab 37 Aku tidak akan menikah dengan Nicho
- Bab 38 Apakah Ayah Akan Muncul Sepulang Sekolah
- Bab 39 Dia Itu Paman Bukan Papa, Kamu Salah Panggil?
- Bab 40 Shella, Aku Akan Kembali Mengejar Cintamu
- BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....