Dark Love - Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO

Suara dingin Nicho memancarkan sikap keras kepala, aku memegang pisau.

Apa yang kutakutkan?

Ini semua pantas didapatkan Nicho, kan?

Meskipun begitu, aku masih gugup, seluruh tubuhku gemetar karena ketakutan, seolah-olah itu adalah semacam ironi yang diam.

Shella, kamu tidak berani, kamu tidak bisa melepaskan Nicho.

Shella, kamu adalah orang yang lemah, Nicho sudah menyakitimu, tetapi masih ada dia di hatimu!

Tidak, tidak mau, bukan seperti ini, aku benci Nicho, sampai aku tidak sabar untuk memakan dagingnya dan meminum darahnya!

Aku merasa seperti setan, dan aku memberontak dengan suara hatiku.

Aku memandangi Nicho dengan mata merah, Nicho melangkah maju, aku mengulurkan pisau di tangan dan berkata kepadanya: "Jangan maju, jangan paksa aku!"

Nicho tidak terancam olehku, dia terus bergerak maju, wajahnya sangat tenang, dan dirinya memancarkan semacam cahaya percaya diri itu.

Aku membenci Nicho yang seperti ini, kepercayaan dirinya membuatku bingung dan membuatku benar-benar terjebak, sekarang, apakah dia akan membuatku bingung lagi?

Tidak, tidak mau, aku tidak akan membiarkan dia membuatku bingung lagi. Aku harus memberitahu Nicho bahwa aku tidak akan memaafkannya.

"Shella, kamu tusuk saja, selama itu bisa membuatmu merasa lebih baik, arahkan kesini, dengan keras, tusuklah."

Nicho tiba-tiba meraih tanganku, dan menarik pisau yang sedang kupegang ini ke arah perutnya.

Aku ingin mengatakan tidak, tetapi aku tidak bisa, aku tidak ingin jatuh ke dalam perangkap yang dia rencanakan untukku.

"Oke, Nicho, karena kamu akan mati, maka jangan salahkan aku."

Aku menolak dalam hati, menutup mata dan menikamnya dengan keras...

Darah, keluar mengikuti pisau, dan jatuh di hadapanku.

Aku melepaskan tanganku dengan panik, pisau jatuh ke lantai dan membuat suara renyah, hatiku juga menjadi kacau.

Aku sudah membunuh, aku membunuh Nicho.

"Shella, jangan takut, aku baik-baik saja!"

Di saat seperti ini, Nicho masih bisa dengan cara yang santai, menghiburku untuk jangan merasa takut.

Aku menjadi gugup dan menunjuk Nicho, dan berkata, "Nicho, jangan berpikir dengan kamu berpura-pura seperti ini, aku akan memaafkanmu, hari ini pisau ini akan membayar hutangmu"

Aku menggertakkan gigiku, menunjuk ke arah Nicho sambil selangkah demi selangkah mundur ke belakang, kakiku sedikit lemas, dan rasa sakit yang tak terlupakan itu berubah menjadi kesedihan yang dalam.

Aku menggelengkan kepala dan berkata, "Nicho, setelah pisau ini, diantara kita berdua sudah jelas."

Setelah itu, aku berbalik dan pergi, melangkah tanpa keraguan, karena hanya dengan cara ini, aku dapat menunjukkan ketidak raguanku, tidak ada penyesalan.

"Nicho, ada apa denganmu, kamu mengeluarkan banyak darah, siapa yang melakukannya, Shella pasti dia, aku akan pergi mencarinya!"

Aku berhenti melangkah, terdengar suara Nia dari arah belakang.

"Shella, jangan bergerak!"

Nia berlari ke arahku, mata merahnya menatapku, dan berkata kepadaku dengan nada yang menyedihkan: "Shella, kenapa kamu melakukan ini pada Nicho, aku yang melakukan semua ini, jika kamu mau membalas dendam, maka balaslah padaku, apakah kamu tidak tahu, dia bisa mati jika mengeluarkan terlalu banyak darah."

Aku terkejut! Gimana Nia bisa ada di sini?!

Dia sekarang adalah tikus jalanan, polisi di kota semua ingin menangkapnya, tetapi tidak kepikiran dia berani datang ke sini?

Aku mencibir, teratai putih tetap adalah teratai putih, disaat seperti ini, dia masih bisa akting...

"Nia, orang lain bisa tertipu olehmu, tetapi aku tidak, kalau kamu sayang dengan Nicho, kenapa kamu tidak cepat pergi menghentikan darahnya, apa gunanya kamu akting."

Setelah itu, aku berbalik dan pergi.

Nia memarahiku karena bersikap dingin, sedangkan aku hanya ingin menyeringai.

Kemudian, aku mendengar Nia didorong oleh Nicho, "Nia, kamu tidak perlu berakting di depanku, kamu berhutang pada Shella, aku akan membantu Shella untuk mendapatkannya kembali."

"Ayo, segera panggil polisi!"

Nicho tidak ragu, aku mendengar suaranya yang memanggil orang untuk melapor polisi.

Aku tahu, setelah semua kebenaran terungkap, tidak akan ada lagi orang yang merawat Nia, dia adalah tikus jalanan yang sebenarnya, dia adalah wanita yang benar-benar menjijikkan.

"Nicho, kamu, kenapa kamu tega melakukan ini?"

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu