Dark Love - Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali

Akhirnya, 3 tahun telah berlalu.

Aku berhasil melewati operasi perbaikan wajah yang terakhir. Setelah melepas perban terakhir di wajah, aku melihat wajah yang begitu cantik dan bola mata yang hitam, beberapa menit berlalu dan aku akhirnya menghela nafas lega.

Wajahku berubah menjadi seperti Shella yang dulu, tapi diriku tidak seperti Shella yang dulu lagi.

Malam itu aku langsung membereskan barangku dan memasukkannya ke dalam koper, menghubungi Bryan, dan malam itu juga bersama anakku naik pesawat pulang ke negaraku.

5 tahun berlalu, perubahan di kota S begitu besar. Perusahaan keluarga Nicho sudah tidak seperti dulu yang ingin bekerja sama dengan perusahaan keluarga Nia.

Nicho masih seperti dulu, unggul di segala aspek membuat banyak wanita di kota S mengidolakan dan menginginkannya, kekuatan dan pengaruhnya di kota S juga begitu besar, dan semua ini berhasil aku tebak, karena sebelumnya aku sudah sangat jelas akan kemampuan dan ambisinya yang begitu besar.

Dan segala kekuatan dan pengaruhnya di kota S yang begitu besar memang sudah sepantasnya ia dapatkan.

Tapi yang tak ku sangka, Nia, dia tidak melahirkan anaknya, aku tidak tahu saat itu di rumah sakit Nia bilang di hamil, hal itu benar atau tidak. Tapi tidak peduli atas alasan apa, kenyataannya dia tidak melahirkan anak Nicho, dan bagiku ini adalah berita yang sangat bagus.

Pulang ke kota S tak berapa lama, aku melalui koneksi Bryan berhasil masuk ke sebuah diskotik, aku menyerahkan anakku pada suster, dan seminggu sekali pulang melihatnya.

Dibanding siapapun aku tidak tega meninggalkannya, ingin selalu menemaninya, tapi aku tak bisa. Aku harus mencari informasi, dan orang-orang di tempat perkumpulan ini beritanya paling banyak, dan tempat ini adalah diskotik.

Nama diskotik ini adalah Kembali ke Mimpi, nama yang tidak begitu menarik. walaupun tidak menarik, ia merupakan diskotik paling besar di kota S.

Aku disana menjadi seorang pramuria.

Bryan ketika pertama kali tahu pilihanku sangat dongkol, dia mengurungku dalam kamar, dengan suara besar mengeritikku, “Aku tidak dengan mudah menyelamatkanmu, kau sendiri juga sudah menahan rasa sakit ketika pisau dan jarum jahit merombak wajahmu hingga berhasil berubah menjadi wajahmu yang dulu, lalu kau mengapa masih ingin pergi ke tempat seperti itu!”

Aku menatapnya dengan sungguh-sungguh, dan tanpa pilihan menghela nafas, aku berkata: “Kak Bryan, terima kasih sudah menjagaku, tapi aku tidak bisa merelakannya.”

Aku tidak bisa merelakan anakku, tidak bisa melepaskan rasa dendam dan benci ini, Bryan, dia tahu masa laluku, dia melihatku lalu menggelengkan kepalanya, “Shella, dengarkan aku, masa lalu yang telah berlalu biarkanlah ia berlalu, dan masa sekarang kau pantas untuk mendapatkan hidup yang baik.”

“Aku tahu kamu menginginkan yang terbaik untukku, Tapi kak Bryan, aku tidak bisa.”

Di setiap malam aku selalu bermimpi wajah anakku yang kecil, ia menangis, suaranya yang lembut memanggilku mama, dan ketika aku terbangun, bantalku sudah basah dengan air mata.

Bryan tahu ia tidak bisa menghentikan niatku, dari sorot matanya seperti tengah menahan kesabaran dan tidak bisa berbuat apa-apa, dia menggelengkan kepalanya, ketika hendak meninggalkanku ia mengucapkan 4 kata.

“Jaga dirimu baik-baik.”

Aku mengejar bayangannya lalu membungkuk, “Terima kasih Bryan.”

Tidak berapa lama pulang ke kota S aku dan Bryan memutus pernikahan, melihat bagian atas surat cerai nama “Bryan”, aku baru tersadar kalau aku sudah pernah menikah dengan 2 orang laki-laki.

Yang 1 benci dan berharap aku mati, dan 1 lagi karena ingin berterima kasih, tapi tidak mencintaiku, di dunia ini, apakah sudah tidak ada lagi laki-laki yang bersedia mencintaiku?

Aku tersenyum pahit, dalam hati berpikir, diriku hanyalah wanita malam diskotik yang berjuang mempertahankan hidup, dan aku tidak pantas mengharapkan cinta.

Setelah bercerai, marga anakku ganti menjadi margaku, Bryan sudah tidak pernah menghubungiku lagi, dan sekarang aku di diskotik “Kembali ke Mimpi” hanya berjuang sendiri.

Hingga, aku di paksa melayani satu tamu.

Saat itu aku baru saja mengganti rok renda hitam, dan rambut hitam sepinggang menutupi setengah wajahku, penampilanku saat ini, bahkan mamaku belum tentu bisa mengenaliku.

Tamuku malam ini seorang laki-laki botak, tanpa mengucap satu kata satu tangannya seperti hendak merangkulku.

Aku dengan senyum mempesona, “Bos Wang, silahkan minum bir dulu, aku temani minum segelas, ya?”

Wajah bos Wang yang gendut terlihat begitu garang, dan melihatnya tersenyum membuatku merasa jijik, satu tangannya merampas bir di tanganku, lalu mendorong tubuhku dan mengepitnya di sofa.

Perlakuannya membuat aku terkejut, selama 3 bulan lebih bekerja di diskotik ini, aku hanya menari dan tidak menemani tamu, dan hari ini ia memaksaku masuk ke dalam kamar, tapi aku tidak ingin lagi di tidurinya.

Otakku memanas, lalu berteriak histeris dengan sekuat tenaga mendorongnya.

“Bos Wang, aku tidak menerima tamu!”

Kamar seketika menjadi sunyi, siapapun tidak menyangka responku akan seperti ini, wajah bos Wang memerah.

Dan dia dengan sekuat tenaga menamparku.

“Kau kira kau siapa! Kau cuma seorang pelacur, dan aku tidak bisa mendapatkanmu, hah!” Jarinya yang besar begitu tebal, tamparannya di wajahku meninggalkan rasa sakit yang luar biasa.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu