My Lifetime - Bab 15 Pelan Sedikit, Kamu Pelan Sedikit
Darryl Lu mengendongku ke dalam mobil, aku menarik dasinya tidak membiarkannya pergi, aku mengatakan kamu pergi kemana, kembali meninggalkan aku sendirian!
Darryl Lu sepertinya juga tidak marah, melepaskan tanganku mengusap rambutku, Dia berkata : Kamu berbaring tidur sebentar, begitu membuka mata, kita lalu sudah di rumah.
Darryl Lu menutup pintu mobil, lalu mengemudi mobil, aku berbaring di tempat duduk belakang, posisi miring, air mata tidak tahan mengalir.
Rumah, satu kata ini bagi diriku sudah terlalu jauh, sejak saat mamaku meninggal hari itu, aku sudah tidak memiliki rumah.
Aku menangis dengan histeris, hidung terisak-isak, Darryl Lu mengemudi mobil dengan sangat cepat, cepat sampai membuat kepalaku pusing, lambung menjadi mual.
Aku mengulurkan tangan menarik Darryl Lu, aku mengatakan kamu pelan sedikit, pelan sedikit……
Darryl Lu juga dengan panik menjawabku : Segera segera……
Aku ingin muntah, benar ingin muntah, tapi aku terus menahan, melihat sudah akan sampai di villa, aku masih tidak bisa menahan.
“Woop……” sesaat, sudah muntah di mobil.
Darryl Lu mengerutkan kening menghentikan mobil dengan baik, membuka pintu mobil mengangkat aku kembali.
Hatiku berpikir ini sudah gawat, ini adalah mobil Porsche yang baru dibeli Darryl Lu, aku tidak mengerti model nomor apa, tapi aku tahu mobil ini mahal.
Darryl Lu mengendong aku kembali ke kamar, membuka kepala pancuran di kamar mandi, menelanjangi aku, aku tidak melihat jelas ekspresinya, tapi mendengar nada bicara sepertinya merasa jijik padaku, Dia mengatakan segera bersihkan diri, aroma satu tubuh!
Aku juga sudah mabuk, menjinjitkan kaki menggunakan tangan merangkul lehernya, membuat Dia basah satu tubuh.
Kami berdua basah keluar dari kamar mandi, Darryl Lu mengendongku meletakkan di atas kasur.
Darryl Lu menutupkan selimut untukku, mengatakan besok pagi ada rapat, jadi tidak bisa tidur di sini, aku menarik lengannya, sambil menangis sambil berkata : Kamu temani aku tinggal satu malam, hanya satu malam saja.
Darryl Lu malam itu sampai akhir tidak pergi, Dia memelukku dalam pelukan mencium keningku mengatakan selamat malam.
Lalu aku mulai menangis, Dia mengusap air mata untukku, aku lalu menangis lebih hebat.
Aku sebentar mengatakan haus, sebentar mengatakan sakit kepala, Darryl Lu mengambil air untukku, mengosok kening. Menyiksa cukup lama.
Dia mengatakan : Kamu hari ini sudah minum terlalu banyak, aku tidak memperhitungkannya denganmu.
Aku lalu tertawa bodoh kepadanya.
Sebenarnya aku sama sekali tidak minum banyak, aku berada dua tahun di Regal Bar, sedikit champagne ini bagi diriku benar bukan sesuatu hal, aku hanya meminjam mabuk ini membuat onar dengan Darryl Lu.
Selanjutnya saat aku mengatakan hal ini dengan Darryl Lu, Dia juga tertawa, Dia mengatakan Dia tahu aku tidak minum banyak, hanya tidak tega membongkar aku.
Dia berkata : “Kayla An, tampilan kamu malam itu cukup membuat aku kasihan, bahkan membuat onar juga dengan hati-hati melihat raut wajahku, jadi hari itu aku berpikir, sedikit lebih baik padamu.”
Tentunya, ini adalah hal yang selanjutnya.
Hari kedua saat aku bangun, Darryl Lu sejak awal sudah tidak berada di sisiku, Darryl Lu memelukku tidur satu malam, tidak melakukan apapun, aku masih merasa tidak menduga.
Saat hampir siang hari Darryl Lu mengirimkan pesan untukku, mengatakan sudah selesai rapat, menanyakan aku sudah sedikit baikan tidak, sudah makan belum, masih mengatakan sore tidak ada urusan, pulang menjemputku pergi bermain.
Aku melihat pesan tercengang cukup lama, ini adalah pertama sekalinya Darryl Lu mengirimkan pesan untukku, juga pertama sekalinya memberitahuku jadwalnya, pertama sekali ingin membawaku keluar bermain.
Aku mengira sedang bermimpi, dengan kejam mencubit paha sendiri sesaat, benar sakit……bukan mimpi.
Aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan aku saat itu, pokoknya melompat-lompat di atas kasur, bibir masih berteriak “Aaaaaaa”, masih berlari ke ruang tamu berlari dua putaran.
Aku menenangkan perasaan sesaat, wajah memerah membalas sebuah pesan kepada Darryl Lu : Aku tunggu kamu.
Aku sudah mandi dua kali, memakai tiga kali riasan, mengganti baju enam kali.
Akhirnya sudah merias puas diri sendiri, lalu seperti istri saja dengan sopan duduk di atas sofa, menunggu Darryl Lu kembali.
Aku sudah menunggu dua jam, Darryl Lu baru pulang, Dia begitu masuk pintu lalu dibuat terkejut oleh tampilanku ini, Darryl Lu sambil menarik dasi, sambil mengerutkan kening bertanya padaku : “Ada apa denganmu, salah makan obat?”
Aku membalikkan mata padanya, berlari kesana menerima jas di tangannya, menggantung dengan baik, aku mengatakan kamu ingin membawaku bermain kemana?
Darryl Lu tidak menolehkan kepala langsung naik, melemparkan satu kata untukku : Hari ini suasana hati baik, kamu ingin pergi kemana juga boleh, aku ganti baju.
Aku dengan berharap melihat Darryl Lu naik ke atas, berputar-putar sendiri di tangga.
Darryl Lu mengganti sebuah pakaian santai, ini masih pertama sekalinya aku melihat Dia memakai baju selain baju setelan, tidak ada rasa kaku setelan jas, bertambah sedikit rasa santai.
Aku dengan bodoh melihatnya, aku mengatakan apakah ada tidak orang yang mengatakan kamu mirip dengan Jo In-Sung?
Darryl Lu satu wajah tercengang melihat aku : “Siapa? Jo Sung apa?”
Aku bilang kakak Jo In-Sung! Dari Korea! Pria idamanku!
Darryl Lu satu tangan merangkul leherku, menyentil kepalaku, Dia berkata : “Pria idamanmu bukan akukah!
Tenaga Darryl Lu sangat besar, menyentil kepalaku hingga berdengung, aku segera meminta ampun, aku mengiyakan, kamu adalah pria idamanku, paling tampan di alam semesta!
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCinta Yang Dalam
Kim YongyiYama's Wife
ClarkAfter Met You
AmardaHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Lifetime×
- Bab 1 Naik ke Lantai 6
- Bab 2 Tahu Kepalamu
- Bab 3 Kamu Buka Harga
- Bab 4 Tidak Menginap, Akan Langsung Pulang Setelah Menyelesaikannya
- Bab 5 Bobby Mandul Katamu?
- Bab 6 Ini Semua Adalah Uang
- Bab 7 Pakai Ini, Mulailah
- Bab 8 Di Mana Operasi Dilakukan
- Bab 9 CEO Lu Aku Mengerti Aturannya
- Bab 10 Segera Enyah, Jangan Bertemu Lagi
- Bab 11 Kamu Harus Mengerti Statusmu
- Bab 12 Apakah Kamu Benar-benar Mengira Kamu Datang Untuk Melewati Hidup?
- Bab 13 Pertama Sekali Bertemu Isanah Ji
- Bab 14 Darryl Lu, Kita Pulanglah
- Bab 15 Pelan Sedikit, Kamu Pelan Sedikit
- Bab 16 Jika Sedikit Terlambat, Darryl Lu Sudah Akan Mati
- Bab 17 Sebenarnya Cium Mana?
- Bab 18 Dia Sebenarnya Siapa
- Bab 19 Tidak Memiliki Keberuntungan Itu
- Bab 20 Tunggu Aku Di Kasur
- Bab 21 Kayla An, Memeluku
- Bab 22 Segeralah Kembali
- Bab 23 Kayla An, Aku Menyukaimu
- Bab 24 Benar-Benar Sial
- Bab 25 Maaf CEO Lu, Aku Akan Pergi Sekarang
- Bab 26 Hanya Seorang Wanita Saja
- Bab 27 Kedua Kakinya Menjepit Pinggangnya
- Bab 28 Aku Hanya Ikut Bermain
- Bab 29 Kayla An, Datang Kesini
- Bab 30 Bagaimana Kekuatanya Saat Tidur?
- Bab 31 Biarkan Dia Masuk
- Bab 32 Aku Hamil
- Bab 33 Aku Akan Menikah Sebentar Lagi
- Bab 34 Kayla An, Pergi Dari Sini
- Bab 35 Kembali Lagi Ke Regal Bar
- Bab 36 Kak John, Kamu Jangan Begitu
- Bab 37 Diperkosa Pelanggan Dan Tidak Dibayar
- Bab 38 Di Depan Mata Semuanya Adalah Darryl Lu
- Bab 39 Aku Membunuh Kakak Enam
- Bab 40 Melakukannya Di Dalam Toilet